Está en la página 1de 13

PLENO

SKENARIO 1
KELOMPOK TUTORIAL 11
Nama anggota
Eka Endah Lestari 1318011062
Marissa Herani Praja 1318011102
Rani Pratama Putri 1318011136
Prizka Putri Pahlawan 1318011128
Nisa Arifah 1318011121
Muhammad Gilang 1318011112
Deni Andika 1318011049
Seftia Varera N 1318011151
Siti Zahnia 1318011159
Setiawan Prayogi 1318011153
Tasya Putri Atma 1318011164
Wage Nurmaulina 1318011175
Nervous!
PLENO
Nyonya G, 38 tahun, baru mengembangkan sebuah bisnis kuliner,
memiliki beberapa pegawai, dan bekerja keras dan sibuk untuk mengatur
bisnisnya dan juga masih membagi waktu untuk keluarganya, suami dan
4 orang anak.
Setelah beberapa bulan, nyonya G mulai merasakan keluhan badan terasa
hangat pada saaat yang lain tidak, dia juga merasakan keringat yang
berlebihan (hiperhidrosis), dan kulitnya sering tampak kemerahan
(flushed). Dia sering merasakan pada saat menemukan masalah atau
gugup, dia menjadi cemas berlebihan, sehingga menyebabakan sulitnya
ia berkonsentrasi dan jantungnya sering berdebar debar (palpitasi).
Nyonya G mulai merasakan kelemahan dan kehilangan berat badan
walaupun nafsu makannya bahkan melebihi normal.
Keluarganya menyadari beberapa perubahan yang terjadi pada nyonya G
dan melihat matanya menjadi lebih besar dari biasanya (exopthalmos)
dan menyarankan nyonya G untuk berkonsultasi dan memeriksakan diri
ke dokter.
Pada pemeriksaan fisik dia terlihat kurus dan wajah nampak cemas.
Tekanan darah 160/70 mmHg dan denyut nadi 130 kali permenit. Pada
palpasi kelenjar tiroid teraba kelenjar tiroid ikut bergerak waktu menelan.
Dokter mengatakan bahwa BMR nyonya G tersebut meningkat, dan
menjelaskan beberapa hal. Kemudian ia merencanakan untuk dilakukan
EKG dan pemeriksaan darah.
Sebelum pulang nyonya G menanyakan manakah yang lebih berbahaya,
antara hipertiroid dengan hipotiroid?
Identifikasi masalah
1. Jelaskan secara anatomi dan fisiologi
hormon tiroid dan gangguannya
2. Jelaskan klasifikasi hipertiroid dan hipotiroid
3. Apakah gejala yang timbul dari hipertiroid
dan hipotiroid
4. Bagaimana pencegahan penyakit hipotiroid
dan hipotiroid
5. Bagaimana penanganan ganggua hipertiroid?
. Anatomi Kelenjar Tiroid
Fisologi
1. Pelepasan tiroksin dan triidotironin
Tiroksin dan Triidotironin harus dipecah
terlebih dahulu dari molekul triglobulin
sebelum diedarkan ke sistem sirkulasi tubuh.
2.Pengaturan sekresi hormon tiroid
Pengaturan sekresi TSH diatur oleh hipotalamus,
yaitu sekresi neurohormon TRH (Thyrotropin
Releasing Hormone). TRH adalah amina
tripeptida yang mempengaruhi kelenjar hipofisis
anterior untuk dapat mengeluarkan TSH.
Klasifikasi hipertiroid :

Hipertiroid primer : terjadinya


hipertiroid berasal dari kelenjar
tiroid itu sendiri. Contoh : penyakit
Graves dan Tiroiditis.
Hipertiroid sekunder : Jika penyebab
hipertiroid berasal dari luar kelenjar
tiroid. Contoh : Tumor Hipofisis, dan
pemberian hormon tiroid dalam
jumlah besar.
Klasifikasi hipotiroid :

Hipotiroid primer : Kerusakan


pada kelenjar tiroid.
Hipotiroid sekunder : Akibat
defisiensi sekresi TSH oleh
hipofisis.
Hipotiroid tersier : Akibat
defisiensi sekresi TRH oleh
hipotalamus.
Gejala Penyakit Yang Timbul

a. Hipertiroid
1emosi yang kurang stabil
2. mengalami susah tidur (insomnia)
3. merasa gugup dan cepat lelah
4. jantung yang sering berdebar cepat tidak
seperti biasanya.
5. sering mengeluarkan keringat
6. bola mata menonjol seperti mata
membengkak ataupun kelopak mata turun.
Hipotiroid

1. metabolisme yang mulai


melambat
2. penambahan berat badan
3. memiliki ketidakmampuan untuk
mampu menurunkan berat
badan
4. rambut rontok
5. kehilangan gairah seksual.
Bagaimana pencegahan penyakit hipotiroid dan hipertiroid?

a. Hipertiroid:
1. lebih menjaga pola makan
2. mengurangi asupan yodium yang
berlebihan
3. Hidup teratur
b. Hipotiroid:
1. mengkonsumsi yodium secukupnya
Penanganan Gangguan Hipertiroid

1. dengan pemberian yodium radioaktif


2. dengan pemberian obat antitiroid
3. dengan operasi tiroidektomi sub total

También podría gustarte