Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun oleh :
Aghny Ratnasari G4A016069
Tressa Sugihharti G4A016116
Rahayu Purnama W 1620221158
Imam Muhamad R 1620221163
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. As
Umur
Jenis Kelamin
:
:
52 tahun
Laki-laki
Alamat : Rawalo RT 01/02
Agama : Islam
No RM : 02022146
tetangga baik.
Occupational
merasakan keluhan yang sama . Hubungan pasien dengan keluarga dan
Tanda vital
Status Generalis
Keadaan Umum : Sedang Pemeriksaan Kepala
Kesadaran : Compos mentis Bentuk Kepala : Mesochepal, simetris, venektasi temporal (-)
N : 84 x/menit
Rambut
Pemeriksaan Mata
: Warna putih-hitam,
distribusi merata
mudah rontok (-),
Pemeriksaan Leher
Trakea : Deviasi trakea (-)
Kelenjar Tiroid : Tidak membesar
Kel. Limfonodi : Tidak membesar, nyeri tekan (-)
Status Lokalis
Paru-Paru
Inspeksi : Simetris , ketinggalan gerak (-)
Palpasi : Vocal fremitus apex dextra = sinistra
Vocal fremitus basal dextra = sinistra
Perkusi : Batas paru hepar SIC V LMCD
Auskultasi : SD vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC VI 2 jari medial LMCS
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC VI 2 jari medial LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II LPSD
Kiri atas : SIC II LPSS
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Kiri bawah : SIC VII, 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Tympani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) perut kanan atas dan ulu hati
Hepar : Tidak teraba pembesaran
Lien : Tidak teraba pembesaran
Extremitas
Atas : Edem -/-, sianosis -/-, akral hangat
Bawah : Edem -/-, sianosis -/-, akral hangat
Pemeriksaan Laboratorium 16
September 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Hemoglobin 10.8 g/dL (L) 11,2 17,3
Leukosit 6540 /Ul 3800 10600
Hematokrit 32% (L) 40 52
Eritrosit 3,5 ^6/uL (L) 4,4 5,9
Trombosit 259.000 /uL 150.000 440.000
MCV 90.1 fL 80 100
MCH 30.4 Pg/cell 26 34
MCHC 33.9 % 32 36
RDW 14.5 % 11,5 14,5
MPV 11.6 fL 9,4 12,4
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0,3 % 01
Eosinofil 0.9 % (L) 24
Batang 0,6 % (L) 35
Segmen 79.7 % (H) 50 70
Limfosit 15.0 % (L) 25 40
Monosit 3.5 % 28
KIMIA KLINIK
Ureum Darah 53.0 mg/dL (H) 14,98 38,52
Kreatinin Darah 0,82 mg/dL 0,80 1,30
Glukosa Sewaktu 86 mg/dL 200
Natrium 139 mmol/L 134-146
Kalium 5.8 mmol/L (H) 3.4 4.5
Klorida 109 mmol/L (H) 96-108
Pemeriksaan Laboratorium 18
Septemer 2017
Pemeriksaan Hasil
Nilai Rujukan
Darah Lengkap
DIAGNOSIS KERJA
Hematemesis melena ec varises esofagus
Hepatitis B
Sirosis Hepatis
TERAPI
Farmakologi
IVFD RL loading 250cc 20 tpm
Inj omz 2x1 amp
Inj ondansentron 2x
Sucralfat 3xcth1
Terapi yang dibawa pulang
PO propranolol 2x100 mg
PO lansoprazol
PO sucralfat syr 3xC1
PO simvastatin
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Tanggal S-O A P
17/09/17 Subyektif: Hematemesis melena ec - IVFD RL loading 250cc 20 tpm
BAB hitam, pusing setelah bab, gastritis erosif - Inj omz 2x1 amp
mual, muntah (-) - Inj ondansentron 2x
Obyektif :
- Inj kalnex 3x500 mg
TD : 90/70 mmHg
N : 82 x/menit - Sucralfat 3xcth1
S : 36,8 C
RR : 20 x/menit
18/09/17 Subyektif: Hematemesis melena ec - IVFD RL loading 250cc 20 tpm
Bab sudah tidak hitam, perut gastritis erosif - Inj omz 2x1 amp
terasa penuh, mual,muntah (-), - Inj ondansentron 2x
demam (-) Asites
- Inj kalnex 3x500 mg
Obyektif :
TD :100/70 mmHg - Sucralfat 3xcth1
N : 86 x/menit Pro endoskopi dan usg abdomen
S : 36.8 C
RR : 20 x/menit
19/09/17 Subyektif: Hematemesis melena ec - IVFD RL loading 250cc 20 tpm
Semalam gelisah, tidak bisa gastritis erosif - Inj omz 2x1 amp
tidur, mual (-),muntah (-), bab - Inj ondansentron 2x
sudah tidak hitam namun Asites
- Sucralfat 3xcth1
kelaurnya keras, nyeri ulu hati
Obyektif : Hepatitis B Pro endoskopi dan usg abdomen
TD : 100/70 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37.0 C
RR : 20 x/menit
20/09/17 Subyekif : Hematemesis melena ec - IVFD RL loading 250cc 20 tpm
Jika miring ke kiri sakit bagian varises esofagus - Inj omz 2x1 amp
pinggang kanan, mual (-), - Inj ondansentron 2x
muntah (-), bak dan bab lancar Asites
- Sucralfat 3xcth1
Obyektif :
TD :120/70 mmHg Hepatitis B
N : 87 x/menit
S : 36.8 C Sirosis Hepatis
Sirosis hepatis
Sirosis hepatis adalah fase lanjut dari penyakit hati
kronik yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatis yang berlangsung secara progresif, yang
ditandai dengan distorsi struktur hepar dan
pembentukan nodul regeneratif
Sirosis hepatis ditandai oleh proses radang difus
menahun pada hati, nekrosis sel hati, usaha
regenerasi dan proliferasi jaringan fibrous dimana
seluruh jaringan hati menjadi rusak disertai dengan
pembentukan regenerasi nodul
Epidemiologi dan
Insidensi
laporan kesehatan tahunan WHO tahun 2002,
diketahui bahwa estimasi angka mortalitas
penduduk di dunia akibat sirosis hepatis sebesar
1,4%.
Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis
hepatis berkisar 4,1 % dari pasien yang dirawat di
bagian penyakit dalam dalam kurun waktu 1 tahun
Di Medan dalam kurun waktu 4 tahun dijumpai
pasien sirosis hati sebanyak 819 pasien dari seluruh
pasien penyakit di bagian penyakit dalam
Etiologi
A. Virus hepatitis (B,C,dan D)
B. Alkohol
C. Kelainan metabolik :
Hemakhomatosis (kelebihan beban besi)
Penyakit Wilson (kelebihan beban tembaga)
Defisiensi Alphal-antitripsin
Glikonosis type-IV
Galaktosemia
Tirosinemia
D. Kolestasis
E. Sumbatan saluran vena hepatica
F. Sindroma Budd-Chiari
G. Payah jantung
H. Penyakit autoimun hepar (Hepatitis Lupoid)
I. Toksin dan obat-obatan (misalnya : metotrexat, amiodaron,INH, dan lain lain)
J. Malnutrisi
Klasifikasi
Klasifikasi morfologi
Mikronoduler
Makronoduler
Campuran
Klasifikasi fungsional
Sirosis hepatis kompensata
Sirosis hepati dekomsata
Manifestasi klinis
Gejala-gejala awal sirosis meliputi
perasaan mudah lelah dan lemas
selera makan berkurang
perasaan perut kembung
mual
berat badan menurun
pada laki-laki dapat timbul impotensi, testis
mengecil dan dada membesar, serta hilangnya
dorongan seksualitas
Diagnosis
Anamnesis
Mudah lelah dan lemas
Gangguan tidur
Pemeriksaan Fisik
Kegagalan fungsi hati (spidernavi, alopesia pectoralis ginekomasti, atrofi
testis, gangguan siklus haid, eritema palmaris, white nail)
Hipertensi porta (tekanan sistem porta >10mmHg) ditandai dengan
splenomegali, asites, perdarahan saluran pencernaan seperti BAB hitam dan
muntah hitam atau darah.
Ikterus dengan air kemih seperti teh
Epistaksis, gusi berdarah
Pemeriksaan Penunjang
Tes Fungsi Hati
Penatalaksanaan
Tujuan terapi mengurangi progresi penyakit,
menghindarkan bahan-bahan yang bisa menambah
kerusakan hati, pencegahan dan penanganan
komplikasi. Secara umum, penatalaksanaan sirosis
hepatis adalah dengan :
Bed rest sampai gejala membaik
Diet tinggi protein, tinggi karbohidrat (diet hati III:
protein 1g/kgBB, 2000-3000 kkal). Jika ada asites
diberikan diberikan diet rendah garam II (600-800
mg) atau III (1000-2000 mg)
Terdapat ascites:
Bed rest
diet rendah garam : untuk asites ringan dicoba dulu
dengan istirahat dan diet rendah garam dan
penderita dapat berobat jalan.
Diuretik
Pemberian diuretik hanya bagi penderita yang telah
menjalani diet rendah garam dan pembatasan cairan
namun penurunan berat badannya kurang dari 1 kg
setelah 4 hari
Komplikasi
Ensepalopati hepatikum
Varises esofagus
Peritonitis bakterial spontan
Sindrom hepatorenal
Sindrom hepatopulmonal
Varises esofagus
Varises esofagus adalah terjadinya distensi vena
submukosa yang diproyeksikan ke dalam lumen
esofagus pada pasien dengan hipertensi portal
Terapi endoskopi
Terapi endoskopi dilakukan pada kasus perdarahan
varises, terutama dalam upaya mencapai homeostasis.
Temuan endoskopi juga berguna sebagai indikator
prognosis risiko perdarahan ulang