Está en la página 1de 17

TERAPI KOMPLEMENTER

Disampaikan Oleh : R. Siti Maryam, MKep,Ns.Sp.Kep.Kom


MK Keperawatan Keluarga II Semester VI
Maret 2016
Pendahuluan : PENYAKIT HIPERTENSI
• TERAPI MEDIS : OBAT CAPTOPRIL, AMLODIPIN, BISOPLOROL,
FUROSEMID, NIFEDIPIN >> BEDA FUNGSINYA
• TERAPI KOMPLEMENTER = TERAPI ALTERNATIF
- HERBAL : DAUN SALAM, BAWANG PUTIH
- AKUPUNKTUR
• TERAPI MODALITAS : SENAM RELAKSASI PROGRESIF
• PENGOBATAN TRADISIONAL : JAMU > MENGKUDU
TERAPI
• USAHA UNTUK MEMULIHKAN KESEHATAN ORANG
YANG SEDANG SAKIT
• PENGOBATAN ATAU PERAWATAN PENYAKIT
• APA YANG DAPAT MEMBERIKAN KESENANGAN BAIK
FISIK MAUPUN MENTAL PADA SESEORANG YANG
SEDANG SAKIT
MIS. TERAPI BERMAIN, TERAPI MUSIK
Pengertian Terapi Komplementer
• >> Cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan
Pilihan lain diluar Pengobatan Medis yang Konvensional.

• Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan non-


konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
• Pengobatan tradisional adalah pengobatan yang sudah dari zaman
dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu
negara >> JAMU (untuk Indonesia)
Terapi komplementer adalah terapi yang
digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain
dan bukan untuk menggantikan terapi medis.

* cara pengobatan itu dilakukan bersama atau


sebagai tambahan terhadap pengobatan
konvensional >> pengobatan komplementer karena
kedua cara pengobatan tersebut melengkapi satu
sama lainnya
• Alasan yang paling umum orang menggunakan terapi
komplementer adalah untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan/wellness.
• Wellness mencakup kesehatan optimum seseorang,
baik secara fisik, emosional, mental dan spiritual.
• Fokus terapi komplementer adalah kesejahteraan
yang berhubungan dengan tubuh, pikiran dan spirit.
JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Complementary & Alternative Medicine
1. Yoga
2. Akupunktur
3. Diet Therapy
4. Reiki
5. Massage Therapy
6. Chromo Therapy
7. Meditation
8. Herbal Medicine
9. Homeopathy
10. Hypnosis
11. Aromatherapy
12. Ayurweda
TUJUAN TERAPI KOMPLEMENTER

• untuk mengurangi stres, meningkatkan


kesehatan, mencegah penyakit, menghindari
atau meminimalkan efek samping, gejala-
gejala, dan atau mengontrol serta
menyembuhkan penyakit.
3 jenis teknik pengobatan komplementer yang dapat
diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional :

1. Akupuntur
Berasal dari Cina. Cara kerjanya adalah dengan mengaktivasi
berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel.
Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphin.

>> Berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun


tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan
serta menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat
dari pengobatan kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue
(kelelahan) dan neuropati.
2. Terapi hiperbarik (ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) alias
Hyperbaric Chamber)

Suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah


ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar daripada
tekanan udara atmosfer normal, lalu diberi pernapasan oksigen murni
(100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan
untuk menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
Terapi Hiperbarik
• Oksigen bertekanan tinggi efektif memicu sel dan jaringan rusak
memperbaiki diri sendiri sehingga kerap digunakan untuk
memperhalus kulit dan kebugaran tubuh.
• >> Umumnya digunakan untuk pasien – pasien dengan gangren
supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh
3. Terapi herbal medik
Terapi dengan menggunakan obat bahan alam yang telah melalui uji
preklinik pada hewan coba, baik terhadap keamanan maupun
efektivitasnya.
>> Berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh
Bedah
PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007
>> Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
• SESUAI KOMPETENSI
• ADA TENAGA AHLI
• ATURAN BAGI TENAGA ASING
• ALAT YANG AMAN
• MENULISKAN EFEK SAMPING
• DLL
Daftar Bacaan
• Hadibroto, I & Syamsir, A.(2006). Pengobatan Alternatif dan
Komplementer. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
• Teten, W. (2011). Terapi Modalitas, Terapi Komplementer dan
Konseling Keluarga. UNSOED: Jurusan Keperawatan.
• Cushman & Hoffman. (2004). Complementary and Alternative
Medicine (CAM).
• PERMENKES NOMOR. 1109/MENKES/PER/IX/2007 TENTANG
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer – Alternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tugas Kelompok (@ 5 orang)
Tuliskan apa saja pengobatan konvensional/ medis, terapi komplementer, dan
pengobatan tradisional dari penyakit di bawah ini.
1. Diabetes Mellitus
2. Rematik
3. Asma
4. Diare
5. Stroke
6. Patah tulang
7. Obesitas
8. Osteoporosis
9. DBD
10. Kanker Payudara

También podría gustarte