Está en la página 1de 35

By: Nana Supriyatna

PSIK FKK-UMJ

Askep Lansia
Mobilisasi: Kemampuan untuk bergerak

bebas (Potter, 93, h.1469)

Perubahan-Perubahan Biologis
Sistem Pergerakan
Perubahan Tulang
Tulang adalah penyangga dan memfasilitasi

pergerakan
Perubahan behubungan dengan waktu (Miller
95. h.299)
Fungsi tulang: Tempat penyimpanan Ca,
memproduksi sel darah, penukung & pelindung
organ
Lanjutan...

Komposisi Tulang :
Penyempitan diskus

vertebra penurunan
tinggi badan postur
tubuh bungkuk dengan
penampilan barrel chest
Kekakuan rangka tulang
dada pada saat
mengembang
Penurunan produksi tulang
kortikal dan trabekular
peningkatan resiko
fraktur

Perubahan Otot

Hilang massa otot


disebabkan: berkurang/
menurunnya ukuran &
jumlah serat otot
Serat otot diganti oleh
jaringan dan diakhiri oleh
jaringan lemak
berakibat penurunan
fungsi dan hilangnya
kekuatan & ketahanan
otot.

Sendi Dan Jaringan


Perubahan dimulai dekade

3 pengaruihi tendon,
ligamen, cairan sinovial
menyababkan:
Kesulitan ekstensi & fleksi
Penurunan fleksibilitas
struktur fibrosa
Berkurangnya proteksi dari
kekuatan pergerakan
Erosi tulang dibawah
kartilago
Hilangnya kemampuan
jaringan penyambung
mentransmisi kekuatan
penegangan

Akibat lanjut Imobilisasi


Perubahan Fisiologis: Metabolik,

pernafasan, vaskular, otot & tulang, kulit,


bak
Perubahan Psikologis: Gangguan emosi,
intelektual, sensori & sosiokultural
Tanda-tanda gangguan mobilisasi:
Nyeri bila digerakkan, kaku sendi/tulang,

terbatas bergerak, lumpuh

Pencegahan Primer
Estrogen Estrogen Replacement

Therapy (ERT)
Diet Konsumsi makanan tinggi
kalsium dan vitamin D
Olah raga

Pencegahan Sekunder
Pengkajian Sistem Muskulo Skeletal
TB, BB, postur tubuh, gaya berjalan
Aktifitas pola istirahat
Pengkajian diet
Pengobatan
Kombinasi mobilitas, kekuatan dan
keseimbangan
Cedera masa lalu (riwayat fraktur)
Keamanan lingkungan lansia tinggal

Pemeriksaan Fisik :
Adanya kiposis atau skoliosis
Adanay nyeri tekan
Keterbatasan rotasi, ROM
Pembengkakan pada area
persendian
Adanya subluksasi
Nyeri dan kekakuan sendi

Masalah muskuloskeletal yang


sering terjadi pada lansia
Osteoporosis
Suatu kondisi penurunan massa tulang
secara keseluruhan, merupakan suatu
keadaan tidak mampu berjalan/bergerak.
insidenya lebih banyak terjadi pada
wanita
Hilangnya substansi tulang menyebabkan
tulang menjadi lemah secara mekanis dan
cenderung untuk mengalami fraktur baik
spontan maupun karena trauma minimal

Fraktur yang sering ditemukan

adalah fraktur vertebra, tulang


panggul dan dan lengan bawah.
fraktur membatasi mobilitas dan
menempatkan pasien pada resiko
tinggi untuk mengalami kemunduran
status fungsional dan perkembangan
komplikasi akibat keterbatasan
mobilitas

Osteoartritis penyakit
degeneratif sendi
Adalah gangguan yang berkembang secara

lambat, tidak simetris, dan noninflamasi yang


terjadi pada sendi yang dapat digerakan
khususnya pada sendi-sendi yang menahan berat
tubuh
Ditandi oleh degenerasi kartilago sendi dan
pembentukan tulang baru pd bagian pinggir sendi
Kartilago menjadi buram, kuning, permukaannya
kasar dan terdapat area malacia
Ketiga lapisan kartilago menjadi lebih tipis
permukaan tulang tumbuh makin dekat satu sama
lain diikuti inflamasi sinovial
Pada saat permukaan sendi menipiskan kartilago
tulang subkondrial meningkatkan kepadatannya
dan menjadi sklerosis

Manifestasi klinis :
Nyeri, kekakuan, hilangnya gerakan,

penurunan fungsidan deformitas sendi


Pada awalnya nyeri terjadi bersama gerakan
nyeri saat istirahat
Berkurangnya rentang gerak, pembesaran
tulang, dan tanda-itanda inflamasi saat-saat
tertentu
Nodus Heberden pada sendi-sendi interfalang

Penatalaksanaan
Mengidentifikasi aktifitas yang dapat

meningkatan tekanan pada sendi


Penggunaan alat bantu untuk mengurangi
beban berat pada sendi yg sakit
Operasi penggantian sendi bila diindikasikan

Artritis Reumatoid
Suatu penyakit kronis, sistemik, yang

secara khas berkembang perlahan-lahan


dan ditandai dengan adanya radang yang
sering kambuh pada sendi-sendi dan
strutur yang berhubungan
pada lansia AR digolongkan kedalam 3
kelompok :
1. AR klasik sendi-sendi kecil pada kaki
dan tangan
2. AR yang memiliki radang sinovitis
melibatkan pergelangan tangan
3. AR mempengaruhi bagian proksimal sendi,
bau dan panggul ditandai kekakuan
pada pagi hari, bengkak, nyeri tekan,
penurunan kekuatan genggaman

Jika tidak diistirahatkan AR akan


berkembang menja di 4 tahap :
1. Terdapat radang sendi dengan

pembengkakan membran sinovial tidak


ada perubahan yang bersifat merusak
2. Secara radiologis kerusakan tulang pipih
atau tulang rawan klien mungkin
mengalami keterbatasan gerak tetapi tdk
ada deformitas sendi
3. Jaringan ikat fibrosa yg keras menggantikan
pannus, sehingga mengurangi ruang gerak
sendi terjadi penurunan gerakan sendi,
perubahan kesejajaran tubuh dan deformitas
4. Jaringan fibrosa mengalami kalsifikasi
immobilisasi sendi secara total

Penatalaksanaan :
Anti inflamasi
Anti inflamasi nonsteroid
Kortikosteroid
Implikasi keperawatan
Meningkatkan pemahaman klien
mengenai AR
Mempertahankan pergerakan dan
kekuatan untuk mencegah
deformitas sendi

Fraktur
Fraktur yang berhubungan dengan

osteopososis merupakan penyebab


utama morbiditas dan disabilitas
pada usia tua
Fraktur kompresi vertebra
Fraktur panggul

Fraktur kompresi vertebra


Gejala yang sering dijumpai adalah nyeri
akut pada bagian tengah sampai bawah
dapat terjadi karena trauma minimal
melepas kancing pada bagian punggung,
membuka jendela, merapihkan TT
Fokus perawatan :
Kurangi gejala dengan tirah baring
Relaksasi otot --. Untuk mengurangi
spasme otot
Latihan meningkatkan tonus otot
Ajarkan cara mencegah ketegangan
punggung

Praktur Panggul
Lansia mengalami cedera ini karena jatuh
3 % kejadian fraktur panggul dari semua jenis

fraktur yang terjadi pada lansia


Menimbulkan 5 29 % kematian pada lansia akibat
fraktur ini
Berdampak sangat berat mempengaruhi kualitas
hidup dan menantang kemampuan hidup pd lansia

Manifestasi klinis :
Rotasi eksternal, pemendekan ekstremitas yang
terkena, nyeri berat serta nyeri tekan pada lokasi
fraktur

Penatalaksanaan
Pembedahan

Implikasi Keperawatan
Waspadai waktor pra operasi dan pasca operasi

Masalah Keperawatan yang


sering terjadi pada lansia
dikeluarga/panti:
1. Ketebatasan/gangguan pergerakan

2. Keterbatasan aktivitas sehari-hari


3. Gangguan ras nyaman: neri (akut/aktual)
4. Resiko terjadi injuri (jatuh, luka, dsb)

Penyebab Imobilisasi
Jatuh / kecelakaan
Artritis
Osteoporosis
Keterbatasan aktivitas karena penyakit

menahun.

Faktor Penyebab
Jatuh/kecelakaan Lansia
1. Faktor Dari Dalam

Penurunan penglihatan, perubahan cara


berjalan, penurunan kekuatan otot,
keseimbangan, hipotensi, penyakit;
parkonson, hati & jantung

2. Faktor Dari Luar

Lantai basah/licin, kabel-kabel listrik


berserakan, tangga, gataran

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian

Fokus mengidentifikasi faktor risiko jatuh &


osteoporosis, konsekuensi fungsional
ADLs

2. Wawancara

Terhadap penampilan muskuloskeletal, risiko


osteoporosis & jatuh, tentang menopause
khusus wanita

3. Obseravasi

Kemampauan mobilisasi & aktivitas,


lingkungan yang berisko jatuh

Pengkajian Kenyamanan
Lingkungan (Miller, 1995. Hal
314)
1. Pencahayaan
2. Bahaya

6. Kamar Tidur
7. Dapur

3. Perabot rumah

8. Alat-alat bantu
9. temperatur

tangga
4. Tangga
5. Kamar mandi

Diagnosa
Teridentifikasi resiko terjadinya jatuh &

tidak nyman : resiko injuri


Perubahan pergerakan terbatas karena
artritis, depresi, nyeri kronik, kerusakan
neurologi: keterbasan pergrakan bukan
ketidakmampuan bergerak
Lansia yang phobia jatuh: takut b.d
ketidakseimbangan tubuh, ditandai dengan
riwayat jatuh, dsb

TUJUAN
Mencegah injuri lansia yang beresiko

osteoporosis
Modifikasi lingkungan
Tersusun program pencegahan
osteoporosis

INTERVENSI
PROMOTIF
Konsumsi makanan tinggi kalsium
Konsumsi makanan yang mengandung vit.A
Olahraga: berjalan, jogging, aerobik 1 jam/hr

sepatu sesuai
Meningkat intake cairan & makana berserat
jika mengkonsumsi suplemen kalsium
Berjemur matahari
Hindari rokok

PREVENTIF
Pemberian strogen

terutama wanita
premenopause (Lindsay,
1987) mencegah
kerusakan & kesakitan
karena fraktur
Kalsium wanita post
menopasue > laki-laki
Kalsium karbonat sbg
sumber kalsium & ada
antisida
Vit A tdk > 5000 ui/ hr
dapat proses
mempengaruhi proses
perbaikan tulang

Tidak dianjurkan

gangguan kalsium
dengan gangguan
hati/yang beresiko
terjadinya batu
hati2 berinteraksi
dengan obat
Dewasa sebaiknya
mengkonsumsi vit D
400 ui/hr hati2
dapat merusak & M#
eksresi kalsium

Program pencegahan jatuh dan luka karena


jatuh dirumah perawtan (panti) dan di RS
(Miller, 1995)
Identifikasi yang berisiko jatuh
Selama pengkajian indentifikasi hal-hal yang

menjadi resiko (mis: obat-obatan, riwayat


jatuh, penurnan kognitif, penurunan fs
pergerakan, usia > 75thn)
Dokumentasi faktor resiko
Tentukan waktu untuk mengkaji ulang resiko
(misalnya tiap shif, tiap hari, dst)
Gunakan kode warna pada pasien yang termasuk
dalam program ini.

Pendidikan pada staf, pasien dan keluarga

Beri tahu pasien & keluarga tentang program

pencegahan jatuh dengan menggunakan brosur


yang berisi informasi tentang mencegah dan
membantu jika terjadi jatuh
Berikan pendidikan kes. Pada staf tentang
progra, pencegahan jatuh & resiko untuk jatuh,
terutama faktor-faktor yang dipengaruhi oleh
staf (penghalang, alas kaki)
Gunakan poster dan pamflet dan lakukan
ditempat tinggi yang mudah dilihat untuk
program pencegahan.

Intervensi yang dapat dilakukan untuk semua


pasien yang berisiko tinggi:

Pertahankan lampu panggil tetap dalam jangkauan


setiap waktu
Yakinkan tempat tidur dalam posisi yang rendah
& roda dalam keadaan terkunci
Pertimbangkan untuk menggunakan monitor
deteksi yang bergerak
Jika menggunakan pembatasan, eveluasi kembali
penggunaannya setaip shif
Orientasikan pasien dengan semua anggota shif
Sampaikan pada asisten aktivitas harian dan coba
untuki mengantisipasi kebutuhan pasien sebelum
mereka meminta pertolongan
Motivasi pasien untuk memanggil jika butuh
pertolongan
Dokumentasikan intervensi pecegahan jatuh di
kartu pasien

Evaluasi keperawatan
Evaluasi tergantung tahapan resiko

tinggi terjadi osteoporosis pada lansia,


sehingga resiko jatuh dan injuri dapat
dicegah. Evaluasi disini untuk
memfasilitasi dokumentasi terhadap
intervensi yang menjadi faktor resiko
misal dengan memodifikasi lingkungan
dan program pencegahan jatuh

Peran perawat Dirumah


1.
2.

3.
4.

5.

Kenali kemampuan lansia; ROM, gaya berjalan,


latihan gerak, toleransi aktifitas & posisi tubuh
Pelajari cara: mengangkat, mengatur posisi,
memindahkan dari tempat tidur ke kursi
sebaliknya, memberi makan & mengehatui
aktivitas yang boleh/tidak dilakukan
Pelajari cara mencegah & merawat lansia:
olahraga, makanan, lingkungan, kaku & bengkak
sendi, ROM
Pertahankan lingkungan yang aman & nyaman:
penyusunan barang, cahaya, lantai, lingkungan
psikologis, kesempatan beraktivitas dan alat
bantu
Pemeriksaan ke pelayanan kesehatan

Wassalam..

También podría gustarte