Está en la página 1de 37

ASKEP BAYI DENGAN

ABO INKOMPATIBILTY
YUNI ASTUTI

PENGERTIAN

InkompatibilitasABOadalah kondisi medis


dimana golongan darah antara ibu
danbayiberbeda sewaktu masa kehamilan
Jika aglutininabertemu dengan
aglutinogenA, atau aglutinin bbertemu
dengan aglutinogenBakan
menyebabkanaglutinasi(penggumpalan

Inkompatibilitas ABO seringkali terjadi pada


ibu dengan golongan darah O dan bayi
dengan golongan darah baik A atau B.
Ibu dengan golongan darah O menghasilkan
antibodi anti-A dan anti-B yang cukup kecil
untuk memasuki sirkulasi tubuh bayi,
menghancurkan sel darah merah janin
Penghancuran sel darah merah menyebabkan
peningkatan produksi bilirubin, yang
merupakan produk sisa.

Ibu yang golongan darah O secara alamiah


mempunyai antibody anti-A dan anti-B pada
sirkulasinya.
Jika janin mempunyai golongan darah A atau
B, eritroblastosis dapat terjadi. Sebagian
besar secara alamiah, membentuk anti-A
atau anti-B berupa antibody IgM yang tidak
melewati plasenta.
Beberapa ibu juga relative mempunyai kadar
IgG anti-A atau anti-B yang tinggi yang
potensial menyebabkan eritroblastosis
karena melewati sawar plasenta.

Ibu golongan darah O mempunyai kadar IgG


anti-A lebih tinggi daripada ibu golongan
darah B dan mempunyai kadar IgG anti-B
lebih tinggi daripada ibu dengan golongan
golongan darah A.
Penyakit jarang terjadi bila ibu golongan
darah A dan bayi golongan darah B.
Kehamilan pertama sering terkena sensitisasi
ibu tejadi sejak awal kehidupan melalui
kontak dengan antigen A dan B.
Penyakit tidak memburuk pada kehamilan
berikutnya yang juga terkena dan jika ada
penyakitnya cenderung menajdi lebih ringan.

Apabila terlalu banyak bilirubin yang


dihasilkan, akan menyebabkan ikterus pada
bayi.
Bayi dengan ikterus akan memerlukan
fototerapi atau transfusi ganti untuk kasus
berat.
Apabila bayi tidak ditangani, bayi akan
menderita cerebral palsy.

Sampai saat ini, tidak ada pencegahan yang


dapat memperkirakan inkompatibilitas ABO.
Tidak seperti inkompatibilitas Rh,
inkompatibilitas ABO dapat terjadi pada
kehamilan pertama dan gejalanya tidak
memburuk pada kehamilan berikutnya.

GOLONGAN DARAH

Terdapat 4 jenis golongan darah, yaitu A, B,


AB dan O. Golongan darah ditentukan melalui
tipe molekul (antigen) pada permukaan sel
darah merah.
Sebagai contoh, individu dengan golongan
darah A memiliki antigen A, dan golongan
darah B memilki antigen B, golongan darah
AB memiliki baik antigen A dan B sedangkan
golongan darah O tidak memiliki antigen.

Golongan darah yang berbeda menghasilkan


antibodi yang berbeda-beda.
Ketika golongan darah yang berbeda
tercampur, suatu respon kekebalan tubuh
terjadi dan antibodi terbentuk untuk
menyerang antigen asing di dalam darah.

GOL. DARAH MANUSIA


Golongan
Darah

MANUSIA

Antibody
(agglutinin)

frekuens
i

Genotip

OO

Anti-A dan anti-B

40%

AA / AO

Anti-B

26%

BB / BO

Anti-A

27%

AB

AB

AB

7%

GEJALA KLINIS

Inkompatibilitas ABO, hiperbilirubinemia


lebih menonjol dibandingkan dengan anemia
dan timbulnya pada 24 jam pertama.
Reaksi hemolisis terjadi selagi zat anti dari
ibu masih terdapat dalam serum bayi.

DIAGNOSIS ABO

Dengan menemukan immunoglobulin G ibu


yang bereaksi dengan eritrosit pada bayi.
Akan tetapi hal ini sulit dilakukan sehingga
diagnosis dapat ditegakkan dengan adanya
anemia hemolitik pada bayi dengan golongan
darah A atau B yang lahir dari ibu golongan
darah O,
test Coombs direk dan indirek yang positif
serta didukung dengan peningkatan
mikrosferosit pada darah tepi bayi.

Ibu hamil dengan Rhesus negatif dan


mengalami imunisasi dapat dideteksi secara
dini
Hemolisis pada janin dari ibu Rhesus negatif
dapat diketahui melalui kadar bilirubin yang
tinggi didalam cairan amnion atau melalui
sampling pembuluh darah umbilikus yang
diarahkan secara USG

Pada kasus yang berat, janin dapat dilahirkan


secara prematur sebelum meninggal di dalam
rahim atau/dan dapat diatasi dengan
transfusi intraperitoneal atau intravaskuler
langsung sel darah merah Rhesus negatif.
Pemberian Ig-D kepada ibu Rhesus negatif
selama atau segera setelah persalinan dapat
menghilangkan sebagian besar proses
isoimunisasi D.

PATOFISIOLOGI
JANIN GOL. DARAH.
A,B,AB
Rh. (+)

IBU GOL. DARAH. O


Rh. (-)

MENGHASILKAN
ANTIBODI Ig.G

SEL DARAH MERAH


JANIN

MASUK MELALUI
PLASENTA

AGLUTININ &
HEMOLISIS

KOMPRESI BAYI

MEMPRODUKSI SDM IMATUR


DAN BERINTI BANYAK
RUSAKNYA
HEPAR &
LIMPHA
PE INSULIN
PE GLU

ERITROBLASTOSIS
FOETALIS
RUSAKNYA
PLATELET

PENUMPUKAN PERDARAHAN
ANEMIA
CAIRAN TUBUH
HYDROPS FEOTALIS

PARU-PARU
TDK
BERKEMBANG

PENGHANCURAN
SDM
PELEPASAN
PIGMEN SDM
HYPERBILLIRUBIN
JAUNDICE
KERN IKTERUS

PENATALAKSANAAN

Tidak ada penatalaksanaan khusus pada bayi


dengan ikterus karena inkompatibilitas ABO
selain penatalaksanaan hiperbilirubinemia
secara umum.
Katz dan kawan-kawan (1982) menemukan
bahwa 62% bayi yang mengalami hemolitik
memerlukan pengobatan dan yang paling
sering diperlukan adalah fototerapi.

Saat ini foto terapi telah dikenal sebagai


tindakan yang aman dan efektif untuk
menyembuhkan hiperbilirubinemia dan
mengurangi perlunya transfusi tukar.

Penatalaksanaan foto terapi pada bayi yang


dirawat di rumah sakit dengan usia gestasi 35
minggu atau lebih menggunakan pedoman
menurutAmericanAcademyof pediatrics.

Indikasi transfusi tukar menurutAmerican


Academy of Pediatricsadalah apabila bayi
menunjukkan tanda-tanda ensefalopati
bilirubin akut atau apabila kadar bilirubin
total 25 mg/dl pada bayi usia gestasi 35
minggu atau lebih.

TUJUAN TRANSFUSI TUKAR

Memperbaiki keadaan anemia, tetapi tidak


menambah volume darah
Menggantikan eritrosit yang telah diselimuti
oleh antibodi (coated cells) dengan eritrosit
normal (menghentikan proses hemolisis)
Mengurangi kadar serum bilirubin
Menghilangkan imun antibodi yang berasal
dari ibu

HAL YANG HARUS


DIPERHATIKAN

berikan darah donor yang masa simpannya 3 hari


untuk menghindari kelebihan kalium
pilih darah yang sama golongan ABO nya dengan
darah bayi dan Rhesus negatif (D-)
dapat diberikan darah golongan O Rh negatif dalam
bentuk Packed red cells
bila keadaan sangat mendesak, sedangkan
persediaan darah Rh.negatif tidak tersedia maka
untuk sementara dapat diberikan darah yang
inkompatibel (Rh positif) untuk transfusi tukar
pertama, kemudian transfusi tukar diulangi kembali
dengan memberikan darah donor Rh negatif yang
kompatibel.

pada anemia berat sebaiknya


diberikanpacked red cells
darah yang dibutuhkan untuk transfusi tukar
adalah 170 ml/kgBBbayi dengan lama
pemberian transfusi 90 menit

lakukan pemeriksaan reaksi silang antara


darah donor dengan darah bayi, bila tidak
memungkinkan untuk transfusi tukar pertama
kali dapat digunakan darah ibunya, namun
untuk transfusi tukar berikutnya harus
menggunakan darah bayi.
sebelum ditransfusikan, hangatkan darah
tersebut pada suhu 37C
pertama-tama ambil darah bayi 50 ml,
sebagai gantinya masukan darah donor
sebanyak 50 ml. Lakukan sengan cara diatas
hingga semua darah donor ditransfusikan.

PERKEMBANGAN BAYI SETELAH


TRANSFUSI

Menurut Bowman (1978), kebanyakan anak


yang berhasil hidup setelah mengalami
tranfusi janin akan berkembang secara
normal.
Dari 89 anak yang diperiksa ketika berusia 18
bulan atau lebih, 74 anak berkembangan
secara normal, 4 anak abnormal dan 11 anak
mengalami gangguan tumbuh kembang.

TERIMA
KASIH
TERIMA KASIH

También podría gustarte