Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pembimbing:
dr. Srie Enggar, SpA
Presentan:
Widad M. Syairozi
Zuhriyah Rosa
PENYAKIT
DARAH
FAKTOR
VASKULER TROMBOSIT
DEFISIENSI APLASTIK HEMOLITIK PEMBEKUAN
PERDARAHAN
PRIMER SEKUNDER
TROMBOSITOSIS HEREDITER
TROMBOSITOPENIA DIDAPAT
INTRAKORPUSKULER LIMFOSITIK
EKSTRAKORPUSKULER
NON LIMFOSITIK
MCV
Reticulocyte count
Iron Deficiency
Thalassemia
High
Chronic disease
Negative Coombs Test Positive
Bilirubin
Autoimmune
Hb-pathyNormal High
Isoimmune
Membrane defect
Secondary : drugs, infection
Hemorrhage Hemolytic Coombs test
ANEMIA
MCV
Reticulocyte
Leukocyte &
Platelets
Bakta, I Made. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam :Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing Pusat penerbitan ilmu penyakit dalam; 2009.
622- 625.
Prevalensi anemia
Di Indonesia, Husaini dkk memberikan
gambaran prevalensi anemia:
Bakta, I Made. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam :Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing Pusat penerbitan ilmu penyakit dalam; 2009.
622- 625.
Kriteria Anemia menurut WHO
Bakta, I Made. Pendekatan terhadap pasien anemia. Dalam :Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing Pusat penerbitan ilmu penyakit dalam; 2009.
622- 625.
Etiologi
1. Kurangnya pembentukan Hb akibat kurangnya
bahan-bahan yang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin seperti protein, besi,
dll
2. Adanya proses hemolisis dalam pembuluh darah
3. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum
tulang
4. Adanya perdarahan
5. Terdesaknya sistem eritropoetik oleh proliferasi
patologis salah satu atau beberapa jenis sel
darah dalam sumsum tulang
Wahidiyat, Iskandar. Pedoman pendekatan diagnostik klinis anemia dalam Buku
pendidikan tambahan berkala ilmu kesehatan anak FKUI/RSCM Jakarta:Hematologi anak.
DIC, disseminated intravascular coagulation; G6PD, glucose-6-phosphate dehydrogenase; HUS, hemolytic uremic syndrome; RPI, reticulocyte
production index; TTP, thrombotic thrombocytopenic purpura. (From Kliegman RM, Marcdante KJ, Jenson HJ, et al:Nelson Essentials of
Pediatrics, 5th ed. Philadelphia, Elsevier/Saunders, 2006, p 694.
Gejala anemia
Gejala umum Pemeriksaan
• Lemah
• Pasien tampak pucat
• Lesu
• Cepat lelah
• Telinga berdenging
• Mata berkunang-kunang
• Kaki terasa dingin
• Sesak napas
• dispepsia
Gejala anemia (2)
Gejala khas masing-masing
• Pemeriksaan penyaring
kadar Hb, hapusan darah tepi
• Pemeriksaan darah seri anemia
hitung leukosit, hitung retikulosit, trombosit,
• Pemeriksaan sumsum tulang
pada kasus tertentu
• Pemeriksaan khusus
atas indikasi khusus
Pendekatan diagnosis
• Anemia suatu sindrom
• Tahap-tahap dalam diagnosis anemia:
– Menentukan adanya anemia
– Menentukan jenis anemia
– Menentukan etiologi atau penyakit dasar anemia
– Menentukan ada atau tidaknya penyakit penyerta
yang akan mempengaruhi hasil pengobatan
ANEMIA DEFISIENSI BESI (ADB)
Anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi yang
diperlukan untuk sintesis hemoglobin
Epidemiologi
• Prevalensi ADB tinggi pada bayi, anak usia
sekolah, dan anak pra remaja
• Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan
di Indonesia:
Anak balita 25-35%
YA TIDAK
MCV
47
ANEMIA APLASTIK
Definisi
Merupakan gangguan hematopoesis yang
ditandai oleh penurunan produksi eritroid,
mieloid dan megakariosit dalam sumsum
tulang dengan akibat adanya pansitopenia
pada darah tepi
• Varian hemoglobin :
Perubahan jenis asam amino yang menyusun rantai
globin– atau – tanpa ada penurunan sintesis rantai
globin tersebut (Hemoglobinopati = hb abnormal),
antara lain: HbC, HbD, HbE. Terbanyak di Indonesia
adalah Hb E
Epidemiologi
WHO 2001:
Molekul Hemoglobin
• Komposisi Hb dewasa:
– HbA (>98%) – 22
– HbA2 (2,5-3,5%) - 22
– HbF (<1%) - 22
Heme
m
- 2 rantai globin-
- 2 rantai globin-
- 4 molekul heme
THALASEMIA : HBF
URIN RAPUH/UMUR
PENDEK
HEMOLITIK ERITROSIT
MIKROSITIK
KEL. ADRENAL RETIKULOSIT
KULIT JANTUNG HIPOKROM
(GGN
(HIPERPIGMENTASI) (KARDIOMIOPATI)
PERTUMBUHAN)
Complications due to Iron Overload
in Thalassemia
120 Death
Cardiac failure
100
Hypoparathyroidism
80
Hypothyroidism
Iron (g)
60 Diabetes
Hypogonadism
40
Cardiac arrhythmia
20
Hepatic Fibrosis --> Cirrhosis
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Age (years) Thalassemia Centre, Dept. of Pediatrics
University of Turin, Italy
Pendekatan diagnosis thalasemia
ANAMNESIS :
1. Pucat
– Berapa lama keadaan ini berlangsung (akut/kronis)
• pucat baru saja terjadi (akut) : anemia aplastik, leukemia
akut, atau anemia hemolitik akut.
• pucatnya sudah berlangsung lama : penyakit anemia
defisiensi, thalassemia, anemia hemolitik autoimun
(AIHA), malaria (perlu ditanyakan riwayat bepergian ke
daerah endemis malaria).
– Pucat terlihat di bagian tubuh mana (telapak
tangan/kaki, kaki, mukosa mulut, konjungtiva)
– Napas terengah-engah
2. Riwayat kuning :
• Kuning di daerah mana (sklera, kulit, selaput lendir)
• Bedakan dengan karotenimia (konsumsi wortel/vit. A
>> pada telapak tangan & kaki, lipatan
nasolabialis, sklera (-)
• BAK : apakah urin berwarna kuning gelap seperti air
teh
• Pada neonatus : kuning hari ke berapa, kejang,
demam, tidak mau minum, muntah, tinja berwarna
dempul.
• Pada anak : demam, sakit perut, mual, muntah,
lemah, kurang nafsu makan, merasa begah.
3. Jenis kelamin, suku bangsa, dan riwayat
keluarga
– Mengingat tingginya angka pembawa sifat (gene
frequency) thalassemia hampir pada semua suku
yang ada di Indonesia, biasanya pada anamnesis
harus ditanyakan riwayat penyakit yang sama di
dalam keluarga
Pemeriksaan fisis
Perhatikan 3 tanda gejala utama:
• Pucat atau anemia,
• Perdarahan
• Organomegali (pembesaran hati dan limpa).
1. Muka / wajah
• frontal bossing, facies Cooley
2. Mata
• Konjungtiva pucat
• Sklera yang ikterikproses hemolisis, atau
adanya proses eritropoiesis yang inefektif.
3. Kulit dan mukosa
• Jaundice dan hiperpigmentasi sering tanda
dari anemia aplastik kongenital, atau akibat
penumpukan besi (iron overload).
4. Glositis dan atrofi papil lidahanemia def besi
5. Organomegali (+)
Gambaran klinik
Facies Cooley
Organomegali
Hiperpigmentasi kulit
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan yang paling sederhana dan wajib dikerjakan pemeriksaan
darah besar (darah tepi lengkap) :
• Hemoglobin
• Hematokrit
• Leukosit
• Trombosit
• Eritrosit
• LED,
• Hitung jenis,
• Retikulosit
• Gambaran apus darah tepi
• MCV/ MCH/ MCHC/ RDW
Gambaran radiologi
Sunrise appearence
PENYAKIT PERDARAHAN
Perdarahan
Keluarnya darah dari salurannya yang normal
(arteri, vena, atau kapiler) ke dalam ruang
ekstravaskuler oleh karena hilangnya
kontinuitas pembuluh darah
PEMBULUH DARAH (VASKULER)
GANGGUAN
TROMBOSIT (JUMLAH MAUPUN FUNGSINYA)
PERDARAHAN
MEKANISME PEMBEKUAN
Hassan R, Alatas H, Latief A, Putra ST, Napitupulu PM, Pujiadi A. Hematologi. Dalam buku kuliah ilmu
kesehatan anak. Cetakan kesebelas. Jakarta: Infomedika; 2007. 419-482.
GANGGUAN VASKULAR
Faktor
Faktor didapat
kongenital
http://cancergrace.org/cancer-101/files/2009/12/clotting-cascade.jpg
Gangguan pembekuan
Mekanisme pembekuan dibagi 3 tahap dasar:
1. Pembentukan tromboplastin
2. Pembentukan protrombin menjadi trombin
3. Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
TERIMA KASIH