Está en la página 1de 25

ABSES THT

Fildza Lovelia Pribadi


16710388

KEPANITERAAN KLINIK TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
2017
Abses THT

Telinga Hidung Tenggorokan

Peritonsi
 Preaurikuler  Septum Nasi
Retrofaring
 Retroaurikuler Parafaring

2
Abses Preaurikuler
Abses Fistula Preaurikula

Kelainan malformasi
kongenital pada aurikula
berupa lubang atau cekungan
kecil yang terbuka pada
daerah preaurikula yang
mengalami peradangan.
3
Patofisiologi
Staphylococcus aureus
manipulasi pasien terhadap Staphylococcus epidermidis
muara fistula karena Streptococcus viridans
timbulnya rasa gatalatau spesies Peptococcus
keluarnya cairan dan Proteus

Sekret yang tidak


INFEKSI Keluar sekret keluar merupakan
media pertumbuhan
bakteri

ABSES

4
Gejala Klinis
 Bengkak pada sekitar fistula
 Nyeri
 Oedema
 Keluar cairan dari fistula
 Demam

Penatalaksanaan
» Pengangkatan saluran secara komplit sangat perlu
untuk mencegah kekambuhan dan infeksi berulang.
» Drainase untuk abses dengan lakrimal probe.
» Clindamicin untuk mengurangi infeksi
Abses Retroaurikuler
kumpulan pus hasi peradangan yang
terletak pada bagian belakang telinga,
biasanya pada mastoid akibat komplikasi
dari Otitis Media Supuratif kronis

Patofisiologi

Pada mastoiditis abses retroaurikuler terjadi akibat perluasan


langsung infeksi yang menyebabkan destruksi tulang sehingga
menyebabkan nekrosis jaringan dan pembentukan abses.
Etiologi
• OMSK
• Mastoiditis

Gejala Klinis
 Otalgi
 Otore
 Tanda radang
 Gangguan pendengaran yang makin bertambah
Pada palpasi
• Ditemukan Nyeri tekan dan oedema pada planum mastoid

Penatalaksanaan
• Insisi dan drainase abses retroauricular dilakukan sebelum
melakukan mastodektomi
• Antibiotik iv atau oral
Abses Septum Nasi
Abses septum nasi adalah terkumpulnya pus di antara
tulang rawan pada septum.

Patofisiologi
Darah berkumpul di antara
Hematoma tulang rawan dan
Trauma mukoperikondrimum
septum nasi

Tulang rawan Nekrosis dan Tulang rawan


destruksi iskemik mengalami
penekanan

Abses
Etiologi Gejala
Gejala
Hematoma septi •Obstruksi nasi satu sisi nekrosis kartilago pus
mengalami infeksi mengalir kesisi lain Bilateral cephalgia, Epiphora
sekunder •Nyeri hidung hebat
Infeksi luka trauma •Febris
Pemeriksaan
•Inspeksi : apex nasi hiperemi, oedem, kulit mengkilat.
•Palpasi : nyeri sentuh.
•RA : tumor pada septum nasi, merah keabu-abuan, lunak
•Pungsi percobaan di dapatkan pus

Penatalaksanaan
• Incisi
• Di pasang tampon
Tiap hari di ganti . Bila pus masih ada luka di buka lagi
• Antibiotik
Abses Peritonsil

Radang di jaringan ikat kendor


tonsil yang mengakibatkan abses
timbunan pus yang terdapat di antara
fosa tonsilaris dan kapsul tonsil.

12
13
Patofisiologi

Infeksi kuman
Tonsilitis Radang
menembus kapsul
akut peritonsil
tonsil

Terjadi supurasi
dan timbunan pus
Terbentuk
Abses di kapsul tonsil dan
infiltrat
otot konstriksor
faringeus posterior

Terjadi pada orang dewasa, unilateral dan pada


kutub atas tonsil
14
Etiologi • Radang tonsil akut yang menjalar

• Nyeri tenggorokan hebat unilateral, spontan


dan makin hebat saat menelan

Gejala • Nyeri telinga


• Ptylismus dan demam
• Rinolalia aperta (sengau) karena gangguan
gerakan pada palatum mole

15
Pemeriksaan
• Trismus spasmus otot pterigoideus internus
• Tortikolis spasmus otot sternokleidomastoideus
• Pembesaran KGB regional
• Edema dan hiperemi tonsil, palatum mole bombans
• Tonsil terdorong ke medial bawah
• Uvula miring ke sisi sehat
• Dilakukan pungsi pada daerah bombang untuk memastikan
adanya pus. Bila tidak ada bearti masih terjadi infiltrat

16
Terapi
 Bila masih infiltrat terapi tonsilitis akut
 Bila terbentuk pus Insisi pada daerah paling bombans
 Antibiotik
 Analgetik / antipiretik
 Tonsilektomi 4-6 minggu setelah abses sembuh

17
Abses Retrofaring
• Terjadi supurasi KGB di daerah retrofaring (pada anak usia
2-5 tahun) atau karena benda asing, misalnya tertelan duri
atau tulang sehingga terjadi lesi
• TBC spina vertebrata servical

Lokasi abses
• Nasofaring
• Orofaring
• Hipofaring

Etiologi
18
Streptococus dari saluran limfe atas
Penyebab
• Di awali dari infeksi saluran nafas (rinitis, faringitis, tonsilitis)
• Tertelan duri atau tulang
• Trauma dari tindakan dokter seperti endoskopi atau operasi
adenoidektomi
• Tbc

Gambaran Klinis
• Febris
• Nyeri telan
• Stridor (karena sumbatan jalan nafas atas) sehingga kepala
dalam posisi hiperekstensi untuk melonggarkan jalan nafas
• Dinding belakang faring bombans
• Teraba fluktuasi
19
Diagnosa Banding
• Tumor faring
• Aneurisma

Penyulit
• Obstruksi laring
• Aspirasi pus
• Penjalaran abses ke bawah, mediastinitis
• Sepsis

20
Penatalaksanaan :
• Insisi tanpa anstesi
- posisi Trendelenburg, kepala lebih rendah, mulut dibuka
dengan mouth gag, dilakukan pungsi, kemudian insisi. Lubang
insisi dibuka setiap hari sampai pus menghilang
• Antibiotik : penisilin prokain 2x600 UI/hari IM
Metronidazole 3x250 mg/hari

21
Abses Parafaring

infeksi yang menyebabkan menumpuknya


pus pada ruang parafaring

Etiologi
• Infeksi langsung : tertusuk jarum saat tonsilektomiyang
menembus M.konstriktor faring superior
• Proses supurasi : supurasi kelenjar limfa leher bagian
dalam gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasalis,
mastoid, vertebra cervical
• Penjalaran infeksi : dari ruang peritonsil, retrofaring,
22
mandibula
Gejala Klinis
 Demam tinggi
 Trismus
 Indurasi di sekitar angulus mandibula
 Pembengkakan dinding lateral faring ke arah medial

23
Terapi
• Medikamentosa : antibiotik , analgetik/antipiretik
• Bedah : insisi dari luar dan intra oral

Komplikasi
o Penjalaran kedaerah sekitarnya
o Infeksi Intrakranial
o Ruptur pembuluh darah sekitar

24
25

También podría gustarte