Está en la página 1de 79

AEROSOL

KELOMPOK A
Nadia Putri I nanta (1411011001)
Wi ra Wahy udi Nandayasa (1411011009)
Ranel l iza (1411011014)
Sonia Rafika (1411011022)
Farah Putrizeti (1411011036)
Puji Rahmi Sumarno (1411011051)
Ghina Fadhil ah (1411011068)
Gita Rahma Yanti (1411012020)
D.A . A yu I nggriani M. (1411012030)
Carol ina Wil l i s ca C. (1411012047)
M. Ghufran Yuldi (1411012054)
Maharani I ndriaty (1411012068)
DEFINISI AEROSOL
SEJARAH AEROSOL
KEUNTUNGAN AEROSOL
KERUGIAN AEROSOL
KOMPONEN PENYUSUN AEROSOL
PROPELLANT TOPIK
RUMUS ROULTD
SIFAT FISIKOKIMIA PROPELLANT
COINTAINERS
VALVE
TIPE SISTEM AEROSOL
PRODUKSI SEDIAAN AEROSOL
UJI PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)

05/01/2018 2
DEFINISI

05/01/2018 3
AEROSOL IS...

“A system that depend on the power of a compressed or


liquefied gas to expel the contents from the container”.
(Lachman,1987)

05/01/2018 4
 Aerosol container is referred to as a pressured
package in which the therapetically active drug is
dissolved of suspended in compressed or liquefied gas
(Sunita, 2012).

 Aerosol can be called with pressurized package or


pressure package

05/01/2018 5
 Solution aerosols consist of solutions of active ingredients
dissolved directly in the liquefied gas propellant or in a mixture
of a cosolvent and propellant.

 Particle size of an aerosol spray is forming fairly small (about


0.5-1.0 µm) droplets to fairly large ones (about 50-100 µm)

05/01/2018 6
SEJARAH

05/01/2018 7
Tahun 1942
Aerosol insektisida pertama dikembangkan oleh Goodhue dan Sullivan
dari Departemen Agrikultur Amerika Serikat, industri aerosol pun dimulai.

Tahun 1950an
Prinsip-prinsip teknologi aerosol diterapkan pada pengembangan aerosol
farmasi, produk aerosol ini ditujukan sebagai pemberian topikal untuk
pengobatan luka bakar, luka ringan dan memar, infeksi serta berbagai
kondisi dermatologis.

Tahun 1955
Aerosol ditujukan untuk aktivitas lokal yang diaplikasikan di saluran
pernapasan (Epinefrin)

(Lachman,1987)
05/01/2018 8
KEUNTUNGAN

05/01/2018 9
1) A dose can be removed without contamination of
remaining material.
2) Stability is enhanced for those substance adversely
affected by oxygen or moisture.
3) When sterility is an important factor, it can be
maintaned while a dose is being dispensed
4) The medication can be delivered directly to the
affected area in desire form.
5) Irritation produced by the machanical application of
topikal medication is reduce or eliminated

(The Theory And Practice Of Industrial Pharmacy,1987)

05/01/2018 10
KERUGIAN

05/01/2018 11
KERUGIAN BENTUK SEDIAAN AEROSOL MDI
(METERED DOSE INHALERS)

 MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan


masalah yang sering timbul berkaitan dengan stabilitas
fisiknya

 Seringnya obat menjadi kurang efektif

 Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan


pasien menggunakan MDI dengan baik dan benar

05/01/2018 12
 Pada aerosol inhalasi ukuran partikel obat harus dikontrol
dan ukuran rata-rata patikel harus lebih kecil dari 10mm.
 Apabila kemasan aerosol tidak disimpan secara baik, atau
apabila sudah lama tidak digunakan fungsi katup harus
dipastikan sebelum digunakan.
 Penggunaan wadah harus diperhatikan dan harus diteliti
agar memberikan keamanan tekanan maksimum dan
tahan tekanan (FI IV,1995).

05/01/2018 13
KOMPONEN
PENYUSUN

05/01/2018 14
AEROSOL CONSIST OF 4 COMPONENTS:

Propellant

Container

Valve & Actuator

Product Concentrate

(Lachman,1987)

05/01/2018 15
PROPELLANT

05/01/2018 16
PROPELLANT

 Responsible for developing proper pressure within


container.

 Propellant expels the products when the valve is


opened dan aids in the atomization or foam production
of the product.

05/01/2018 17
THERE ARE VARIOUS TYPE OF PROPELLANT

1) Fluorinated Hydocarbons 2) Hydocarbons


Mostly used in oral and Used in topical aerosols.
inhalation aerosols.  Propane
 Trichloromonofluorometha  Butane
ne (propellant 11)  Isobutane
 Dicholorodifluoromethane
(propellant 12)
3) Compressed Gases
 Dicholorotetrafluoroethan
e (propellant 114)  Nitrogen
 Carbon dioxide
 Nitrous oxide

05/01/2018 18
 Campuran dari berbagai propelen florokarbon secara
umum digunakan dalam sediaan aerosol di farmasi
sebagaimana diindikasikan oleh tabel 20-2:

05/01/2018 19
 Tekanan uap dari campuran berbagai propelan dapat
diihitung dengan menggunakan Hukum Dalton.

Hukum Dalton

Tekanan total dalam semua sistem = jumlah tekanan


parsial maupun tekanan individu berbagai komponen.

05/01/2018 20
HUKUM ROULT

05/01/2018 21
HUKUM RAOULT

 Menyatakan bahwa:

Setelah penambahan zat lain (solut), besar tekanan


(deprresi) dari tekanan uap sebuah pelarut sebanding
dengan fraksi mol dari molekul solut yang terlarut dalam
larutan.

05/01/2018 22
DALAM KONDISI IDEAL...

Tekanan uap campuran dari dua propelan berbeda

jumlah fraksi mol masing-masing komponen yang


dikalikan dengan tekanan uap masing -masing propelan
murni pada suhu yang diharapkan.

05/01/2018 23
05/01/2018 24
CONTOH PENGGUNAAN HUKUM RAOULT

05/01/2018 25
05/01/2018 26
SIFAT
FISIKOKIMIA
PROPELLANT

05/01/2018 27
05/01/2018 28
CONTAINERS

05/01/2018 29
 Aerosol containers must
be able to withstand
pressures as high as 140 to
180 psig at 130˚F.

 Various materials have


been used in
manufacturing of aerosol
containers like:

05/01/2018 30
 Alumunium is used to manufacture extruded (seamless)
aerosol containers. Many esixting pharmaceuticals are
packaged in alumunium containers because of the
lessened danger of incompatibility and it’s greater
resistence to corrosion.

 Stainless steel containers are limited to smaller size


because of its cost. It has been used for inhalation
aerosols.

05/01/2018 31
 Glass containers have been used in large number of
pharmaceuticals. Glass aerosol containers are
preferable from a compatibility viewpoint. The use of
glass also allows a greater degree of freedom in the
design of container.

05/01/2018 32
VALVE

05/01/2018 33
 Merupakan bagian mendasar dari kemasan aerosol
atau kemasan bertekanan. Mekanisme katup / valve ini
berperan dalam mengeluarkan isi kemasan dengan
cara memancarkannya keluar.

 Katup berfungsi mengatur aliran zat terapetik dan


propelen dari wadah aerosol. Ini dipengaruhi oleh
ukuran, jumlah, dan lokasi lubang.

05/01/2018 34
 Bahan yang digunakan untuk pembuatan katup harus
inert terhadap formula yang digunakan.

 Di antara bahan-bahan yang digunakan dalam


pembuatan berbagai katup ialah plastik, karet,
aluminium, dan baja tidak berkarat.

05/01/2018 35
JENIS KATUP AEROSOL

 Valve Continous Spray/ Katup spray kontinu

Tidak memiliki dosing chamber. Contoh: Baygon

 Valve Metering Spray/ Katup spray terukur

Paling banyak digunakan dalam sediaan farmasi. Memiliki


dosage chamber (wadah penyimpan dosis). Contoh:
Inhaler

05/01/2018 36
05/01/2018 37
BAGIAN KATUP AEROSOL

 Aktuator

 Tangkai

 Pengikat

 Pegas

 Lengkungan bantalan

 Badan

 Pipa Tercelup

05/01/2018 38
TIPE SISTEM
AEROSOL

05/01/2018 39
4 TIPE SISTEM AEROSOL

SISTEM LARUTAN SISTEM DASAR AIR


atau atau
SISTEM DUA FASE SISTEM TIGA FASE

SISTEM SUPSENSI
SISTEM FOAM
ATAU DISPERSI

05/01/2018 40
SISTEM LARUTAN

Mengandung vapor dan zat cair

Obat yang larut dalam propelan, tidak dibutuhkan co-


solvent

Propelan 12 dapat digunakan tunggal atau campuran

Campuran : tekanan vapor kecil dari propelan 12


(pengurangan tekanan vapor), membesarkan ukuran
partikel aerosol

Contoh propelan 12/11 (30:70)


05/01/2018 41
SISTEM TIGA FASE

Mengandung fase air, fese uap air dan propelan

Propolan dan air tidak larut

Kelarutan di tinggkatkan dengan cara :


Kosolvent (etanol)
Surfaktan (0.5%-2.0%) contoh : oleic acid,
palmitic acid, stearic acid

05/01/2018 42
SISTEM SUSPENSI ATAU DISPERSI

Stabilitas fisika di
tingkatkan dengan
cara :
• Kontrol kelembaban
Zat aktif
Mennggunakan • Ukuran partikel <5
Aerosol didispersikan
suspending
inhalasi oral pada propelan
micron
agent • Densitas propelan
atau mixture
• Suspending agent
• Zat aktif dengan
minimum stabilitas

05/01/2018 43
SISTEM FOAM

Mengandung aquous atau non


aquous, vehicle, propellant dan
surfaktan

05/01/2018 44
FOAM SISTEM
Foam
Foam yang Foam
yang stabil yang Thermal
stabil di pada cepat foam
aqueos non pecah
aqueos

05/01/2018 45
FOAM YANG STABIL DALAM AQUEOUS

Propelan 3-4%

Semprotan kering di produksi

Propelan-internal phase

Steroidal antibiotic

05/01/2018 46
FOAM YANG STABIL PADA NON
AQUEOS

Emulsifying agentGlikol

05/01/2018 47
FOAM YANG CEPAT PECAH

•Propellant  ekstrenal phase

•Aplikasi secara topikal

•Surfaktan : kationik, anionik,


non ionik

05/01/2018 48
THERMAL FOAM

Mentransferkan
foam dengan panas

Krim cukur

05/01/2018 49
PRODUKSI
SEDIAAN
AEROSOL

05/01/2018 50
 Dalam pembuatan aerosol diperlukan pengetahuan
khusus, keterampilan cukup, serta peralatan yang
memadai.

 Secara umum ada 2 tahap dalam produksi aerosol:


(1) Manufacture of concentrate
(2) Addition of propellant

 Part of manufacturing operation takes place during the


filling operation .

05/01/2018 51
2 metode telah dikembangkan terkait dengan pengisian
(filling) dari produk aerosol:

(1) Pressure Filling Methods

(2) Cold Filling Methods

 Tipe produk dan ukuran kontainer yang digunakan


biasanya mempengaruhi metode yang dipilih untuk
digunakan.

05/01/2018 52
COLD FILLING METHODS

 Requires the chilling of all component (including


concentrate and propellant) to temperatures of -30 or -
40˚F.

05/01/2018 53
PRESSURE FILLING METHODS

• Carried out at a room temperature utilizing pressure


equipment.

• In the early development, pressure filling methods was


slower than cold filling methods. With the
developement of new techniques the speed of this
method has been greatly increased.

05/01/2018 54
Pressure filling method is usually preferred to cold method
because:

(1) Some solutions, emulsions, suspensions, and other

preparations cannot be chilled.

(2) There’s less danger of contamination of the product

with moisture.

(3) High production speed can be achieved

(4) Less propellent is lost

05/01/2018 55
PENGENDALIAN
MUTU
(Quality
Control)
05/01/2018 56
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Propelan

 Katup, akuator, dan tabung celup

 Bahan pembawa

 Pemeriksaan berat propelan yang digunakan

 Uji kebocoran

 Spray testing

05/01/2018 57
 Propelan
propelan yang dikirim dari suplier ke pengguna
harus disertai dengan sertifikat. Kemurnian dan
penerimaan diuji dengan penentuan kadar air, uji
halogen, dan uji nonvolatil. Kemudian pabrik pengguna
juga harus melakukan pemeriksaan ulang untuk
memastikan tidak ada kontaminan selama proses
pengiriman.

05/01/2018 58
 Katup, akuator, dan tabung celup
katup berfungsi untuk mengalirkan zat aktif dan
propelan dari wadahnya. Bahan yang digunakan
sebagai katup biasanya terbuat dari plastik, karet,
aluminium, dan stainless steel.
 Akuator menempel pada batang katup aerosol yang
bila tertekan atau bergerak, buka katup, dan arahkan
semprotan yang berisi persiapan obat ke keinginan
tersebut.
 Untuk memastikan apakah katup sesuai dapat kita
lakukan pengujian dengan 3 larutan berikut :

05/01/2018 59
05/01/2018 60
 Tiga larutan uji tersebut digunakan untuk menyeleksi
katup yang sesuai untuk formulasi yang berbeda.
Larutan tersebut dipilih karena mewakili kisaran
propelan dan konsentrasi propelan yang paling sering
digunakan dalam aerosol farmasi.

05/01/2018 61
 Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut:
 25 katup dipilih dan ditempatkan pada wadah yang sesuai dan
telah ditempatkan larutan uji yang ditentukan. Wadah
ditempatkan dalam atmosfir yang sesuai pada suhu 25±1 C. Bila
produk telah mencapai suhu ini, katup harus digerakkan sampai
batas maksimal 2 detik setelah pengeluaran lengkap dari satu
pengiriman. Prosedur ini diulang sebanyak sepuluh kali.

unit uji ditimbang . Katup digerakkan sampai batas maksimal


paling sedikit 2 detik setelah melepaskan sepenuhnya pengiriman
tunggal. unit uji ditarik ulang, dan perbedaan antara itu dan berat
sebelumnya mewakili pengiriman miligram. prosedur pengujian
diulang untuk total dua persalinan individual dari masing-masing
dari 25 unit uji. bobot pengiriman pada individu dalam millligram
dibagi dengan berat spesifik larutan uji untuk mendapatkan
pengiriman katup per aktuasi pada microliter.

05/01/2018 62
 Syarat penerimaan katup yang baik yaitu untuk katup
yang memiliki kapasitas :
 50 µL atau kurang ± 15%
 55 - 200 µL ± 10%
 dari 50 individu, jika 4 atau lebih berada di luar batas
pengiriman katup yang ditentukan, katup akan ditolak.
 Jika 3 pengiriman individual berada di luar batas, 25 katup
lainnya diambil sampelnya, dan di tes ulang. Katup ditolak
jika lebih dari satu pengiriman diluar spesifikasi.
 Jika dua pengiriman dari satu katup berada di luar batas,
ada 25 katup lagi yang harus diambil dan diuji. Katup
diterima jika tidak lebih dari satu pengiriman diluar spesifikasi.

05/01/2018 63
 Wadah
 Wadah dipilih berdasarkan prosedur sampling standar
dan dengan cara yang serupa dengan katup. Baik
wadah logam yang tidak dilapisi dan dilapisi harus
diperiksa untuk cacat pada lapisan. Beberapa aspek
pengendalian kualitas meliputi spesifikasi untuk tingkat
konduktivitas arus listrik sebagai ukuran logam yang
terpapar. Wadah kaca harus diperiksa kekurangannya.
Dimensi leher dan bagian lainnya harus diperiksa untuk
menentukan kesesuaian dengan spesifikasi. Berat botol
juga harus ditentukan.

05/01/2018 64
 Pemeriksaan berat
 Hal ini biasanya dilakukan dengan menambahkan
secara periodik ke dalam garis pengisian yang berisi
wadah aerosol kosong, yang setelah diisi dengan
konsentrat, dikeluarkan dan kemudian ditimbang
secara akurat. Prosedur yang sama digunakan untuk
memeriksa berat propelan yang ditambahkan. Saat
campuran propelan sedang digunakan, pemeriksaan
harus dilakukan untuk memastikan campuran propelan
yang tepat. Sebagai uji lebih lanjut, wadah ditimbang
untuk memeriksa keakuratan proses pengisian.

05/01/2018 65
 Uji kebocoran
 pengujian kebocoran alat untuk memeriksa kerutan pada
katup untuk mencegah kerusakan karena kebocoran.
Untuk wadah logam, ini dilakukan dengan mengukur
dimensi "keriting" dan memastikan agar memenuhi
spesifikasi.

 uji semprot
 Ini berfungsi untuk membersihkan tabung celup dari
propelan murni (untuk produk yang diisi oleh tekanan
melalui batang, tubuh, dan tabung celup), untuk
membersihkan tabung dari konsentrat (untuk produk yang
diisi oleh tekanan dibawah tutup atau di sekitar batang) ,
dan untuk memeriksa cacat pada katup dan pola
semprotan. Untuk katup meteran, katup ini berfungsi untuk
prime valve sehingga siap digunakan oleh konsumen.

05/01/2018 66
Aerosol adalah sediaan bertekanan. Oleh karena itu,
banyak uji yang perlu dilakukan untuk memastikan
kinerja yang tepat dan keamanannya selama
penggunaan dan penyimpanan.

05/01/2018 67
Aerosol farmasi dapat
dievaluasi dengan
serangkaian tes fisik,
kimia dan biologi,
termasuk:

05/01/2018 68
 proyeksi api
uji ini menunjukkan efek formulasi aerosol pada api
terbuka. produk disemprot sekitar 4 detik ke api. tergantung
pada sifat formulasi, nyala api diperpanjang dengan
panjang yang tepat dan diukur dengan penggaris.
 titik nyala.
Hal ini ditentukan dengan penggunaan alat cup pembuka
standar. produk aerosol didinginkan sampai suhu sekitar 25
F dan dipindahkan ke alat uji. cairan uji dibiarkan
meningkat perlahan dalam suhu, dan suhu di mana uap
menyala menyala sebagai titik nyala. Meskipun tesnya
masih digunakan, hasilnya bernilai terbatas karena titik
nyala yang didapat biasanya titik nyala komponen yang
paling mudah terbakar, yang dalam kasus farmasi topikal
adalah propelan hidrokarbon.

05/01/2018 69
 Tekanan uap.
Tekanan bisa diukur hanya dengan persamaan tekanan
gauge dengan alat pengukur tekanan atau penangas
air, alat pengukur tes, dan alat khusus. Tekanan uap
penting bahwa variasi tekanan dari wadah ditentukan,
karena variasi yang berlebihan mengindikasikan adanya
udara di ruang kepala.

 massa jenis.
 Massa jenis sistem aerosol dapat ditentukan secara
akurat melalui penggunaan hidrometer atau
piknometer.

05/01/2018 70
 kelembaban
metode Karl Fischer adalah metoda yang paling sering
digunakan.

 Identifikasi propelan
Dapat dilakukan dengan metode kromatografi gas dan
spertrofotometri IR untuk mengidentifikasi propelan dan
peerbandingan masing-masing komponennya.

05/01/2018 71
 tingkat debit katup aerosol.
Hal ini ditentukan dengan menimbang produk aerosol
dari berat yang diketahui dan pemakaian isinya selama
jangka waktu tertentu dengan menggunakan peralatan
standar. Kemudian menimbang kembali wadah setelah
batas waktu habis, perubahan berat per waktu yang
dikeluarkan adalah tingkat pelepasan, yang kemudian
dinyatakan sebagai gram per detik.

05/01/2018 72
 pola semprot
Metode ini didasarkan pada pelemparan semprotan
pada selembar kertas yang telah diolah dengan
campuran pewarna talkum. tergantung pada sifat
aerosol, pewarna yang larut dalam minyak atau larut air
digunakan. partikel yang menyerang kertas
menyebabkan pewarna masuk ke larutan dan diserap ke
atas kertas. Ini memberi catatan semprotan, yang
kemudian dapat digunakan untuk tujuan perbandingan.

05/01/2018 73
 Dosis dengan katup meteran. Beberapa poin harus
dipertimbangkan: 1. reproduktifitas dosis setiap kali
katup tertekan dan 2. jumlah obat yang benar-benar
diterima oleh pasien. reproduktifitas dosis dapat
ditentukan dengan teknik uji dimana satu atau dua
dosis dilepaskan ke dalam pelarut atau ke lapisan
meterial yang menyerap bahan aktif. Metode lain yang
bisa digunakan melibatkan penimbangan yang akurat
atau wadah yang diisi diikuti dengan pemberian
beberapa dosis. Wadah kemudian dapat dikoreksi
ulang, dan perbedaan berat dibagi dengan jumlah
dosis yang diberikan memberikan dosis rata-rata.

05/01/2018 74
 isi bersih
Beberapa metode dapat digunakan untuk menentukan
apakah produk yang memadai telah ditempatkan ke
dalam setiap wadah. kaleng tidar yang memiliki beban
yang ditempatkan pada garis pengisian dikalikan
dengan perbedaan bobot sama dengan isi bersih.

 stabilitas busa
Berbagai metode telah disarankan untuk penentuan
stabilitas busa. Umur busa bisa berkisar dari beberapa
detik sampai satu jam atau lebih tergantung pada
formulasi.

05/01/2018 75
 penentuan ukuran partikel
Metode yang telah digunakan untuk sebagian besar
adalah cascade impactor dan metode light scatter
decay. tonjolan kaskade beroperasi berdasarkan prinsip
bahwa dalam proyek partikel uap melalui serangkaian
nosel dan slide kaca pada kecepatan tinggi, partikel
yang lebih besar menjadi dampak pertama pada tahap
kecepatan rendah, dan partikel yang lebih kecil
mengalir dan dikumpulkan pada tahap kecepatan yang
lebih tinggi.

05/01/2018 76
05/01/2018 77
 pengujian biologis
Tahap akhir yang terlibat dalam program penelitian dan
pengembangan komprehensif untuk aerosol farmasi
harus melibatkan pengujian biologis. sejumlah tes ini
telah digunakan untuk mengevaluasi efisiensi banyak
produk, termasuk berbagai agen antibakteri .

 toksisitas
Pengujian toksisitas harus mencakup efek topikal dan
inhalasi. Toksisitas inhalasi juga harus dipertimbangkan
meskipun produk tersebut mungkin ditujukan untuk
administrasi topikal. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengekspos hewan uji ke uap yang disemprotkan dari
wadah aerosol.

05/01/2018 78
TERIMA KASIH

05/01/2018 79

También podría gustarte