Está en la página 1de 35

GANGGUAN MOOD

Dosen Pembimbing:
dr. Imelda Indriyani, Sp.KJ
1. Tio Naro 11.2015.382
2. Theresia Lolita Setiawan
11.2015.168
3. Bramulya Tri Subagiyo
11.2016.072
GANGGUAN MOOD
MOOD = keadaan emosional dari seseorang, dan

bersifat menetap.

AFEK = ekspresi eksternal dari isi emosional saat itu.

Mood seseorang mungkin normal, meninggi atau

terdepres.

Orang normal mengalami berbagai macam mood dan

memiliki ekspresi afektif yang sama luasnya, mereka

bisa mengendalikan mood dan afeknya.


GANGGUAN MOOD
Gangguan Mood adalah kelompok kondisi klinis
yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali
dan pengalaman subyektif adanya penderitaan
berat.

Pasien dengan mood yang meninggi (elevated,


mania):
Sikap meluap-luap.
Gagasan melompat-lompat (flight of ideas).
Penurunan kebutuhan tidur, peninggian harga diri.
Gagasan kebesaran.
Pasien dengan mood terdepresi
(depresi) :

Hilang energi dan minat.


Perasaan bersalah
Sulit konsentrasi
Nafsu makan hilang
Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
ETIOLOGI

1. Faktor biologis
2. Faktor genetika
3. Faktor psikososial
1. Faktor Biologis :

Dari hasil penelitian, faktor biologis yang


berperan sebagai penyebab timbulnya gangguan
mood oleh disregulasi heterogen pada "amin
biogenik".

Dari Amin Biogenik, Nor-Epineprin dan


Serotonin merupakan dua neurotransmiter yang
berperan dalam patofisiologi gangguan mood.
2. Faktor Genetika :

Contoh: sanak keluarga derajat


pertama berkemungkinan lebih
besar dengan sanak keluarga
derajat kedua.
3. Faktor Psikososial

Adanya peristiwa kehidupan dan stress


lingkungan sering mendahului gangguan
mood.

Contoh :
- kehilangan orang tua sebelum usia 11
tahun
- kehilangan pasangan
Ciri kepribadian primordial yang
bisa menimbulkan gangguan
mood:

- Kepribadian dependen
- Obsesif kompulsif
- Histerikal
GANGGUAN MOOD UTAMA

I. GANGGUAN DEPRESI BERAT


II. GANGGUAN BIPOLAR
I. GANGGUAN DEPRESI BERAT

A. Kriteria Episode Depresi Berat


Selama dua minggu pertama, telah
ditemukan gejala :

1. Mood depresi sepanjang hari, hampir


setiap hari.
Contoh : merasa sedih, kosong.
2. Hilangnya minat atau kesenangan secara
jelas pada hampir seluruh aktivitas
sepanjang hari.

3. Penurunan berat badan yang bermakna


atau penambahan berat badan yang
bermakna tanpa melakukan diet.
4. Insomnia atau hipersomnia setiap hari.

5. Agitasi atau retardasi psikomotor.

6. Kelelahan atau hilangnya energi hampir


setiap hari.
7. Perasaan tidak berharga atau rasa
bersalah berlebihan atau tidak tepat.

8. Hilangnya kemampuan berfikir atau


mamusatkan perhatian atau tidak
dapat mengambil keputusan.

9. Pikiran akan kematian yang rekuren


B. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode
campuran.

C. Gejala menyebabkan penderitaan yang


bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lain.

D. Gejala bukan karena efek langsung dari zat.


E. Gejala tidak lebih baik dari sekedar
duka cita karena kehilangan orang yang
dicintai.

Gejala mental lebih dari 2 bulan atau


ditandai oleh gangguan fungsional yang
jelas rasa tidak berharga, idea bunuh
diri, gejala psikotik, retardasi
psikomotor.
II. GANGGUAN BIPOLAR

Gangguan Bipolar I :
Suatu sindroma dengan kumpulan gejala mania
yang lengkap selama perjalanan gangguan.

Gangguan Bipolar II :
Ditandai oleh adanya episode depresif dan
episode hipomanik selama perjalanan
gangguan.
KRITERIA EPISODE MANIK :

A. Mood meningkat, ekspansif, irritable secara


persisten berlangsung sekurang-kurangnya 1
minggu.

B. Terdapat 3 atau lebih gejala berikut yang


menetap :
1) Harga diri melambung, kebesaran.
2) Penurunan kebutuhan tidur.
3) Lebih banyak bicara daripada biasanya.

4) Gagasan yang melompat-lompat.

5) Perhatian mudah teralih.

6) Peningkatan aktivitas yang diarahkan


oleh tujuan (sosial, pekerjaan, sekolah,
seksual) atau agitasi psikomotor.
7) Keterlibatan yang berlebihan dalam
aktivitas yang menyenangkan yang
memiliki kemungkinan tinggi adanya
akibat yang menyakitkan (belanja
berlebihan, tidak pilih-pilih dalam
hubungan seksual, investasi bisnis yang
bodoh).
PEMERIKSAAN STATUS
MENTALIS
EPISODE DEPRESI

Deskripsi umum :
- Gejala yang paling umum adalah retardasi
psikomotor.
- Tampak membungkuk, pandangan mata putus
asa, mood, afek, perasaan: pasien seringkali
dibawa oleh keluarganya oleh karena penarikan
sosial dan penurunan aktivitas secara
menyuluruh.
Bicara : kecepatan dan volume bicara
menurun, respon terhadap pertanyaan dengan
kata-kata tunggal.

Gangguan persepsi : kadang terdapat waham


atau halusinasi.
Pikiran :
Isi pikiran tentang rasa bersalah, bunuh diri,
kematian, kemiskinan isi pikiran

Pasien mengeluh adanya gangguan


konsentrasi dan mudah lupa.
Pengendalian impuls: pasien dengan
depresi yang parah, tidak memiliki
motivasi atau energi untuk bertindak
dalam cara impulsive atau menyerang.
EPISODE MANIK
Deskripsi umum : banyak bicara, hiperaktif,
kadang-kadang menggelikan, suatu waktu
tampak jelas psikotik sehingga perlu di fiksasi.

Mood, afek, perasaan : euforik, cepat marah,


labil, beralih dari tertawa menjadi marah,
menjadi depresi dalam beberapa menit atau
jam.

Bicara : pembicaraannya tidak bisa di


sela, sering rewel dan mengganggu orang
sekitarnya.

Gangguan persepsi : ditemukan waham


atau halusinasi.
Pikiran : isi pikiran tentang kebebasan
diri, orientasi dan daya ingat adalah baik,
walaupun beberapa pasien manik sangat
euforik sehingga mereka menjawab
secara tidak tepat.

Pengendalian impuls : 75% pasien manik


senang menyerang atau mengancam.
PERJALANAN PENYAKIT

Hasil penelitian ganguan mood cenderung memiliki


perjalanan penyakit yang panjang dan pasien
cenderung mengalami kekambuhan.

Stressor Psikososial berperan sebagai penyebab


awal timbulnya gangguan mood.
PROGNOSIS
Prognosa baik apabila :
Episodenya ringan, tidak ada gejala psikotik
Perawatan di rumah sakit hanya singkat
Selama masa remaja, pasien mempunyai
hubungan psikososial yang baik
Tidak ada gangguan psikiatri komorbiditas
Tidak ada gangguan kepribadian
Prognosa buruk apabila :
Adanya penyerta gangguan distimik
Penyalahgunaan NARKOBA
Gejala gangguan kecemasan
Riwayat lebih dari satu episode depresi
Laki laki lebih sering menjadi kronis dan
mengganggu, dibandingkan perempuan
TERAPI
Tujuan terapi pada gangguan mood:
1. Keamanan pasien harus terjamin
2. Pemeriksaan diagnosa yang lengkap
3. Merencanakan pengobatan untuk jangka
lama serta harus menurunkan keparahan
stressor pada kehidupan pasien
Perawatan di RS

Resiko bunuh diri, membunuh


Penurunan kemampuan pasien untuk
mengurus diri sendiri
Terapi Psikososial
Farmakoterapi :
1. Gangguan Depresi Berat
Trisiklik, tetrasiklik Anti-Depresan
MAO-Inhibitor
SSRI (Serotonin Spesific Reuptake
Inhibitors)
Terapi Psikososial

2. Gangguan Bipolar
Lithium
Carbamazepin
Valproate

También podría gustarte