Está en la página 1de 29

Pengaruh Pola Hidup pada

Hipertensi Primer pada Mahasiswa


Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Krida Wacana Tahun 2016

Kressa Stiffensi S (102010126)


Thya Fitriani (102012398)
Fardiansyah (102013199)
Alberthina Sara T (102013454)
Elizabeth (102014011)
Aldesy Yustika I (102014076)
Yosepha Vebrianti (102014147)
Steven Jonathan (102014181)
Sistematika Penulisan

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Metodologi Penelitian

Daftar Pustaka
Latar belakang
Hipertensi salah satu faktor penting sebagai pemicu Penyakit Jantung, Stroke
dan lain lain
saat ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Hasil Penelitian di 15 kabupaten di Indonesia pada 2011 2012 memberikan


fenomena 17,7% kematian disebabkan oleh Stroke dan 10,0% kematian
disebabkan oleh Ischemic Heart Disease. Dua penyakit penyebab kematian
teratas ini, selalu diiringi oleh faktor Hipertensi.

Hasil Riset Kesehatan Dasar pada 2007 menunjukkan bahwa 7,2% penduduk yang
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat
hipertensi. Ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap apa itu
hipertensi, faktor faktor dan bahaya hipertensi.
Rumusan Masalah

Apakah Pola hidup berperan dalam peningkatan tekanan darah?


Hipotesis

Pola Hidup Mempengaruhi Hipertensi


Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Mengetahui faktor faktor yang menyebabkan hipertensi

Tujuan Khusus
Mengetahui hubungan dari faktor faktor yang menyebabkan
hipertensi
Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mencegah dan


menurunkan angka pengidap hipertensi dengan mengetahui faktor
faktor penyebab hipertensi.
BAB II
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori dan
Kerangka Konsep
Etiologi
Normal: tekanan sistolik <120 mmHg dan diastolik <80 mmHg
Prahipertensi : tekanan sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg
Hipertensi I : tekanan sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg
Hipertensi II : tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg
Faktor resiko hipertensi dapat dibagi menjadi faktor pribadi dan faktor lingkungan.
Faktor pribadi adalah umur, jenis kelamin, riwayat penyakit hipertensi keluarga.
faktor lingkungan yang dapat diubah adalah asupan garam, aktivitas fisik,
kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan status gizi.
Patofisiologi
Terjadinya hipertensi disebabkan oleh hal-hal yang multifaktoral. Faktor dan
mekanisme tersebut antara lain adalah faktor diet dan asupan garam, stress, usia,
jenis kelamin, obesitas, merokok dan alkohol, beberapa mekanisme tubuh juga ikut
berperan menyebabkan hipertensi.
Mekanisme neural berperan dalam peningkatan tekanan darah karena
peningkatan dari aktivitas sistem saraf simpatis yang berlebih seperti emosi dan stress
dapat menjadi penyebab awal dari terjadinya hipertensi
Patofisiologi

Ginjal salah satu organ yang menjadi penyebab dan akibat dari
terjadinya hipertensi. Dasar dari terjadinya hipertensi akibat
mekanisme renal adalah menurunnya kemampuan ginjal untuk
mengekskresikan natrium pada diet tinggi garam sehingga terjadi
retensi natrium dalam tubuh.
Patofisiologi

Mekanisme vascular berupa perubahan struktur dan fungsi darah kecil dan
besar memegang peranan penting terjadinya hipertensi. Hal tersebut terjadi
karena adanya gangguan keseimbangan faktor yang menyebabkan dilatasi
dan konstriksi pembuluh darah
kontraksi otot polos pembuluh darah, adanya disfungsi endotel, dan
remodeling vaskular yang berjalan seiring hipertensi menyebabkan dinding
arteri semakin menebal sehingga dapat memperburuk hipertensi.
Diagnosis

Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan dengan penemuan tekanan darah


lebih dari 140/90 mmHg pada 2 kali pemeriksaan pasien di hari yang berbeda.

Anamnesis meliputi lamanya menderita hipertensi, mencari indikasi hipertensi


sekunder, mencari faktor-faktor resiko yang meningkatkan kejadian hipertensi,
dan menanyakan gejala kerusakan organ lainnya.
Tatalaksana

Tatalaksana secara nonfarmakologis dengan modifikasi pola hidup, menurunkan


berat badan berlebih, pembatasan asupan garam, konsumsi buah dan sayur,
menurunkan konsumsi alkohol, aktifitas fisik, serta menghentikan kebiasaan
merokok.

Farmakologis
hipertensi derajat 1 diberikan diuretic jenis Thiazid dan dapat ditambahkan
dengan Ace Inhibitor, Angiotensin II Reseptor Blocker (ARB), Beta bloker, atau
channel kalsium blocker.
penderita hipertensi derajat 2 perlu diberikan kombinasi 2 obat tersebut.
Komplikasi

memberikan komplikasi lanjut berupa kerusakan pada organ target,


yaitu infark miokard, gagal jantung kongestif, gagal ginjal kronis,
retinopati, stroke, dan penyakit arteri perifer.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
BAB III
Metode
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross-sectional untuk
mengetahui faktor risiko dari hipertensi pada mahasiswa FK ukrida.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UKRIDA
Waktu Penelitian
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat persetujuan komite etik.
Populasi Penelitian
Mahasiswa UKRIDA
BAB III
METODE
Populasi Terjangkau
Seluruh mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran UKRIDA
Sampel Penelitian
Populasi terjangkau yang bersedia mengikuti penelitian yang
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.
BAB III
METODE
Perkiraan jumlah sampel untuk menentukan korelasi pada kategori
yang berbeda, di hitung dengan rumus :

Besar sampel =n = jumlah sampel minimal yang diperlukan


Z() = derajat kepercayaan
p = proporsi orang yang menderita hipertensi.
q = (1-p) proporsi orang yang tidak menderita hipertensi
d = limit dari error atau presisi absolut
Dari perhitungan tersebut dengan nilai p sebesar 0.29 sehingga nilai q
sebesar 0,71 dan nilai d sebesar 0,1 maka diperoleh jumlah sampel
minimal sebesar 41 sampel.
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling yang
memenuhi kriteria inklusi.
BAB III METODE

Kriteria Inklusi:
Mahasiswa aktif di Fakultas Kedokteran UKRIDA
Mahasiswa telah bersedia menjadi subjek penelitian dengan
menandatangani surat pernyataan informed-consent untuk
melakukan penelitian ini
Kriteria Eksklusi:
Mahasiswa tidak bersedia mengikuti penelitian ini
Mahasiswa tidak mengikuti alur pengisian kuisioner yang sudah
diintruksikan
Mahasiswa yang memiliki riwayat penyakit ginjal kronis, riwayat
penyakit jantung.
BAB III
METODE
Pengambilan Data
Data primer yang dikumpulkan terdiri dari variabel terikat
(dependent) dan variabel bebas
(independent).
a. Variabel terikat adalah Hipertensi
b. Variabel bebas adalah usia, indeks massa tubuh, konsumsi
alcohol, merokok, jenis kelamin, konsumsi garam.
BAB III
METODE
Pengolahan Data
Data yang terkumpul dari penelitian ini dicatat dalam suatu formulir kuesioner yang
telah disiapkan setelah diperoleh dari hasil kuesioner dan pengukuran kuesioner
yang telah diisi, diedit dan selanjutnya dikoding untuk dimasukkan dalam komputer
(data entry) kemudian dilakukan verifikasi data.
BAB III
METODE
Analisis Data
Analisis data dimulai dengan tahap deskriptif kemudian dilanjutkan
dengan tahap analitik dilakukan dengan menggunakan SPSS 17
dan Stata dengan melakukan beberapa analisis:
Analisis univariat
Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sehingga dapat
diperoleh gambaran deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti.
Analisis multivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel tergantung dengan
dua atau lebih variabel bebas.
BAB III
METODE
Definisi Operasional
1. Usia
Usia responden terhitung dari tanggal ulang tahun terakhir.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden
3. Hipertensi
Hipertensi diukur melalui pemeriksaan tekanan darah sistolik dan diastolic
dengan sfigmanometer, kemudian dikatergorikan menurut JNC VII.
BAB III
METODE
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Indeks massa tubuh adalah perbandingan berat badan tubuh
responden terhadap kuadrat tinggi badan responden. Data
diperoleh dengan pengukuran menggunakan antropometri
dewasa.

=
2

Keterangan :
IMT = indeks massa tubuh
BB = berat badan (kilogram)
TB = tinggi badan (meter)
BAB III
METODE
5. Kebiasaan Merokok
Menilai kebiasaan merokok secara kategorik menggunakan
frekuensi konsumsi rokok dan jumlah batang per hari. Dikategorikan
menjadi tidak merokok, perokok ringan, dan perokok berat.
6. Intake Garam
Jumlah intake garam atau natrium responden konsumsi per harinya.
7. Konsumsi Alkohol
Jumlah konsumsi alkohol responden per harinya terhitung frekuensi
konsumsi alkohol.
BAB III
METODE
Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti. Persiapan
pengumpulan data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
penelitian kepada responden dilanjutkan dengan
penandatangan informed consent.
Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner yang berisi
pertanyaan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan,
merokok, alkohol, dan asupan garam.
BAB III
METODE
Etika Penelitian
Perlindungan subyek penelitian
Keikutsertaan berdasarkan kesukarelaan yang sebelumnya sudah
diterangkan tentang tujuan penelitian, cara penelitian, manfaat
penelitian. sudah menandatangani lembaran informed consent.
Identitas subyek dan data-data hasil penelitian dirahasiakan bila
diperlukan.
Pengambilan dilakukan sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.
TERIMA KASIH

También podría gustarte