Está en la página 1de 36

Good Corporate

Governance
GCG DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Tuntutan good governance menjadi salah satu isu penting di


Indonesia sejak krisis finansial pd th 1997-1998 yg meluas
menjadi krisis multi dimensi;
Krisis mendorong arus balik adanya tuntutan reformasi dlm
penyelenggaraan negara termasuk pemerintahannya;
Penyebab krisis karena buruknya /salah kelola dalam
penyelenggaraan tata pemerintahan (poor governance), a.l. : (1)
dimensi kekuasaan oleh 1 pihak terhadap pihak2 lainnya, shg
pengawasan jadi sulit dilakukan; (2) terjadinya tindakan KKN; (3)
rendahnya kinerja aparatur termasuk dalam pelayanan kpd publik
atau masyarakat di berbagai bidang.

Lanjutan
Pihak-pihak yg dituntut utk melakukan
reformasi tdk hanya negara saja, tapi juga
dunia usaha (corporate) dan masyarakat luas
(civil society);
Secara umum tuntutan reformasi berupa
penciptaan good corporate governance di
sektor swasta, good public governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara, dan
pembentukan good civil society atau
masyarakat luas yg mampu mendukung
terwujudnya good governance

Lanjutan
Dalam governance terdapat 3 pilar yg terlibat:
o Pertama, public governance yg merujuk pada
lembaga pemerintahan, sehingga dapat
diartikan sebagai tata kepemerintahan yg
baik di lembaga-lembaga pemerintahan;
o Kedua, corporate governance yg merujuk pd
dunia usaha, sehingga dapat diartikan
sebagai tata kelola perusahaan yg baik;
o Ketiga, civil society atau masyarakat luas.

Kejadian di sekitar kita

Sejumlah anggota DPR terkenal, yang


tengah merancang berbagai macam
perundangan, ternyata hanya memikirkan
diri sendiri dan terlibat konflik
kepentingan.

Kejadian di sekitar kita


Seorang pialang terkemuka berhasil meyakinkan
banyak individu dan institusi terkemuka untuk
melakukan investasi di perusahaan pialang tsb.
Selain karena reputasi sang pialang, investor
yakin uangnya aman dan berkembang karena
selama belasan tahun para investor dapat
menerima return yang stabil sebesar 10% per
tahun.
Miliaran uang mereka kemudian ternyata tidak
bisa ditarik.
Membayar investor lama dengan uang dari
investor baru.

BENTUK PENYALAHGUNAAN
YANG BANYAK TERJADI

Sebab terjadinya KKN pada


proses pengadaan pemerintah
akibat dari terjadinya 10 Tindak
Korupsi (PBB)

Keppres 18/2000
sudah adatetapi,
Prakteknya ini
yang sering terjadi
!

lam
a
d
ain
m
o
d
3
i
s
i
s
Po sep good
e
kon
c
n
a
rn
e
v
o
g

Mencakup
media, instansi
non pemerintah

a. Pegawai Negeri
Sipil
b. Anggota Tentara
Nasional Indonesia
c. Anggota Kepolisian
Negara Republik
Indonesia

Mencakup
masyarakat sipil

Janganlah ini yang terjadi di berbagai korporasi di


Indonesia

Implementasi GCG-lah jawabannya !!

GCG diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang


kuat serta kokoh bagi korporasi Indonesia..Mari bersama

Beberapa Tipikal Penyimpangan Korporasi


a. Penggunaan perusahaan sebagai vehicle untuk
mendapatkan dana murah dari masyarakat.
b. Ketidakterbukaan atas informasi bisnis yang berisiko.
c. Penggunaan nama perusahaan untuk pinjaman pribadi.
d. Keputusan bisnis yang diambil karena moral hazard.
e. Intervensi pemegang saham atau pihak lain dalam
kegiatan perusahaan.
f.

Adanya praktik perusahaan dalam perusahaan.

g. Perusahaan highly leveraged tidak mempertimbangkan


service capacity.
h. Diversifikasi dan ekspansi usaha yang tidak prudensial.
i.

Risiko tidak dikelola secara hati-hati.

j.

Diabaikannya hak-hak pemegang saham minoritas.

Mengapa GCG harus


diimplementasikan?
Bad Corporate Governance

Company

Company

Bad Corporate
Governance

Good Corporate
Governance

Mengapa Good Corporate Governance diperlukan?

Apabila Perusahaan
Dikelola dengan
Baik/Amanah

Prinsip-prinsip GCG

Efficient
Competitive
Sustainable Growth
High Return
Optimum Value

Manfaat Implementasi GCG


Pengelolaan sumber daya korporasi secara amanah dan
bertanggungjawab, yang akan meningkatkan kinerja
korporasi secara sustainable.
Perbaikan citra korporasi sebagai agen ekonomi yang
bertanggungjawab (good corporate citizen) sehingga
meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm).
Peningkatkan keyakinan investor terhadap korporasi
sehingga menjadi lebih atraktif sebagai target
investasi.
Memudahkan akses terhadap investasi domestik dan
asing
Melindungi Direksi dan Dewan Komisaris dari tuntutan
hukum

Apa itu GCG?


Diterjemahkan sebagai:
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Bertujuan untuk:
Menciptakan nilai tambah bagi seluruh
pemegang kepentingan (stakeholders)

Definisi Good Corporate Governance


SISTEM :
Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan dikendalikan
untuk meningkatkan kemakmuran bisnis secara accountable
untuk mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tidak mengabaikan kepentingan stakeholder
lainnya.
STRUKTUR :
Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan
tanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan atas
korporasi, mencakup proses kontrol internal dan eksternal
yang efektif serta menciptakan keseimbangan internal (antar
organ perusahaan) dan keseimbangan eksternal (antar
stakeholders)
(diadaptasi dari OECD)

GCG merupakan proses dan struktur yang digunakan oleh


organ Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha
dan akuntabilitas Perusahaan guna mewujudkan nilai
Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan Pemangku Kepentingan
(stakeholders)

Menurut FCGI
(Forum for Corporate Governance in
Indonesia) :

Yaitu separangkat peraturan yang


mengatur hubungan yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban dari :
pemegang saham,
pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditor,
pemerintah,
karyawan, serta
para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya .

Dengan kata lain.

Corporate Governance
Suatu sistem yang
mengatur dan
mengendalikan perusahaan.
TUJUANNYA menciptakan
nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan
(stakeholders).

Good Corporate Governance in Simple Terms


For the balanced interests
of shareholders
and other stakeholders

Doing the right thing


Doing the thing right

Based on the principles:


Transparency
Accountability
Responsibility
Indepedency
Fairness

Transparan
Akuntabel
Tanggungjawab
Independen
Kewajaran

GCG

MELAKUKAN APA YANG DITULIS DAN


MENULISKAN APA YANG DILAKUKAN

Prinsip-prinsip GCG= TARIF


TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
RESPONSIBILITAS
INDEPENDENSI
FAIRNESS

Prinsip GCG - TARIF


Transparansi yaitu perusahaan harus menyediakan
informasi yang material dan relevan dengan cara yang
mudah diakses dan dipahami oleh pemangku
kepentingan.
Akuntabilitas yaitu perusahaan harus dapat
mepertanggungjawabkan kinerjanya secara trasnparan
dan wajar
Responsibilitas yaitu perusahaan harus mematuhi
peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
Independensi yaitu perusahaan harus dikelola secara
independen, dan
Fairness yaitu perusahaan harus senantiasa
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya

PENTINGNYA GCG

Parameter Implementasi GCG


Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana
perusahaan telah mematuhi aturan-aturan yang ada
dalam memenuhi prinsip-prinsip GCG;
Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu
sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai
dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG
dan kelengkapan perangkat dalam memenuhi
kebutuhan implementasi GCG
Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana
perusahaan telah menampilkan bukti (evidence) yang
menunjukkan bahwa perusahaan telah mendapatkan
manfaat yang nyata dari perapan prinsip GCG di
dalam perusahaan.

Implementasi GCG, dapat ditinjau


dari aspek :

Peraturan dan Kelembagaan


GCG di Indonesia

Komitmen GCG Pemerintah dan Bank Indonesia

Dibentuknya Komite Nasional tentang Kebijakan


Corporate Governance (KNKCG) melalui
Keputusan Menko Ekuin Nomor:
KEP/31/M.EKUIN/08/1999 tentang pembentukan
KNKCG . Menerbitkan Pedoman GCG Indonesia
Saat ini telah dibentuk Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) sebagai pengganti KNKCG
melalui Surat Keputusan Menko Bidang
Perekonomian Nomor: KEP/49/M.EKON/11/2004.
Terdiri dari Sub-Komite Publik dan Sub-Komite
Korporasi.

Komitmen GCG Pemerintah dan Bank Indonesia


(ii)
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN
Nomor Kep-133/M-PBUMN/1999 tentang
Pembentukan Komite Audit bagi BUMN.
SE Ketua Bapepam Nomor Se-03/PM/2000 tentang
Komite Audit yang berisi himbauan perlunya Komite
Audit dimiliki oleh setiap Emiten.
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2008
Tentang Pedoman umum pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa BUMN.
Keputusan Menteri BUMN No. 09A/MBU/2005
Tentang Proses Penilaian Fit & Proper Test Calon
Anggota Direksi BUMN

Komitmen GCG Pemerintah dan Bank Indonesia (iii)

SE Menteri BUMN No. 106 Tahun 2000 dan Keputusan


Menteri BUMN No. 23 Tahun 2000 - mengatur dan
merumuskan pengembangan praktik good corporate
governance dalam perusahaan perseroan.
Disempurnakan dengan KEP-117/M-MBU/2002
tentang Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/MMBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good
Corporate Governance Pada BUMN.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006
tentang GCG yang dirubah dengan PBI No.
8/14/GCG/2006.

Komitmen GCG Sektor Swasta


Bursa Efek
Pada tahun 2000, Bursa Efek Jakarta
(sekarang Bursa Efek Indonesia)
memberlakukan Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta Nomor Kep-315/BEJ/062000
perihal Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A
yang antara lain mengatur tentang kewajiban
mempunyai Komisaris Independen, Komite
Audit, memberikan peran aktif Sekretaris
Perusahaan di dalam memenuhi kewajiban
keterbukaan informasi serta mewajibkan
perusahaan tercatat untuk menyampaikan
informasi yang material dan relevan.

Komitmen GCG Sektor Swasta


Lahirnya Forum for Corporate Governance in Indonesia
(FCGI).
Lahirnya Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
Lahirnya Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD)
Lahirnya Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI)
yang kegiatannya antara lain mengadakan Forum LKDI untuk
membahas berbagai hal seperti tanggung jawab hukum bagi
Komisaris dan Direksi, undang-undang pencucian uang dsb.
Lahirnya Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA)
Lahirnya Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)
Lahirnya Asosiasi Auditor Internal (AAI)
Lahirnya Klinik GCG Kadin
Annual Report Award
Berbagai award tentang GCG
dll

Dukungan UU dan Peraturan mengenai GCG di Indonesia


Memuat penerapan prinsip
Tidak secara eksplisit
Memuat penerapan Memuat penerapan
GCG dalam hal pembentukan
Memuat penerapan
menjelaskan tentang
Prinsip GCG secara Prinsip GCG secara
Konisaris Independent &
Prinsip GCG secara
Penerapan prinsip GCG
Eksplisit dan
Eksplisit dan
Komite Audit
Eksplisit
terperinci
terperinci
Krisis Ekonomi
1997

SE-03/PM/2000 Bapepam
Kepmen BUMN
UU No.40/2007 tentang PT
No. 117/2002
UU No.8/1995 ttg Pasar Komite Audit
Pedoman GCG oleh
Tap MPR No. VII/2001
ttg Penerapan
Modal
Komite Nasional
UU No.19/2003
ttg Visi Indonesia
Praktik GCG
Letter on intens IMF tahun 1997
Kebijakan Corporate
ttg BUMN
Peraturan Pencatatan
Inpres No.7 thn 1999 ttg ]
Governance th 2001

UU No.17/2003
UU No.30/2002
Efek di Bursa IA
akuntabilitas kinerja lembaga
ttg Keuangan
ttg komisi pemberantasan
pemerintah
Pedoman GCG Perbankan
negara

tindak pidana korupsi


UU No.28/1999 tentang KKN Kep. Direksi BEJ No. 339/ Tahun 2004
2001 ttg Komisaris
UU No.31/1999 tentang
Pedoman Umum GCG
PBI
Independen & Komite
Pemberantasan korupsi
Tahun 2006
Audit
No. 8/4/PBI/2006

Kesadaran bagi
Seluruh PT & PT
terbuka

Keharusan bagi PT
terbuka

Himbauan bagi
Seluruh PT

Himbauan/kewajiban
Bagi BUMN dan
Perbankan

Keharusan bagi
BUMN

Harapan untuk Perbaikan


Adanya undang-undang atau peraturan yang
mengharuskan implementasi GCG khususnya
bagi perusahaan swasta.
Peningkatan governance bagi instansi
pemerintah terutama yang berkaitan dengan
pelayanan publik dan penegakan hukum - Ditjen
Pajak, Bea Cukai, Imigrasi, BPN, Institusi yang
mengeluarkan perizinan, dan institusi penegak
hukum.
Mengingat rendahnya tingkat implementasi GCG
di BUMD, maka perlu dipertimbangkan untuk
menyusun mekanisme yang dapat memaksa
BUMD untuk mengimplementasikan GCG.
Misalnya UU yang mengatur BUMD.

Harapan untuk Perbaikan (ii)


Sosialisasi dan asistensi tentang GCG
khususnya kepada perusahaan yang belum
go public.
Penerapan GCG yang dikaitkan dengan
upaya pencegahan korupsi di sektor
swasta.
Bapepam LK dan BEI perlu memberlakukan
aturan GCG yang lebih luas untuk semua
perusahaan yang go public.
Menjadikan GCG sebagai Corporate Culture.

GCG SEBAGAI CORPORATE CULTURE


Pedoman
Umum

GCG

Hukum &
Peraturan
yang
berlaku

Visi
Misi
Sasaran
Korporasi

Corporate/
Industry
Best
Practices

Internal
Best
Practices

Good Corporate Governance


Code
Peraturan Teknis / Pelaksanaan
Internalisasi / Sosialisasi

Implementasi
Corporate Culture

R
e
v
i
e
w

También podría gustarte