Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Peritonsi
Preaurikuler Septum Nasi
Retrofaring
Retroaurikuler Parafaring
2
Abses Preaurikuler
Abses Fistula Preaurikula
Kelainan malformasi
kongenital pada aurikula
berupa lubang atau cekungan
kecil yang terbuka pada
daerah preaurikula yang
mengalami peradangan.
3
Patofisiologi
Staphylococcus aureus
manipulasi pasien terhadap Staphylococcus epidermidis
muara fistula karena Streptococcus viridans
timbulnya rasa gatalatau spesies Peptococcus
keluarnya cairan dan Proteus
ABSES
4
Gejala Klinis
Bengkak pada sekitar fistula
Nyeri
Oedema
Keluar cairan dari fistula
Demam
Penatalaksanaan
» Pengangkatan saluran secara komplit sangat perlu
untuk mencegah kekambuhan dan infeksi berulang.
» Drainase untuk abses dengan lakrimal probe.
» Clindamicin untuk mengurangi infeksi
Abses Retroaurikuler
kumpulan pus hasi peradangan yang
terletak pada bagian belakang telinga,
biasanya pada mastoid akibat komplikasi
dari Otitis Media Supuratif kronis
Patofisiologi
Gejala Klinis
Otalgi
Otore
Tanda radang
Gangguan pendengaran yang makin bertambah
Pada palpasi
• Ditemukan Nyeri tekan dan oedema pada planum mastoid
Penatalaksanaan
• Insisi dan drainase abses retroauricular dilakukan sebelum
melakukan mastodektomi
• Antibiotik iv atau oral
Abses Septum Nasi
Abses septum nasi adalah terkumpulnya pus di antara
tulang rawan pada septum.
Patofisiologi
Darah berkumpul di antara
Hematoma tulang rawan dan
Trauma mukoperikondrimum
septum nasi
Abses
Etiologi Gejala
Gejala
Hematoma septi •Obstruksi nasi satu sisi nekrosis kartilago pus
mengalami infeksi mengalir kesisi lain Bilateral cephalgia, Epiphora
sekunder •Nyeri hidung hebat
Infeksi luka trauma •Febris
Pemeriksaan
•Inspeksi : apex nasi hiperemi, oedem, kulit mengkilat.
•Palpasi : nyeri sentuh.
•RA : tumor pada septum nasi, merah keabu-abuan, lunak
•Pungsi percobaan di dapatkan pus
Penatalaksanaan
• Incisi
• Di pasang tampon
Tiap hari di ganti . Bila pus masih ada luka di buka lagi
• Antibiotik
Abses Peritonsil
12
13
Patofisiologi
Infeksi kuman
Tonsilitis Radang
menembus kapsul
akut peritonsil
tonsil
Terjadi supurasi
dan timbunan pus
Terbentuk
Abses di kapsul tonsil dan
infiltrat
otot konstriksor
faringeus posterior
15
Pemeriksaan
• Trismus spasmus otot pterigoideus internus
• Tortikolis spasmus otot sternokleidomastoideus
• Pembesaran KGB regional
• Edema dan hiperemi tonsil, palatum mole bombans
• Tonsil terdorong ke medial bawah
• Uvula miring ke sisi sehat
• Dilakukan pungsi pada daerah bombang untuk memastikan
adanya pus. Bila tidak ada bearti masih terjadi infiltrat
16
Terapi
Bila masih infiltrat terapi tonsilitis akut
Bila terbentuk pus Insisi pada daerah paling bombans
Antibiotik
Analgetik / antipiretik
Tonsilektomi 4-6 minggu setelah abses sembuh
17
Abses Retrofaring
• Terjadi supurasi KGB di daerah retrofaring (pada anak usia
2-5 tahun) atau karena benda asing, misalnya tertelan duri
atau tulang sehingga terjadi lesi
• TBC spina vertebrata servical
Lokasi abses
• Nasofaring
• Orofaring
• Hipofaring
Etiologi
18
Streptococus dari saluran limfe atas
Penyebab
• Di awali dari infeksi saluran nafas (rinitis, faringitis, tonsilitis)
• Tertelan duri atau tulang
• Trauma dari tindakan dokter seperti endoskopi atau operasi
adenoidektomi
• Tbc
Gambaran Klinis
• Febris
• Nyeri telan
• Stridor (karena sumbatan jalan nafas atas) sehingga kepala
dalam posisi hiperekstensi untuk melonggarkan jalan nafas
• Dinding belakang faring bombans
• Teraba fluktuasi
19
Diagnosa Banding
• Tumor faring
• Aneurisma
Penyulit
• Obstruksi laring
• Aspirasi pus
• Penjalaran abses ke bawah, mediastinitis
• Sepsis
20
Penatalaksanaan :
• Insisi tanpa anstesi
- posisi Trendelenburg, kepala lebih rendah, mulut dibuka
dengan mouth gag, dilakukan pungsi, kemudian insisi. Lubang
insisi dibuka setiap hari sampai pus menghilang
• Antibiotik : penisilin prokain 2x600 UI/hari IM
Metronidazole 3x250 mg/hari
21
Abses Parafaring
Etiologi
• Infeksi langsung : tertusuk jarum saat tonsilektomiyang
menembus M.konstriktor faring superior
• Proses supurasi : supurasi kelenjar limfa leher bagian
dalam gigi, tonsil, faring, hidung, sinus paranasalis,
mastoid, vertebra cervical
• Penjalaran infeksi : dari ruang peritonsil, retrofaring,
22
mandibula
Gejala Klinis
Demam tinggi
Trismus
Indurasi di sekitar angulus mandibula
Pembengkakan dinding lateral faring ke arah medial
23
Terapi
• Medikamentosa : antibiotik , analgetik/antipiretik
• Bedah : insisi dari luar dan intra oral
Komplikasi
o Penjalaran kedaerah sekitarnya
o Infeksi Intrakranial
o Ruptur pembuluh darah sekitar
24
25