Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
OLEH
USMAR
APS, adaptor protein with PH and SH2 domains; CAP, Cbl associated
protein; CrkII, chicken tumor virus regulator of kinase II; GLUT4, glucose
transporter 4; Gab-1, Grb-2 associated binder; MAP kinase, mitogen-
activated protein kinase; PDK, phosphoinositide-dependent kinase; PI3
kinase, phosphatidylinositol-3-kinase; PIP3, phosphatidylinositol
trisphosphate; PKB, protein kinase B (also called Akt); aPKC, atypical
isoform of protein kinase C; Y, tyrosine residue; Y-P, phosphorylated
tyrosine residue
Jalur-jalur pensinyalan insulin
• Pengikatan insulin pada reseptor membran plasma mengaktivasi sejumlah besar
kejadian pensinyalan.
• Pengikatan insulin mengaktivasi tirosin kinase intrinsik dari dimer reseptor,
menghasilkan fosforilasi tirosin (Y-P) dari subunit β reseptor dan sejumlah kecil
substrat spesifik (kotak kuning) : Insulin Receptor Substrate (IRS) proteins, Gab-1 and
SHC
• Di dalam membran, seberkas reseptor insulin memfosforilasi caveolin (Cav), APS, dan
Cbl.
• Protein-protein yang terfosforilasi tirosin ini berinteraksi dengan cascade pensinyal
via domain SH2 dan SH3 untuk memediasi efek insulin.
• Di dalam jaringan target seperti otot rangka dan adiposait, kejadian penentu adalah
translokasi Glut4 glucose transporter dari vesikel intraseluler ke membran plasma;
ini distimulasi oleh jalur caveolar maupun non-caveolar.
• Pada jalur non-caveolar, aktivasi PI3K adalah krusial, dan melibatkan PKB/Akt (terikat
pada membran oleh PIP3) dan/atau suatu bentuk atipikal dari PKC
• Pada jalur caveolar, protein caveolar, flotillin, melokalisasi kompleks pensinyal ke
caveola; jalur pensinyalan melibatkan serangkaian interaksi domain SH2 yang
menambahkan protein adaptor CrkII, guanine nucleotide exchange protein C3G, dan
protein kecil pengikat GTP, TC10. Jalur ini diinaktivasi oleh phosphoprotein
phosphatase spesifik (spt PTB1B).
• Di samping itu, insulin juga menstimulasi Na+,K+-ATPase membran plasma melalui
mekanisme yang masih dikaji; hasilnya adalah peningkatan aktivitas pompa dan
akumulasi K+ di dalam sel.
GLP-1 & GIP
• GLP-1 disekresi dari sel-L dalam mukosa usus distal sebagai respon
terhadap makanan yang tercampur
• Karena kadar GLP-1 meningkat pada saat masuknya makanan, sinyal-sinyal
saraf yang dimulai dengan masuknya makanan di dalam saluran GI proximal
harus menstimulasi sekresi GLP-1.
• Aksi insulinotropik dari GLP-1 tergantung glukosa, untuk meningkatkan
sekresi insulin, kadar glukosa harus lebih dari 90 mg/dL.
• GLP-1 juga mesupressi sekresi glukagon, memperlambat pengosongan
lambung, dan mengurangi asupan makanan karena cepat merasa kenyang
• Efek GLP-1 ini juga membatasi kenaikan glukosa postprandial
• GIP disekresi oleh sel-K di dalam usus, juga meningkatkan sekresi insulin
• GIP tidak berefek terhadap sekresi glukagon, pengosongan lambung, atau
rasa kenyang
• Waktu paruh GLP-1 dan GIP singkat (<10 menit).
• Keduanya cepat diinaktivasi melalui penghilangan dua asam amino
terminal-N oleh enzim dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4). Kadar GLP-1
menurun bila kadar glukosa meningkat dari normal ke DM tipe 2
RESISTENSI INSULIN PADA DM TIPE 2
Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012, Basic and Clinical
Pharmacology, 12th ed., McGraw Hill, New York. Available as PDF file e-book.
• Modifikasi insulin asli dapat mengubah profil
farmakokinetiknya
Analog Insulin • Pembalikan asam amino 28 dan 29 dalam
rantai B (lispro) atau substitusi Asp dari
Pro28B (aspart) memberikan analog dengan
penurunan tendensi akan asosiasi molecular
yang kerja lebih cepat
• Perubahan Asp3B menjadi Lys dan Lys29B
menjadi Glu menghasilkan insulin glulisine
dengan mula kerja lebih cepat dan durasi
yang lebih singkat
• Substitusi Gly atas Asn21A dan perpanjangan
rantai B dengan menambahkan Arg31 dan
Arg32 menghasilkan derivat glargine dengan
penurunan kelarutan pada pH 7,4 yang
berakbat absorbsi lebih lambat dan bekerja
lebih lama
• Penghapusan Thr30B dan penambahan gugus
myristoyl pada gugus amino f Lys29B
(detemir) meningkatkan ikatan reversible
pada albumin, sehingga memperlambat
transpor melintasi endotel vascular ke
jaringan dan memberikan aksi yang
diperpanjang
Komponen penanganan diabetes
komprehensif
Tujuan terapi diabetes
(rekomendasi ADA)
INDEKS TUJUAN
Kontrol glikemik
A1c < 7,0 %
Glukosa plasma kapiler preprandial 3,9 – 7,2 mmol/L (70 – 130 mg/dL)
Glukosa plasma kapiler postprandial puncak 10,0 mmol/L (<180 mg/dL)d
Tekanan darah < 130/80
Lipid
LDL < 2,6 mmol/L (< 100 mg/dL)
HDL > 1,1 mmol/L (> 40 mg/dL)
Trigliserida < 1,7 mmol/L (< 150 mg/dL)
Tatalaksana penanganan DM tipe 2
Tatalaksana
penanganan
DM tipe 2
Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012, Basic and Clinical
Pharmacology, 12th ed., McGraw Hill, New York. Available as PDF file e-book.
Senarai obat untuk DM (2)
Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012, Basic and Clinical
Pharmacology, 12th ed., McGraw Hill, New York. Available as PDF file e-book.
Senarai obat untuk DM (3)
Katzung, B.G., Masters, S.B., and Trevor, A.J., 2012, Basic and Clinical Pharmacology, 12th
ed., McGraw Hill, New York. Available as PDF file e-book.