TUGAS METODE KIMIA

Presentan: Ellya Latifah Ilyas dr.

Pembimbing : M. I. Diah Pramudianti, dr., M. Sc., Sp.PK-K

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
 TAHAP DASAR : ORIENTASI
No Metode Judul Tanggal Pembimbing
Presentasi
1. Kimia Pemeriksaan Albumin 14 - 09 - 2016 dr. M. I. Diah
Serum Metode Dye- Pramudianti, M.Sc.,
Binding Bromocresol Sp.PK-K
Green

2
 LEARNING OBJECTIVES

1. Memahami definisi dan fungsi albumin serum.

2. Mengetahui indikasi pemeriksaan kadar albumin
serum.
3. Mengetahui dan memahami prinsip pemeriksaan
albumin serum dengan metode dye-binding
bromocresol green.

3
 BAB I. PENDAHULUAN
Albumin serum
polipeptida tunggal, terdiri
atas 585 asam amino

55 60% total protein

serum.

http://www.123rf.com/stock-
photo/albumin.html?mediapopup=16083597

4
 Sintesis di sel hepatosit

Distribusi masuk duktus toraksikus lewat

sistem limfatik

Ekskesi 3,3 gr albumin difiltrasi 99%

direabsorbsi kembali

5
 Fungsi Albumin dalam Serum
Alat transport ion Ca2+ , Na+, K+
Alat transport bahan lain dalam darah bilirubin,
hormon, obat obatan
Pengatur tekanan osmotik kapiler
Membantu pembentukan jaringan baru

6
 Indikasi Pemeriksaan Albumin Serum

Membantu menentukan fungsi hati dan ginjal

membantu penegakan diagnosis
Menentukan status nutrisi pasien
Meningkat : Dehidrasi
Menurun : Luka bakar luas, sirosis hati,
glomerulonefritis

7
 Metode Pemeriksaan Albumin Serum

Gold standard Electroimmunoassay

Metode lain :
1. Pengendapan
2. Electroforesis
3. Imunochemical electroimmunoassay, turbidimetry,
nephelometry
4. Dye binding Bromocresol Green (BCG),
Bromocresol Purple (BCP), Bromphenol Blue

8
 Electroimmunoassay gold standar karena
gangguan dari sampel dapat diminimalisir
BCG sering dipakai praktis, murah
Alat pemeriksaan albumin Instalasi Patologi Klinik
RSUD dr. Moewardi memakai metode BCG

9
 BAB II. Pemeriksaan Albumin Serum
Metode Dye-Binding BCG
Pra Analitik
1. Tujuan mengukur secara kuantitatif kadar albumin
serum
2. Alat & bahan
Centrifuge, tabung centrifuge, pipet 20 L dan 200
L, cup sampel
Alat analisis kimia yang digunakan prestige 24i
premium
Bahan reagen Albumin FS (terdiri dari buffer
sitrat pH 4,5 30 mmol/L + BCG 26 mmol/L

10
 Prestige 24i Premium

(Cormay, 2013)

11
3. Persiapan
Pasien tidak ada persiapan khusus
Reagen ditempatkan di kontainer reagen,
tidak boleh ada gelembung
Alat Kalibrasi dan Quality Control

12
 Kalibrasi

Dilakukan 1 minggu sekali menggunakan reagen

TruCal U 5 9100 99 10 063
Langkah-langkah kalibrasi :
a. aquabidest 200 L dan Trucal U 200 L
b. tray khusus untuk kalibrasi aquabidest
ditempatkan di B1 dan reagen Trucal U di S
c. Pada menu utama pilih calibration (F2)
d. Centang kolom order pada parameter albumin
klik save klik yes klik start (F10)

13
 Tray Kalibrasi Prestige 24i Premium

(Dok. Prib)

14
(Dok. Prib)
15
 Quality Control (QC)
Langkah-langkah QC
1. Penempatan reagen pada tray sampel :
TruLab N 200 L di C1
TruLab P 200 L di C2
2. Pada layar utama pilih QC (F3) Pilih albumin

3. Klik order, tulis tray C1. Klik order lagi, tulis

tray C2
4. Klik QC start

16
(Dok. Prib)

17
(Dok. Prib)
18
Sampel
Ketahanan sampel pada variasi suhu :
1. 2-80C 3 hari
2. -200C 6 bulan
3. -800C 2 tahun

Reagen
Sebelum dibuka tahan hingga masa kadaluwarsa pada
suhu 80C
Setelah dibuka tahan 30 hari

19
 Analitik
1. Prinsip kerja
pH 4,2
BCG + Albumin komplek BCG-Albumin.
Komplek BCG-albumin dibaca pada panjang
gelombang () 630 nm
2. Cara kerja
a. Pastikan alat sudah dilakukan kalibrasi dan QC
b. Pastikan identitas sampel sesuai dengan barcode pada
tabung dan formulir permintaa pemeriksaan (fpp).

20
c. Sampel minimal 20 L , tempatkan pada
cup sampel
d. Tempatkan cup sampel pada tray sampel
e. Klik order (F6)
f. Isikan nomer tray pada monitor
g. Isi patient ID dengan nomor urut
Laboratorium Information System (LIS)
h. Isi Name dengan nama pasien
i. Pilih parameter yang diukur albumin
j. Klik order klik start

21
(Dok. Prib)

22
 Paska Analitik

1. Penghitungan dengan standar atau kalibrator

Albumin (g/dL) = Konstanta Kalibrator (g/dL)

2. Sensitifitas (minimum detection limit) Prestige 24i
Premium adalah 1,13 g/dL.

23
3. Nilai rujukan albumin
Serum Albumin
(g/dL)

Bayi/ anak 0-4 hari 2,8-4,4

4 hari-14 tahun 3,8-5,4
Dewasa 20-60 tahun 3,5-5,2
60-90 tahun 3,2-4,6

(Cormay, 2013)

24
4. Spesifitas/interferensi Prestige 24i Premium
Tidak ada interfensi oleh :
Asam askorbat hingga 30 mg/dL;
Bilirubin hingga 40 mg/dL;
Hemoglobin hingga 400 mg/dL;
Lipemia hingga trigliserida 500 mg/dL

25
5. Presisi
Presisi Intra Mean SD CV (%)
Assay (g/dL) (g/dL)
n=20

Sampel 1 3,52 0,03 0,91

Sampel 2 4,50 0,05 1,12

Sampel 3 6,89 0,12 1,79

Proline, 2016

26
 Presisi Inter Mean SD CV (%)
Assay n =20 (g/dL) (g/dL)

Sampel 1 3,35 0,05 1,58

Sampel 2 4,32 0,06 1,44

Sampel 3 6,73 0,11 1,60

Proline, 2016

27
6. Linearitas

Linearitas pemeriksaan albumin dengan Prestige

24i Premium adalah 6 g/dL.
Jika kadarnya lebih dari itu maka sampel harus
diencerkan 1+ 1 larutan Natrium Chlorida
(NaCl) (9 g/L) dan hasilnya dikalikan dengan
2.

28
 Bab III. Simpulan

Albumin protein plasma terbanyak

Pengukuran kadar albumin membantu
menegakkan diagnosis penyakit & menentukan
status gizi
Electroimmunoassay metode yang
direferensikan
Dye-Binding BCG metode yang banyak
dilakukan.

29
 Daftar Pustaka
Burtis C. A., Ashwood E., Bruns D. E. 2006. Tietz Textbook of Clinical Chemistry and Molecular
Diagnostics. 4th ed. USA: Elsevier Saunders, pp:538-546.
Cormay S. A. 2013. Prestige 24i Albumin: Diagnostic Kit for Determine of Albumin Concentration. Poland:
PZ Cormay SA.
Depkes. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik. Jakarta: Depkes.
Doumas B. T., Peters, T. Jr. 2009. Origin of dye-binding methods for measuring serum albumin. J Clin Chem.
55(3):583-584.
Gosavi S., Shinde P. 2016. Serum albumin : a prognostic marker in critically ill patient. IJSR. 253(5):207-210.
Kaplan L. A., Pesce A. J. 2010. Clinical Chemistry . Theory, Analysis, Correlation. 5th ed. USA: Mosby In,
pp:512-513.
Kaplan L. A., Pesce A. J. 1989. Clinical Chemistry . Theory, Analysis, Correlation. 2nd ed. USA: Mosby In,
pp:1030-1031.
Peralta R. MD. 2016. Hypoalbuminemia. http://emedicine.medcape.com/article/166724-overview. (diunduh 5
September 2016).
Pherson Mc., Pincus. 2012. Henrys Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22th ed.
USA: Elsevier Saunders,pp:264-265.
Proline. 2016. Albumin FS : Reagen Diagnostik untuk Pemeriksaan In Vitro Secara Kuantitatif Terhadap
Albumin pada Serum atau Plasma dengan Sistem Fotometrik. Germany: DiaSys Diagnostic Systems.
Tojo A., Kinugasha S. 2012. Mechanism of glomerular albumin filtration and tubular reabsorbtion. Int J
Nephrol. 219(4):854-855.
Uaida P. O., Urumwensodia K. O., Arainru G. E., Agwubike E. O. 2016. Effect of physical and flexibily
exercise on plasma level of Some liver enzyme of young adults. Trop J Pham Res.15(2):421-425.
Varcoe J. S. 2001. Clinical Biochemistry : Techniques and Instrumentation, A Practical Course. London :
World Scientific,pp:67-68.

30
31