Está en la página 1de 13

HUSNIATI

Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapai oleh
klien
Langkah dalam Konseling
a. Menentukan Masalah
Menentukan masalah dalam proses konseling dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
melakukan identifikasi masalah (identifikasi kasus-kasus) yang dialami oleh klien.

b. Pengumpulan Data
Setelah ditetapkan masalah yang akan dibicarakan dalam konseling, selanjutnya adalah
mengumpulkan data siswa yang bersangkutan (data putra). Data siswa yang diumpulkan harus
secara komprehensif (menyeluruh) yang meliputi: data diri, data orang tua (ayah ibu), data
pendidikan, data kesehatan, dan data lingkungan.

c. Analisis Data
Data-data siswa yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Data hasil tes bisa dianalisis
secara kuantitatif dan data hasil nontes dapat dianalisis secara kualitatif.Dari analisis data akan
diketahui siapa Bagus? Dan apa sesungguhnya masalah yang dialami Bagus?
d. Diagnosis
Diagnosis merupakan usaha pembimbing (konselor) menetapkan latar belakang masalah atau
faktor faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa (klien)
e. Prognosis
Setelah diketahui faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa (dalam contoh diatas
adalah masalah pada putra) selanjutnya pembibimbing menetapkan langkah-langkah bantuan
yang akan diambil. Jenis bantuan apa yang bisa diberikan sesuai dengan masalah yang dihadapi
oeh klien
f. Terapi
Setelah ditetapkan jenis atau langkah-langkah pemberian bantuan, selanjutnya adalah
melaksanakan jenis bantuan yang ditetapkan. Dalm contoh di atas, pembimbing melksanakan
bantuan belajar atau bantuan sosial yang telah ditetapkan untuk memecahkan masalah Bagus.
g. Evaluasi atau Follow Up
Evaluasi dilakukan untuk melihat apakah upaya bantuan yang telah diberikan memperoleh hasil
atau tidak.
Fungsi Konseling
Fungsi Pemahaman, yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya tidak dialami oleh konseli
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseling.
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi
ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami
masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan
bertindak (berkehendak).
Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseling.
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
Bidang Konseling Kebidanan

Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran, pembinaan


hubungan baik, pemberian bantuan, dan benuk kerja sama yang
dilakukan secara profesional ( sesuai dengan bidangnya ) oleh bidan
kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan
perkembangan, dan memenuhi kebutuhan klien.
Teknik Konseling
Teknik-teknik dalam bimbingan dan konseling merupakan langakah awal yang harus di
pahami oleh para konselor. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik dalam konseling
yang yang lazim digunakan dalam tahapan-tahapan konseling dan merupakan teknik
dasar konseling.
Perilaku Attending
Perilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen
kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan
Empati
Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan
berfikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Empati dilakukan
sejalandengan perilaku attending, tanpa perilaku attending mustahil terbentuk empati.
Refleksi
Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan,
pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non
verbalnya.
Eksplorasi
Eksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. Hal ini
penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri, atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya

Menangkap Pesan (Paraphrasing)


Menangkap Pesan (Paraphrasing) adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau initi
ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat
yang mudah dan sederhana.

Pertanyaan Terbuka (Opened Question)


Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswa agar mau berbicara
mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakan teknik
pertanyaan terbuka (opened question). Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak
menggunakan kata tanya mengapa atau apa sebabnya.
Pertanyaan Tertutup (Closed Question)
Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka, dalam hal-hal
tertentu dapat pula digunakan pertanyaan tertutup, yang harus dijawab dengan kata Ya atau
Tidak atau dengan kata-kata singkat.
Interpretasi
Yaitu teknik untuk mengulas pemikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk
pada teori-teori, bukan pandangan subyektif konselor, dengan tujuan untuk memberikan
rujukan pandangan agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan
baru tersebut.
Mengarahkan (Directing)
Yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu. Misalnya
menyuruh klien untuk bermain peran dengan konselor atau menghayalkan sesuatu.
Mengarahkan (Directing)
Yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu. Misalnya
menyuruh klien untuk bermain peran dengan konselor atau menghayalkan sesuatu.
Keterampilan Dasar Konseling
Keterampilan Antarpribadi (interpersonal skills)
Keterampilan antar pribadi merupakan keterampilan inti dalam konseling. Di mana keterampilan ini
mengutamakan kemampuan berkomunikasi konselor untuk disampaikan kembali kepada konseli.
Keterampilan ini digunakan untuk membangun hubungan dengan konseli (rapport), agar konseli dapat
terlibat dalam konseling.

Keterampilan Intervensi
Intervensi menurut bahasa artinya mencampuri, mencampuri di sini artinya mencampurkan atau
memadukan pendekatan-pendekatan konseling. Dalam proses konseling, mengintervensi adalah proses
memberikan tindakan pada konseli dengan memadukan beberapa pendekatan konseling. Keterampilan
intervensi adalah kemampuan konselor untuk melibatkan konseli dalam pemecahan masalah.
Keterampilan Integrasi

Keterampilan integrasi mengacu pada kemampuan-kemampuan konselor untuk menerapkan


strategi-strategi pada situasi-situasi khusus, sambil mengingat konteks budaya dan sosio-
ekonomi konseli. Di sini kemampuan konselor dibutuhkan untuk menggabungkan berbagai
pendekatan untuk mengamati dan menangani konseli.

Keterampilan integrasi dalam konseling, diperlukan agar konseling dapat berjalan dengan
lancar, meskipun menghadapi berbagai rintangan, baik berupa rintangan fisik maupun konflik
yang terjadi secara sosial budaya antara konselor dengan konseli. Karena konseling tidak
hanya mengaitkan konselor dan konseli yang satu budaya saja, melainkan dapat berbeda-beda
budaya
SEKIAN

También podría gustarte