Está en la página 1de 14

ANALISIS SOSIAL

ANALISA SOSIAL
Tiga kecenderungan kesadaran (pandangan)
perubahan sosial:
Magis
Fungsional / Naif
Struktural / Kritis
Dasar analisa sosial:
Pandangan terhadap manusia
Pandangan terhadap masyarakat
Pandangan terhadap ilmu pengetahuan

Pengertian analisa sosial:


Meneliti dan menilai, situasi dan kondisi masyarakat dengan
memfokuskan perhatian pada hubungan-hubungan antar kekuatan
kelompok-kelompok yang ada (social relationship), baik hubungan
ekonomi, politik, ideologi budaya, pendidikan dan ilmu
pengetahuan, gender dan lingkungan hidup.
Pentingnya melakukan analisa sosial:
Memahami posisi kelompok masyarakat tertentu dalam hubunganhubungan tersebut diatas,
Memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh kelompokkelompok masyarakat oleh mereka sendiri,
Membangun kesadaran baru untuk melakukan perubahanperubahan terhadap situasi dan kondisi mereka,
Dasar untuk merumuskan rencana tindakan (action plan) yang perlu
dilakukan untuk melakukan perubahan-perubahan.

Masalah sosial:
Dalam kehidupan sosial baru bisa dikatakan ada
Masalah bila ada hubungan sosial (social relationship)
antara kekuatan-kekuatan kelompok yang ada dalam
masyarakat, yang melahirkan situasi dan kondisi,
dimana ada kelompok yang dirugikan dan kelompok
yang mengambil keuntungan dari hubungan itu. Situasi
dan kondisi inilah yang disebut ketidak-adilan.
Hubungan sosial itu bisa terjadi dalam hubungan
ekonomi, budaya, ideologi, ilmu pengetahuan dan
teknologi, gender dan lingkungan hidup.

Situasi dan kondisi ketidak-adilan terjadi bila:


Ada eksploitasi dan ada kelompok yang lebih diuntungan dan
kelompok yang dirugikan dalam hubungan-hubungan ekonomi,
Ada kelompok-kelompok yang mendominasi dan kelompok yang
didominasi dalam hubungan-hubungan ideologi, budaya,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan gender,
Ada kelompok masyarakat yang menekan dan menguasai dan
kelompok yang ditekan dan dikuasai dalam hubungan-hubungan
politik,
Ada tindakan-tindakan kelompok masyarakat yang menimbulkan
kerusakan-kerusakan terhadap sistem ekologis yang berdapak
negatif pada kehidupan fisik dan sosial.

. PERUBAHAN SOSIAL:
Paradigma perubahan sosial :
Pandangan magis: Perubahan kehidupan manusia/kelompok
manusia semata-mata ditentukan oleh kekuatan diluar manusia.
Manusia tidak memiliki daya untuk merubah situasi diri dan
lingkungan sosialnya.
Pandangan fungsional: Perubahan manusia ditentukan oleh faktor
internal dalam dirinya dan tidak ada hubungannya dengan faktor
eksternal atau hubungan-hubungan sosialnya. Kalau ada kelomok
manusia yang miskin maka itu kesalahan mereka sendiri dan
mereka sendirilah yang harus memperbaiki dirinya. Konsep ini yang
disebut social change.
Pandangan struktural: Perubahan sosial ditentukan oleh faktor
eksternal (hubungan-hubungan sosial). Hubungan-hubungan sosiallah yang menciptakan kondisi adil atau tidak adil bagi kelompok
masyarakat. Oleh karena itu perubahan sosial yang lebih adil bisa
terjadi bila hubungan sosial itu diperbaiki. Konsep ini yang disebut
Social Transformation.

Melakukan transformasi sosial:


Melakukan perubahan secara mendasar
terhadap hubungan-hubungan sosial yang
menciptakan situasi dan kondisi ketidakadilan ( ekonomi, budaya, ideologi, ilmu
pengetahuan dan teknologi, gender dan
lingkungan hidup) menuju pada
hubungan-hubungan yang lebih adil.

Cara melakukan analisa sosial


Terlibat secara langsung dalam kehidupan sosial masyarakat tertentu,
Mengamati dan mengidentifikasi fakta-takta yang ada, biasanya muncul sebagai
keluhan-keluhan masyarakat (Freire: kodifikasi),
Mendiskusikan/mengurai fakta-fakta (Freire: dekodifikasi) untuk menemukan isu
sentral atau kata kunci (key word),
Mempertanyakan secara terus menerus, mengapa masalah itu terjadi dengan
mempertanyakan hubungan antar kelompok-kelompok yang ada dan hubugannya
dengan apa yang dikatakan sebagai masalah tersebut,
Menilai posisi diri dalam peta hubungan-hubungan antar kelomok masyarakat
tersebut,
Mencari peluang-peluang yang mungkin bisa dilakukan untuk memecahkan masalah
dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman masyarakat dimasa lalu
(keberhasilan dan kegagalannya), dan mengidentifikasi siapa yang harus diajak
bekerjasama dan siapa yang akan menghambat,
Merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah
tersebut (menentukan apa, kapan, dimana dan siapa serta bagaimana).

HAK WARGA NEGARA


Hubungan Negara (state) dan Masyarakat (Society)
Setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk
hak atas pangan pakaian perumahan dan perawatan kesehatan
serta pelayanan sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan
pada saat menganggur menderita sakit cacat, menjadi janda/duda,
mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya yang mengakibatkan
kekurangan nafkah yang berada diluar kekuasaanya (Pasal 25 ayat
1 DUHAM)
JARI Indonesia memandang bahwa pembangunan adalah
pemenuhan hak-hak asasi masyarakat, sehingga fungsi utama
negara bagi masyarakatnya adalah untuk memfasilitasi pemenuhan
hak-hak dasar manusia. Jadi pembangunan bagi JARI Indonesia
bukanlah tujuan (end), melainkan sarana (tools) untuk pemenuhan
hak-hak dasar warganya.

Karena itu, sudah selayaknya warga negara (citizen) berhak untuk


melakukan pengawasan pembangunan yang berbasis komunitas,
agar ada jaminan bahwa negara benar-benar menjalankan
pemenuhan hak-hak dasar warganya. Kontrol pembangunan harus
dilandasi atas pemahaman pemenuhan hak, sehingga
pembangunan dilihat dalam konteks Hak Asasi Manusia (HAM),
bukan merupakan kebaikan hati (charity) pemerintah.
Pengawasan pembangunan (development wacth) itu diartikan
secara konsepsional sebagai pemenuhan akan hak-hak dasar
rakyat. Mengenai HAK harus dipandang sebagai sesuatu yang tidak
bersifat statis, untuk pemenuhan hak-haknya masyarakatlah yang
harus memahami dan mendefinisikan pembangunan. Karena itu
pengawasan Pembangunan Berbasis Komunitas dimaksudkan
untuk membangun pemahaman masyarakat tentang pembangunan
itu sendiri. Dalam konsep ini masyarakat memmpunyai dua peran
kunci : peran untuk berpartisipasi dan peran untuk menilai (peran
kontrol).

B. HAK HAK DASAR BAGI


PENGAWASAN PEMBANGUNAN
JARI Indonesia berpendapat bahwa ketika
menjalankan fungsi pengawasannya, komunitas
berhak mendapatkan perlindungan sebagai
pengawas pembangunan. Setidaknya ada 9
hak-hak dasar pengawas pembangunan.
Sebagian hak-hak tersebut telah terjamin baik
dalam konvensi (perjanjian) internasional
maupun dalam peraturan perundang-undangan
nasional, yaitu :

Hak untuk Mendapatkan Informasi


Pasal 19 DUHAM, pasal 19 Kovenan
Internasional mengenai Hak-hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya (ICCPR), TAP MPR
No. XVII/MPR/1998 tenatng HAM pasal
20-21-28 F UUD 45,
Hak untuk Berpendapat
Pasal 19 DUHAM, UUD 45 pasal 28, UU
Pemerintahan Bebas KKN No. 28/99
pasal 9 Ayat I Huruf C.
Hak untuk Berorganisasi
Pasal 21 ICCR, pasal 20 DUHAM ayat
1,2, UUD 45 pasal 28

Hak untuk Melakukan Pengaduan


UU No. 8 Thn 1999 tg. Perlindungan Konsumen
pasal 4 Huruf D, Deklarasi Kedaulatan Penuh
terhadap seluruh SDA. Resolusi majelis Umum
Deklarasi point ke 2.
Hak Saksi untuk Dilindungi
UU Pemerintahan Bebas KKN No. 28/99 Pasal 9
Ayat 1 Huruf D, UU No. 26 Thn 2000 tg.
Pengadilan HAM pasal 34 ayat 1.

Hak untuk Mengajukan Keberatan


Belum ditemukan atas hukumnya
Hak untuk Menerima Pertanggungjawaban
UU No. 28 Thn 1999 tg. Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, penjelasan pasal 3 angka 7.
Hak untuk Restitusi/Pemulihan
Deklarasi Prinsip-prinsip Dasar Keadilan Bagi Korban Kejahatan dan
Penyalahgunaan Kekuasaan. Resolusi Majelis Umum PBB 40/34, 29
Nopember 1985, Deklarasi point ke 8, point ke 18, UU No 26 Thn 2000
tg Pengadilan HAM pasal 35 ayat 1, UU No. 8 Thn 1999 tg. Perlindungan
Konsumen Pasal 4 Huruf h.
Hak untuk terlibat dalam Pembangunan
Deklarasi Hak atas Pembangunan. Resolusi Majelis Umum 41/128 pada 4
Desember 1986 pasal 1 ayat 1, 2, pasal 2 ayat 1, 2, 3, Pasal 8 ayat 1, 2,
Deklarasi Kedaulatan Penuh terhadap Seluruh SDA Resolusi Majelis Umum
PBB 1803 (XVII), 14 Desember 1962 point ke 1, UU No. 28 Thn 1999 tg.
Penyelenggaraan Negara bebas KKN pasal 8 ayat 1, 2, pasal 9 ayat 1, 2, 3.

También podría gustarte