Jurnal Reading

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT

OTORHINOLARINGOLOGI DAN
OBESITAS

PEMBIMBING :
dr. Fahmi Novel, Sp. THT-KL, Msi. Med
dr. Heri Puryanto, Msc, Sp.THT-KL
OLEH :
Gede Bangun Sudrajad
(030.12.115)

Pendahuluan
2005;
15 tahun

Overweight
Obese
(1.06 miliyar)
(40 miliyar)

Tahun 2015

Overweight 1.06 miliyar -> 3 miliyar

Obese 40 miliyar -> 70 miliyar

Pendahuluan

Otitis media
kronis

?
Rhinosinusit
is kronis
Tonsilitis
kronis

Metode dan materi

Metode :
Cross sectional

Subjek penelitian :

Pasien dengan :
Otitis media kronis
Rhinosinusitis kronis
Tonsilitis kronis

Lokasi dan waktu:

Departement of Otorhinolaringology of Kyung Hee University
Medical Center
2010 - 2012

Subjek penelitian :
Pasien yang akan melakukan
operasi untuk :

Otitis media
kronis (n=128)
Computed
tomography lesi
inflamasi pada os
temporal
Timpanoplasty dan
mastoidectomi

rhinosinusitis
kronis (n=184)

tonsilitis kronis
(n=162)

CT sinus paranasal

Rekuren tonsilitis

Endoscopic sinus
surgery

Tonsilectomy

Subjek penelitian
Kontrol grup ; 20 tahun (n=111)
Tanpa
riwayat :

Pemeriksa
an fisik :

Otitis
media

dizzines

Rhinosinusi
tis

Tinnitus

tonsilitis

Perubahan
suara
Abnormalit
as
sensitivitas
cium dan
rasa
Dsb.

Penyakit sistemik
Anomali pada kepala dan leher
Rhinitis alergi
Kriteria
Ekslusi

Polip nasi
Kolesteatom
Keganasan/kelainan kongenital
immunodefisiensi

BMI
BMI 18,5
kg/m2

underweig
ht

BMI > 18,5 -

22,9 kg/m2

normal

BMI > 23 -
24,9 kg/m2

overweight

BMI > 25
kg/m2

Obese

Standar WHO Asia Pasific, 2000

Otitis media kronik

Grup
eksperimen

Rhinosinusitis kronis

Tonsilitis kronis

Ukur
BMI
(hasil
dan
persenta
se)

Grup kontrol

Hasil
Tabel 1. Data demografi dan
karakteristik

Mean age and sex ratio were similar.

The persentages of patien with history of
hipertension dan DM did not differ among these
groups.

 Rerata BMI grup A, B,

C memiliki nilai yang
lebih tinggi
dibanding grup
kontrol
P < 0,05

Ket :
Group A otitis media
kronis
Group B rhinosinusitis
kronis
Group C tonsilitis kronis

 Persentase pasien
obese pada grup A,
B, C >> dibanding
grup kontrol
Persentase pasien
kelebihan berat
badan tidak berbeda
secara signifikan
dalam setiap
kelompok relatif
terhadap kelompok
kontrol
Ket :
Group A otitis media
kronis
Group B rhinosinusitis
kronis
Group C tonsilitis kronis

Korelasi antara lamanya penyakit dan BMI pasien

COM, rhinosinusitis kronis, dan tonsilitis kronis

Hubungan yang signifikan

didapatkan pada pasien dengan
tonsilitis kronis (correlation
coefisien = 0.231, p<0.005), tetapi
tidak pada grup yang lain

Diskusi
Konsentrasi
inflamation
marker
Termasuk : CRP
& IL-6

Jaringan adiposa

Organ sekretori
aktif

DM

Obese ()
Chronic low
grade
inflamation
Leptin
adipokinase
Adiponectin
IL-6, IL-8, IL18
TNF-
Macrophage
inflamatory
protein-1

CVD
hiperten
si
Stroke
OA
kanker

Penyakit kronik
primer pada
otolaringologi
-

Otitis media kronis

Rhinosinusitis kronis
Tonsilitis kronis

Otitis media
Kronis

sitokin
Remodelling
jaringan

Obesitas
Perubahan yang
terkait obesitas
pada ekspresi
sitokin mungkin
mempengaruhi
ekspresi sitokin
yang terkait
dengan otitis
media.

TNF-a, fibroblast
growth factor,
dan bone
morphologeneti
c proteins

IL-1 , IL-1, IL2, dan IL-6

Rhinosinusitis
kronis

defek

Super antigen
stafilokokal
Hipote
sis

Kelebihan
respon
inflamatory

barrier imun
Tranducer dan aktivator sinyal
transkripsi 3, suatu mediator
transkripsional dari keluarga
sitokin IL-6, memainkan peran
penting pada pertahanan host.

Kesimpulan
Rerata IMT dan presentase pasien obese secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok pasien
dengan penyakit inflamatori otorhinolaringologi

Penelitian lebih lanjut :

Menunjukan hubungan antara obesitas dan
penyakit THT kronik lainnya, seperti mekanisme
yang menghubungakan obesitas dengan
penyakit ini

TERIMA
KASIH