Está en la página 1de 37

Muflih, S.Kep.

, Ns
 Apakah saya pernah merasa asing terhadap perubahan diri
saya terutama perrbahan fisik?
 Apakah saya juga menyukai musik yang disukai teman saya?
 Apakah saya juga menyukai model pakaian yang disukai
teman saya?
 Apakah saya sering berkumpul dengan sesama teman seusia
saya?
 Apakah saya saat ini sering berkumpul dengan orang dewasa?
 Apakah saya saat ini sering memandang/berfikir bahwa
pekerjaan orang dewasa yang ada didepan saya, akan saya
contoh atau kerjakan juga nantinya?
 Periode transisi dari masa anak ke dewasa,
suatu masa yg ditemukan perubahan
biologi, intelektual, psikososial (Whaley &
Wong, 1999)
 Perempuan berusia 10-18 tahun dan laki-
laki berusia 12-20 tahun (IDAI, 2002)
 Individu yang belum mencapai 21 tahun
dan belum menikah ( UU No. 4 tahun 1979
mengenai Kesejahteraan Anak)
WHO 2007
• Remaja 12 – 24 tahun
• Masa peralihan dari tahap anak ke dewasa

• Jika pada usia tsb sudah menikah, maka dikatakan dewasa


• Jika sudah melewati usia tersebut, namun belum menikah
dan masih blm mandiri tetap dikatakan remaja

• Terjadi perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan


emosi
• Hal terpenting adalah terjadi perubahan yang pesat dari
beberapa aspek
• Early adolescence (11-14 tahun)
 perubahan pubertas primer & respon terhadap
perubahan tersebut
• Middle adolescence (15-17 tahun)
dengan perubahan pada orientasi dimana ia lebih
dominan terhadap teman sebaya yg sama-sama menyukai
musik, penampilan & pakaian, bahasa dan kebiasaan
• Late adolescence (18-20 tahun)
 transisi ke usia dewasa, mulai melihat contoh
pekerjaan orang tua & lebih banyak membina hub dgn
orang dewasa
(Crockett and Peterson, 1993)
• Tulang-tulang masa tubuh > besar
• Peningkatan produksi hormon reproduksi &
pematangan seks
• Pubertas: wanita lebih cepat (9,5-14,5 tahun),
laki-laki (10,5-16 tahun)
• Perubahan fisiologi lain:
 Jantung: ukuran dan volume darah meningkat,
heart rate menurun
 Paru-paru: panjang dan diameternya bertambah,
volume respirasinya pun bertambah
 Terjadi pertumbuhan otak lebih lanjut
Remaja awal Remaja tengah Remaja akhir
(11-14 thn) (14-17 thn) (17-20 thn)

•Pertumbuhan •Pertumbuhan melambat •Matang secara fisik


meningkat cepat pd anak perempuan •Struktur & pertumbuhan
•Mencapai puncak •Bentuk tubuh 95% tinggi reproduktif hampir
kecepatan org dewasa lengkap
•Tampak karakteristik •Karakteristik seks
seks sekunder sekunder tercapai dgn
baik
 Tahap Formal Operasional (11-15 thn)
Mampu berpikir abstrak, membaca kemungkinan yg akan
terjadi & membuat hipotesis
 Kemampuan berpikir remaja (Cecily L & Linda A)
 Mempertimbangkan pandangan lain ketika memproses
informasi
 Berpikir tidak dibatasi keadaan aktual, dapat menerapkan
konsep teoritis kepada keadaan hipotesis dan imajiner
 Mengembangkan orientasi altruistik (kejujuran dan
keadilan)
 Mengembangkan sistem nilai sendiri
 Dapat mengambil kesimpulan deduktif dan induktif
• Sejalan perkembangan kognitif  remaja mengalami
peningkatan kemandirian/ ketidaktergantungan terhadap
orang tua
• Berkembang progresif
• Cenderung melambat rentang 18-20 tahun (Steinberg, 1989).
 Perkembangan moral (tahap konvensional)
bersifat absolut yang biasanya masih melihat nilai moral
orang tua/ guru
 Perkembangan spiritual
kepercayaan remaja lebih berorientasi pada ideologi spiritual
& berpikir ke arah aspek internal (kepercayaan seseorang)
Remaja awal Remaja tengah Remaja akhir

Menggali kemampuan Mengembangkan Mencapai pikiran abstrak


baru u/ pikiran abstrak yg kapasitas untuk berpikir Dapat menerima &
terbatas abstrak bertindak pd pelaksanaan
Mencari nilai baru Menikmati kekuatan jangka panjang
Perbandingan terhadap intelektual, sering dlm istilah Mampu memandang
“normalitas” dgn teman idealisme masalah secara
sebaya yg jenis kelamin Prihatin dgn filsafat, politik komprehensif
sama dan masalah sosial Identitas intelektual &
Berfikir seperti ilmuan fungsional terbentuk
(Logika)
Identitas vs Difusi peran
• Perkembangan identitas

 Menentukan perilaku yg baik & buruk

 Menentukan ingin jd orang seperti apa,


dihubungkan dgn ideologi, karir &
jabatan di masa yg akan datang
• Perkembangan autonomy

 Melipui aspek emosional & aspek


behavioral
Aspek emosional
• Membutuhkan ortu sepenuhnya
• Remaja melihat lebih lanjut ortu tdk selalu
bersifat tau semua
• Mulai menjalin hubungan dgn orang-orang di
luar keluarga
• Akhirnya remaja bisa menjalin hubungan dgn
ortu sbg manusia seutuhnya, bukan sekedar
ortu (Steinberg, 1989)
Aspek behavioral
 Mandiri dan bertanggungjawab dlm
mengambil keputusan
 Mampu memberikan nasihat kepada org lain
Remaja awal Remaja tengah Remaja akhir

Terus memikirkan Mengubah citra diri Definisi citra tubuh &


perubahan tubuh yg cepat Berfokus pd diri sendiri gender hampir menetap
Mencoba berbagai peran Kecenderungan ke arah Identitas seksual
Pengukuran ketertarikan pengalaman di dlm & matang
dgn penerimaan/ penolakan penemuan diri Stabilitas harga diri
terhadap teman sebaya Punya fantasi kehidupan Nyaman dgn
Menegaskan norma- Idealistis pertumbuhan fisik
norma kelompok Peran sosial terdefinisi
& terartikulasi
Tahap Genitalia
• Remaja berfokus pd genital sbg area erogenus,
melakukan masturbasi dan hub. seksual
• Hubungan dgn lawan jenis  penting
• Remaja membutuhkan informasi yg akurat &
lengkap ttg seksualitas & nilai budaya serta moral
• Dapat melakukan aktivitas homoseksual/ memiliki
perasaan homoseksual  banyak yg tdk jadi gay/
lesbian ketika dewasa
Remaja awal Remaja tengah Remaja akhir

Eksplorasi diri & evaluasi Hubungan jamak multipel Membentuk hub. Stabil&
Kencan terbatas, biasanya Ketentuan ke arah saling tertarik
kelompok heteroseksual (bila homo, Meningkatkan kapasitas u/
Intimasi terbatas diketahui saat ini) mutualitas
Eksplorasi terhadap “daya Berkencan sbg pasangan
tarik diri” Keintiman melibatkan
Perasaan “dicintai” komitmen
Pembentukan hubungan
sementara
1. Faktor mispersepsi terhadap
pacaran
2. Faktor Religius
3. Faktor Kematangan biologis
• Keluarga
Terjadi perubahan struktur keluarga
• Teman sebaya
 >> akrab dgn teman sebaya
 Sbg sumber info, role model sikap, penguatan
sosial, alternatif dlm gaya hidup
 Efek (+): support akademik, peningkatan status
kesehatan, tanggung jawab lingkungan ( komitmen
agama
 Efek (-): penggunaan obat-obatan, perilaku
kekerasan
• Lingkungan sekolah
Mendukung pencapaian kesuksesan di masa
datang
• Lingkungan kerja
Masih dibatasi, bersifat monoton, sedikit
kreatifitas & tdk berdasar skill yg pernah
didapat di sekolah
• Lingkungan komunitas
Masyarakat memberi nilai dominan & harapan
terhadap tingkah laku dimana remaja dpt
mengekspresikan sikap dirinya
“Masa remaja, dianggap sebagai masa topan badai dan
stress (storm and stress), karena telah memiliki keinginan
bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Disinilah peran
penting keluarga dalam membimbing & mengarahkan
remaja menuju masa depan yang cerah”.
• Dimulai ketika anak pertama melewati umur 12 th,berlangs 6-7 th
• Tujuan klg tahap ini : melonggarkan ikatan yg memungkinkan tgjwb &
kebebasan yg lebih optimal bagi remaja utk menjadi dewasa muda.
• Konflik p’kemb’n : menjadi tantangan perawat
– Otonomi yg meningkat ( kebebasan anak remaja )
– Budaya anak remaja ( p’kemb dg teman sebaya )
– Kesenjangan antar generasi ( beda nilai-2 dg ortu )
• TUGAS PERKEMBANGAN :
– Menyeimbangkan kebebasan dg tgjwb ketika remaja menjadi dewasa Dan
semakin mandiri
– menfokuskan hub perkawinan
– b’kom scr t’buka antara ortu dg anak-anak
Tugas perkembangan
Tahap • Memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertanggung jawab mengingat remaja adalah
perkembanga seorang dewasa muda dan mulai memiliki
n otonomi
5. Keluarga dengan • Mempertahankan hubungan intim dalam
anak remaja keluarga
• Mempertahankan komunikasi terbuka antara
anak dan org tua
• Mempersiapkan perubahan sistem peran dan
peraturan (anggota)keluarga untuk memenuhi
keb tukem keluarga
 Masalah-masalah kesehatan :
◦ Masalah kesehatan fisik klg biasanya baik,tp promosi kesh tetap perlu
diberikan.
◦ Perhatian pd gaya hidup klg yg sehat ; penyakit jantung koronen pd
ortu ( usia 35 th )
◦ pada remaja : kecelakaan, penggunaan obat-2an,alkohol, mulai
menggunakan rokok sbg alat pergaulan,kehamilan tdk dikehandaki.
◦ Konseling Dan pendidikan she ttg sex education menjadi sangat
penting.
◦ Terdapat beda persepsi antara ortu dg anak remaja tenting sex
education --> konseling hrs terpisah antara ortu dg anak
◦ Persepsi remaja ttg sex education : uji kehamilan,AIDS,alat
kontrasepsi Dan aborsi.
TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan


kebutuhan keluarga yg tidak boleh diabaikan
2. Memutuskan tindakan kesehatan yg tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yg utama untuk mencari
pertolongan yg tepat sesuai keadaan keluarga
3. Merawat keluarga yg mengalami gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
5.Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga
• Terima remaja sbg manusia biasa
• Hargai ide remaja, kesukaan & ketdksukaan, harapan
• Beri kesempatan u/ memilih & menerima konsekuensi dr
pilihan itu
• Biarkan remaja mempelajari sesuatu dgn melakukannya,
meski berbeda dgn ortu
• Beri remaja batasan jelas & masuk akal
• Jelaskan aturan rumah & konsekuensinya
• Gunakan pertemuan keluarga u/ merundingkan aturan rumah
• Mungkinkan peningkatan kemandirian dlm batas aman &
kesejahteraan
• Hargai privasi remaja
• Cobalah untuk berbagai perasaan remaja ttg senang & sedih
• Respon terhadap & kata-kata
• Beri ruang pd remaja yg mood buruk
• Selalu ada u/ menjawab pertanyaan, beri informasi &
persahabatan
• Dengarkan & coba terbuka pd pandangan remaja
• Coba untuk memperjelas komunikasi
• Beri kasih sayang tanpa menuntut
• Sadari bahwa remaja:
 Bertujuan mendpt kemandirian
 Sensitif terhadap perasaan & perilaku yg
mempengaruhi
 Teman berupakan hal penting bagi remaja
 Memiliki kebutuhan kuat u/ “memiliki”
 Memandang segala sesuatu sbg hitam/
putih, baik/ buruk
 Status kesehatan sekarang dan  Pola seksualitas dan reproduksi
masa lalu  Pola peran dan Hubungan
 Pola persepsi  Pola nilai dan Kenyakinan
 Penampilan umum
 Pemeliharaan Kesehatan
 Perilaku selama Wawancara
 Pola aktivitas dan Latihan  Pola komunikasi & Pola asuh orang
 Pola nutrisi tua
 Pola eliminasi  Kemampuan interaksi
 Pola istirahat  Stresor jangka pendek & jangka
panjang
 Pola kognitif Persepsual
 DLL
 Pola toleransi stress/koping
 Koping individu tidak efektif
 Perilaku destruktif
 Depresi
 Nutrisi kurang/lebih
 Resiko terjadi cedera
 Resiko terjadi penyimpangan Seksual
 Kurang perawatan diri
 Distress spritual
 Resiko penyalahgunaan obat
 Potensial peningkatan kebugaran fisik
 Potensial peningkatan aktualitasi diri.
 Konflik keluarga
 Gangguan citra tubuh
 Resiko Tinggi Konflik keluarga (hubungan keluarga tidak harmonis)
berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah yang terjadi
pada remaja.

Perencanaan.
 Diskusikan faktor penyebab

 Diskusikan tugas perkembangan keluarga

 Diskusikan tugas perkembangan anak yang harus di Jalani

 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada Remaja

 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah

 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah

 Berikan pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu

membuat alternatif

También podría gustarte