Está en la página 1de 20

TUMOR PARU

Definisi

 Tumor -> Pembengkakan


-> Neoplasma dalam
jaringan /
pertumbuhan
jaringan baru
yang abnormal
Etiologi
 Penyebab kimiawi
-> Zat yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya
(Ca, CO, Rn)
 Faktor genetik (Biomolekuler)
-> Gol.darah A lebih tinggi 20% beresiko
menderita
kanker/tumor pada lambung daripada
gol.darahO. Selain itu
perubahan genetik termasuk mutasi
dalam gen normal dan
 Faktor Fisik
-> Tumor berkaitan dg trauma, baik
trauma fisik maupun
penyinaran ultraviolet
(matahari) dan juga sinar X
(Rontgen) dan radiasi bom
atom

 Faktor Nutrisi
-> Dianggapnya Aflaktosin yang
dihasilkan oleh jamur
 Bioorganisme, ex: Virus
-> Ditemukannya hub.virus dg
tumor pada binatang percobaan.
Namun konsep itu tdk
berkembang lanjut pada manusia
 Faktor Hormon
-> Mekanisme dan kepastian
peranannya dianggap belum jelas.
Klasifikasi Tumor

Tumor jinak (Benigna) Tumor Ganas (Maligna)


 Sering disebut tumor  Disebut kanker
 Tidak menyebar  Sering metastasis
 Tidak mengancam hidup  Kematian tinggi
 Dapat dioperasi dg baik  Sulit dioperasi
 Pertumbuhannya lambat  Tumbuh cepat
 Beberapa gambaran  Banyak gambaran
mitosis mitosis
 Tumbuh ekspansif  Tumbuh infiltratif
 Encapsulation biasanya  Psudoencapsulation
ada
Insiden

 Sel kanker (Maligna) yg


tidak terkendali dalam
jaringan paru melakukan
pembelahan dan
terjadilah tumor yg
menghambat &
menghentikan fungsi
Manifestasi Klinik (Umum)
 Adanya lesi pada organ
 Adanya retraksi pd organ
 Pembengkakan pd organ yg terkena
 Terjadi eritema / nyeri local
 Pd staduim lanjut -> pecahnya benjolan-
benjolan pd kulit dan ulserasi
 Anoreksia dan penurunan berat badan
 Kesadaran menurun
 Intoleransi Aktivitas
Manifestasi klinik (Khusus)
 Batuk berkepanjangan
 Napas pendek dan suara parau
 Nyeri pd dada -> Inspirasi
 Anoreksia & penurunan BB
 Kesadaran menurun
 Intoleransi aktivitas
Pemeriksaan Diagnostik

 Rontgen
 CT scan
 MRI
 Biopsy bedah (Pengambilan
sebagian kecil jaringan suatu
organ)
 Tes lab / darah
 Bronkoskop
Komplikasi
 Edema paru (kelebihan cairan didalam paru)
 Empiema (kumpulan nanah dalam pleura dan
membran yang mengelilingibnya)
 Endokarditis (infeksi pada endokardium /
perikardium dan pada katub jantung)
 Atelektasis (Paru menjadi penggap dan runtuh
karena asap rokok)
 Abses paru (dalam jaringan paru berisi material
sel radang dari proses infeksi)
 Pneumotorak (udara pada rongga dada)
 Hematorak (pendarahan pada dada)
 Pneumonia (radang paru disertai eksudat dan
konsolidasi)
 Efusi pleura (cairan pada rongga pleura)
Penatalaksanaan Medis

 Pembedahan
 Jika tumor ganas lakukan kemoterapi
(small cell)
 Lakukan Radioterapi radikal jika
tumor ganas
 Imunoterapi paliatif
 Diet TKTP
 Tindakan Psikologis, yaitu dengan cara
mengurangi ansietas / kecemasan
Patofisiologi
Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Pengumpulan Data
 Keadaan umum: lemah, sesak yang
disertai dengan nyeri dada.
 Kebutuhan dasar:
 Pola makan
 Pola tidur
 Pola minum
 Aktivitas
Pemeriksaan Fisik

 Sistem pernafasan
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem gastrointestinal
 Sistem urinarius
 Sistem neurologi
Pengelompokan Data

 Data Subjektif
Perasaan lemah, sesak nafas,
nyeri dada, batuk tak efektif,
serak, haus, anoreksia,
disfalgia, berat badan menurun,
peningkatan frekuensi/jumlah
urine, takut
 Data Objektif
Batuk produktif,
Diagnosa Keperawatan

 Tidak efektif bersihan jalan


napas berhubungan dengan
obstruksi bronkial sekunder
karena invasi tumor
 Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan
penekanan saraf oleh tumor
paru
Rencana Keperawatan

 Tidak efektifnya bersihan


jalan napas berhubungan
dengan obstruksi.
 Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan
penekaran saraf oleh
tumor paru
Implementasi

 Dilaksanakan sesuai
dengan intervensi
berdasarkan prioritas
masalah
Evaluasi

 Ditentukan berdasarkan
pencapaian tujuan
dengan keberhasilan
kriteria yang telah
ditentukan

También podría gustarte