Está en la página 1de 23

Kode Etik Profesi

Akuntan Menuju Era


Global
Elsa Fransissca S. (023145004)
Ghea Dwi Fuzi Lestari (023145006)
Ulfa Mega Pratiwi (023145016)
Dua Persoalaan Di bidang audit dan akuntansi yang belum
sepenuhnya dapat mendukung kearah kesatuan ekonomi global
yaitu:

Setiap negara masih


mempunyai prinsip akuntansi Profesi akuntan di dunia belum
dan standar audit sendiri- sepenuhnya serius dalam
sendiri, yang terkadang mengembangkan standar
berbeda antara negara satu perilaku etis profesi akuntansi.
dengan negara lainnya.
Pada Abad ke-20 ada Tiga Aliran Akuntansi dan Audit
yang Dominan

Sistem Anglo-Saxon yang dimotori


oleh AS

Sistem Kontinental yang berlaku di


Belanda, Jerman, dan beberapa
Negara Eropa lainnya

Sistem yang berlaku di Inggris dan


Negara-negara persemakmuran.
Lembaga yang Berkaitan Langsung Dengan Profesi
Akuntansi

Pemerintah dan Lembaga Legeslatif melalui produk peraturan dan perundang-undangan

Badan pengatur/otoritas pasar modal


BAPEPAM LK , BEI , SEC , dan lain-lain

Organisasi profesi akuntan di masing-masing negara


IAI, IAPI , dan lain-lain

Badan atau Organisasi mandiri Internasional


IFAC , IASB

Para pemakai/pengguna laporan keuangan dan sebagainya


Prinsip-prinsip dan Aturan Etika AICPA

Tanggung Kehati-
Jawab Integritas hatian

Kepentingan Objektivitas Ruang


Publik dan Lingkup dan
Independen Sifat Jasa
si
Dalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang
profesional, anggota harus menjalankan pertimbangan
moral dan profesional secara snsitif
Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk
bertindak sedemikian rupa demi melayani kepentingan
publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukan komitmen atas profesionalisme
Untuk memelihara dan memperluas keyakinan publik,
anggota harus melaksanakan semua tanggung jawab
profesinal dengan ras integritas tertinggi
Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas
dari konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab
profesional. Seorang anggota dalam praktik publik seharusnya
menjaga independensi dalam fakta dan penampilan saat
memberikan jasa auditing dan atestasi lainnya
Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika
dan teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus
mengembangkan kompetensi dan kualita jasa, dan
menunaikan tanggung jawab profesional sampai tingkat
tertinggi kemampuan anggota yang bersangkutan
Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti
prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam
menetapkan ruang lingkup an sifat jasa yang diberikan
Prinsip-prinsip Dan Aturan Etika AICPA
101 Independensi
102 Integritas dan Objekctivitas
201 Standar Umum
202 Kesesuaian dengan Standar
203 Prinsip Akuntansi
301 Informasi Klien Rahasia
302 Fee Kontijen
501 Tindakan Mendiskreditkan
502 Advertensi dan Solistasi
503 Komisi dan Fee Rujukan
505 Bentuk dan Nama Organisasi
Sarbanes-Oxley Act

Badan skandal keuangan yang mempertontonkan pelanggaran etika


secara nyata yang dilakukan oleh para eksekutif puncak perusahaan-
perusahaan publik multinasional yang berkantor pusat di AS yang juga
melibatkan profesi akuntan publk ternama, sempat menggoncang bursa
saham dan perekonomian AS.
Ringkasan Sarbanes-Oxley Act 2002 dan Dampaknya

I. Sarbanes Oxley Act 2002 ditujukan untuk memberikan kejelasan dan kepastian tentang
beberapa isu yang sering diperdebatkan:

1.1 Membentuk dewan pengawas independen (Public Company Accounting Oversight


Board) yang bertugas sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal. Dewan ini
akan diawasi oleh SEC

1.2 Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan

1.3 Menetapkan beberapa aturan atau keharusan baru untuk pelaporan perusahaan

1.4 Mendefinisikan jasa non-audit yang dapat diberikan oleh kantor akuntan publik
kepada audit klien

1.5 Memperdebat hukuman atas kecurangan yang dilakukan perusahaan

1.6 Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan kepentingan

1.7 Meningkatkan tanggung jawab dan anggaran SEC secara signifikan


DAMPAK SARBANES OXLEY ACT 2002

I. TERHADAP MANAJEMEN

1.1 Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang


disampaikan ke SEC

1.2 Laporan Internal Control

1.3 Pengungkapan baru yang diharuskan

1.4 Reformasi Corporate Governance

1.5 Meningkatkan tinjauan atas penyampaian (fillings) oleh SEC


DAMPAK SARBANES OXLEY ACT 2002

II. TERHADAP KOMITE AUDIT

2.1 Interaksi dengan auditor

2.2 Independensi dan keahlian komite audit

2.3 Keluhan dan saran

2.4 Persetujuan terdahulu


DAMPAK SARBANES OXLEY ACT 2002

III. TERHADAP AKUNTAN PUBLIK

3.1 Membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)

3.2 Melarang jasa nonaudit

3.3 Perputaran partner

3.4 Laporan kepada komite audit

3.5 Penugasan auditor

3.6 Studi tentang kewajiban perputaran kantor akuntan publik


Kode Etik Profesi Akuntan : International Federation Of
Accountants (IFAC)
Pedoman Kode Etik ini terdiri atas tiga bagian:

Berisi prinsip-prinsip fundamental Etika Profesi yang berlaku untuk seluruh


Bagian profesi akuntan dan juga berisi kerangka konsep untuk menerapkan
A prinsip-prinsip tersebut.

Berisi penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan kerangka konsep dan


prinsip-prinsip fundamental pada bagian A untuk situasi-situasi khusus,
Bagian B teurtama bagi mereka yang berfikir sebagai akuntan publik

Berisi penjelasan lebih lanjut mengenai kerangka konsep dan prinsip-


prinsip fundamental pada bagian A untuk diterapkan pada situasi-situasi
Bagian C khusus, terutama bagi profesi akuntan bisnis
Struktur Kode Etik IFAC

kewajiban kepada masyarakat pelayan kepentingan publik

objektif :
memenuhi harapan profesionalisme kinerja,kepentingan publik

kebutuhan dasar;
kredibilitas,profesionalisme, jasa kualitas tertinggi,kerahasiaan

Prinsip-prinsip fundamental :
Integritas,Objektifitas, Kompentensi profesional, dan Kehati-hatian, perilaku
profesional, dan standar teknis
Prinsip-Prinsip Fundamental Etika

Kompetensi
Objektivita profesional Kerahasiaa Perilaku
Integritas
s dan kehati- n Profesional
hatian
Independensi
Ancaman Terhadap Independensi
Pengamanan Terhadap Ancaman

También podría gustarte