Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Definisi Anthropometri
Kelemahan:
- Baku LLA yang sekarang digunakan belum
mendapat pengujian yang memadai untuk
digunakan di Indonesia
- Kesalahan pengukuran relatif lebih besar
dibandingkan pada TB
- Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah),
tetapi kurang sensitif untuk golongan dewasa
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur
dalam ilmu kedokteran anak secara
praktis, biasanya untuk memeriksa
keadaan patologi dari besarnya kepala
atau peningkatan ukuran kepala
Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus
Lingkar kepala dihubungkan dengan
ukuran otak dan tulang tengkorak
Ukuran otak meningkat secara cepat selama
tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala
tidak menggambarkan keadaan kesehatan
dan gizi
Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan
tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi
sesuai dengan keadaan gizi
Dalam antropometri gizi rasio Lika dan Lida
cukup berarti dan menentukan KEP pada
anak. Lika juga digunakan sebagai informasi
tambahan dalam pengukuran umur
Lingkar Dada
1. Pengukuran triceps
2. Pengukuran bisep
3. Pengukuran suprailiak
4. Pengukuran subskapular
Indeks Antropometri
Pengertian:
Pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri
merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau
lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur
Beberapa indeks antropometri:
1. BB/U (Berat Badan terhadap Umur)
2. TB/ U (Tinggi Badan terhadap Umur)
3. BB/ TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)
4. Lila/ U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)
5. Indeks Massa Tubuh (IMT)
6. Tebal Lemak Bawah Kulit menurut Umur
7. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul
Indeks BB/ U
KELEBIHAN
Lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat
Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis
Indikator status gizi kurang saat sekarang
Sensitif terhadap perubahan kecil
Growth monitoring
Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth
failure karena infeksi atau KEP
Dapat mendeteksi kegemukan (overweight)
Indeks BB/ U
KEKURANGAN
Kadang umur secara akurat sulit didapat
Dapat menimbulkan interpretasi keliru bila terdapat
edema maupun asites
Memerlukan data umur yang akurat terutama untuk
usia balita
Sering terjadi kesalahan dalam pengukruan, seperti
pengaruh pakaian atau gerakan anak saat ditimbang
Secara operasional: hambatan sosial budaya >> tidak
mau menimbang anak karena seperti barang
dagangan
Indeks TB/ U
Menurut Beaton dan Bengoa (1973) indeks TB/U dapat
memberikan status gizi masa lampau dan status sosial
ekonomi
KELEBIHAN
1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau
2. Alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
3. Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa
KEKURANGAN
1. TB tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun
2. Diperlukan 2 orang untuk melakukan pengukuran,
karena biasanya anak relatif sulit berdiri tegak
3. Ketepatan umur sulit didapat
Indeks BB/TB
KEKURANGAN
1. Karena faktor umur tidak dipertimbangkan, maka
tidak dapat memberikan gambaran apakah anak
pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut
umur
2. Operasional: sulit melakukan pengukuran TB pada
balita
3. Pengukuran relatif lebih lama
4. Memerlukan 2 orang untuk melakukannya
5. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil
pengukuran, terutama bila dilakukan oleh
kelompok nonprofesional
Indeks LLA/ U
KELEBIHAN
1. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat
2. Alat ukur murah, sederhana, sangat ringan, dapat
dibuat sendiri, kader posyandu dapat melakukannya
3. Dapat digunakan oleh orang yang tidak membaca tulis,
dengan memberi kode warna untuk menentukan
tingkat keadaan gizi
KEKURANGAN
1. Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
2. Sulit menemukan ambang batas
3. Sulit untuk melihat pertumbuhan anak 2-5 tahun
Tebal Lemak Bawah Kulit
Menurut Umur
Keunggulan Kelemahan
Alat Ukur mudah di Bawa ke Sangat Tergantung dengan data
mana-mana
Umur
Alat ukur relatif lebih murah
Tidak sensitive terhadap anak
Mudah digunakan (tidak butuh
pendidikan khusus) yang stunting
Sangat baik untuk Kurang Kalori Keluarga (ibu, bapak, nenek atau
Protein (KKP) akut dan kronik kakek) didaerah tertentu masih
serta sangat baik untuk kurang biasa menerima anaknya
memonitoring program yang di timbang.
sedang berjalan.
Pengukuran mudah dilaksanakan
dengan teliti serta tidak memakan
waktu yang cukup lama.
Panjang/Tinggi Badan menurut Umur
Keunggulan : Kelemahan :
Sangat tergantung dengan data
Merupakan indikator yang baik umur
untuk mengetahui kekurangan
gizi pada waktu lampau Memerlukan minimal dua orang
untuk melakukan pengukuran.
Alat mudah dibawa dan dapat
dibuat secara lokal Tidak terlalu sensitive terhadap
perubahan yang sangat kecil
Ibu ibu jarang yang merasa
keberatan bila anaknya diukur Sulit dilakukan secara teliti bagi
dengan tinggi badan. orang yang belum
berpengalaman.
Paling baik untuk anak umur
diatas 2 tahun ( 2 thn). Membutuhkan beberapa teknik
pengukuran seperti alat panjang
Pengukuran objektif dan akan badan untuk anak kurang dari 2
memberikan hasil yang sama tahun ( 2 thn) dan alat tinggi
bila diulang pengukurannya. badan untuk anak 2 tahun
keatas
Berat Badan menurut
Panjang/Tinggi Badan :
Kelemahan :
Keunggulan : Akan menyebabkan estimasi yang
Indikator yang baik untuk rendah tentang KKP
menbedakan proporsi tubuh Memerlukan 2 atau 3 alat ukur,
sehingga biaya alat akan lebih
yang normal dan untuk mahal dan sulit untuk dibawa ke
membedakan anak yang lapangan.
kurus atau gemuk. Memerlukan waktu lebih lama dan
Tidak memerlukan data umur petugas harus berlatih lebih lama.
Memerlukan paling sedikit 2
yang terkadang kurang tepat.
orang untuk melakukan
Lebih baik untuk anak yang pengukuran.
lebih dari 2 tahun ( 2 thn).
Alat Alat yang Dibutuhkan :
1. Detectometer
2. Bathroom Scale
3. Length Board
Syarat digunakan :
Umur anak kurang dari 2
tahun (0-23 bulan)
Anak yang umurnya lebih
dari 2 tahun tapi
pertumbuhannya tidak
normal
Cara Penggunaan Alat
4. Microtoise
Alat pengukuran tinggi
badan ini di gunakan bila
orang/ anak yang akan di
ukur umurnya lebih dari
24 bulan dan
pertumbuhannya dalam
keadaan normal.
Cara Penggunaan
Pilihlah tempat dengan dinding vertical (sedapat mungkin 90 derajat) dan permukaan lantai
yang horizontal (180 derajat).
Letakan microtoise di lantai dan tarik pita sentimeter ke atas sepanjang dinding sampai angka
0 muncul dan persis pada penunjuk angka microtoise.
Pasang ujung microtoise pada dinding dengan paku/ lakban.
Periksa kembali alat penunjuk angka pada microtoise di lantai apakah masih menunjukan angka
0. Jika tidak pasang ulang posisi microtoise yang benar.
Subjek yang akan diukur tidak boleh menggunakan alas kaki dan topi.
Mikrotoa digeser ke atas sehingga lebih tinggi dari anak yang akan di ukur.
Pastikan bahwa anak tersebut tidak menggunakan alas kaki dan tutup kepala (Topi).
Anak yang akan diukur berdiri tegak lurus dan rapat ke dinding tepat dibawa mikrotoa (kepala
bagian belakang, bahu bagian belakang, pantat dan tumit harus rapat ke dinding serta
pandangan rata ke depan)
Geser mikrotoa sampai menyentuh tapat pada bagian atas kepala dan pastikan sisi mikrotoa
tetap menempel rapat ke dinding.
Lalu baca penunjukan mikrotoa dengan pembacaan dilakukan dari arah depan tegak lurus
dengan mikrotoa (Posisi pembacaan sangat mempengaruhi hasil tinggi badan.
Pencatatan tinggi badan silakukan dengan ketelitian satu angka sibelakang koma. (0,1)
Cara Penggunaan
5. Pita Lila