Está en la página 1de 103

sapari

Olimpiade Sains Geografi


PEMETAAN DAN KEMAMPUAN
INTERPRETASI PETA

METEOROLOGI

OSEANOGRAFI

Olimpiade Sains Geografi


PEMETAAN DAN KEMAMPUAN
INTERPRETASI PETA
Menurut ICA (International Cartographic
Association)
Peta adalah suatu gambaran atau representasi
unsur-unsur ketampakan abstrak yan dipilih
dari permukaan bumi, yang ada kaitannya
dengan permukaan bumi atau benda-benda
angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan
pada suatu bidang datar dan diperkecil atau
diskalakan.
Olimpiade Sains Geografi
PETA adalah : Gambaran permukaan bumi

Yang diproyeksikan ke bidang


datar dengan skala tertentu
Peta sbg alat untuk
• Recording (melaporkan)
• Displaying (memperagakan)
• Analysing (menganalisis)
• Interelation (pemahaman saling
hubungan)
Jenis-jenis Peta
1. Berdasarkan isi
a. Peta umum ,Peta umum adalah peta yang
menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta
umum ini memuat semua penampakan yang terdapat
di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam)
maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan
fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan
lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan
raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya.
b. Peta tematik / khusus, Peta khusus adalah peta yang
menggambarkan kenampakan-kenampakan
(fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik
maupun sosial budaya
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis peta umum
1) Peta topografi
2) Peta Chorografi
3) Peta dunia
Jenis-jenis Peta
Peta topografi
• Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan
bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi.
• Dalam peta topografi digunakan garis kontur
(countur line) yaitu garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi:
Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau
kemiringan lereng.
Jenis-jenis Peta
Beberapa ketentuan pada peta topografi:
• Makin rapat jarak kontur yang satu dengan
yang lainnya menunjukkan daerah tersebut
semakin curam. Sebaliknya semakin jarang
jarak antara kontur menunjukkan daerah
tersebut semakin landai.
• Garis kontur yang diberi tanda bergerigi
menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di
puncak, misalnya puncak gunung yang
berkawah.
• Peta topografi menggunakan skala besar,
antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Peta chorografi
• Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas,
misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia.
• Dalam peta chorografi digambarkan semua
kenampakan yang ada pada suatu wilayah di
antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan
raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis
pantai, rawa dan lain-lain.
• Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang
dibuat dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah
contoh peta chorografi.
• Skalanya antara 1 : 250.000 – 1 : 1.000 000 atau
lebih
Contoh Peta Chorografi
Jenis-jenis Peta
Peta dunia
peta umum yang
berskala sangat
kecil dengan
cakupan
wilayah yang
sangat luas.
Jenis-jenis Peta
Jenis Peta Tematik / Khusus
• peta yang menggambarkan informasi
dengan tema tertentu / khusus
• peta yang menggambarkan kenampakan-
kenampakan (fenomena geosfer) tertentu,
baik kondisi fisik maupun sosial budaya.
• Misal peta geologi, peta penggunaan
lahan, peta persebaran objek wisata, peta
kepadatan penduduk, dan sebagainya
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
2. Berdasarkan Skalanya
a. Peta Kadaster/Peta Teknik , Peta Kadaster mempunyai
skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster
ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk
keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan
jalan, jaringan air, dan sebagainya.
b. Peta Skala Besar, Peta Skala Besar mempunyai skala
antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini
digunakan untuk perencanaan wilayah.
c. Peta Skala Sedang, Peta Skala Sedang mempunyai skala
antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
d. Peta Skala Kecil , Peta Skala Kecil mempunyai skala
antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
e. Peta Geografi/Peta Dunia, Peta Dunia mempunyai skala
lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
3. Berdasarkan Bentuknya
a. Peta Stasioner, menggambarkan keadaan
permukaan bumi yang datanya bersifat
relatif tetap (stabil). Contohnya: peta
topografi, peta geologi, peta jenis tanah
b. Peta Dinamis , menggambarkan keadaan
permukaan bumi yang datanya bersifat
selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta
kepadatan penduduk, peta sebaran korban
bencana alam, peta jaringan komunikasi.
Jenis-jenis Peta
Peta Geologi Peta kepadatan penduduk
Peta Statisioner Peta dinamis
Jenis-jenis Peta
4. Berdasar Tujuannya
a. Peta Pendidikan (Educational Map), Contohnya: peta
lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu Pengetahuan.,Contohnya: peta arah angin,
peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map),
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map),Contohnya: peta museum,
peta rute bus.
e. Peta Navigasi, Contohnya: peta penerbangan, peta
pelayaran.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map), Contohnya:
peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta Perencanaan (Planning Map), Contohnya: peta
jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Jenis-jenis Peta
Contoh peta pariwisata
Peta jawa timur
Peta Geologi
Peta Jawa Barat
Fungsi Peta
 Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat
di permukaan bumi.
 Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi,
seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk
lainnya.
 Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk
mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
 Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
 Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
 Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
 Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara
fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan
bumi.
Komponen peta :
1. Judul peta
2. Skala peta
3. Legenda atau keterangan
4. Tanda arah atau orientasi
5. Inzet peta
6. Simbol dan warna
7. Sumber dan tahun pembuatan peta
8. Proyeksi peta
9. Garis tepi peta
10. Lettering Olimpiade Sains Geografi
Contoh. Komposisi Peta Rupabumi
1. Judul Peta
Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta
dapat segera mengetahui jenis peta dan
daerah mana yang tergambar dalam peta
tersebut.
Contoh:
• Peta Penyebaran Penduduk Pulau Jawa.
• Peta Tata Guna Tanah Propinsi Bali.
• Peta Indonesia.

Olimpiade Sains Geografi


2. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik


di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
bumi.
Macam-macam skala peta :
* Skala Numerik / Angka,
* Skala Grafis / Batang / Garis,
* Skala Verbal / Kalimat,

Olimpiade Sains Geografi


Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
Cara menentukan skala peta yang tidak
diketahui skalanya :
Membandingkan dengan peta lain yang ada
skalanya.
Px = Js x Ps
Jx
Px = Penyebut skala yang akan dicari
Js = Jarak 2 titik pada peta yang ada skalanya
Ps= Penyebut skala pada peta yang sudah ada
skalanya
Jx= Jarak 2 titik pada peta yang akan dicari
skalanya
Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
Membandingkan jarak di peta
dengan jarak sebenarnya
Contoh :
Jarak A → B pada peta X = 2 Cm
Jarak A → B sebenarnya = 3 Km
Berapa skala peta X ?
Jawab :
Skala = Jarak di peta : Jarak sebenarnya
= 2 Cm : 3 Km
= 1 Cm : 1,5 Km
= 1 Cm : (1,5 Km x 100.000 Cm)
= 1 Cm : 150.000 Cm
= 1 : 150.000
Olimpiade Sains Geografi
Membandingkan jarak 2 garis lintang di peta
dengan jarak 2 garis lintang sebenarnya

Olimpiade Sains Geografi


Pada peta topografi dengan
menghitung contur intervalnya.

X = 1.500
C B A

S = 900
Ps = Ci x 2000.
= (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) x 2000
= (1.500 – 900 : 4) x 2000
= (600 : 4) x 2000
= 150 x 2000
= 300.000
Skala = 1 : 300.000 Olimpiade Sains Geografi
Pada peta berskala besar dengan menghitung
bentuk-bentuk yang berukuran umum.
Contoh :
Panjang lapangan sepak bola tergambar
pada peta 5 Cm. Sedangkan ukuran
sebenarnya adalah 100 m.
Maka skala peta tersebut adalah
5 Cm : 100 m
5 Cm : 10.000 Cm
1 Cm : 2.000 Cm
1 : 2.000 Olimpiade Sains Geografi
3. Legenda/Keterangan
Legenda pada peta menerangkan arti dari
simbol-simbol yang terdapat pada
peta.
Legenda itu harus dipahami oleh si
pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta
itu mencapai sasaran

Olimpiade Sains Geografi


Legenda

Keterangan dari
simbol-simbol yang
merupakan kunci
untuk memahami peta.
4. Tanda Arah / Orientasi
• Tanda arah atau tanda orientasi penting
artinya pada suatu peta. Gunanya untuk
menunjukkan arah utara, Selatan, Timur
dan Barat. Tanda orientasi perlu
dicantumkan pada peta untuk
menghindari kekeliruan.
• Bila tanda arah tidak tercantum maka
untuk mengetahui arah utara dapat dilihat
dari garis lintang dan bujur
Olimpiade Sains Geografi
ORIENTASI
 Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan
arah mata angin
 Pada peta rupabumi petunjuk arah ini dibuat lebih lengkap,
karena peta rupabumi merupakan peta dasar yang digunakan
sebagai pedoman pembuatan peta-peta lain
 Orientasi pada peta rupa bumi menunjukkan informasi tiga
arah utara, yaitu
utara sebenarnya {true north = TN),
utara grid (grid north = GN), dan
utara magnetik (magnetic north = MN)
 Penempatan orientasi peta seperti skala peta yaitu selalu berada
di dalam bingkai peta, dengan posisi di bawah skala peta atau
pada tempat-tempat yang luang
ORIENTASI (ARAH) PETA
UP
UM US
UP = Utara Peta (Utara Grid)
Utara yg sejajar utara sumbu Y
UM = Utara Sebenarnya (Utara Geodetis)
Utara yg mengarah Kutub utara bumi (★
UM = Utara Magnetis
Utara yg mengarah kutub utara magnetis

Sudut penyimpangan antara UP dg US = ϒ


Konvergensi Meridian (deklinasi grid)

Sudut penyimpangan antara UM - US = δ


Konvergensi Meridian (deklinasi magnet)
Azimuth – Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari
seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda
membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka
sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.
Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth
diperoleh dengan cara:
* Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back
azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik
tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah
200º- 180º = 20º
* Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back
azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan
terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back
azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Olimpiade Sains Geografi
Menghitung arah dengan besaran sudut
melalui kompas atau busur derajat
Resection
1. Lakukan orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di
peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-
tanda medan tersebut.
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan
menggunakan kompas bidik.
5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta
dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda
medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus
tersebut adalah posisi kita dipeta.

Olimpiade Sains Geografi


Intersection
1. Lakukan orientasi peta
2. Lakukan resection untuk memastikan posisi
kita di peta.
3. Bidik obyek yang kita amati
4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi
tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua
sudut yang didapat adalah posisi obyek yang
dimaksud.
Olimpiade Sains Geografi
5. Inset Peta
Inset adalah peta/bagian dari peta pokok
yang digambar secara khusus dan diletakan
pada bagian yang memungkinkan
Berdasarkan fungsinyanya, inset di
bedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Skala inset < skala peta pokok
2. Skala inset > skala peta pokok
3. Skala inset = skala peta pokok

Olimpiade Sains Geografi


Olimpiade Sains Geografi
6. Simbol Peta

Simbol peta dapat diartikan sebagai gambar


pengganti dari objek yang terdapat di
permukaan bumi
Syarat-syarat simbol peta adalah sederhana,
mudah dimengerti, dan bersifat umum
(seperti disepakati oleh para kartografer)
Macam-macam Simbol Peta
Simbol Peta Berdasarkan Bentuknya
1) Simbol titik, digunakan untuk data posisional, seperti simbol kota
dan titik triangulasi (titik ketinggian) tempat.
2) Simbol garis, digunakan untuk data geografis, seperti sungai, batas
wilayah, dan jalan.
3) Simbol luasan, digunakan untuk menunjuk kan fenomena padang
pasir, rawa, dan hutan.
4) Simbol aliran, untuk menyatakan adanya alur atau gerak.
5) Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga
dibandingkan harga lainnya.
6) Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah)
dalam bentuk persentase.
7) Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume). Semakin
besar simbol, isi (volume) semakin besar dan sebaliknya semakin
kecil simbol, isi (volume) semakin kecil.
Macam-macam Simbol Peta

Simbol Peta Berdasarkan Sifatnya


1) Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk
membedakan persebaran benda yang
digambarkan. Misalnya, untuk menggambarkan
daerah persebaran hutan, jenis tanah, dan
komposisi penduduk.
2) Simbol yang bersifat kuantitatif digunakan untuk
membedakan atau menyatakan jumlah. Simbol
yang bersifat kuantitatif, antara lain simbol titik,
batang, lingkaran, dan bola.
Macam-macam Simbol Peta

Simbol Berdasarkan Fungsinya


1) Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol
permukaan bumi di daratan. Misalnya,
gunung,pegunungan, dan gunungapi.
2) Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol
bentuk perairan. Contohnya simbol laut, danau,
dan sungai.
3) Simbol budaya, digunakan untuk simbol-simbol
bentukan hasil budaya. Misalnya, simbol
pemukiman, pasar, dan terminal.
Warna peta
Berikut ini dijelaskan secara singkat penggunaan warna pada peta.
1) Kenampakan hipsografi atau relief muka bumi, menggunakan
warna dasar cokelat, dari cokelat sangat muda sampai cokelat
sangat tua.
2) Kenampakan hidrografi atau perairan (sungai, danau, laut dan
dataran rendah), menggunakan warna dasar biru, dari biru
sangat muda (keputih-putihan) sampai biru sangat tua
(kehitaman).
3) Kenampakan tumbuhan atau vegetasi (misalnya hutan),
menggunakan warna dasar hijau.
4) Kenampakan hasil budaya manusia (jalan, kota, pemukiman,
batas wilayah, pelabuhan udara), menggunakan warna merah
dan hitam.
Warna peta
1. Warna Darat
 hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian
 kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian
 coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian
 coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian
 coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian
 coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian
2. Warna Laut
 biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman
 biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman
 biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman
 biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman
 biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman
Warna Peta
7. Sumber dan tahun pembuatan peta
Bila Anda membaca peta, perhatikan sumbernya.
Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta,
bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta
tersebut benar benar absah (dipercaya/akurat), dan
bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini akan
menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat
mempercayai data/informasi tersebut. Selain sumber,
perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta
dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau
tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah
kadaluarsa karena sudah terlalu lama.
Olimpiade Sains Geografi
8. Proyeksi peta
adalah transformasi bidang lengkung bumi
ke bidang datar

Suatu fungsi yang merelasikan


titik pada permukaan bidang lengkung
(koordinat bidang lengkung)
dengan titik yang sama pada
permukaan bidang datar
(koordinat bidang datar)

Olimpiade Sains Geografi


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012

ilustrasi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
Sistem Proyeksi (2)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012

• Macam2 Sistem Proyeksi:


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

ilustrasi
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012

1.Conic
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012

ilustrasi
2.Azimuthal /Plannar
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU

ilustrasi
2012

3.Silinder
Proyeksi peta berdasarkan sifat asli yang
dipertahankan
1. Conform = sama sudut/bentuk
2. Equidistant = Sama jarak
3. Equivalent = Sama luas

Olimpiade Sains Geografi


Macam-macam proyeksi peta
1. Warna Darat
 hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian
 kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian
 coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian
 coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian
 coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian
 coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian
2. Warna Laut
 biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman
 biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman
 biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman
 biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman
 biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman
Jenis Sistem Proyeksi

Proyeksi Kerucut

74
SISTEM PROYEKSI KERUCUT

75
Proyeksi Azimut

Proyeksi Planar

Proyeksi Silinder

76
CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR

Perubahan dari bentuk bola bumi ke bidang permukaan


silinder
77
9. Garis tepi peta

Garis tepi biasanya dibuat rangkap, yang


berfungsi membatasi peta dengan
komponen-komponennya di dalam bingkai
(garis tepi peta) serta membantu daerah
yang dipetakan tepat pada posisi di
tengah-tengah.

Olimpiade Sains Geografi


10. Lettering

Lettering adalah semua tulisan atau huruf-


huruf yang tertera di dalam peta, yang
berfungsi untuk mempertegas arti dari
symbol-simbol yang ada pada peta, yang
biasanya ditulis dengan tipe huruf tertentu

Olimpiade Sains Geografi


Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta
ada kesepakatan di antara
para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut:
Nama geografis ditulis dengan bahasa dan
istilah yang digunakan penduduk setempat.
Contoh penulisan sungai.
Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung
(Aceh), Air (Sumatera Utara).
Nama sungai ditulis searah dengan aliran
sungai dan menggunakan huruf miring.
Olimpiade Sains Geografi
PENULISAN TOPONIMI
HURUF BESAR HURUF BESAR Huruf kecil Huruf keci
TEGAK MIRING tegak miring

Nama negara Lautan Nama kota Sungai kecil


INDONESIA SAMUDERA Karawang S. Mukervart
INDONESIA
Nama propinsi Laut Kecamatan Bentukan di
JAWA BARAT LAUT JAWA Pulogadung pantai
Tel. Jakarta
Nama pulau Sungai besar Desa Pulau kecil
P. JAWA CI TARUM Rawamangun P. Rambut

Nama kota
besar
JAKARTA
Interpretasi Peta

Olimpiade Sains Geografi


KOORDINAT GEOGRAFI
Bumi berbentuk seperti bola yang di pepatkan pada kedua
kutubnya (elipsoid), maka koordinat bumi di dasarkan
pada koordinat bola. Sistem ini disebut dengan koordinat
geografi, yaitu penentuan suatu lokasi oleh besaran garis
lintang (latitude)dan besaran garis bujur (longitude) yang
dinyatakan dalam derajat, menit, dan detik. hubungan
antara koordinat geografi ditentukan oleh lokasinya
dipermukaan bumi. Di sepanjang equator dan meridian,
10 adalah 111,322km berarti keliling bumi adalah
40.000km, dan jari – jari 6370km. Pada lintang 450 utara
dan selatan paralel memiliki keliling 28.301km, hasilnya
10 panjangnya 78,6km, sedangkan pada kutub nilainya
adalah nol (0)
Olimpiade Sains Geografi
1. GARIS LINTANG
(paralel / latitude / horizontal)

• Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang


digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap
garis khatulistiwa (utara atau selatan)
• Untuk lintang equator di artikan sebagai 00, kutub
utara +900 atau di sebut lintang utara dan kutub selatan
di tulis -900 atau di sebut lintang selatan
• Gambar di bawah ini menunjukkan garis lintang dan
bujur. Dari KU ke KS adalah gari bujur dan dari barat
ke timur atau sebaliknya adalah garis lintang

Olimpiade Sains Geografi


Karakteristik garis lintang :
• Masing-masing paralel selalu sejajar satu sama lain
• paralel selalu ke arah timur- barat atau sebaliknya
• Paralel berpotongan dengan meridian dengan sudut
900, hal ini berlaku pada semua tempat di bumi kecuali
kedua kutub bumi
• Semua paralel berbentuk lingkaran, dan lingkaran
terbesar adalah equator
• Jumlah yang tak terhingga dari paralel dapat digambar
pada globe, tetapi penyajiannya dalam bentuk peta
biasanya setiap 100

Olimpiade Sains Geografi


Beberapa lintang istimewa di permukaan
bumi :
• Lintang 00 (garis equator)
• Lintang 23,50 (garis balik utara dan balik
selatan)
• Lintang 66,50,merupakan lintang
istimewa karena menjadi batas antara
daerah lingkaran kedua kutub bumi
• Lintang 900, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Olimpiade Sains Geografi
2. Garis Bujur
(longitude/vertikal/meridian)
• Bujur adalah sebuah garis setengah
lingkaran yang membujur dari kutub
utara ke kutub selatan. Jumlah bujur di
bumi 3600, sebelah timur dari garis
Grenwich sampai ke +1800 disebut bujur
timur dan ke barat sampai menuju -1800
disebut bujur barat.

Olimpiade Sains Geografi


Karakteristik garis bujur :
• Semua bujur ditarik dari arah utara ke
selatan yang benar
• Jarak antara bujur akan menjauh di
equator dan akan berkumpul menjadi
satu titik di kutub utara dan selatan
• Jumlah yang tak terhingga dari bujur
dapat di gambar pada satu globe, tetapi
untuk penyajian dalam bentuk peta
biasanya setiapOlimpiade
100Sains Geografi
Garis bujur istemewa di permukaan bumi :
• Garis 00 bujur (Grenwich), garis ini istimewa karena
digunakan sebagai standar waktu internasional (GMT)
• Garis 1800 bujur (menjadi batas penanggalan
internasional), untuk daerah yang berada di wilayah
bujur barat semakin kecil angka bujurnya maka waktu
daerah tersebut makin cepat dan sebaliknya. Untuk
wilayah yang berada di wilayah bujur timur semakin
besar angka bujurnya maka waktu daerah tersebut
makin cepat dan sebaliknya. Jika dua daerah berbeda
garis bujurnya maka waktu yang berlaku daerah bujur
timur akan lebih dahulu dari pada ke bujur barat

Olimpiade Sains Geografi


Contoh garis bujur dan lintang istimewa:

Olimpiade Sains Geografi


Jarak
• Pembacaan jarak pada suatu peta berkaitan
dengan skalanya.
• Contoh; Jarak A – B pada peta berskala 1 :
200.000 adalah 3 Cm, berarti jarak A – B
yang sebenarnya adalah : 3 Cm x 200.000 =
600.000 Cm  = 6 Km.

Olimpiade Sains Geografi


Lokasi
Ada beberapa cara dalam menentukan lokasi,
antara lain ;
– Berdasarkan letak astronomis.
– Berdasarkan jarak dan arah
– Berdasarkan arah dan arah
– Berdasarkan jarak dan jarak

Olimpiade Sains Geografi


Luas
1.Method of Square.
Daerah yang akan diukur luasnya pada sebuah peta
diberi petak-petak (grid) kemudian ditentukan bagian
yang luasnya kurang dari ½ petak diabaikan
sedangkan yang luasnya lebih dari ½ petak dianggap
satu petak. Kemudian petak-petak yang luasnya lebih
dari satu petak dijumlahkan x luas petak tsb x skala 2

Olimpiade Sains Geografi


1 2

3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

2 Cm 16 17 18 19

2 Cm Luas = Luas wilayah pada peta (Skala) 2


= Luas petak x Jumlah Petak (Skala)2
= (2 Cm x 2 Cm) 19 (50.000 Cm) 2
= 4 Cm x 19 (0,5 Km) 2
= 76 Cm (0,25 Km2)
= 19 Km2
Olimpiade Sains Geografi
2. Strip Method .
Daerah yang akan diukur luasnya pada sebuah
peta diberi garis horizontal kemudian
ditentukan garis keseimbangan. Selanjutnya
panjang tiap garis diukur dan diterapkan
dalam rumus :

Olimpiade Sains Geografi


4 Cm

12 Cm

14 Cm

2 Cm 8 Cm

1 : 50.000
Luas = Luas wilayah pada peta (Skala) 2
= Lebar (P strip 1 + 2 + 3 + 4) (Skala)2
= 2 Cm (4 + 12 + 14 + 8) (50.000 Cm) 2
= 2 Cm (38) (0,5 Km) 2
= 76 Cm (0,25 Km2)
= 19 Km2 Olimpiade Sains Geografi
Tinggi
Untuk menentukan ketinggian suatu tempat pada peta
topografi dapat dilihat pada garis konturnya.
Contoh :

X = 1.500
C B A

S = 900

Olimpiade Sains Geografi


X = 1.500
C B A

S = 900

Ketinggian X adalah 1500 m.


Ketinggian S adalah 900 m.
Untuk menentukan ketinggian titik B dapat dilakukan melalui dua cara
yakni diukur dari titik A atau C. Ketinggian B diukur dari titik A
Jika diketahui panjang AB = 5 Cm
Panjang BC = 3 Cm
Panjang AC = 8 Cm, maka
Tinggi B = tinggi A + (panjang AB : panjang AC x selisih ketinggian AC )
= 1050 + (5 Cm : 8 Cm x 300 m )
= 1050 + 187,5
Olimpiade Sains Geografi
= 1237,5 m
Lereng
Untuk mengetahui lereng maka ada dua komponen yang harus diketahui
yakni
jarak vertikal dan jarak horizontal.
Contoh 1 : 500
m
Lereng dapat dinyatakan dalam; 20.000 m
A. Meter / Km  v / h  500 m / 20.000 m
 500 m 20 Km = 25 m / Km
A. Pecahan  v / h  500 m / 20.000 m = 1 / 40
B. Persentase  v x 100%  500 m x 100% = 2,5 %
h 20.000 m
D. Derajat  v x 57,3  500 m x 57,3 = 1,43250
h 20.000 m
 1+ (0,43250 x 60’) = 1029,25’
1029,25’  10 29’+ (0,25’ x 60”) = 1029’57”
Olimpiade Sains Geografi
Contoh 2 :
Tentukan lereng A-B pada gambar di bawah ini jika diketahui
panjang A – B = 8 Cm dan panjang
AC = 10 Cm !

X = 1.500
C B A

S = 900
Untuk mengukur lereng B pada peta topografi tersebut di atas harus
diketahui jarak vertikal dan horizontalnya terlebih dahulu.
Jarak vertika dapat dihitung seperti dalam mencari ketinggian pada
point 4, yakni :
Tinggi B = (panjang AB : panjang AC) selisih ketinggian AC
= (8 Cm : 10 Cm) 300 m
Olimpiade Sains Geografi
= 240 m
X = 1.500
C B A

S = 900
Sedangkan untuk mengukur jarak horizontal seperti dalam menentukan jarak
sebenarnya pada peta, yakni jarak di peta x skala. Pada peta topografi tersebut
belum diketahui skalanya, maka terlebih dahulu kita mencari skalanya seperti ;
Ps = Ci x 2000.
= (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) 2000
= (1.500 – 900 : 4) 2000 = (600 : 4) 2000
= 150 x 2000 = 300.000 = 1 : 300.000
Jarak A – B = jarak di peta x Ps
= 8 Cm x 300.000
= 2.400.000 Cm
= 24.000 m
= 24 Km Olimpiade Sains Geografi
Jarak vertikal dan horizontal tersebut dapat divisualisasikan
sebagai berikut :
240 m
2.400.000 m
24.000 m
24 Km
Setelah diketahu jarak vertikal dan horizontalnya maka lereng tersebut
baru dapat dinyatakan dalam.
Meter / Km  v / h  240 m / 24.000 m  240 m /24 Km
 10 m / Km
Pecahan  v/h  240 m / 24.000 m = 1 / 100
Persentase  v x 100%  240 m x 100% = 1%
h 24.000 m
Derajat  v x 57,3  240 m x 57,3
h 24.000 m
= 0,5730  (0,5730 x 60’) = 34,38’
 34’+ (0,38’ x 60”) = 34’22,8”
Olimpiade Sains Geografi
Berapa lereng A – C ?

X = 1.500
C B A

S = 900

Olimpiade Sains Geografi

También podría gustarte