Está en la página 1de 20

ASUHAN KEPERAWATAN

KRISIS DAN KECEMASAN


PADA PASIEN GANGGUAN
JIWA

TERIMA KASIH
1. DEFENISI
Krisis merupakan
suatu kejadian atau
peristiwa yang terjadi
secara tiba – tiba dalam
kehidupan seseorang
yang mengganggu
keseimbangan selama
mekanisme koping
individu tersebut tidak
dapat memecahkan
masalah.
Ansietas merupakan suatu
kekhawatiran yang berlebihan yang
menyebabkan gangguan bermakna
dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
Ansietas adalah perasaan takut
yang tidak jelas dan tidak didukung
oleh situasi.
Ansietas adalah respon emosi tanpa
objek yang spesifik secara subjektif
dialami dan dikomunikasikan secara
inter personal.
2. JENIS ANSIETAS DAN
KRISIS
a.Jenis Ansietas :
Menurut Peplau (2008), ada 4
tingkat kecemasan yang dialami
individu, yaitu :

1) Ansietas ringan
2) Ansietas sedang
3) Ansietas berat
4) Panik
ANSIETAS RINGAN
 Berhubungan dgn ketegangan dalam kehidupan
sehari-hari
 Menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
meningkatkan lahan persepsinya
ANSIETAS SEDANG

 Seseorang hanya fokus pada satu masalah saja


yang dianggapnya penting
 Mengalami perhatian yang selektif tapi masih bisa
melakukan sesuatu yang lebih terarah
ANSIETAS BERAT
 Lapang persepsi seseorang mulai
berkurang
 Seseorang cenderung memusatkan
perhatian pada sesuatu yang terperinci
dan spesifik dan tidak dapat berfikir ttg
hal lain
 Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan
 Memerlukan pengarahan untuk dapat
memusatkan pada suatu area lain
PANIK

 Mengalami kehilangan kendali


 Tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan
pengarahan
 Terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
persepsi yang menyimpang, kehilangan pemikiran
yang rasional
b.Jenis Krisis
1). Krisis maturasi (terjadi pada masa transisi
proses tumbang).

2). Krisis situasional (respon terhadap


peristiwa traumatik yang tiba – tiba, tidak
dapat dihindari dan berpengaruh terhadap
peran dan identitas individu).
TAHAP PERKEMBANGAN KRISIS
1. Fase I
- Individu dihadapkan pada stressor pemicu.
- Kecemasan meningkat, individu menggunakan
problem solving yang biasa.
2. Fase II
- Kecemasan makin meningkat karena gagal
menggunakan teknik problem solving
sebelumnya.
- Individu tidak nyaman, bingung, tidak ada harapan.
3. Fase III
- Individu menggunakan semua sumber untuk
memecahkan masalah.
- Mencoba menggunakan teknik problem solving baru.
4. Fase IV
- Kegagalan resolusi.
- Kecemasan berubah menjadi panik, labil, prilaku
merefleksikan pola pikir psikotik.
RENTANG RESPON ANSIETAS

Respons Adaptif Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


3. ETIOLOGI
a. Faktor Presipitasi

1) Ancaman terhadap integritas fisik.

- Sumber internal (regulasi suhu


tubuh, perubahan biologis normal).

- Sumber eksternal (paparan infeksi


virus dan bakteri, kecelakaan,
kekurangan nutrisi).
2). Ancaman terhadap harga diri.

- Sumber internal (gangguan inter personal,


penyesuaian terhadap peran baru).
- Sumber eksternal (kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, tekanan kelompok).
b. Faktor predisposisi

1) Peristiwa traumatik
2) Konflik Emosional (perbedaan keinginan dan
kenyataan)
3) Konsep diri yang terganggu
(ketidakmampuan individu berfikir secara
realitas)
4) Frustasi
5) Gangguan fisik
6) Mekanisme koping tidak efektif
7) Medikasi
4. MANIFESTASI
KLINIS
Manifestasi klinis dari krisis dan
ansietas, yaitu :

- Cemas, khawatir, takut akan pikirannya


sendiri, mudah tersinggung.
- Takut sendirian, takut pada orang
banyak (keramaian).
- Gangguan pola tidur.
- Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
- Keluhan somatik (sesak, berdebar –
bedar, pendengaran berdenging, sakit
kepala).
MEKANISME KOPING
1. Reaksi yang berorintasi tugas

a. Perilaku menyerang
b. Perilaku menarik diri
c. Perilaku kompromi

2. Mekanisme pertahanan ego (mengatasi


ansietas ringan dan sedang)
PENATALAKSANAAN
Menurut Hawari (2008), penatalaksanaan
ansietas yaitu :
1. Meningkatkan kekebalan terhadap stres.
2. Terapi psikofarmaka.
3. Terapi somatik.
4. Psikoterapi (psikoterapi suportif,
psikoterapi reedukatif, psikoterapi
rekonstruktif, psikoterapi kognitif,
psikoterapi psikodinamik, psikoterapi
keluarga).
5. Terapi psikoreligius.
5. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Cemas ringan sampai sedang

- Kenali ansietas
- Kaji lebih dalam tentang ansietas
- Bangun koping
- Tuntun pasien untuk lebih relaks
2. Ansietas tingkat berat sampai panik

- Bina hubungan saling percaya


- Kaji kesadaran diri perawat
- Lindungi pasien
- Modifikasi lingkungan
- Dukung aktivitas

También podría gustarte