Está en la página 1de 14

PEMERIKSAAN PIUTANG

USAHA DAN PIUTANG LAINNYA


Nama Anggota Kelompok 10:

Indhira Ayustina Pangestutie 145020307111016


Sella Antika Purboraras 145020307111031
Nensi Audika Butarbutar 145020307111037
SIFAT DAN CONTOH PIUTANG
SAK menggolongkan piutang menurut sumber
terjadinya dalam 2 kategori yaitu piutang usaha dan
piutang lain-lain.

Contoh yang biasa digolongkan sebagai piutang


adalah piutang usaha, wesel tagih, piutang pegawai,
piutang bunga, uang muka, uang jaminan, piutang lain-
TUJUAN PEMERIKSAAN PIUTANG
Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik
atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan
kas.

Untuk memeriksa validity dan authenticity dari piutang

Untuk memeriksa kemungkinan tertagihnya piutang dan


cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang tak tertagih

Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat yang


timbul karena pendiskontoan wesel tagih.

Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di laporan posisi


keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia.
1. Untuk mengetahui apakah terdapat
internal control yang baik atas piutang dan
transaksi penjualan, piutang, dan
penerimaan kas.
Jika auditor dapat meyakinkan dirinya bahwa internal
control atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan
penerimaan kas berjalan efektif maka luasnya
pemeriksaan dalam melakukan substantive test bisa
dipersempit.

Terdapat 10 ciri internal control yang baik atas piutang


dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity dan
authenticity dari piutang
Validity maksudnya adalah apakah piutang tersebut
sah, masih berlaku, dalam arti masih diakui oleh yang
mempunyai utang.

Authenticity maksudnya adalah apakah piutang


tersebut didukung oleh bukti-bukti otentik seperti sales
order, delivery order yang sudah ditandatangani oleh
pelanggan sebagai bukti bahwa pelanggan telah
menerima barang yang dipesan, dan faktur penjualan.
3. Untuk memeriksa kemungkinan
tertagihnya piutang dan cukup
tidaknya perkiraan penyisihan piutang
tak tertagih
Piutang yang sudah pasti tidak dapat ditagih diharuskan
mendebitkan perkiraan penyisihan piutang / biaya penyisihan
piutang dan mengkredit perkiraan piutang.

Auditor harus memeriksa cukup tidaknya Allowance for bad


debt karena:

Jika allowance yang dibuat terlalu besar maka akibatnya


piutang disajikan terlalu kecil dan biaya penyisihan piutang
terlalu besar dan laba rugi terlalu kecil
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban
bersyarat yang timbul karena pendiskontoan
wesel tagih
Jika perusahaan mempunyai wesel tagih didiskontokan
ke bank sebelum tanggal jath temponya, maka pada
tanggal laporan posisi keuangan harus diungkapkan
adanya contingent liability yang berasal dari
pendiskontoan wesel tagih tersebut. Karena jika pada
tanggal jatuh tempo si penarik wesel tidak sanggup
melunasi wesel tersebut, maka harus melunasi bunga
tersebut.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di
laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK di
Indonesia
Menurut SAK:
1. Piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain harus disajikan
secara terpisah dengan identifikasi yang jelas
2. Piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan dikurangi
dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih
3. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material harus
disajikan degan kelompok kewajiban
4. Jumlah piutang yang dijamin harus diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan
5. Kewajiban bersyarat dalam hubungannya dengan penjualan
piutang yang disertai perjanjian untuk dibeli kembali kepada
suatu lembaga keuangan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PIUTANG
USAHA YANG DISARANKAN
Terdapat 13 tahapan, yaitu :
1. Pahami dan evaluasi internal control atas piutang dari
transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas.
2. Buat Top Schedule dan supporting schedule piutang
per tanggal laporan posisi keuangan
3. Minta aging schedule dari piutang usaha per tanggal
laporan posisi laporan keuangan
4. Periksa mathematical accuracy nya dan check
individual balance ke subledger lalu totalnya ke
5. Test check umur piutang dari beberapa pelanggan ke
subledger piutang dan sales invoice
6. Kirimkan konfirmasi piutang
7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa
buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode
sesudah tanggal laporan posisi keuangan sampai
mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan
lapangan.
8. Periksalah apakah ada wesel tagih yang didiskontokan
untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent
liability
9. Periksa dasar penentuan allowance for bad depts dan
periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien
10.Test sales cut of dengan jalan memeriksa sales
invoice, credit note dll, lebih kurang 2 minggu
sebelum dan sesudah tanggal laporan posisi
keuangan.
11.Periksa notulen rapat, surat-surat perjanjian, jawaban
konfirmasi bank, dan correspondence file untuk
mengetahui apakah ada piutang yang dijadikan
sebagai jaminan
12.Periksa apakah penyajian piutang di laporan posisi
keuangan dilakukan sesuai dengan SAK di Indonesia
13.Tarik kesimpulan mengenaik kewajaran saldo piutang
yang diperiksa
1. Pahami dan evaluasi internal control atas piutang
dari transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan
kas.
Memahami dan mengevaluasi internal control sangat penting karena hasil
dari evaluasi internal control atas piutang berupa kesimpulan apakah internal
control tersebut berjalan efektif atau tidak. Jika auditor menyimpulkan
berjalan efektif, maka luasnya pengujian atas kewajaran saldo piutang per
tanggal laporan posisi keuangan dan saldo penjualan untuk periode yang
diperiksa bisa dipersempit, jadi kemungkinan terjadi kesalahan adalah kecil
dan jika kesalahan terjadi akan bisa segera ditemukan oleh pihak
perusahaan. Untuk mempelajari internal control yang terdapat dalam
perusahaan, auditor dapat melakukan tanya jawab dengan klien dengan
menggunakan internal control questionnaires, kemudian hasilnya
digambarkan lebih lanjut dalam flow chart dan naratif.
Namun jika kesimpulan internal control lemah, auditor tidak
perlu melakukan compliance test, tetapi langsung melakukan
subtantive test yang diperluas. Selanjutnya auditor harus menarik
kesimpulan akhir apakah internal control baik, sedang atau lemah.
Setelah itu baru aurditor melakukan substantive test.
2. Buat Top Schedule dan supporting schedule
piutang per tanggal laporan posisi keuangan
3. Minta aging schedule dari piutang usaha per
tanggal laporan posisi laporan keuangan

Untuk menghemat waktu, auditor meminta rincian-


rincian piutang usaha, piutang pegawai dst yang rincian
tersebut berasal dari klien dicantumkan tanggal
terimanya dan tuliskan PBC )prepared by client). Analisis
umur piutang usaha harus menunjukkan nama
pelanggan, saldo piutang, umur piutang usaha, dan kalau
bisa penagihan sesudah tanggal laporan posisi

También podría gustarte