Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Reduce child
mortality
FAKTOR RESIKO
TERKENA TB PARU
USIA
BERESIKO
DAYA TAHAN TUBUH RENDAH
Malnutrisi
Penyakit Kronis
HIV/AIDS
LINGKUNGAN
TB DAN PENYEBARANNYA
Sakit TB TB Laten
(terinfeksi)
C1/M1/S3
KANDUNGAN
DROPLET
bicara :
0 210 partikel
batuk :
0 3500 partikel
bersin :
4500 1 juta
partikel
PENULARAN TB
Droplet nuclei
DROPLET NUCLEI
Sekali batuk akan
menghasilkan 500 droplets
Masa Inkubasi
6 Bulan
S P S Rongent
Fo
Ro
83% 93% 100% 50%
Lab Over
Diagnosa
DIAGNOSA PASTI TBC PARU = CULTUR
MIKROSKOPIS ( S P S )
TB disease TB infection T
primary complex complication Optimal immunity
B
hematogenic spread complication
lymphogenic complication 3)
immunity
Dead reactivation
immunity
reactivation/reinfecktion
Cured TB disease4)
Sembuh
Sendiri
Metabolisme
- BB menurun
- keringat
malam
Gangguan Nutrisi
<<<
KLASIFIKASI PENYAKIT DAN TIPE PASIEN
TIPE PASIEN
Kasus BARU : pasien yang belum pernah diobati
dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT
kurang dari satu bulan.
Kasus KAMBUH (Relaps) : pasien tuberkulosis yang
sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau
pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA
positif (apusan atau kultur).
Kasus PUTUS BEROBAT (Default ) : pasien yang telah
berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan
BTA positif.
Kasus GAGAL (Failure) : pasien yang hasil pemeriksaan
TUJUAN PENGOBATAN
mencegah kematian,
mencegah kekambuhan,
Imunisasi BCG
Dapat menurunkan kejadian (insidensi) TB
berat pada anak (misalnya meningitis
tuberkulosis).
Tidak dapat mencegah terjadinya TB post
primer jika infeksi dengan kuman TB tersebut
sudah terjadi sebelum pemberian imunisasi
BCG.
Tidak dapat menurunkan insidensi TB BTA
positif.
TB RESISTEN OBAT: DEFINISI
Mono-resistant: Resisten terhadap satu
obat
Poly-resistant: Resisten terhadap lebih dari
satu obat, tapi bukan terhadap kombinasi
isoniazid dan rifampisin
Multidrug-resistant (MDR): Resisten
terhadap paling sedikit isoniazid dan
rifampisin
Extensively drug-resistant (XDR): MDR
ditambah resistensi terhadap fluoroquinolon
dan sedikitnya 1 dari 3 obat suntik (amikasin,
SITUASI INDONESIA.
Indonesia sebagai no-8 dari 27 negara
high burden MDR TB countries.
2008: perkiraan jumlah pasien TB MDR
9.300 (Global report 2010)
OAT lini-2 yg beredar di pasar bebas:
quinolon & kanamisin berpotensi
timbulnya TB-XDR
Hasil Survey Resistensi Obat TB :
Mimika (2004) 2% (kasus baru)
Jawa Tengah (2006) 1,9 % (kasus baru);
16,7% (kasus pengobatan ulang)
9 KRITERIA SUSPEK
1. Kasus kronik atau gagal Kategori 2
2. Pasien TB tidak konversi pengobatan ulang
(kategori 2) dibuktikan dengan informasi dari
register TB atau rekam medik
3. Pasien TB yang pernah diobati, termasuk
pemakaian OAT lini kedua seperti kuinolon dan
kanamisin (pengobatan Non DOTS)
4. Pasien TB gagal pengobatan dengan kategori 1
5. Pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak
tetap positif setelah pemberian OAT sisipan
pengobatan dengan OAT kategori 1
6. Pasien TB kambuh
7. Pasien TB yang kembali setelah lalai/default
(setelah pengobatan kategori 1 dan atau
kategori 2)
8. Suspek TB yang kontak erat dengan pasien TB-
PENYEBAB TB MDR
FAKTOR PENYELENGGARA
KESEHATAN
guideline tidak tepat
Keterlambatan diagnosis
Tidak Noncompliance with guideline
Tidak ada guideline
Pelatihan yang kurang baik
Tidak ada pemantauan hasil pengobatan
Penambahan satu obat pada regimen yang gagal
TB program yang kurang baik
FAKTOR OBAT
WHO: Tuberculosis infection control in the era of expanding HIV care and treatment
(2006)
Ventilasi Mekanik
Dapat mengendalikan
arah and
dan menambah air
mixing
ISTC Training Modules 2009
PEMERIKSAAN PASIEN DI POLIKLINIK TB-MDR
Pengendalian Lingkungan
Pengkajian
Riwayat sakit saat ini
Batuk lebih dari 2 minggu, produktif, sputum purulen
sampai haemaptue
Keluhan nyeri dada, sesak
Keluhan keluaqr keringat malam
Penurunan nafsu makan, BB yang turun
Psikososial
Perasaan ditolak karena penyakit menular
Masalah finansial
Pengetahuan
Pemahaman cara penularan & pencegahan , pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
DX KEP 1 :
Kaji fungsi pernafasan
Beri posisi postural drainage, latihan batuk efektif
& nafas dalam
Pertahankan intake cairan 2500cc/hr
Berikan mukolitik, expektoran sesuai program
DX KEP 2 :
Kaji : dyspnea, takhipnea, bunyi pernafasan
abnormal
Evaluasi TK kesadaran, catat tanda sianosis, &
perubahan warna kulit
Batasi aktifitas
Kolaborasi dlm monitor AGD
DX KEP 3 :
Kaji status nutrisi : adanya mual muntah,
BB
Kaji pola diit; kebiasaan makan,makanan
disukai
Anjurkan makan sedikit sering dengan
TKTP
Kolaborasi untuk pemberian suplemen
makanan
Latihan kasus
Andi usia 18 th, masuk RS, 3 hari yang lalu.
Menurut informasi dari ibunya yang
mengantar ke RS bahwa Andi di rumah
sering batuk batuk dan berdahak, malas
makan sehingga badannya menjadi kurus.
Sebelumnya Andi pernah berobat di
Puskesmas dengan diagnosa medis TB
Paru, namun pengobatan tidak teratur
alasan malas ke RS, karena alasan sekolah
pagi. Pada saat perawat melakukan
pengkajian di dapatkan data data :
dispnea, suhu 39 C, turgor kulit jelek, kulit
kering dan berbisik, BB 43 kg TB 160 cm,
terdengar bunyi ronchi basah di daerah
apeks paru, frekuensi nafas = 32 x/mnt,
perkusi pekak dan penurunan fremitus.
1. Buatkan pengkajian data fokus
berdasarkan kasus diatas
2. Pemeriksaan diagnostik apa yang
perlu dikolaborasikan oleh perawat
pada Andi dengan Tuberkulosis Paru
3. Pada kasus diatas klasisifikasi
penderita adalah
4. Pengobatan yang harus diberikan
pada Andi adalah
..
5. Tuliskan Dx Keperawatan dan
rencana tindakan pada kasus diatas