Está en la página 1de 13

OM SWASTIASTU

Nama Kelompok.2
1. Ida Bagus Bayu Dp - 1115251164
2. I Nym Adi Setya Dharma - 1415251114
3. I Gd Aditya Pradana Putra - 1415251129
4. I wayan Arisna Saputra - 1415251199
5. I Putu Hendra Saputra - 1415251116
6. I Md Putra Dharma Yadnya - 1515251015

MATERI
“ Identifikasi Analisa Lingkungan Eksternal”
BAB I
KASUS : MATRIKS EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
PADA, PT GUNUNG MADU PLANTATIONS
 Kasus ini, membahas mengenai perusahaan PT GUNUNG MADU
PLANTATIONS (GMP) dengan pengaruh sepuluh indikatornya. Perusahaan
yang didirikan pada tahun 1975, merupakan pelopor usaha perkebunan dan
pabrik gula di luar Jawa, khususnya Lampung. Perusahaan ini berstatus
PMA. Areal perkebunan tebu dan pabrik gula PT GMP terletak di Desa
Gunung Batin, Lampung Tengah—sekitar 90 km arah utara kota Bandar
Lampung.
 Luas areal GMP yang dikelola 36.000 ha, dengan luas kebun produksi
sekitar 25.000 ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan,
sungai-sungai, kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan
permukiman karyawan. Selain itu ada sekitar 4.000 ha areal tebu rakyat
yang bermitra dengan PT GMP. Luas areal tebu rakyat ini masih akan terus
berkembang.
 Topografi wilayah pada umumnya datar. Sepanjang bentang darat dijumpai
adanya lebung yang potensial sebagai tandon air dan beberapa sungai cukup
besar melintas di wilayah timur.Jenis tanah termasuk ultisol (podsolik merah
kuning) dengan lapisan top soil sangat tipis. Sifat fisik dan kimia tanah
mengharuskan diterapkannya teknologi budidaya yang tepat dan bijaksana.
 Curah hujan tahunan sekitar 2.700 mm. Musim tebang dan
giling dilaksanakan dari bulan April sampai Oktober,
bersamaan dengan periode yang relatif kering. Musim tebang
dan giling pertama dilaksanakan tahun 1978. Pabrik mengikuti
proses sulfitasi ganda untuk menghasilakan gula SHS.
Kapasitas giling terpasang mula-mula sebesar 4.000 TCD (ton
tebu per hari), kemudian mulai tahun 1994 diperbesar secara
bertahap menjadi 12.000 TCD. Sejak 2007 mulai
dikembangkan lagi menuju 16.000 TCD.
 Teknologi maju diterapkan di kebun dan di pabrik, termasuk
pemanfaatan alat mesin pertanian secara luas serta otomatisasi
di beberapa stasiun di pabrik. Sekalipun demikian sejumlah
8.000 – 10.000 pekerja tetap terserap setiap harinya selama
musim tebang dan giling. Tingkat produksi kini mencapai
rata-rata 2 juta ton tebu dan sekitar 190.000 ton gula per
tahun.
BAB II
IDENTIFIKASI ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
 Bagi pengembangan strategik, analisis ini di butuhkan tidak hanya terbatas pada rincian
analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa
hasil analisis itu di pergunakan. Oleh karena itu manajer puncak membutuhkan diagnosis
lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
1) Lingkungkan umum (General Environment)
 Adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyususun faktor-
faktor yang memiliki ruang lingkup luas. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
a. Faktor Ekonomi
 Berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang di
keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan.
b. Faktor Sosial
 Mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang,
dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
c. Faktor Politik dan hukum
 Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan bagaimana
pengaturan perusahaan harus beroperasi.
d. Faktor Teknologi
 Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan
upaya pencapaian tujuan organisasi, tapi dapat juga sebagai ancaman bagi kelangsungan
produk yang sudah ada.
e. Faktor Pemerintah
 Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke
konsumen sangat besar. Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan
fiskal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis.
f. Faktor Demografi
 Faktor demografi ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi
geografis percampuran etnis serta distribusi pendapatan.

2) Lingkungan Industri
 Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang
relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Analisis
lingkungan industri jauh lebih penting dan lebih menentukan aturan persaingan di
bandingkan dengan analisis lingkungan umum, karena kekuatan lingkungan umum
dalam mempengaruhi persaingan sifatnya sangat relatif.
 Ancaman masuknya pendatang baru
 Adanya pendatang baru dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih
efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru. Secara
sederhana kemungkinan perusahaa akan memasuki suatu industri adalah fungsi dari
dua faktor, yaitu hambatan memasuki industri dan relasi dari perusahaan yang sudah
ada. Apabila hambatan-hambatan untuk masuk adalah tinggi, dan pendatang baru
mendapatkan reaksi yang tajam dari pemain lama dalam industri, sudah barang tentu
pendatang baru tersebut tidak menimbulkan suatu ancaman masuk yang serius.
ANALISIS DAN DIAGNOSIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
 Analisis Lingkungan Eksternal
 Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan
yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan.
 Terdapat 3 cara dalam melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan yaitu:
1) Pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber
 Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sumber
data bagi pengumpulan informasi verbal mencakup penggunaan media elektronik, karyawan,
pelanggan, perantara, pesaing, konsultan, dan juru bicara pemerintah yang di tunjuk.
Sementara informasi tertulis yaitu segala sesuatu yang dapat di baca dari sumber informasi
yang telah di persiapkan oleh pihak lain untuk tujuan yang beragam. Informasi semacam ini
bersumber dari surat kabar,jurnal dan beberapa publikasi lain yang bersedia.
2) Merancang Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi
 Pengertian sistem informasi manajemen di arahkan pada penciptaan dua kelompok utama
yaitu sistem pendukung keputusan ( Decision Support System) dan sistem informasi strategic
( Strategic Information System ). DDS adalah sistem informasi yang dirancang untuk
membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dalam kondisi yang unik dan data
tidak terstruktur. Sedangkan sistem informasi strategik adalah suatu sistem informasi yang
dirancang untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan
informasi yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
3) Melakukan Perkiraan Secara Formal
 Pada umumnya perkiraan ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan pihak
manajemen. Pada akhir-akhir ini juga berkembang konsultan yang bergabung untuk membuat
berbagai kajian dan prospek atau bahkan meramal kegiatan bisnis dimasa yang akan datang.
 Identifikasi Peluang dan Ancaman
 Analisis peluang mengidentifikasi kesenjangan antara tuntutan pasar dan apa yang
saat ini tersedia. Hal ini juga dapat dipakai untuk menganalisis potensi perubahan
pasar yang dapat meningkatkan prospek untuk layanan atau produk. Salah satu cara
untuk mengidentifikasi peluang yang ada adalah mengikuti trend baru dan
perubahan dari lingkungan. Peluang dapat ditemukan dalam diskusi dengan
pelanggan, melalui membaca majalah dan surat kabar, dan memeriksa literatur
perdagangan.
 Analisis ancaman merupakan upaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang tidak
menguntungkan yang mungkin merugikan bisnis. Seperti peluang, ancaman
diidentifikasi dengan memantau lingkungan untuk trend yang relevan dan perubahan
pasar. Analisis ancaman harus mempertimbangkan keseriusan ancaman serta
kemungkinan terjadinya hal-hal lain yang mungkin bisa membahayakan bisnis kita
sendiri.
 Model lima kekuatan porter tentang analisi kompetitif adalah pendekatan yang
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industry. Porter
menyarankan bahwa peluang dan ancaman dapat diidentifikasi dengan lima
karakteristik dasar.
1. Persaingan antar perusahaan saingan.
2. Potensi masuknya pesaing baru.
3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti.
4. Daya tawar pemasok.
5. Daya tawar konsumen
BAB III
(KAITAN KASUS DENGAN IDENTIFIKASI ANALISIS
LINGKUNGAN EXTERNAL)
 Dalam Manajemen Strategis ada banyak indikator yang terkait
satu sama lain dan terdapat pada setiap jenis usaha baik besar
maupun kecil, termasuk usaha yang bergerak di sektor
pekebunan, yaitu PT GUNUNG MADU PLANTATIONS
(GMP). Perusahaan perkebunan ini menghasilkan komoditi
gula, sebagai hasil produksinya.
 Adapun sepuluh indikator dari perusahaan tersebut, sebagai
berikut :
 Ekonomi
 Perekonomian yang terjadi dalam suatu negara akan
memberikan ancaman dan peluang bagi perusahaan Gunung
Madu Plantation. Aspek dalam perekonomian itu berupa
pertumbuhan, distribusi pendapatan, tabungan, utang, kredit.
• Politik
 Politik dalam pembentukan perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS
harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, mengajukan izin usaha di tingkat
daerah, mengumpulkan modal. Menentukan pejabat perusahaan yang akan
menjalankan perusahaan dan mungkin akan memperjuangkan perusahaan melalui
jalur politik.
 Demografi
 Jumlah penduduk Lampung hingga tahun ini mencapai 7.596.115 orang atau hanya
3% dari jumlah penduduk nasional. Hasil sensus penduduk tahun 2000 yang
mencatat jumlah penduduk Lampung 6.730.751 orang, populasi hingga 2010
bertambah 12,86% dengan laju pertumbuhan 1,23% per tahun. Laju pertumbuhan
penduduk Lampung per tahun juga masih relatif lebih kecil dibandingkan laju
pertumbuhan penduduk secara nasional yang mencapai 1,14%.
 Budaya
 Budaya yang terbangun di daerah Desa Gunung Batin, Lampung Tengah
membentuk masyarakat yang bekerja keras. Budaya ini sesunggguhnya merupakan
potensi tenaga kerja untuk mendukung perkembangan perkebunan tebu di daerah
ini. Berdasarkan budaya tersebut, perusahaan PT GUNUNG MADU
PLANTATIONS (GMP), membuka lahan pekerjaan berupa industri yang bergerak
di sektor perkebunan, sehingga dapat merekrut banyak tenaga kerja. Dengan melihat
budaya daerah sekitar, masyarakat yang pekerja keras, memungkinkan untuk kondisi
kinerja yang lebih baik.
 Pemerintahan
 Dalam menjalankan bisnisnya. Gunung Madu Plantation(GMP) mendapatkan
beberapa campur tangan dari pemerintah. Campur tangan pemerintah ini dapat
menjadi ancaman atau peluang bagi perusahaan.
 Lingkungan
 Usaha perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu Plantaions merupakan
kegiatan yang ramah lingkungan. Limbah dari kebun maupun pabrik dimanfaatkan
kembali dan ternyata memberikan keuntungan yang sangat besar. Pengolahan
limbah pertanian berupa sisa-sisa tanaman (pucuk tebu dan daun) dikembalikan ke
tanah sebagai mulsa, sehingga menambah kesuburan tanah. Sementara limbah padat
dan limbah cair dari pabrik, tetapi juga dikelola lagi sehingga bermanfaat, bahkan
secara ekonomis sangat menguntungkan.
 Teknologi
 Perusahaan PT GUNUNG MAS PLANTATIONS menggunakan teknologi dalam
pengendalian peralatan pabrik. Pengendalian peralatan pabrik pada masing-masing
stasiun melalui ruang pusat kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi
operator untuk memonitor aktivitas dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan
di lapangan. Pada bagian tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat
langsung secara visual, dilengkapi dengan kamera CCTV dari pusat ruang kendali.
 Competitive
 Dalam menjalankan usahanya Gunung Madu Plantation (GMP) memilki beberapa
pesaing di jenis bisnis yang sama. Salah satu pesaing beratnya adalah Sugar Group
Companies. Sugar Group adalah perusahaan dengan produk utama yaitu tebu.
Dengan kehadirannya Sugar Group Companies sebagai pesaing dari Gunung Madu
Plantation ini akan memberikan peluang sekaligus ancaman bagi perusahaan GMP.
 Faktor-Faktor Eksternal Bobot PerSkor Bobot

 Peluang

1.Populasi Prov.Lampung meningkat 1,14% per th 0,06 2 0,12


2.Tingkat Pengangguran di wilayah terus turun 0,09 2 0,18
3.Distribusi pendapatan masyarakat meningkat 0,07 3 0,21
4. Tingkat bunga kredit turun 0,07 2 0,14
5.Peraturan pmrntah yg mendukung usaha perusahaan. 0,10 3 0,30
6.investor asing yg tertarik pada saham perusahaan 0,11 3 0,33
7.Budaya berkebun di dalam masyarakat lampung 0,10 2 0,20
 Ancaman
8. Depreasi rupiah terhadap US Dolar 0,09 3 0,27
9.Pajak yang tinggi yang diterapkan pemerintah 0,10 4 0,40
10. Pengurngan Pendapatan akibat pesaing perusahaan 0,07 2 0,14
11.Pesaing perusahaan mulai banyak bermunculan 0,06 3 0,18
12. Issu kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan 0,06 1 0,6
 Total 1,00 2,53
BAB IV
KESIMPULAN
 Melihat dari semua analisis faktor eksternal yang mempengaruhi di PT Gunung
Madu Plantation yang sudah di jelaskan di bahasan diatas maka kami mengambil
sebuah kesimpulan bahwa PT.GMP sudah bisa merespon baik secara sangat baik
peluang dan ancaman yang ada di industrinya dan strategi perusahaan secara efektif
mampu menarik keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh
negatif potensial dari ancaman eksternal. Selain itu dari analisis diatas ada juga
matriks yang sebesar 1,0 yang artinya bahwa strategi perusahaan tidak mampu
memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.Tapi hal
tersebut masih bisa di tutupi dengan keunggulan atau peluang yang bisa di
manfaatkan untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan.

 Faktor yang bisa memberi andil bagi perusahaan untuk berkembang adalah dengan
banyaknya investor asing yang tertarik pada saham perusahaan. Hal ini dikarenakan
faktor modal dan meraih reputasi perusahaan yang diperlukan untuk melakukan
invasi juga ke luar negeri sebagai pengekspor gula dunia.Sedangkan faktor yang
bisa menghambat perkembangan bisnis adalah “Pajak yang tinggi yang diterapkan
pemerintah”. Pajak yang tinggi bisa mengurangi tingkat pendapatan perusahaan
akibat membayar pajak kepada pemerintah yang lumayan tinggi.Selain pajak ada
juga faktor persaingan sekarang yang semakin meningkat dengan munculnya
berbagai kekuatan baru di industri ini.
SESI DISKUSI

OM SANTHI SANTHI SANTHI SANTHI OM

También podría gustarte