Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
NIM 1351017
Pendahuluan
Artritis Reumatoid merupakan penyakit
autoimun dari jaringan ikat terutama sinovial
dan kausanya multifaktor.
Ditemukan pada semua sendi dan sarung sendi
tendon, tetapi paling sering sendi pada tangan,
sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut.
Artritis Kronik yang menyerang anak-anak pada
satu sendi atau lebih disebut Artritis Reumatoid
Juvenil.
Definisi
Reumatoid Artritis (RA) adalah penyakit
inflamasi sistemik kronis yang tidak diketahui
penyebabnya. Karakteristik RA adalah terjadinya
kerusakan dan proliferasi pada membran
sinovial, yang menyebabkan kerusakan tulang
sendi, ankilosis, dan deformitas.
Prevalensi
2,5x lebih beresiko pada Wanita
Menurut Noer (1996) =
• Wanita : Pria = 3 : 1
• Wanita Subur : Pria Subur = 5 : 1
Jantung :
1. Perikarditis
2. Tamponade peraikardium
3. Lesi peradangan pada miokardium dan katup
jantung
Manifestasi Estraartikular
Paru-paru :
1. Pleuritis dengan atau tanpa efusi
2. Peradangan pada paru-paru
Mata : Skleritis
Sistem Saraf :
1. Neuropati perifer
2. Sindrom kompresi perifer
Manifestasi Estraartikular
Sistemik :
1. Anemia
2. Osteoporosis generalisata
3. Sindrom Felty
4. Sindrom Sjogren
5. Amiloidosis
Kriteria menurut American Rheumatism
Association
1. Kaku di pagi hari
2. Artritis pada 3 daerah
3. Artritis pada persendian tangan
4. Artritis simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid serum
7. Perubahan gambaran
Tes Diagnostik
Tes Diagnostik RA dapat menjadi suatu proses
yang kompleks.
Pada tahap dini mungkin hanya ditemukan
sedikit atau tidak ada uji laboratorium yang
positif, perubahan-perubahan yang terjadi pada
sendi dapat minor, dan gejala-gejalanya hanya
bersifat sementara.
Tes Diagnostik
Sekitar 85% penderita RA mempunyai autoantibodi
di dalam serumnya yang dikenal sebagai faktor
reumatoid. Autoantibodi ini adalah suatu faktor
anti-gama globulin (IgM) yang bereaksi terhadap
perubahan IgG.
Gambaran Radiologik.
Biasanya tidak menunjukkan kelainan kecuali
adanya pembengkakan jaringan lunak.
Treatment
Tujuan utama dari program pengobatan adalah
untuk menghilangkan nyeri dan peradangan,
mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan
maksimal dari pasien, serta mencegah dan/atau
memperbaiki deformitas yang terjadi pada
sendi.
Treatment
Pengobatan harus diberikan secara paripurna,
karena penyakit sulit sembuh. Oleh karena itu,
pengobatan harus dilakukan secara dini.
Pada keadaan kronik, pasien bisa diberikan
Steroid dan Imunosupresan.
Untuk Kronik Sinovektomi : Steroid dan
Imunosupresan mungkin bisa digunakan bila
tidak ada destruksi sendi yang luas.
Treatment
Bila terjadi dekstruksi sendi atau deformitas,
dapat dianjurkan melakukan tindakan Artrodesis
atau Artroplastik.
Istirahat adalah hal yang paling penting karena
RA biasanya disertai rasa lelah yang hebat.
Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
2. Kardiovaskular
3. Integritas Ego
4. Makanan / Cairan
5. Higiene
6. Neurosensori
7. Nyeri / Kenyamanan
8. Keamanan
9. Interraksi Sosial
Nursing Care Plan
Diagnosa : nyeri akut/kronis s.d distensi jaringan akibat
akumulasi cairan/proses inflamasi, destruksi sendi
Intervensi :
1. Kaji keluhan nyeri, skala nyeri, serta lokasi dan intensitas
Rasional : membantu menentukan kebutuhan manajemen
nyeri pasien
Intervensi :
1. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Buat jadwal
aktivitas yang sesuai dengan toleransi
Rasional : istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan
seluruh dase penyakit yang penting, untuk mencegah kelelahan, dan
mempertahankan kekuatan
Intervensi :
1. Berdiskusi dengan pasien
Rasional : pasien mungkin saja bisa beradaptasi secara mandiri
jika perawat dapat komunikasi dengan baik kepada pasien
2. Pertahankan mobilitas
Rasional : mendukung kemandirian fisik/emosional klien
Intervensi :
1. Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan
Rasional : memberikan pengetahuna dimana pasien dapat
membuat pilihan berdasarkan informasi yang disampaikan