Está en la página 1de 42

ASUHAN KEPERAWATAN

PSORIASIS

Ns. Hilman Syarif, M.Kep.,Sp.KMB.,CWCC

Dermatologic and Ophthalmic Drugs Advisory Committee


July 12, 2004
Pendahuluan
Psoriasis adalah suatu penyakit
peradangan kronis (autoimun) pada kulit,
dimana penderitanya mengalami proses
pergantian kulit yang terlalu cepat.

Psoriasis ditandai dengan bercak-bercak


merah dengan sisik kasar dan tebal.
Penyebab
Autoimun,
Sel-T (sel kekebalan di dalam tubuh) menjadi
teraktivasi dan menghasilkan zat-zat
peradangan, seperti TNF-alpha akan
berinteraksi dengan sel-sel kulit terjadi
proliferasi dan diferensiasi secara abnormal
pada sel kulit.
.
Beberapa keadaan lingkungan atau faktor
tertentu juga dapat memperburuk atau
mencetus Psoriasis, spt:
trauma (garukan, gesekan), infeksi (kuman
streptokokus, HIV), gangguan hormonal, stres
emosional, obat-obatan, gangguan
metabolisme, sinar matahari, alkohol dan
merokok
Efek
Biasanya penderita sering merasa gatal pada kulit
tersebut, nyeri, kulit terasa kencang dan bahkan
terjadi pendarahan pada kulit.
Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia
normal yang biasanya berlangsung selama 3
sampai 4 minggu, proses pergatian kulit pada
penderita Psoriasis terjadi secara cepat yakni
sekitar 2-4 hari, bahkan bisa lebih cepat.
Penyakit ini secara klinis tidak mengancam jiwa
dan juga tidak menular, akan tetapi karena
timbulnya dapat terjadi di bagian tubuh mana
saja, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup
si penderita.
Selain itu, Psoriasis juga dapat menggangu
kehidupan pribadi dan sosialnya, terlebih jika
penyakit ini mengenai daerah-daerah tertentu,
seperti wajah, telapak tangan, kaki atau alat
kelamin
Gejala Klinis
Adanya gatal ringan pada tempat-tempat
predileksi, yakni pada kulit kepala, perbatasan
daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah
lumbosakral
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema
yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya.
Eritema berbatas tegas dan merata.
Skuama berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih
seperti mika, serta transparan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin,
Auspitz dan Kobner.
Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang
berubah warnanya menjadi putih pada
goresan, seperti lilin digores.
Pada fenomena Auspitz, serum atau darah
berbintik-bintik yang disebabkan karena
papilomatosis.
Trauma pada kulit, misalnya garukan, dapat
menyebabkan kelainan yang sama dengan
kelainan psoriasis dan disebut kobner.
Kelainan kuku yang agak khas yang disebut
pitting nail atau nail pit berupa lekukan-
lekukan miliar.
Chronic Plaque Psoriasis
Chronic Plaque Psoriasis
Diagnosis
Jika gambaran klinisnya khas, tidaklah sukar
membuat diagnosis.
Kalau tidak khas, harus dibedakan dengan
beberapa penyakit lain yang tergolong dermatitis
eritroskuamosa.
Pada diagnosis banding hendaknya perlu diingat ,
bahwa pada psoriasis terdapat tanda-tanda yang
khas, yakni skuama kasar, transparan serta
berlapis-lapis , fenomena tetesan lilin,dan
fenomena auspitz serta kobner.
Diagnosa Banding

Dermatofitosis dengan keluhan gatal sekali


dan ditemukan ada jamur.
Sifilis Psoriasiformis (sifilis stadium II)
Dermatitis seboroik.
State of the Armamentarium
Terapi
Topical Corticosteroids
Topical Vitamin D3 Analogues
Topical Retinoids
Photo(chemo)therapy
Systemic Therapies
Oral
Parenteral
Terapi Sistemik
Oral
Methotrexate
Neoral (cyclosporine)
Soriatane (acitretin)
Parenteral
Amevive (alefacept)
Raptiva (efalizimab)
Enbrel (etanercept)
NURSING CARE
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
PENGKAJIAN
Pola Persepsi Kesehatan
Adanya riwayat infeksi sebelumya.
Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu,
mis., vitamin; jamu.
Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
Hygiene personal yang kurang.
Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-
desakan.
Pola Nutrisi Metabolik

Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu


makan, berapa kali sehari makan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu:
berminyak, pedas.
Jenis makanan yang disukai.
Napsu makan menurun.
Muntah-muntah.
Penurunan berat badan.
Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah,
benjolan.
Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak,
gatal-gatal, rasa terbakar atau perih.
Pola Eliminasi

- Sering berkeringat.
- Tanyakan pola berkemih dan bowel.
Pola Aktivitas dan Latihan

Pemenuhan sehari-hari terganggu.


Kelemahan umum dan malaise
Toleransi terhadap aktivitas rendah.
Mudah berkeringat saat melakukan
aktivitas ringan.
Perubahan pola napas saat melakukan
aktivitas
Pola Tidur dan Istirahat

Kesulitan tidur pada malam hari karena


stres.
Mimpi buruk.
Pola Persepsi Kognitif

Perubahan dalam konsentrasi dan daya


ingat.
Pengetahuan akan penyakitnya.
Pola Persepsi dan Konsep Diri

Perasaan tidak percaya diri atau minder.


Perasaan terisolasi.
Pola Hubungan dengan Sesama

Hidup sendiri atau berkeluarga


Frekuensi interaksi berkurang
Perubahan kapasitas fisik untuk
melaksanakan peran
Pola Reproduksi Seksualitas

Gangguan pemenuhan kebutuhan biologis


dengan pasangan.
Penggunaan obat KB mempengaruhi
hormon.
Pola Mekanisme Koping dan Toleransi
Terhadap Stress

Emosi tidak stabil


Ansietas, takut akan penyakitnya
Disorientasi, gelisah
Pola Sistem Kepercayaan

Perubahan dalam diri klien dalam


melakukan ibadah
Agama yang dianut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
inflamasi antara dermal-epidermal sekunder akibat
psoriasis
Ketakutan berhubungan dengan perubahan
penampilan
Ansietas yang berhubungan dengan perubahan status
kesehatan sekunder akibat penyakit psoriasis
Gangguan konsep diri berhubungan dengan krisis
kepercayaan diri
Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak
mengenal sumber informasi.
Dx 1
Tujuan : Kerusakan integritas kulit dapat
teratasi dalam 3 x 24 jam.

Kriteria Hasil :
1. Area terbebas dari infeksi lanjut.
2. Kulit bersih, kering, dan lembab
Intervensi :
A. Kaji keadaan kulit
B. Kaji keadaan umum dan observasi TTV.
C. Kaji perubahan warna kulit.
D. Pertahankan agar daerah yang terinfeksi
tetap bersih dan kering.
E. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat-obatan.
Dx 2
Tujuan : Ketakutan teratasi setelah 3 x 24
jam.
Kriteria Hasil :
1. Klien menyatakan peningkatan
kenyamanan psikologis dan fisiologis.
2. Dapat menjelaskan pola koping yang
efektif dan tidak efektif.
3. Mengidentifikasi respons kopingnya
sendiri.
Intervensi :

1. Kaji ulang perubahan biologis dan fisiologis.


2. Gunakan sentuhan sebagai toleransi.
3. Dukung jenis koping yang disukai ketika
mekanisme adaftif
4. Anjurkan untuk mengekspresikan
perasaannya.
5. Anjurkan untuk menggunakan mekanisme
koping yang normal.
6. Anjurkan klien untuk mencari stresor dan
menghadapi rasa takut
Dx 3
Tujuan : Ansietas dapat diminimalkan sampai
dengan diatasi setelah 3 x 24 jam
Kriteria Hasil :
1. Pasien tampak rileks
2. Pasien mendemonstrasikan/menunjukan
kemampuan mengatasi masalah dan
menggunakan sumber-sumber secara efektif
3. Tanda-tanda vital normal
4. Pasien melaporkan ansietas berkurang
sampai tingkat dapat diatasi
Intervensi :
Kaji tingkat ansietas dan diskusikan
penyebab bila mungkin
Kaji ulang keadaan umum pasien dan TTV
Berikan waktu pasien untuk
mengungkapkan masalahnya dan
dorongan ekspresi yang bebas, misalnya
rasa marah, takut, ragu
Jelaskan semua prosedur dan pengobatan
Diskusikan perilaku koping alternatif dan
tehnik pemecahan masalah
Dx 4
Tujuan : Gangguan konsep diri teratasi dalam
3 x 24 jam

Kriteria Hasil :
1. Dapat berinteraksi seperti biasa.
2. Rasa percaya diri timbul kembali.
Intervensi :
Kaji perubahan perilaku pasien seperti
menutup diri, malu berhadapan dengan
orang lain.
Bersikap realistis dan positif selama
pengobatan, pada penyuluhan pasien.
Beri harapan dalam parameter situasi
individu.
Berikan penguatan positif terhadap
kemajuan.
Dorong interaksi keluarga.
Dx 5
Tujuan : Pengetahuan pasien bertambah

Kriteria Hasil :
1. Pasien menunjukkan pemahaman akan
penyakitnya.
2. Pasien menunjukkan perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik.
Intervensi :

Kaji ulang pengobatan.


Ajar tanda dan gejala serta kemungkinan
yang dapat menimbulkan inflamasi.
Diskusikan jadwal pengobatan.
Diskusikan tentang peningkatan jadwal
kunjungan ke Dokter.

También podría gustarte