Está en la página 1de 28

Laporan kasus

Tinea corporis et cruris

Oleh:

TUTI SELI SUGIARTI


10101023

Pembimbing :
Dr. Imawan Hardiman. Sp.KK

KKS BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN RSUD. BANGKINANG


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
2014
DEFINISI
Dermatofitosis adalah penyakit pada
jaringan yang mengandung zat tanduk,
misalnya stratum korneum pada epidermis,
rambut dan kuku yang disebabkan jamur
golongan dermatofita.
EPIDEMIOLOGI
Ditemui diseluruh dunia dan paling banyak di
daerah tropis.
lebih sering pada orang dewasa,
terutama laki-laki dibandingkan perempuan.
sering pada orang yang kurang kebersihan
diri atau lingkungan sekitar yang kotor
dan lembab.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
(berdasarkan lokasi)
Tinea kapitis
Tinea barbe
Tinea kruris
Tinea pedis Tinea imbrikata
Tinea manus Tinea favosa (favus)
Tinea unguium Tinea fasialis
Tinea korporis Tinea aksilaris
Tinea sirsinata
PATOGENESIS
Infeksi dermatofita melibatkan 3 langkah
utama, yaitu :

Adhesi pada keratinosit


Penetrasi
Perkembangan respon host
GEJALA KLINIS
Tinea korporis Tinea kruris
Lesi bulat/lonjong, lesi berbatas tegas di
sirkumskrip, makula daerah genito-krural,
eritem, skuama, sirkumskrip, bentuk
kadang dg vesikel/ polimorf, central
papul ditepi. Daerah healing, bercak
tengahnya lebih tenang. kehitaman disertai
skuama.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kerokan kulit dengan
ditambahkan KOH 20% akan dijumpai adanya
hifa.
Pemeriksaan dengan lampu wood (sinar
ultraviolet)
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS Dermatitis seboroik Psoriasis Pitiriasis rosea
BANDING Tinea korporis et kruris
Definisi Dermatofitosis pada Kelainan kulit yang Penyakit autoimun Penyakit kulit yang
glabrous skin dan sela didasari oleh faktor bersifat kronik residif. belum diketahui
paha. konstitusi. penyebabnya.
Etiologi Jamur trichophyton Belum diketahui Faktor genetik, Belum diketahui
rubrum (diduga karena imunologik, dan faktor (hipotesis : virus) karna
pityrosporum ovale) pencetus seperti stress penyakit self limiting
psikis, infeksi fokal, disease.
trauma, endokrin,
metabolik, obat, alkohol
dan merokok
predileksi kulit tak berambut Diberbagai tempat Scalp, perbatasan Badan, lengan atas
(glabrous skin) pada seboroik. daerah tersebut dengan bagian proksimal dan
wajah, badan, lengan, muka, siku, lutut, dan paha atas, seperti
dan tungkai. Serta kulit daerah lumbosakral. pakaian renang wanita
lipat paha, genitalia, zaman dahulu.
daerah pubis.
Efloresensi Lesi bulat sirkumskrip, Macula eritema dan Plak eritema, Dimulai dengan lesi
makula eritem, skuama skuama berminyak dan sirkumskrip dan merata. pertama (herald patch)
bahkan sampai erosi, agak kekuningan. Batas Skuama berlapis-lapis, berbentuk pohon cemara
vesikel/papul di tepi agak kuang tegas. kasar,dan berwarna terbalik, berbentuk
dengan daerah tengah putih seperti mika, serta soliter, oval dan anular,
nya lebih tenang. transparan. serta skuama halus,
Khas Pemeriksaan kerokan Pemeriksaan sediaan Fenomena tetes lilin, Pemerksaan keroan kulit
kulit dengan KOH 20% langsung kulit kepala Auspitz dan koebner (+) dengan KOH (-)
ditemukan hifa. ditemukan p.ovale.
PENATALAKSANAAN
Terapi topikal : Terapi sistemik :
Econazol 1 % Griseofulvin
Ketoconazol 2 % Ketokonazol
Clotrinazol 1% Flukonazol
Miconazol 2% dll. Itrakonazol
Amfosterin B
PROGNOSIS
Untuk dermatofitosis yang bersifat lokal,
prognosisnya akan baik dengan tingkat
kesembuhan 70-100% setelah pengobatan
dengan azol topikal atau allilamin atau dengan
menggunakan anti jamur sistemik.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Fernando Pendidikan : SMA
Umur : 15 tahun Agama : Islam
Jenis kelamin: laki-laki Suku : Domu
Pekerjaan : pelajar No.MR : --
Alamat : muara jale Tanggal : 06-12-2014
Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien datang ke RSUD Bangkinang dengan
keluhan terdapat kemerahan dan keropeng
disertai rasa gatal di kaki, paha, selangkangan
kiri, perut bagian bawah, leher dan pipi kiri
sejak 2 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang

Awalnya timbul kemerahan pada kulit yang


terasa gatal kemudian setelah digaruk timbul
gelembung sebesar jarum pentul yang semakin
lama semakin menyebar setelah pecah
membentuk keropeng dan keropeng itu
dikelupasi oleh pasien hingga membentuk sisik.
Gatal dirasa sama pada riang dan malam hari,
hanya saja jika berkeringat lebih gatal.
Riwayat Penyakit Dahulu
3 tahun lalu pasien pernah mengeluh gatal-gatal
ditangan nya yang kemudian sembuh setelah
berobat kedokter dengan diberi obat oles.

Riwayat Penyakit Keluarga


Teman 1 kamar pasien memiliki keluhan gatal-
gatal disela jari tetapi berbeda dengan keluhan
pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah sekali menggosok gatal nya
dengan daun gelanggang gaja.

Riwayat kebiasaan
Mandi 2x sehari menggunakan air sumur
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital
Tekanan darah : Tidak diperiksa
Nadi : Tidak diperiksa
Nafas : Tidak diperiksa
Suhu : Tidak diperiksa
Keadaan gizi : Baik
Pemeriksaan thorax : Tidak diperiksa
Pemeriksaan abdomen : Tidak diperiksa
Status Dermatologis
Lokasi : Regio dorsum pedis sinistra, region
paha sinistra, regio inguinal, leher dan pipi sinistra.
Distribusi : Regional
Bentuk : Bulat hingga tidak teratur dengan
permukaan yang tidak rata dan kasar.
Susunan : Berkelompok
Batas : Sirkumskrip
Ukuran : Miliar, lentikular, numular sampai
plakat
Efloresensi : Primer (makula eritem dengan
vesikel miliar) Sekunder (Plak hiperpigmentasi,
krusta, skuama, dan erosi)
Gambar pasien
Gambar pasien
Kelainan mukosa : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Mata : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan Rambut : Tidak ditemukan kelainan
Kelainan KGB : Tidak ditemukan pembesaran
KGB

Pemeriksaan Penunjang
Kerokan kulit dengan KOH 20%
RESUME
Tn. F umur 15 tahun datang ke poli kulit dan
kelamin RSUD Bangkinang dengan keluhan
terdapat kemerahan dan keropeng disertai
rasa gatal di kaki, paha, selangkangan kiri,
perut bagian bawah, leher dan pipi kiri sejak 2
minggu yang lalu.
RESUME
Awalnya timbul kemerahan pada kulit yang
terasa gatal kemudian setelah digaruk timbul
gelembung sebesar jarum pentul yang
semakin lama semakin menyebar setelah
pecah membentuk keropeng dan keropeng itu
dikelupasi oleh pasien hingga membentuk
sisik.
Diagnosis Kerja
Tinea corporis et cruris

Diagnosis banding
Dermatitis seboroik
Psoriasis
Pitiriasis rosea
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS Dermatitis seboroik Psoriasis Pitiriasis rosea
BANDING Tinea korporis et kruris
Definisi Dermatofitosis pada Kelainan kulit yang Penyakit autoimun Penyakit kulit yang
glabrous skin dan sela didasari oleh faktor bersifat kronik residif. belum diketahui
paha. konstitusi. penyebabnya.
Etiologi Jamur trichophyton Belum diketahui Faktor genetik, Belum diketahui
rubrum (diduga karena imunologik, dan faktor (hipotesis : virus) karna
pityrosporum ovale) pencetus seperti stress penyakit self limiting
psikis, infeksi fokal, disease.
trauma, endokrin,
metabolik, obat, alkohol
dan merokok
predileksi kulit tak berambut Diberbagai tempat Scalp, perbatasan Badan, lengan atas
(glabrous skin) pada seboroik. daerah tersebut dengan bagian proksimal dan
wajah, badan, lengan, muka, siku, lutut, dan paha atas, seperti
dan tungkai. Serta kulit daerah lumbosakral. pakaian renang wanita
lipat paha, genitalia, zaman dahulu.
daerah pubis.
Efloresensi Lesi bulat sirkumskrip, Macula eritema dan Plak eritema, Dimulai dengan lesi
makula eritem, skuama skuama berminyak dan sirkumskrip dan merata. pertama (herald patch)
bahkan sampai erosi, agak kekuningan. Batas Skuama berlapis-lapis, berbentuk pohon cemara
vesikel/papul di tepi agak kuang tegas. kasar,dan berwarna terbalik, berbentuk
dengan daerah tengah putih seperti mika, serta soliter, oval dan anular,
nya lebih tenang. transparan. serta skuama halus,
Khas Pemeriksaan kerokan Pemeriksaan sediaan Fenomena tetes lilin, Pemerksaan keroan kulit
kulit dengan KOH 20% langsung kulit kepala Auspitz dan koebner (+) dengan KOH (-)
ditemukan hifa. ditemukan p.ovale.
Penatalaksanaan
Umum
Menjaga kebersihan dengan mandi 2x sehari dengan
sabun
Jangan menggaruk lesi
Menggunakan pakaian yang menyerap keringat
Tidak menggunakan peralatan pribadi seperti handuk,
spay dan baju secara bersamaan
Khusus
Sistemik : Ketokonazol 200 mg/hari selama 3 minggu
Topical : asam salisilat 5%
Prognosis
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad kosmetikum : Bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Nugroho SA. Pemeriksaan penunjang diagnosis dermatomikosis
superfisialis. In : Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL,
Dwihastuti P, Widaty S, editors. Dermatomikosis superfisialis.
Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2011.
2. Siregar, RS. Atlas Bewarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua.
Jakarta: EGC; 2013
3. Amiruddin MD. Ilmu penyakit kulit. Makassar: Percetakan LKiS,
2013
4. Rushing ME. Tinea corporis. Online journal. 2011 June 29;
available from; http://www.emedicine.com/asp/tinea
corporis/article/page type=Article.htm
5. Wirya Duarsa. Dkk.: Pedoman Diagnosi dan Terapi Penyakit
Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Denpasar. 2010
6. Budimulja, U.: Infeksi Jamur. Yayasan Penerbit IDI, Jakarta. 2009
7. Gupta, Aditya K.; Chaudhry, Maria; Elewski, Boni (July 2008).
Tinea coeporis, tinea cruris, tinea nigra, and piedra.
Dermatologic Clinics (Philadelphia;Elsevier Health Sciences
Division) 21 (3); 395-400.

También podría gustarte