Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. Pengertian TB Paru
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru paru dan
bronkus tb paru (Widiyanto& Triwibowo, 2013).
2. Etiologi Tb Paru
Mycrobacterium tuberculosis merupakan
jenis kuman berbentuk batang dengan panjang 1-
4 m dengan tebal 0,3-0,6 m. Kuman tidak
dapat tumbuh pada suhu 25 atau lebih 40.
Kuman ini dapat mati oleh sinar matahari
(ultraviolet) langsung 5-10 menit (Widiyanto&
Triwibowo, 2013).
3. Resiko Penularan TB Paru
Risiko penularan setiap tahun (Annual Risk
of Tuberculosis Infection = ARTI) di Indonesia
dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-
3%. Maka dapat diperkirakan bahwa pada daerah
dengan ARTI 1%, maka diantara 100000
penduduk rata-rata terjadi 100 penderita
Tuberkulosis setiap tahun, dimana 50 penderita
adalah BTA positif.
4. Cara Penularan TB Paru
Ketika penderita TB paru batuk, bersin, berbicara
atau meludah, mereka memercikkan kuman TB paru
atau bacilli ke udara. Seseorang dapat terpapar
dengan TB paru hanya dengan menghirup sejumlah
kecil kuman TB paru.
5. Klasifikasi TB Paru
a. Berdasarkan organ tubuh yang terkena
b. Berdasarkan bakteriologi
6. Tanda dan Gejala TB Paru
a. Demam meriang lebih 1 bulan
b. Batuk berdahak bercampur darah
c. Sesak napas
d. Nyeri dada
e. Malaise
f. Berkeringat pada malam hari tanpa melakukan
aktivitas fisik
7. Diagnosis TB Paru
Dengan pemeriksaan BTA dalam sediaan
sputum secara mikroskopik sudah cukup untuk
memastikan diagnosis tuberculosis paru.
8. Komplikasi
a. Kerusakan tulang dan sendi
b. Kerusakan otak
c. Kerusakan hati dan ginjal
d. Kerusakan jantung
e. Gangguan mata
9. Pencegahan TB Paru
a. Cara pencegahan penularan penyakit TB
adalah:
1) Mengobati pasien TB Paru BTA positif
2)Penderita untuk menutup hidung dan
mulut bila batuk dan bersin
3)Tidak membuang dahak disembarang
tempat
4) Meningkatkan kondisi perumahan dan
lingkungan
5) Penderita TB dianjurkan tidak satu kamar
dengan keluarganya
b. Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
TB:
1) Meningkatkan gizi
2) Memberikan imunisasi BCG pada bayi
9. Penatalaksanaan
a. Pengobatan
Obat TB paru diberikan dalam bentuk
kombinasi dari beberapa jenis Isoniazid (H),
Ripampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E),
dan stereptomicin (S). Dalam jumlah dan dosis
tepat selama 6-8 bulan semua kuman dapat
terbunuh.
b. Perawatan
Pengawasan secara langsung dalam program
DOTS dilakukan oleh seorang PMO berasal dari
petugas kesehatan. PMO memiliki tugas sebagai
berikut (Widiyanto& Triwibowo, 2013):
1. Mengawasi penderita TB agar menelan obat
secara teratur sampai selesai pengobatan
2. Memberi dorongan kepada penderita agar mau
berobat teratur
3. Mengingatkan penderita untuk periksa ulang
dahak pada waktu yang telah ditentukan
4. Memberi penyuluhan kepada anggota
keluarga
B. Faktor- Faktor Resiko Terjadinya Kejadian
TB Paru
1. Faktor umur
Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TB
Paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-
50 tahun.
2. Faktor jenis kelamin
TB paru Iebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan dengan wanita karena laki-laki
sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok
sehingga memudahkan terjangkitnya TB paru.
3. Sikap dan perilaku
4. Faktor pengetahuan
5. Status gizi
6. Sosial ekonomi
7. Sanitasi Lingkungan Rumah
c. Kepadatan hunian
Satu orang memiliki luas minimal 8 m.
d. Jenis lantai
Jenis lantai tanah menjadi tempat yang baik
untuk berkembang biaknya kuman TB Paru.
C. KERANGKA TEORI
Bagan 2.1
Kerangka teori penelitian dikembangkan Depkes RI, 2008
D. Kerangka Konsep
Sanitasi lingkungan
rumah:
1. Kepadatan hunian
2. Ventilasi
Kejadian TB Paru
3. Kamar
4. Jenis lantai
E. Hipotesis
F. Definisi Operasional
Data Primer
Data Sekunder
editing
coding
entry
cleaning
F. Analisa Data
univariat
bivariat
SEKIAN
TERIMA KASIH