kelompok penyakit metabolik endokrin dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi, kerja insulin atau keduanya. Secara epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan. Sehingga kormobiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi dini Diabetes mellitus mempunyai penyulit akut dan kronik, penyulit akut diantaranya Krisis Hiperglikemia yaitu Ketoasidosis diabetic (KAD) dan Status Hiperglikemia Hiperosmolar (SHH), serta penyulit akut lainnya yaitu Hipoglikemia. Definisi
Krisis hiperglikemia merupakan
komplikasi akut yang dapat terjadi pada Diabetes Mellitus (DM), baik tipe 1 maupun tipe 2. Keadaan tersebut merupakan komplikasi serius yang mungkin terjadi sekalipun pada DM yang terkontrol baik klasifikasi Status hipeosmolar Ketoasidosis Diabetik (KAD) hiperglikemik (SHH)
Dekompensasi metabolik yang Hiperglikemia extrim,
ditandai triad yang terdiri dari osmolalitas serum yang tinggi hiperglikemia, ketosis dan dan dehidrasi berat tanpa asidosis ketosis dan asidosis yang Konsensus diantara para ahli signifikan. dibidang ini mengenai kriteria Osmolalitas serum dihitung diagnostik untuk KAD adalah pH dengan rumus sebagai berikut : arterial < 7,3, kadar bikarbonat 2(Na)(mEq/L) + glucose < 15 mEq/L, dan kadar glucosa (mg/dL) / 18 + BUN (mg/dL) / darah > 250 mg/Dl disertai 2,8. ketonemia dan ketonuria Nilai normalnya adalah 290 5 moderat mOsm/kg air. KAD Diagnosis 1. Pernafasan Kussmaul, Manifestasi kinis tanda2 dehidrasi, kadang Gejala DM tak sisertai hipovolemi sampai terkontrol lemah, syok, bau aseton tdk pandangan kabur, poliuri, polidipsi dan nterlalu mudah tercium penurunan BB 2. Tanda infeksi 3. Kadar glukosa >250 mg%, pH <7,35, HCO3 rendah (<15 mEq/L), anion gap tinggi, ketonemia, ketonuria SHH 1. mual, muntah 2. Kadang disertai keluhan Manifestasi kinis neurologi ; letargi, Gejala DM tak terkontrol lemah, disorientasi, hemiparesis, pandangan kabur, kejang atau koma poliuri, polidipsi dan 3. Tanda dehidrasi penurunan BB 4. Gula darah yang sangat tinggi (>600 mg/dL), osmolaritas serum yang tinggi >320mOsm per kg air (normal : 2905), pH > 7,3, keton biasanya negatif Beberapa gejala dan tanda SHH Sering > 60 thn Hampir separuh pasien tdk punya rwyt DM atau DM tanpa insulin Mempunyai penyakit dasar lain (85%) Sering disebabkan obat2an (diuretik, neuroleptik) Mempunyai faktor pencetus DKA HHS Glukosa (mg/dL) 250-600 600-1200 Na 125-135 135-145 K Normal/meningkat normal Mg normal normal Cl normal normal Fosfat menurun normal Kreatinin (mg/dL) Meningkat ringan Meningkat sedang Osmolaritas (mOsm/mL 300-320 330-380
Keton plasma ++++
HCO3 <15 meq/L Normal/turun ringan pH 6,8-7,3 >7,3 pCO2 20-30 normal Anion Gap Meningkat Normal/ meningkat ringan Penatalaksanaan Terapi cairan memperbaiki volume intravaskular dan ekstravaskular dan mempertahankan perfusi ginjal 1. NaCl 0,9 % 15-20 ml/kgBB/jam (1-1,5 l) pada satu jam pertama atau 2. NaCl 0,9 % 10-15 mL/kgBB/jam (2-3 l) 1- 3 jam pertama 0,45 % NaCl 150-300 mL/jam glukosa 5 % dan 0,45 % NaCl 100- 200mL/jam (glukosa plasma 250 mg/dL) Terapi insulin 1. Tidak hipokalemia insulin IV bolus 0,15 unit/kgBB diikuti IV kontinu 0,1/kgBB/jam (507 unit/jam pada orang dewasa 2. Glukosa plasma mencapai 250 mg/dL(KAD) dan 300 md/dL(HHS) diturunkan 0,05- 0,1 unit/kgBB/jam (3-6 unit/jam) dan dextrose 5-10%) Kalium 1. K < 5,5 mEq/l dan urin output cukup 20-30 mEq kalium pada setiap liter cairan infus 2. K < 3,3 mEq/l terapi insulin harus dituda menhindari aritmia, cardiac arrest dan kelemahan otot pernafasan Bikarbonat 1. Pada KAD masih kontroversi pada pH >7,0, aktifitas insulin memlok lypolisis dan ketoasidosis dapat hilang tanpa penambahan bikarbonat 2. Beberapa penelitian gagal membuktikan keuntungan dan perbaikan pemberian bikarbonat Fosfat 1. Penelitian gagal membuktikan keuntungan 2. Fosfat berlebih hipokalemia yag berat 3. Menghindari hipofosfatemia diindikasikan pada pasien kelainan jantung, anemia atau depresi pernafasan 4. Fosfat serum <1,0 mg/dL bila diperlukan 20-30 mEq/l Komplikasi Hipoglikemia pemberian insulin yang berlebihan Hipokalemia kaitan pemberian insulin dan terapi bikarbonat Hiperglikemia sekunder penghentian insulin IV stlh perbaikan tanpa pemenuhan yang cukup dgn insulin SC Edema serebral (jarang) Hipoksemia dan edema paru Dilatasi gaster Pencegahan Sick day management 1. Kapan menghubungi sarana pelayanan kesehatan 2. Target gula darah & penggunaan short-acting insulin 3. Obati demam dan infeksi 4. Inisiasi dari suatu diet cairan yang mudah dicerna TERIMA KASIH