Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
METEOROLOGI
OSEANOGRAFI
X = 1.500
C B A
S = 900
Ps = Ci x 2000.
= (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) x 2000
= (1.500 – 900 : 4) x 2000
= (600 : 4) x 2000
= 150 x 2000
= 300.000
Skala = 1 : 300.000 Olimpiade Sains Geografi
Pada peta berskala besar dengan menghitung
bentuk-bentuk yang berukuran umum.
Contoh :
Panjang lapangan sepak bola tergambar
pada peta 5 Cm. Sedangkan ukuran
sebenarnya adalah 100 m.
Maka skala peta tersebut adalah
5 Cm : 100 m
5 Cm : 10.000 Cm
1 Cm : 2.000 Cm
1 : 2.000 Olimpiade Sains Geografi
3. Legenda/Keterangan
Legenda pada peta menerangkan arti dari
simbol-simbol yang terdapat pada
peta.
Legenda itu harus dipahami oleh si
pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta
itu mencapai sasaran
Keterangan dari
simbol-simbol yang
merupakan kunci
untuk memahami peta.
4. Tanda Arah / Orientasi
• Tanda arah atau tanda orientasi penting
artinya pada suatu peta. Gunanya untuk
menunjukkan arah utara, Selatan, Timur
dan Barat. Tanda orientasi perlu
dicantumkan pada peta untuk
menghindari kekeliruan.
• Bila tanda arah tidak tercantum maka
untuk mengetahui arah utara dapat dilihat
dari garis lintang dan bujur
Olimpiade Sains Geografi
ORIENTASI
Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan
arah mata angin
Pada peta rupabumi petunjuk arah ini dibuat lebih lengkap,
karena peta rupabumi merupakan peta dasar yang digunakan
sebagai pedoman pembuatan peta-peta lain
Orientasi pada peta rupa bumi menunjukkan informasi tiga
arah utara, yaitu
utara sebenarnya {true north = TN),
utara grid (grid north = GN), dan
utara magnetik (magnetic north = MN)
Penempatan orientasi peta seperti skala peta yaitu selalu berada
di dalam bingkai peta, dengan posisi di bawah skala peta atau
pada tempat-tempat yang luang
ORIENTASI (ARAH) PETA
UP
UM US
UP = Utara Peta (Utara Grid)
Utara yg sejajar utara sumbu Y
UM = Utara Sebenarnya (Utara Geodetis)
Utara yg mengarah Kutub utara bumi (★
UM = Utara Magnetis
Utara yg mengarah kutub utara magnetis
ilustrasi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
Sistem Proyeksi (2)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
ilustrasi
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
1.Conic
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
2012
ilustrasi
2.Azimuthal /Plannar
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU
ilustrasi
2012
3.Silinder
Proyeksi peta berdasarkan sifat asli yang
dipertahankan
1. Conform = sama sudut/bentuk
2. Equidistant = Sama jarak
3. Equivalent = Sama luas
Proyeksi Kerucut
74
SISTEM PROYEKSI KERUCUT
75
Proyeksi Azimut
Proyeksi Planar
Proyeksi Silinder
76
CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR
Nama kota
besar
JAKARTA
Interpretasi Peta
3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
2 Cm 16 17 18 19
12 Cm
14 Cm
2 Cm 8 Cm
1 : 50.000
Luas = Luas wilayah pada peta (Skala) 2
= Lebar (P strip 1 + 2 + 3 + 4) (Skala)2
= 2 Cm (4 + 12 + 14 + 8) (50.000 Cm) 2
= 2 Cm (38) (0,5 Km) 2
= 76 Cm (0,25 Km2)
= 19 Km2 Olimpiade Sains Geografi
Tinggi
Untuk menentukan ketinggian suatu tempat pada peta
topografi dapat dilihat pada garis konturnya.
Contoh :
X = 1.500
C B A
S = 900
S = 900
X = 1.500
C B A
S = 900
Untuk mengukur lereng B pada peta topografi tersebut di atas harus
diketahui jarak vertikal dan horizontalnya terlebih dahulu.
Jarak vertika dapat dihitung seperti dalam mencari ketinggian pada
point 4, yakni :
Tinggi B = (panjang AB : panjang AC) selisih ketinggian AC
= (8 Cm : 10 Cm) 300 m
Olimpiade Sains Geografi
= 240 m
X = 1.500
C B A
S = 900
Sedangkan untuk mengukur jarak horizontal seperti dalam menentukan jarak
sebenarnya pada peta, yakni jarak di peta x skala. Pada peta topografi tersebut
belum diketahui skalanya, maka terlebih dahulu kita mencari skalanya seperti ;
Ps = Ci x 2000.
= (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) 2000
= (1.500 – 900 : 4) 2000 = (600 : 4) 2000
= 150 x 2000 = 300.000 = 1 : 300.000
Jarak A – B = jarak di peta x Ps
= 8 Cm x 300.000
= 2.400.000 Cm
= 24.000 m
= 24 Km Olimpiade Sains Geografi
Jarak vertikal dan horizontal tersebut dapat divisualisasikan
sebagai berikut :
240 m
2.400.000 m
24.000 m
24 Km
Setelah diketahu jarak vertikal dan horizontalnya maka lereng tersebut
baru dapat dinyatakan dalam.
Meter / Km v / h 240 m / 24.000 m 240 m /24 Km
10 m / Km
Pecahan v/h 240 m / 24.000 m = 1 / 100
Persentase v x 100% 240 m x 100% = 1%
h 24.000 m
Derajat v x 57,3 240 m x 57,3
h 24.000 m
= 0,5730 (0,5730 x 60’) = 34,38’
34’+ (0,38’ x 60”) = 34’22,8”
Olimpiade Sains Geografi
Berapa lereng A – C ?
X = 1.500
C B A
S = 900