Está en la página 1de 30

Proposal Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN


RUMAH
DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PAUH PADANG
TAHUN 2014

ADILLA SEPSIO APRILANI AFRIMAL


113110206
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun


2009 kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
yang menyerang paru paru dan bronkus tb paru.
Depkes RI 2009, menunjukkan penyakit TB
merupakan penyebab kematian nomor dua
setelah penyakit kardiovaskuler. Dan merupakan
penyakit nomor satu dari golongan penyakit
infeksi.
Rumah sangat berperan penting dalam
penularan TB Paru, dimana kepadatan hunian
dan kondisi rumah menempati urutan kedua
sebesar 70% setelah status sosial ekonomi yang
mempengaruhi penularan TB paru (Amrullah A,
2012).
Dunia 2011 TB 189/ 100000 penduduk
Kematian 27/ 100000
Indonesia 2012 TB 500000 kasus
Kematian 175000 orang/ th
Sumbar 2011 TB 6691 kasus
BTA (+) 4568 orang
2012 89, 1% (target 72,7%)
Kematian 7 orang
Padang 2011 BTA (+) 942 orang
Kematian 18 orang
2012 BTA (+) 603 orang
Kematian 7 orang
Kec. Pauh 2012 BTA (+) 26 orang
Kematian 2 orang
2013 BTA (+) 52 orang
B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan sanitasi lingkungan rumah


dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Pauh.
C. TUJUAN PENELITIAN
Umum mendapatkan hubungan sanitasi
lingkungan rumah dengan kejadian tb
paru di wilayah kerja puskesmas pauh

Khusus diketahui distribusi frekuensi


kejadian tb paru di wilayah kerja
puskesmas pauh
diketahui distribusi frekuensi
sanitasi lingkungan rumah penderita
tb paru
diketahui hubungan sanitasi
lingkungan rumah dengan kejadian tb
paru di wilayah kerja puskesmas pauh
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
2. Bagi puskesmas Pauh
3. Bagi Poltekkes Kemenkes RI Padang
4. Bagi profesi keperawatan
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Untuk mengetahui hubungan sanitasi
lingkungan rumah dengan kejadian TB Paru .
Variable dependennya yaitu kejadian TB Paru
dan variable independennya yaitu sanitasi
lingkungan rumah terhadap TB Paru. Penelitian
ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh
pada bulan Maret sampai bulan April. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif analitik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep TB Paru

1. Pengertian TB Paru
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru paru dan
bronkus tb paru (Widiyanto& Triwibowo, 2013).
2. Etiologi Tb Paru
Mycrobacterium tuberculosis merupakan
jenis kuman berbentuk batang dengan panjang 1-
4 m dengan tebal 0,3-0,6 m. Kuman tidak
dapat tumbuh pada suhu 25 atau lebih 40.
Kuman ini dapat mati oleh sinar matahari
(ultraviolet) langsung 5-10 menit (Widiyanto&
Triwibowo, 2013).
3. Resiko Penularan TB Paru
Risiko penularan setiap tahun (Annual Risk
of Tuberculosis Infection = ARTI) di Indonesia
dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-
3%. Maka dapat diperkirakan bahwa pada daerah
dengan ARTI 1%, maka diantara 100000
penduduk rata-rata terjadi 100 penderita
Tuberkulosis setiap tahun, dimana 50 penderita
adalah BTA positif.
4. Cara Penularan TB Paru
Ketika penderita TB paru batuk, bersin, berbicara
atau meludah, mereka memercikkan kuman TB paru
atau bacilli ke udara. Seseorang dapat terpapar
dengan TB paru hanya dengan menghirup sejumlah
kecil kuman TB paru.

5. Klasifikasi TB Paru
a. Berdasarkan organ tubuh yang terkena
b. Berdasarkan bakteriologi
6. Tanda dan Gejala TB Paru
a. Demam meriang lebih 1 bulan
b. Batuk berdahak bercampur darah
c. Sesak napas
d. Nyeri dada
e. Malaise
f. Berkeringat pada malam hari tanpa melakukan
aktivitas fisik
7. Diagnosis TB Paru
Dengan pemeriksaan BTA dalam sediaan
sputum secara mikroskopik sudah cukup untuk
memastikan diagnosis tuberculosis paru.

8. Komplikasi
a. Kerusakan tulang dan sendi
b. Kerusakan otak
c. Kerusakan hati dan ginjal
d. Kerusakan jantung
e. Gangguan mata
9. Pencegahan TB Paru
a. Cara pencegahan penularan penyakit TB
adalah:
1) Mengobati pasien TB Paru BTA positif
2)Penderita untuk menutup hidung dan
mulut bila batuk dan bersin
3)Tidak membuang dahak disembarang
tempat
4) Meningkatkan kondisi perumahan dan
lingkungan
5) Penderita TB dianjurkan tidak satu kamar
dengan keluarganya
b. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
TB:
1) Meningkatkan gizi
2) Memberikan imunisasi BCG pada bayi
9. Penatalaksanaan
a. Pengobatan
Obat TB paru diberikan dalam bentuk
kombinasi dari beberapa jenis Isoniazid (H),
Ripampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E),
dan stereptomicin (S). Dalam jumlah dan dosis
tepat selama 6-8 bulan semua kuman dapat
terbunuh.
b. Perawatan
Pengawasan secara langsung dalam program
DOTS dilakukan oleh seorang PMO berasal dari
petugas kesehatan. PMO memiliki tugas sebagai
berikut (Widiyanto& Triwibowo, 2013):
1. Mengawasi penderita TB agar menelan obat
secara teratur sampai selesai pengobatan
2. Memberi dorongan kepada penderita agar mau
berobat teratur
3. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang
dahak pada waktu yang telah ditentukan
4. Memberi penyuluhan kepada anggota
keluarga
B. Faktor- Faktor Resiko Terjadinya Kejadian
TB Paru
1. Faktor umur
Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB
Paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-
50 tahun.
2. Faktor jenis kelamin
TB paru Iebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan dengan wanita karena laki-laki
sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok
sehingga memudahkan terjangkitnya TB paru.
3. Sikap dan perilaku
4. Faktor pengetahuan
5. Status gizi
6. Sosial ekonomi
7. Sanitasi Lingkungan Rumah

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi


kehidupan manusia. Rumah Sehat Menurut Winslow Dan
APHA (American Public Health Association), harus
memenuhi beberapa persyaratan (Lubis.P 2000) :
a. Ventilasi alami, luasnya 10% dari luas
lantai ruangan
buatan
b. Kamar

c. Kepadatan hunian
Satu orang memiliki luas minimal 8 m.

d. Jenis lantai
Jenis lantai tanah menjadi tempat yang baik
untuk berkembang biaknya kuman TB Paru.
C. KERANGKA TEORI

Faktor sosial ekonomi:


1. Pendapatan
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
4. Akses ke fasilitas kesehatab
Faktor lingkungan: Faktor karakteristik
1. Ventilasi individu:
2. Kepadatan hunian 1. Umur
dalam ruangan 2. Jenis kelamin
3. Kelembaban TB Paru 3. Tempat tinggal
4. Pencahayaan 4. Kekebalan/
5. Merokok imunisasi
Faktor penyakit:
1. Malnutrisi
2. HIV
3. DM

Bagan 2.1
Kerangka teori penelitian dikembangkan Depkes RI, 2008
D. Kerangka Konsep

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

Sanitasi lingkungan
rumah:
1. Kepadatan hunian
2. Ventilasi
Kejadian TB Paru
3. Kamar
4. Jenis lantai
E. Hipotesis

Ada hubungan antara sanitasi lingkungan rumah


penderita TB Paru dengan kejadian TB Paru di
Wilayah Kerja Puskesmas Pauh.

F. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Alat Skala Hasil ukur


Operasional ukur
1 Kejadian Adanya kejadian TB Studi dokument ordinal 1. Tidak TB Paru BTA
TB Paru Paru dengan BTA (+) dokumentasi asi (+)
di Wilayah Kerja 0. TB Paru BTA (+)
Puskesmas Pauh
2 Ventilasi Tempat keluar pengukuran meteran ordinal 1.Memenuhi syarat: luas
masuknya udara, ventilasi 10%
termasuk jendela 0. Tidak memenuhi
dan pintu syarat: luas <10%
3 Kamar Luas tiap kamar pengukuran meteran ordinal 1.Memenuhi syarat: luas
kamar 8 m
0.Tidak memenuhi
syarat: luas kamar <8 m
4 Kepadatan Jumlah anggota wawancara kuesioner ordinal 1.Memenuhi syarat: luas
hunian keluarga yang kamar 8 m
mendiami sebuah 0.Tidak memenuhi
rumah, tidak syarat: luas kamar <8 m
termasuk kamar
mandi berdasarkan
5 Lantai luas lantai
Jenis lantai Observasi, kuesioner ordinal 1.Memenuhi syarat: jenis
rumah wawancara lantai papan, keramik,
semen
BAB III
METODE PENELITITAN
A. Desain Penelitian
deskriptif analitik
case control
B. Tempat dan waktu penelitian
di wilayah kerja puskesmas pauh
bulan Maret sampai April 2014
C. Populasi dan sampel
Populasi Populasi kasus
Populasi kontrol
Sampel = populasi kasus + populasi kontrol
D. Teknik Pengumpulan Data

Data Primer

Data Sekunder

E. Teknik Pengolahan Data

editing
coding
entry
cleaning

F. Analisa Data

univariat
bivariat
SEKIAN
TERIMA KASIH

También podría gustarte