Está en la página 1de 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU.

S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Bertani/ Berkebun
d. Pendidikan Kepala Keluarga: SD
e. Tipe Keluarga : tipe keluarga ibu S adalah single parent
f. Suku Bangsa : Aceh
g. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan keluarga dari bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
KOMPOSISI KELUARGA
N Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan
o keluarga kepala (tahun) terakhir
keluarga

1 Ibu Saidah P KK 54 SMP

2 An. Musliadi L Anak 28 SMA

3 An. Marzuki L Anak 20 SMA


RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) dengan tugas
keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya belum ada yang mandiri dan berkeluarga
dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit kepala, pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah
pernah berobat dan memiliki riwayat darah tinggi sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan masih
menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah tinggi dan penyakit kencing manis seperti yang
dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S yang memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
DATA LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanen dengan luas 5x7 m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada
3 kamar dengan ventilasi yang bagus dan mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat, SPALdengan kondisi bersih yang
dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warnajernih, dan sumber air minum berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain. Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik
dan saling gotong royong dalam hal kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar tetangga ibu
S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun tiada, namun anak-anak ibu S belum
berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di daerah lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga
almarhum suaminya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik antar masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat
dalam kegiatan di desanya terlebih begitu juga dengan anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering istirahat
dirumahnya (bedrest).
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang
membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
STRUKTUR KELUARGA

a. Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah dewasa namun belum
mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu S dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa membantu ibu S mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi
belum mampu menggantikan peran pengganti ibu S yang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan adat istiadat yang
berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di lakukan di masyarakat di
sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa Aceh, komunikasi bersifat terbuka satu
sama lain sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat
selesai makan malam dan saat bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan bantuan. Masalah
kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan anggota keluarga namun keluarga ibu S
jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin membuat kerabatnya khawatir.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari
dirinya, namun Ibu S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik
dengan sesama karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu
membutuhkan satu sama lainnya .
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin
hanya 3 bulan sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya
walaupun kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S
sudah sering berada di kasur ketimbang di sawah .
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah pernah
berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun keluarga tidak
mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika mengalami
gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan konsultasi kesehatan
namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak berada dirumah
membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada dirumah
sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin tugas
Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal untuk
memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu S sudah
jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
• e. Fungsi Religius
• Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya
ia tekankan harus sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan
agama didesanya yang dulunya saat aktif mengikuti segala bentuk
kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama aktivitasnya
berkurang karena sakit.
• f. Fungsi Reproduksi
• Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi
memiliki keturunan dan ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan rutinitasnya sehari-
hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari jadi ibu sangat
mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara normal.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
• Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anak-anaknya adalah laki-
laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya semua.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
• Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga tidak putus asa
dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
d. Strategi Koping yang digunakan
• Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah dalam segala
kejadian maupun masalah yang terjadi.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
• Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi masalah.
Harapan Keluarga
• Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal kesehatan dan untuk
mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
Data Tambahan
• Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak dan
sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang beraktivitas dan keadaan ini sudah
dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga mengatakan ibu S sudah jarang mengontrol
penyakitnya ke puskesmas.
DIAGNOSA
• Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalammerawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi
• Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (Cedera CerebroVasculer
/CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit

También podría gustarte