PENYAKIT TUBERCULOSIS

PADA ANAK
Disusun oleh
Afifatul Mukarromah
Febyani Kusumawati
 Tubercolusis adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tubercolusis. Kuman ini
biasanya menyerang paru-paru, tetapi
dapat juga menyerang bagian lain dari
tubuh seperti ginjal, dan otak dll

DEFINISI
DEFINISI
TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yg
tidak menyebabkan refleks batuk, sehingga jarang
ditemukan gejala khas TB seperti batuk berdahak. Pada
parenkim paru ini juga kuman cenderung lebih sedikit,
maka TB tidak menular antara sesama anak. TB sangat
mudah menular dri orangtua ke anak, tapi TB tidak
menular dari anak ke anak.
 KLASIFIKASI
(American
Thoracic Society)

Kategori 0
Tidak pernah terpajan, tdk
pernah terinfeksi, RK (-), tes
Tuberculin (-)
Kategori 1
Terpajan TBC, tdk terbukti
adanya TBC, RK (+), Tes
Tuberkulin (-)

Kategori 2
Terinfeksi TBC, tetapi tidak sakit.
Tes Tuberculin (+), radiologi dan
sputum (-)

Kategori 3
Terinfeksi TBC dan sakit
 ETIOLOGI

Penyebab tuberculosis adalah Mycobacterium tubercolosis. Basil

ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar
matahari dan sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobacteria tuberculosis
yaitu tipe Human dan tipe bovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yg
menderita mastitis tuberkulosis usus. Basil tipe Human bisa berada di bercak
ludah (droplet) dan di udara yg berasal dari penderita dan orang yg terkena
rentan terinfeksi bila menghirupnya. (Wim de Jong)
setelah organisme terinhalasi, dan masuk ke paru-paru bakteri
dapat bertahan hidup dan menyebar kenodus limfatikus lokal. Penyebaran
melalui alran darah ini dapat menyebabkan TB pada orang lain, dimana
infeksi laten dpt bertahan sampai bertahun-tahun (patrick Davey)
 CARA PENULARANNYA

Daya Tahan
Adanya Droplet Udara
Tubuh menurun

Menggunakan
alat pribadi
yang bergantian
PATOFISIOLOGI
 CARA PENCEGAHAN
• Menyendirikan
alat pribadi
misal alat
• Penggunaan makan • Menjaga
Masker kekebalan
sistem imun

• Mengatur
kebersihan
Lingkungann
MANIFESTASI
KLINIS
Terasa nyeri
pada daerah
paru-paru
Demam sampai
2 minggu.
MMBB (Masalah
Makan dan Berat
Badan)

Batuk kronik,
atau gampang
tertular
batuk/pilek Diare yg susah
sembuh

RK dgn px TB paru
dewasa Keringat berlebih
pada malam hari
 System skoring gejala anak dan pemeriksaan penunjang
Parameter 0 1 2 3 Skor

Kontak dgn Px TB Tidak jelas Laporan keluarga, kontak Kontak dgn Px

dgn Px BTA negatif atau BTA positif
tidak tahu, atau BTA
tidak jelas.

Uji Tuberkulin Negative Positif (≥ 10mm,

atau 5 mm,
keadaan
imunosupresi)
BB/keadaan gizi Gizi kurang : BB/TB Gizi buruk: BB/TB
(dengan KMS atau <90% atau BB/U <70% atau BB/U <60%
table) <80%
Demam tanpa sebab ≥ 2 minngu
jelas
≥ 3 minggu
Pembesaran kelenjar 1 cm jml, jml ≥1,
limfekoli, aksila, tidak nyeri
inguinal

Pembengkakan Ada pembengkakan

tulang/sendi panggul,
lutut, falang

Foto dada Normal/tdk Sugesti TBC

jelas
Catatan :
 Dx di tegakkan oleh dokter
 Jika dijumpai skrofulderma (TB pd kelenjar dan kulit)
 BB dinilai saat datang
 Demam dan batuk tdk respon thd terapi sesuai baku pkm
 Foto dada bukan alat dx utama pd anak
 Semua anak dgn reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul <7 hari
setelah penyuntikan) harus dievaluasi dgn sistem skoring anak
 Anak dgn TB ≥6 (skor maksimal 13)
 Px usia balita yg mendapat skor 5 di rujuk ke RS
 Tabel frekuensi gejala dan tanda TB sesuai Kelompok umur

Kelompok Umur Bayi Anak Akil balik

Gejala
• Demam Sering Jarang Sering
• Keringat malam Sangat jarang Sangat jarang Jarang
• Batuk Sering Sering Sering
• Batuk Produktif Sangat jarang Sangat jarang Sering
• Hemoptitis Tidak pernah Sangat jarang Sangat jarang
• Dispnu Sering Sangat jarang Sangat jarang
Tanda
• Ronki basah Sering Jarang Sangat jarang
• Mengi Sering Jarang Jarang
• Fremitus Sangat jarang Sangat jarang Jarang
• Perkusi pekak Sangat jarang Sangat jarang Jarang
• Suara nafas Sering Sangat jarang Jarang
berkurang
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiology
(Rontgen Thorax PA dan lateral)
- Bayangan lesi pd lap. Paru atas
atau segment apikal lobus
bawah.
Laboratorium Tes Mantoux
- Bayangan berwarna dan
Darah bercak atau
lengkap - Adanya kavitas, tunggal atau
ganda
Tuberkulin
- Kelainan bilateral
- Adanya klasifikasi
- Bayanga Millie
PENATALAKSANAAN
Identifikasi pemberian obat TBC
 Kasus baru : belum pernah mendapat anti Tb atau mendapat
≤ 4 minggu
 Kasus gagal : px tetap positif setelah pengobatan.
 Pengobatan terputus
 Kasus kronik : positif lagi setelah menjalani pengobatan
ulang
1. Farmakologi
Anak-anak diberi INH, rifampisin, dan
pirazinamid untuk 2 bulan fase intensif
dilanjutkan dengan INH dan rifampisin selama
4 bulan. Jika pirazinamid tidak diberikan
selama fase intensif, maka pemberian INH dan
rifampisin dilanjutkan selama 9 bulan.
Untuk anak resiko tinggi infeksi resisten,
etambutol harus termasuk dalam pengobatab
2 bulan fase intensif.
Jenis dan dosis obat
 BB < 10 kg : Isoniazid 50mg, rifampisin 75mg,
pirazinamid 150mg
BB 10-20 kg : isoniazid 100mg, rifampisin
150mg, pirazinamid 300mg
BB 20-30 kg : Isoniazid 200mg, rifampisin
300mg, pirazinamid 600 mg
 Efek samping Kemungkinan penyebab Penanganan

Minor Teruskan obat, periksa

Anoreksia, mual, sakit perut Rifampisin Berikan obat pd malam hari sesudah
makanan yg lain
Nyeri sendi Pirazinamid Aspirin
Rasa panas di kaki INH Piridoksin 100mg/hr
Urin kemerahan Rifampisin Terangkan kpd pasien
Mayor Hentikan obat penyebab
Gatal-gatal, kkemerahan dikulit Tiasetazon Hentikan obat yg bersangkutan
Ketulian
Pusing, vertigo, nistagmus Streptomisin Hentikan, ganti etambutol
Ikterus (tanpa sebab lain) Streptomisin Hentikan, ganti etambutol
Muntah, bingung (Kecurigaan gagal Berbagai anti Tb Hentikan anti Tb
hati) Berbagai anti Tb Hentikan, segera periksa fungsi hati dan
Gangguan penglihatan waktu ptotrombin
Syok, pur pura, gagal ginjal akut. Etambtol Hentikan etambutol
Rifampisin Hentikan rimapisin
2. Non Farmakologi
Ajari batuk efektif
Mengkonsumsi makanan bergizi
Mengatur ventilasi
Distraksi
 ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
• Pengkajian pada pasien TBC menurut (Wijaya
dan Yessie, 2013) diantaranya :
• Riwayat kesehatan sekarang
• Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat Kesehatan Keluarga
• Riwayat lingkungan
• Pola Nutrisi Metabolik
• Pola tidur dan istirahat
• Pola eliminasi
• Pemeriksaan Head toe to
• Kepala/rambut
Inspeksi : Bentuk simetris, warna rambut hitam,
kebersihan kulit kepal, kelembapan kulit kepala,
ada bekas luka atau tidak
Palpasi : dengan perabaan apakah terdapat
benjolan, oedema
Perkusi : terdapat nyeri tekan,
• Mata
Inspeksi : kesimetrisan mata, konjungtiva anemis
atau tidak, pupil isokor/miosis
Palpasi : tidak ada benjolan atau nyeri tekan
• Leher
Inspeksi : kesimetrisan leher, apakah ada oedem
Palpasi : apakah ada pembesaran tyroid,
Perkusi : apakah ada nyeri tekan
• Leher
Inspeksi : kesimetrisan leher, apakah ada oedem
Palpasi : apakah ada pembesaran tyroid,
Perkusi : apakah ada nyeri tekan
• Dada/Thorax
Inspeksi : Kesimetrisan dada, frekuensi, RR teratur atau
tidak
Palpasi : Perabaan pada taktil fremitus, bila getarannya
sma makna keadaan paru normal/baik
Perkusi : Dilakukan untuk mengetahui batas-batas organ
yang ada di dalam rongga dada
• Paru-paru
Inspeksi : pergerakan dada normal
Perkusi :normal suara sonor
Auskultasi : suara napas normal tidak ada
wezzy/ronki
• Payudara dan Ketiak
Inspeksi : Kesimetrisan kanan kiri, tidak ada
benjolan/massa
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan
• Genetalia
Inspeksi : tidak ada benjolan/massa
Palpasi : tidak ada nyeri/ nyeri tekan
• Ekstremitas
Kekuatan otot penuh atau berkurang
• Kulit
Inspeksi : kelembapan kulit, warna kulit,
berkeriput atau tidak, melihat akral
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d penurunan respirasi

2. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d
obstruksi jalan nafas
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan
menelan makanan
TERIMAKSIH