Está en la página 1de 23

Keperawatan Gerontik

Asuhan Keperawatan Lansia pada


individu, keluarga & masyarakat
• Kegiatan Asuhan Keperawatan bagi Lansia
dimaksudkan untuk memberikan bantuan,
bimbingan pengawasan, perlindungan dan
pertolongan kepada lanjut usia secara individu
maupun kelompok, seperti di rumah /
lingkungan keluarga, Panti Werda maupun
Puskesmas, yang diberikan oleh perawat.
• Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat
dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas
sosial yang bukan tenaga keperawatan,
diperlukan latihan sebelumnya atau
bimbingan langsung pada waktu tenaga
keperawatan melakukan asuhan keperawatan
di rumah atau panti.
Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

• Agar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari –


hari secara mandiri dengan:
– Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang
usianya telah lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
– Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau
semangat hidup klien lanjut usia (life support)
– menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau
gangguan baik kronis maupun akut.
– Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai
kelainan tertentu
– Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit, masih dapat mempertahankan kebebasan
yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara
kemandirian secara maksimal).
Fokus Keperawatan Lanjut Usia
• Keperawatan lanjut usia berfokus pada :
• Peningkatan kesehatan (helth promotion)
• Pencegahan penyakit (preventif)
• Mengoptimalkan fungsi mental
• Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
• Untuk asuhan keperawatan yang masih dapat
dilakukan oleh anggota keluarga atau petugas
sosial yang bukan tenaga keperawatan,
diperlukan latihan sebelumnya atau
bimbingan langsung pada waktu tenaga
keperawatan melakukan asuhan keperawatan
di rumah atau panti.
• Adapun asuhan keperawatan dasar yang
diberikan, disesuaikan pada kelompok lanjut
usia, apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara
lain:
– Untuk lanjut usia yang masih aktif, asuhan
keperawatan dapat berupa dukungan tentang
personal hygiene: kebersihan gigi dan mulut atau
pembersihan gigi palsu: kebersihan diri termasuk
kepala, rambut, badan, kuku, mata serta telinga:
kebersihan lingkungan seperti tempat tidur dan
ruangan : makanan yang sesuai, misalnya porsi
kecil bergizi, bervariasi dan mudah dicerna, dan
kesegaran jasmani.
– Untuk lanjut usia yang mengalami pasif, yang
tergantung pada orang lain. Hal yang perlu
diperhatikan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada lanjut usia pasif pada dasarnya
sama seperti pada lanjut usia aktif, dengan
bantuan penuh oleh anggota keluarga atau
petugas. Khususnya bagi yang lumpuh, perlu
dicegah agar tidak terjadi dekubitus (lecet).
Pendekatan Perawatan Lanjut Usia
• Pendekatan Fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut
usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
• Klien lanjut usia yang masih aktif, yang
keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain sehingga untuk
kebutuhannya sehari-hari masih mampu
melakukan sendiri.
• Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak
dapat bangun, yang keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat
harus mengetahui dasar perawatan klien usia
lanjut ini terutama tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kebersihan perorangan
untuk mempertahankan kesehatannya.
• Pendekatan Psikis
Disini perawat mempunyai peranan penting
untuk mengadakan pendekatan edukatif pada
klien lanjut usia, perawat dapat berperan
sebagai supporter, interpreter terhadap segala
sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang
akrab.
• Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan
ketelitian dalam memberikan kesempatan dan
waktu yang cukup banyak untuk menerima
berbagai bentuk keluhan agar para lanjut usia
merasa puas. Perawat harus selalu memegang
prinsip ” Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan
service.
• Pendekatan sosial
– Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita
merupakan salah satu upaya perawat dalam
pendekatan sosial.
– Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama usia klien berarti menciptakan
sosialisasi mereka.
• Pendekatan spiritual
– Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan
kepuasan batin dalam hubungannya dengan
Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan
sakit atau mendeteksi kematian.
Peran keluarga dalam keperawatan lansia

• Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota


keluarga yang lanjut usia, tetap dalam
keadaan optimal atau produktif.
• Mempertahankan dan meningkatkan status
mental pada lansia.
• Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk
memenuhi kebutuhan spiritual, dengan
demikian dapat meningkatkan ketaqwaan
lansia kepada tuhan YME.
• Keluarga mempunyai peran yang penting
dalam perawatan pasien lansia. Peran penting
tersebut dimiliki keluarga dikarenakan
keluarga paling banyak berhubungan dengan
pasien (lansia), keluarga adalah orang yang
paling dekat dan paling mengetahui keadaan
pasien, Pasien (lansia) yang dirawat di rumah
sakit nantinya akan kembali ke lingkungan
keluarga.
Posyandu Lansia
Senam Lansia

También podría gustarte