Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Leukemia
Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut
dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk
proliferasi sel normal
Bervariasi.
Tidak terdeteksi. Leukositosis (>100.000)
terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium lain.
Leukosit sangat tinggi dapat menyebabkan
nafas pendek dan bingung karena stasis dari
leukosit
Pembesaran dan pengerasan limpa dan
hepar
Keletihan, anoreksia, penurunan BB
Penatalaksanaan Medis KML
Fase Kronis
Interferon dan citocyne untuk memperbaiki
kelainan kromosom.
Hydroxyurea atau busulfan untuk mengurangi
SDP
Leukopheresis: memisahkan dan membuang
leukosit
Antracyline (daunomycin) untuk mengurangi
SDP secara cepat
Penatalaksanaan Medis KML
Fase Tranformasi
Tanda dan gejala: demam, nyeri tulang,
penurunan BB, pembesaran limpa, anemia,
trombositopenia, peningkatan basofil
Dapat berkemgang menjadi AML atau ALL
Terapi induksi seperti pada AML dan ALL
Transplantasi sumsum tulang
Akut Limfositik Leukemia (ALL)
Terjadi karena proliferasi tidak terkontrol dari
limfoblast dari limfoid stem sel.
Terjadi pada anak2, laki2 lebih sering,
terbanyak pada usia 4 thn
Jarang terjadi setelah 15 tahun
Setelah terapi, dapat bertahan 5 tahun. Bila
kambuh, terapi induksi berhasil baik.
Dapat dilakukan transplantasi sumsum tulang
Manifestasi Klinis ALL
Proliferasi limfosit mendesak proliferasi myeloid
shg mengganggu hematopoesis normal
penurunan leukosit, eritrosit dan platelet.
Infiltrasi ke organ lain menyebabkan nyeri tulang,
pembesaran limpa dan hepar, sakit kepala dan
muntah
Penatalaksanaan Medis ALL
Faktor Resiko:
Penyakit kronis
Imunitas yang tidak adekuat
Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
Prosedur invasif
Malnutrisi
Trauma
Destruksi jaringan
Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Definisi: Perubahan epidermis
dan/atau dermis
Batasan karakteristik:
Pengurangan lapisan-lapisan kulit
(dermis)
Gangguan struktur tubuh
Gangguan permukaan kulit
Batasan Karakteristik:
Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
Menunjukkan kerusakan
Posisi untuk mengurangi nyeri
Gerakan untuk melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Fokus pada diri sendiri
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
Perubahan dalam nafsu makan
Batasan Karakteristik :
Pulsasi arteri mulai menghilang
Gangguan fungsi motorik
Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
Perubahan tekanan darah di ekstremitas
Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
Penyembuhan luka terlambat
Lemah atau tidak ada nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Parestesia
Batasan karakteristik :
Gangguan visual
AGD abnormal
Penurunan karbondioksida
Sianosis (pada neonatus)
Takikardi
Warna kulit : abnormal (pucat,
Hiperkapnea kehitam -hitaman)
Gelisah Hipoksemia
Somnolen Hiperkabia
Iritabilitas Sakit kepala ketika bangun
Hipoksia Abnormal frekuensi, irama,
Kebingungan kedalaman napas
Dispnea Abnormal ph arteri
Nasal flaring (napas cuping hidung)
Faktor yang berhubungan:
Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Perubahan membran kapiler – alveoli
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
Batasan karakteristik : Faktor yang berhubungan:
Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi Hiperventilasi
Penurunan ventilasi permenit Hipoventilasi
Penggunaan otot nafas tambahan untuk Deformitas tulang
bernafas
Nyeri
Pernafasan nasal flaring
Deformitas dinding dada
Dispnea
Cemas
Orthopnea
Penurunan energi/ kelelahan
Penyimpangan pengembangan dada
Disfungsi neuromuskular
Nafas pendek
Kerusakan muskuloskletal
Pernafasan posisi tripod
Kerusakan kognitif/persepsi
Nafas dengan bibir
Obesitas
Masa ekspirasi memanjang
Cedera tulang belakang
Peningkatan diameter anterior-posterior
Posisi tubuh
Frekuensi nafas : < 11 atau > 24
Imaturitas neurologis
Kedalaman pernafasan :
Kelelahan otot pernafasan
volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
Penurunan kapasitas vital
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial,
dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan
cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Kulit dan membran mukosa kering
Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
Penurunan pengisian vena
Perubahan status mental
Penurunan urin output
Peningkatan konsentrasi urin
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan hematokrit
Penurunan berat badan mendadak