Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Oleh:
Pembimbing :
Dr. Imawan Hardiman. Sp.KK
Riwayat kebiasaan
Mandi 2x sehari menggunakan air sumur
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
Tekanan darah : Tidak diperiksa
Nadi : Tidak diperiksa
Nafas : Tidak diperiksa
Suhu : Tidak diperiksa
Keadaan gizi : Baik
Pemeriksaan thorax : Tidak diperiksa
Pemeriksaan abdomen : Tidak diperiksa
Status Dermatologis
Lokasi : Regio dorsum pedis sinistra, region
paha sinistra, regio inguinal, leher dan pipi sinistra.
Distribusi : Regional
Bentuk : Bulat hingga tidak teratur dengan
permukaan yang tidak rata dan kasar.
Susunan : Berkelompok
Batas : Sirkumskrip
Ukuran : Miliar, lentikular, numular sampai
plakat
Efloresensi : Primer (makula eritem dengan
vesikel miliar) Sekunder (Plak hiperpigmentasi,
krusta, skuama, dan erosi)
Gambar pasien
Gambar pasien
Kelainan mukosa : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Mata : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Rambut : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan KGB : Tidak ditemukan pembesaran
KGB
Pemeriksaan Penunjang
Kerokan kulit dengan KOH 20%
RESUME
Tn. F umur 15 tahun datang ke poli kulit dan
kelamin RSUD Bangkinang dengan keluhan
terdapat kemerahan dan keropeng disertai
rasa gatal di kaki, paha, selangkangan kiri,
perut bagian bawah, leher dan pipi kiri sejak 2
minggu yang lalu.
RESUME
Awalnya timbul kemerahan pada kulit yang
terasa gatal kemudian setelah digaruk timbul
gelembung sebesar jarum pentul yang
semakin lama semakin menyebar setelah
pecah membentuk keropeng dan keropeng itu
dikelupasi oleh pasien hingga membentuk
sisik.
Diagnosis Kerja
Tinea corporis et cruris
Diagnosis banding
Dermatitis seboroik
Psoriasis
Pitiriasis rosea
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS Dermatitis seboroik Psoriasis Pitiriasis rosea
BANDING Tinea korporis et kruris
Definisi Dermatofitosis pada Kelainan kulit yang Penyakit autoimun Penyakit kulit yang
glabrous skin dan sela didasari oleh faktor bersifat kronik residif. belum diketahui
paha. konstitusi. penyebabnya.
Etiologi Jamur trichophyton Belum diketahui Faktor genetik, Belum diketahui
rubrum (diduga karena imunologik, dan faktor (hipotesis : virus) karna
pityrosporum ovale) pencetus seperti stress penyakit self limiting
psikis, infeksi fokal, disease.
trauma, endokrin,
metabolik, obat, alkohol
dan merokok
predileksi kulit tak berambut Diberbagai tempat Scalp, perbatasan Badan, lengan atas
(glabrous skin) pada seboroik. daerah tersebut dengan bagian proksimal dan
wajah, badan, lengan, muka, siku, lutut, dan paha atas, seperti
dan tungkai. Serta kulit daerah lumbosakral. pakaian renang wanita
lipat paha, genitalia, zaman dahulu.
daerah pubis.
Efloresensi Lesi bulat sirkumskrip, Macula eritema dan Plak eritema, Dimulai dengan lesi
makula eritem, skuama skuama berminyak dan sirkumskrip dan merata. pertama (herald patch)
bahkan sampai erosi, agak kekuningan. Batas Skuama berlapis-lapis, berbentuk pohon cemara
vesikel/papul di tepi agak kuang tegas. kasar,dan berwarna terbalik, berbentuk
dengan daerah tengah putih seperti mika, serta soliter, oval dan anular,
nya lebih tenang. transparan. serta skuama halus,
Khas Pemeriksaan kerokan Pemeriksaan sediaan Fenomena tetes lilin, Pemerksaan keroan kulit
kulit dengan KOH 20% langsung kulit kepala Auspitz dan koebner (+) dengan KOH (-)
ditemukan hifa. ditemukan p.ovale.
Penatalaksanaan
Umum
Menjaga kebersihan dengan mandi 2x sehari dengan
sabun
Jangan menggaruk lesi
Menggunakan pakaian yang menyerap keringat
Tidak menggunakan peralatan pribadi seperti handuk,
spay dan baju secara bersamaan
Khusus
Sistemik : Ketokonazol 200 mg/hari selama 3 minggu
Topical : asam salisilat 5%
Prognosis
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad kosmetikum : Bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Nugroho SA. Pemeriksaan penunjang diagnosis dermatomikosis
superfisialis. In : Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL,
Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis.
Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2011.
2. Siregar, RS. Atlas Bewarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua.
Jakarta: EGC; 2013
3. Amiruddin MD. Ilmu penyakit kulit. Makassar: Percetakan LKiS,
2013
4. Rushing ME. Tinea corporis. Online journal. 2011 June 29;
available from; http://www.emedicine.com/asp/tinea
corporis/article/page type=Article.htm
5. Wirya Duarsa. Dkk.: Pedoman Diagnosi dan Terapi Penyakit
Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Denpasar. 2010
6. Budimulja, U.: Infeksi Jamur. Yayasan Penerbit IDI, Jakarta. 2009
7. Gupta, Aditya K.; Chaudhry, Maria; Elewski, Boni (July 2008).
Tinea coeporis, tinea cruris, tinea nigra, and piedra.
Dermatologic Clinics (Philadelphia;Elsevier Health Sciences
Division) 21 (3); 395-400.