Está en la página 1de 11

ANALISIS SPEKTRUM

Untung dan Sato (1978) dalam Kurniawan (2005) menyatakan


dalam analisis spektrum 1 dimensi (1D) data anomali Bouguer
yang digunakan terpampang pada suatu penampang lintang
(cross section) yang dapat ditransformasi ke dalam deret Fourier,
dinyatakan dalam persamaan

nxi
nxi

g ( xi ) n An cos
Bn sin

L
L

n 0
N

dimana
N=Jumlah maksimum data pada arah x
n=0, 1, 2, 3, ...
An=koefisien suku kosinus
Bn=koefisien suku sinus
L=setengah panjang interval cuplikan
xi=interval cuplikan dalam arah x
n=1/2, untuk n=0
n=1, untuk n>1

Koefisien An dan Bn dapat diperoleh dengan


menggunakan metode least squares, sehingga
dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan

2k

1
k

2
An
K

gk ( xi) cos n

2
Bn
K

K 1

k 1

2k

1
k

gk ( xi) sin n
k 1

2L
=harga indeks maksimum dari titik sampling ke arah x
xi

2k

1 L
K

xi

k=indeks titik sampling yang berubah pada arah x

Nilai logaritma dari power spektrum gravitasi, sebagai berikut:

LogEn Log An2 Bn2

Hubungan dalam domain frekuensi antara anomali gravitasi


Bouguer dengan distribusi densitas di sepanjang bidang batas
yang memiliki kontras densitas dapat dijabarkan sebagai
berikut:

g ( ) 2G ( ) ed

dimana
g()=respon frekuensi dari anomali densitas
()=respon frekuensi dari anomali densitas
G=konstanta gravitasi
d=kedalaman bidang batas dari bidang datum
=frekuensi sudut

Jika distribusi acak dan tidak ada hubungannya


dengan nilai gravitasi Bouguer, frekuensi
responnya dapat berharga ()=1, sehingga
diperoleh:

En Ce

2 d

dengan
C=konstanta power spektrum
=2k=frekuensi sudut
k=bilangan gelombang (putaran/km)

Persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:


LogE LogC 2 d

Dua harga logaritma merupakan selisih dari dua


power spektrum pada persamaan, maka
diperoleh:
d

1 LogE1 LogE 2
1

tan
4
k1 k 2
4

Persamaan di atas berarti bahwa rata-rata


kedalaman bidang batas yang memiliki kontras
densitas sebanding dengan kemiringan power
spectrum anomali gravitasinya.

Contoh Hasil Slice

Contoh Masukan NUMERI dan keluaran


NUMERI

Microsoft Excel
k=2*3,14*F
A=SQRT((REAL^2)+(IMAJINER^2))
lnA=ln(A)

f(x) =

Grafik k vs lnA

Untuk menentukan nilai


N (lebar jendela),
maka digunakan rumus:

4
3.5
3

f(x) = - 168.26x + 3.83

2.5
lnA

N=(2*3,14)/(k*x)

2
1.5
1
0.5
0
0

0,0017
0

0.01

0.01

0.01

0.01

Contoh penentuan kedalaman sumber anomali


dengan Microsoft Excel 2007

0.01

dimana :
k=perpotongan antara
anomali regional dan
residual
x=interval jarak yang
digunakan

También podría gustarte