Está en la página 1de 27

RACHEL CLAUDIA

NIM 1351017
Pendahuluan
Artritis Reumatoid merupakan penyakit
autoimun dari jaringan ikat terutama sinovial
dan kausanya multifaktor.
Ditemukan pada semua sendi dan sarung sendi
tendon, tetapi paling sering sendi pada tangan,
sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut.
Artritis Kronik yang menyerang anak-anak pada
satu sendi atau lebih disebut Artritis Reumatoid
Juvenil.
Definisi
Reumatoid Artritis (RA) adalah penyakit
inflamasi sistemik kronis yang tidak diketahui
penyebabnya. Karakteristik RA adalah terjadinya
kerusakan dan proliferasi pada membran
sinovial, yang menyebabkan kerusakan tulang
sendi, ankilosis, dan deformitas.
Prevalensi
2,5x lebih beresiko pada Wanita
Menurut Noer (1996) =
• Wanita : Pria = 3 : 1
• Wanita Subur : Pria Subur = 5 : 1

Jadi, kira-kira perbandingan antara pria dan wanita


adalah 1 : 2,5 – 3

Selain itu, meningkatnya usia juga menambah


faktor resiko Artritis Reumatoid
Etiologi
Penyebab utama RA masih
belum diketahui secara
pasti walaupun banyak hal
mengenai patologis
penyakit ini telah
terungkap.
Belum dapat dipastikan
faktor genetik berperan
dalam RA.
Faktor-faktor lainnya bisa
terjadi karena Jenis
Kelamin, infeksi, dan
lingkungan
Patofisiologi
Artritis Reumatoid

Reaksi Autoimun pada jaringan Sinovial

Fagositosis menghasilkan enizm-enzim dalam sendi

Enzim-enzim memecah Kolagen

Edema Proliferasi Membran atau membentuk Panus


Sinovial

menghancurkan Tulang Rawan

menimbulkan Erosi Tulang

menghilangkan permukaan Sendi

Gerak Seni Terganggu


Manifestasi Klinis
1. Gejala-gejala konstitusional : lelah, anoreksia,
berat badan menurun dan demam.
2. Poliartritis simetris, terutama pada sendi
perifer.
3. Kekakuan dipagi hari.
4. Artritis erosif.
Manifestasi Estraartikular
Kulit :
1. Nodula subkutan
2. Vaskulitis
3. Lesi-lesi ekimotik

Jantung :
1. Perikarditis
2. Tamponade peraikardium
3. Lesi peradangan pada miokardium dan katup
jantung
Manifestasi Estraartikular
Paru-paru :
1. Pleuritis dengan atau tanpa efusi
2. Peradangan pada paru-paru

Mata : Skleritis

Sistem Saraf :
1. Neuropati perifer
2. Sindrom kompresi perifer
Manifestasi Estraartikular
Sistemik :
1. Anemia
2. Osteoporosis generalisata
3. Sindrom Felty
4. Sindrom Sjogren
5. Amiloidosis
Kriteria menurut American Rheumatism
Association
1. Kaku di pagi hari
2. Artritis pada 3 daerah
3. Artritis pada persendian tangan
4. Artritis simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid serum
7. Perubahan gambaran
Tes Diagnostik
Tes Diagnostik RA dapat menjadi suatu proses
yang kompleks.
Pada tahap dini mungkin hanya ditemukan
sedikit atau tidak ada uji laboratorium yang
positif, perubahan-perubahan yang terjadi pada
sendi dapat minor, dan gejala-gejalanya hanya
bersifat sementara.
Tes Diagnostik
Sekitar 85% penderita RA mempunyai autoantibodi
di dalam serumnya yang dikenal sebagai faktor
reumatoid. Autoantibodi ini adalah suatu faktor
anti-gama globulin (IgM) yang bereaksi terhadap
perubahan IgG.

Laju Endap Darah (LED) adalah pengukuran suatu


indeks peradangan yang bersifat tidak spesifik di
dalam darah. Pada pasien RA, nilai LED bisa
mencapai 100 mm/jam atau lebih.
Tes Diagnostik
Cairan Sinovial normal bersifat jernih, berwarna
kuning muda dengan hitung sel darah putih kurang
dari 200/mm3. Pada penderita RA, cairan Sinovial
kehilangan viskositasnya dan sel darah putih
meningkat mencapai 15.000–20.000/mm3 dan
membuat cairan tidak jernih.

Gambaran Radiologik.
Biasanya tidak menunjukkan kelainan kecuali
adanya pembengkakan jaringan lunak.
Treatment
Tujuan utama dari program pengobatan adalah
untuk menghilangkan nyeri dan peradangan,
mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan
maksimal dari pasien, serta mencegah dan/atau
memperbaiki deformitas yang terjadi pada
sendi.
Treatment
Pengobatan harus diberikan secara paripurna,
karena penyakit sulit sembuh. Oleh karena itu,
pengobatan harus dilakukan secara dini.
Pada keadaan kronik, pasien bisa diberikan
Steroid dan Imunosupresan.
Untuk Kronik Sinovektomi : Steroid dan
Imunosupresan mungkin bisa digunakan bila
tidak ada destruksi sendi yang luas.
Treatment
Bila terjadi dekstruksi sendi atau deformitas,
dapat dianjurkan melakukan tindakan Artrodesis
atau Artroplastik.
Istirahat adalah hal yang paling penting karena
RA biasanya disertai rasa lelah yang hebat.
Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
2. Kardiovaskular
3. Integritas Ego
4. Makanan / Cairan
5. Higiene
6. Neurosensori
7. Nyeri / Kenyamanan
8. Keamanan
9. Interraksi Sosial
Nursing Care Plan
Diagnosa : nyeri akut/kronis s.d distensi jaringan akibat
akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi sendi

Intervensi :
1. Kaji keluhan nyeri, skala nyeri, serta lokasi dan intensitas
Rasional : membantu menentukan kebutuhan manajemen
nyeri pasien

2. Berikan posisi yang nyaman bagi pasien


Rasional : pada penyakit yang berat memungkinkan untuk
membatasi nyeri ataupun cedera lain

3. Tempatkan/pantau penggunaan bantal


Rasional : dapat mengistirahat sendi-sendi yang sakit dan
mempertahankan posisi netral
Nursing Care Plan
Diagnosa : Kerusakan mobilitas fisik s.d nyeri/ketidaknyamanan,
intoleransi terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot

Intervensi :
1. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Buat jadwal
aktivitas yang sesuai dengan toleransi
Rasional : istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan
seluruh dase penyakit yang penting, untuk mencegah kelelahan, dan
mempertahankan kekuatan

2. Bantu pasien latihan rentang


Rasional : meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot, dan stamina umum

3. Ubah posisi pasien setiap dua jam sekali


Rasional : menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan
sirkulasi.
Nursing Care Plan
Diagnosa : kurang perawatn diri s.d kerusakan muskuloskeletal,
penurunan kekuatan, daya tahan lemah, dan nyeri

Intervensi :
1. Berdiskusi dengan pasien
Rasional : pasien mungkin saja bisa beradaptasi secara mandiri
jika perawat dapat komunikasi dengan baik kepada pasien

2. Pertahankan mobilitas
Rasional : mendukung kemandirian fisik/emosional klien

3. Kaji hambatan pasien dalam partisipasi perawatan diri


Rasional : menyiapkan pasien untuk meningkatkan
kemandirian
Nursing Care Plan
Diagnosa : Kurang pengetahuan mengenai penyakit s.d kurangnya
informasi

Intervensi :
1. Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan
Rasional : memberikan pengetahuna dimana pasien dapat
membuat pilihan berdasarkan informasi yang disampaikan

2. Diskusikan kebiasaan pasien


Rasional : tujuannya untuk kontrol penyakit

3. Bantu pasien dalam merencanakan jadwal aktivitas terintergrasi


yang realitas
Rasional : mengurangi ansietas pada waktu menangani
proses penyakit kronis yang kompleks

También podría gustarte