Está en la página 1de 48

Pemerinta

han
Berbasis
Sri
AkrualHaryati

Yogyakarta, 28 Mei
2015

Siklus
Akuntansi
Bukti
Transaksi

Jurn
al

Laporan
Keuanga
n

Buku
Besar

Jurna
l
Penu
tup

Neraca
Saldo
Jurnal
Penyesua
ian

BASIS AKUNTANSI
Basis Akuntansi merupakan prinsipprinsip akuntansi yang menentukan
kapan pengaruh atas transaksi atau
kejadian harus diakui untuk tujuan
pelaporan keuangan.

Basis Kas (Cash


Basis of Accounting)
Basis Akrual
(Accrual Basis Of
Accounting)

Di samping kedua basis akuntansi tersebut, terdapat alternatif lain basis


akuntansi, yaitu:

Basis Akrual yang


Dimodifikasi
(Basis Modified
Accrual Basis)

suatu basis akuntansi yang


mengadakan pemisahan dengan
cara pendapatan dicatat
berdasarkan basis kas sedangkan
biaya berdasarkan basis akrual.

Perbandingan Basis Kas dan


Basis Akrual
Keunggulan

relatif sederhana;
mudah dipahami dan dilaksanakan;
proses audit lebih mudah
memudahkan dalam pengendalian
belanja

Basis Kas
Akuntansi berbasis Kas merupakan basis yang
secara tradisional digunakan oleh pemerintah di
berbagai negara. Pengakuan dan pengukuran
dilakukan berdasarkan Kas masuk dan Kas keluar.

Kekurangan

rentan manipulasi arus kas;


mendorong kecenderungan belanja sampai anggaran habis;
tidak ada pengendalian aset nonkas secara terkoordinasi melalui akuntansi;
aset terabaikan atau tidak digunakan dengan efektif;
pembengkakan utang dan risiko kebangkrutan tidak terdeteksi melalui akuntansi
dan LK;
hanya memberikan gambaran parsial tentang keuangan negara;
tidak memfasilitasi hubungan antara analisis ekonomis dengan output organisasi;
tidak menggambarkan beban keuangan yang sebenarnya terutama beban
penyusutan aset tetap; serta
tidak mampu menghasilkan neraca sehingga negara tidak pernah mengetahui
posisi dan risiko keuangan (blind spot accounting).

Perbandingan Basis Kas dan


Basis Akrual
Basis Kas Menuju
Akrual
Merupakan suatu pendekatan unik
yang dikembangkan oleh Indonesia
dan merupakan pendekatan Basis
Akuntansi Modified Accrual, sistem
akuntansi dan aplikasi komputer
yang
digunakan
dikembangkan
sendiri

Keunggulan
Dapat menyediakan laporan keuangan
sebagaimana diamanatkan UU;
Kementerian/Lembaga telah dapat
mengimplementasikan relatif cukup baik;
Telah menyediakan informasi akrual
walaupun secara periodik dan dengan usahausaha tambahan yang tidak berdasarkan
sistem.

Kekurangan

Belum memperlihatkan kinerja pemerintah secara keseluruhan (hanya fokus pada sumber daya
keuangan berupa kas financial assets).
Tidak menggambarkan beban keuangan yang sesungguhnya, karena beban yang diakrualkan
tidak diinformasikan dalam Laporan Realisasi Anggaran maupun laporan lainnya.
Kurang memberikan jejak atas perubahan nilai ekuitas pemerintah, karena setiap transaksi
terkait aset dan kewajiban akan langsung membebani ekuitas.
Hanya memberikan gambaran parsial bukan menyeluruh tentang keuangan negara sesuai
maksud UU 17 Tahun 2003
Informasi akrual hanya dapat disajikan secara periodik yaitu pada saat pelaporan (semester dan
tahunan)
Integrasi dengan SPAN sangat sulit dilakukan.

Perbandingan Basis Kas dan Basis


Akrual
Basis Akrual

Basis akuntansi di mana transaksi ekonomi atau


peristiwa akuntansi diakui, dicatat, dan disajikan
dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu
kas diterima atau dibayarkan
Pengakuan Biaya

Pilar Konsep
Basis Akrual

Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban


membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain,
pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka
titik ini dapat dianggap sebagai starting point
munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum
dibayar.

Pengakuan
Pendapatan
Pada saat pemerintah mempunyai hak untuk melakukan
penagihan dari hasil kegiatan pemerintah. Dalam konsep
akrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan
kas benar-benar diterima. Karenanya, dalam basis akrual
kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih,
sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.

Perbandingan Basis Kas dan Basis


Akrual
Keunggulan dan Kekurangan
Keunggul
an

Basis Akrual

Menghasilkan Laporan Keuangan yang lebih baik untuk pengambilan


keputusan
Pengalokasian sumber daya dapat diketahui lebih akurat;
Penilaian kinerja yang lebih akurat dalam satu tahun pelaporan
karena penilaian kesehatan keuangan dikaitkan pada kinerja
organisasi pemerintah;
Dapat menghasilkan nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang lebih baik;
Pengukuran penilaian biaya suatu program/kegiatan yang lebih baik;
Sesuai Reformasi Manajemen Keuangan pemerintah yang
diamanatkan UU;
Sesuai dengan international best practices, termasuk untuk
kebutuhan Government Finance Statistics-2001 (GFS 2001) yang
berbasis akrual;
Mengakumulasi kewajiban pembayaran pensiun;
Menyelaraskan/Meratakan belanja modal dengan akuntansi
penyusutan;
Mewaspadai risiko default hutang yang akan jatuh tempo bersanksi
denda;
Memungkinkan perundingan dan penjadwalan utang yang mungkin
tak mampu dibayar di masa depan yang masih jauh, tanpa tergesagesa;
Permintaan hair cut apabila posisi keuangan terlihat tidak tertolong

Kekur
angan
Relatif lebih
kompleks
dibanding basis
akuntansi kas
maupun basis
kas menuju
akrual sehingga
membutuhkan
SDM dengan
kompetensi
akuntansi yang
memadai

Basis CTA Vs. Accrual


Uraian

CTA
(Sekarang)

Akrual

1. Penyusutan Aset
Tetap

Aset yang digunakan pemerintah,


kecuali beberapa jenis aset tertentu
seperti
tanah,
mempunyai
masa
manfaat dan kapasitas yang terbatas.

2. Entitas Akuntasi

Entitas akuntansi merupakan unit pada


pemerintahan
yang
mengelola
anggaran, kekayaan, dan kewajiban
yang menyelenggarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan atas
dasar
akuntansi
yang
diselenggarakannya

3. Laporan Keuangan

Pokok :
1. LRA
2. Neraca
3. LAK
4. CaLK
Lainnya :
1. Lap. Kinerja
Keu.
2. Lap. Ekuitas

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan Atas Laporan Keuangan

Basis CTA Vs. Accrual


Uraian

CTA

Akrual

4. Unsur LRA

- Definisi Pendapatan basis akrual sebagaimana tercantum


dalam Paragraf 58 b. PP 24 dikeluarkan dari unsur LRA
dalam Paragraf 62-PP 71.
- Definisi Belanja Akrual sebagaimana tercantum dalam
Paragraf 58.d. PP 24 dikeluarkan dari unsur LRA dalam
Paragraf 62-PP 71.
- Definisi Penerimaan Pembiayaan sebagaimana tercantum
dalam Paragraf 58.g. PP 24 dimasukkan dalam definisi
Pembiayaan dalam Paragraf 62.d-PP 71

5. Laporan
Perubahan
SAL

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan


informasi kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya

6. Neraca

- Ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan Ekuitas dana


cadangan dihapus, digantikan dengan Ekuitas

7. Laporan
Operasional

- Menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah


ekuitas untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dalam satu periode pelaporan.
- Unsur LO mencakup Pendapatan Akrual, Beban, Transfer,
dan Pos Luar Biasa

Basis CTA Vs. Accrual


Uraian
8. Pengakuan
Belanja menjadi
Pengakuan
Belanja dan
Beban

CTA

Akrual

- Belanja menurut basis kas - Beban diakui pada saat


diakui pada saat terjadinya
timbulnya
kewajiban,
pengeluaran dari Rekening
terjadinya konsumsi aset,
Kas Umum Negara/Daerah
atau terjadinya penurunan
atau
entitas
pelaporan.
manfaat
ekonomi
atau
Khusus pengeluaran melalui
potensi jasa.
bendahara
pengeluaran
pengakuannya terjadi pada - Belanja diakui berdasarkan
saat
pertanggungjawaban
terjadinya pengeluaran dari
atas pengeluaran tersebut
Rekening
Kas
Umum
disahkan oleh unit yang
Negara/Daerah atau entitas
mempunyai
fungsi
pelaporan.
perbendaharaan.
- Khusus pengeluaran melalui
- Belanja menurut basis akrual
bendahara
pengeluaran
diakui pada saat timbulnya
pengakuannya terjadi pada
kewajiban atau pada saat
saat pertanggungjawaban
diperoleh manfaat.
atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh unit yang
mempunyai
fungsi
perbendaharaan.

Basis CTA Vs. Accrual


Uraian
9. Laporan
Operasional
a. Penyajian

CTA

Akrual

Menyajikan pos-pos sebagai berikut:


- Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
- Beban dari kegiatan operasional ;
- Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila
ada;
- Pos luar biasa, bila ada;
- Surplus/defisit-LO.

b. Ruang Lingkup

- Berlaku untuk setiap entitas pelaporan dan entitas


akuntansi,
baik
pemerintah
pusat
maupun
pemerintah daerah
- Menggambarkan
pendapatan-LO,
beban,
dan
surplus/defisit operasional dalam suatu periode
- Tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

c. Manfaat

Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan


operasional keuangan entitas pelaporan, tercermin
dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dan penyajiannya disandingkan dengan
periode sebelumnya.

Basis CTA Vs. Accrual

Uraian
9. Laporan
Operasional
d. Periode
Pelaporan

e. Struktur
Laporan

CTA

Akrual

Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam


setahun.
-

Apabila tanggal laporan suatu entitas


disajikan dengan suatu periode yang lebih
pendek dari satu tahun, harus memuat
informasi tertentu.

Struktur Laporan Operasional:


a. Pendapatan-LO
b. Beban
c. Surplus/Defisit dari operasi
d. Kegiatan non operasional
e. Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa
f. Pos Luar Biasa
g. Surplus/Defisit-LO

Manfaat Akuntansi Berbasis


Akrual
Memberikan gambaran yang utuh
atas posisi keuangan pemerintah
Menyajikan informasi yang
sebenarnya mengenai hak dan
kewajiban pemerintah
Bermanfaat dalam mengevaluasi
kinerja pemerintah terkait biaya
jasa layanan, efisiensi, dan
pencapaian tujuan

Pelaporan Keuangan
Berbasis Akrual

UNSUR LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH
BERBASIS AKRUAL
Laporan
Laporan Realisasi
Pelaksanaan
Anggaran
Anggaran
Laporan Perubahan SAL

Laporan
Finansial
Catatan Atas
Laporan
Keuangan

Neraca
Laporan Operasional
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas

Meliputi penjelasan atau daftar terinci


atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas

Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sebagai Subsistem dari Sistem


Akuntansi dan Pelaporan keuangan Pemerintah Pusat (SAPP)

SAI
SAI
Akuntansi dan
Akuntansi dan
Akuntansi
dan
Akuntansi dan
Pelaporan
Pelaporan
Pelaporan
Pelaporan
Barang Milik Negara
Keuangan
Barang
Milik Negara
Keuangan
Laporan Keuangan dan laporan
KELUARAN
barang kementerian
negara/lembaga
Diselenggarakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga dengan menggunakan Sistem
Aplikasi Terintegrasi (SAKTI)
Untuk masa transisi di 2015 digunakan Sistem

Gambaran Kebijakan Akuntansi


Pemerintah Pusat

untuk digunakan sbg


pedoman
penyelenggara
akuntansi, serta
pengguna laporan
keuangan.

Basis akuntansi
yang digunakan
adalah basis
akrual. Namun,
basis kas masih
digunakan untuk
LRA sepanjang
anggaran disusun
berdasarkan basis
kas.
Kebijakan Akuntansi digunakan sebagai penetapan pilihan atau penjelasan
rinci atas prinsip atau

mengatur prinsip2
akuntansi dan
pertanggungjawaban
pemerintah melalui
SAPP

1.

metode akuntansi yang diatur dalam SAP.


2. Pengaturan mengenai pilihan metode akuntansi atau petunjuk teknis pencatatan yang belum diatur
atau PMK KABA diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan lainnya
3. Kementerian Negara/Lembaga dapat menetapkan petunjuk teknis akuntansi di Lingkungan
Kementerian Negara/Lembaga dengan melalui pertimbangan dari Menteri Keuangan cq. Ditjen
Perbendaharaan

Buku Besar Kas dan Buku Besar Akrual


No

Buku Besar kas

Buku Besar Akrual

1.

Mencatat transaksi realisasi


anggaran seperti:
Est. Pendapatan yg dialokasikan
Alotmen Belanja
Realisasi Pendapatan LRA
Realisasi Belanja
Pengembalian Pendapatan LRA
Pengembalian Belanja

Mencatat transaksi akrual seperti:


Realisasi Pendapatan-LO
Realisasi Beban
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Penerimaan
Penyusutan dan Amortisasi
Penyesuaian Lainnya

2.

Menggunakan Jurnal standar Kas


yang selama ini telah digunakan
pada basis CTA

Menggunakan Jurnal Akrual sesuai


dengan Siklus Akuntasi

3.

Menghasilkan Laporan Realisasi


Anggaran (LRA)

Menghasilkan Laporan
Operasional (LO),Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), dan
Neraca

Migrasi Saldo Awal


No

Akun CTA

Mapping

Akun Akrual

1.

Aset

Aset

2.

Kewajiban
(kecuali akun Pendapatan
Ditangguhkan)

Kewajiban

3.

Ekuitas Dana Lancar


Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Lainnya

Ekuitas

Sistem Jurnal Korolari dari Buku Besar Kas ke


Buku Besar Akrual untuk Transaksi Anggaran
Transaksi

Transaksi Realisasi pada


Buku Besar Kas
Uraian

Dr

Pendapatan Utang kepada KUN

Pendapatan Pajak
Pendapatan PNBP
Pendapatan Hibah
Belanja/
Beban

X
X
X

Belanja Pegawai
Belanja Barang

X
X

Belanja Bunga Utang


Belanja Subsidi
Bantuan Sosial
Belanja Hibah
Belanja lain-Lain

X
X
X
X
X

Piutang dari KUN

Cr

Dibuatkan Jurnal Korolari pada


Buku Besar Akrual
Uraian

Dr

Diterima DEL

Pendapatan Pajak
Pendapatan PNBP
Pendapatan Hibah
Beban Pegawai
Beban Persediaan
Beban Jasa
Beban Pemeliharaan
Beban Perjalanan
Beban Brg.
Diserahkan Kepada
Masyarakat
Beban Bunga Utang
Beban Subsidi
Bantuan Sosial
Beban Hibah
Beban lain-Lain

Ditagihkan KEL

Cr

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

Sistem Jurnal Korolari dari Buku Besar Kas ke


Buku Besar Akrual untuk Transaksi Anggaran
Transaksi
Belanja Modal

Transaksi Realisasi pada


Buku Besar Kas
Belanja Modal
XXX

Piutang dari KUN


Uang
Persediaan

Dibuatkan Jurnal Korolari pada


Buku Besar Akrual
Aset Tetap Sbl
Diregister
Aset Lainnya Sbl
Diregister

X
X

Ditagihkan KEL
Kas di Bendahara
Pengeluaran

X
X

Uang Muka dari KPPN


Pengembalian
Uang
Persediaan

Uang Muka dari KPPN

X
X

Kas di Bendahara
Pengeluaran

Pengembalian
Pendapatan

Pendapatan PNBP

Pendapatan PNBP

Utang Kepada
KUN

Diterima DEL

Pengembalian
Belanja

Piutang dari KUN

Ditagihkan KEL

Belanja

Beban

X
X
X
X
X

Laporan Realisasi Anggaran


Pengertian
dan Tujuan

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan


salah satu komponen laporan keuangan
pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan pemakaian sumber daya keuangan
yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah,
yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam suatu periode
tertentu.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer,
surplus/defisit- LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya
Menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi
yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam
periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pendapatan-LRA
Belanja
Transfer
Surplus/defisit-LRA
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih/kurang pembiayaan
anggaran (SiLPA / SiKPA)

NERACA
Pengertian dan
Tujuan

laporan keuangan yang


menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal
tertentu

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban dan ekuitas pemerintah pada tanggal tertentu.

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kas dan setara kas


Investasi jangka pendek
Piutang pajak dan bukan pajak
Persediaan
Investasi jangka panjang
Aset tetap
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Ekuitas.

Laporan Operasional
Pengertian dan
Tujuan

disusun untuk melengkapi pelaporan


dari siklus akuntansi berbasis akrual
(full accrual accounting cycle) sehingga
penyusunan Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca
mempunyai keterkaitan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan
surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya.

Struktur dan
Isi

1.
2.
3.
4.
5.

Pendapatan-LO
Beban
Surplus/Defisit dari operasi
Kegiatan non operasional
Surplus/Defisit sebelum Pos Luar
Biasa
6. Pos Luar Biasa
7. Surplus/Defisit-LO

FORMULA LO

Surplus/Defisit LO=Realisasi pendapatan-beban


Pos Surplus/Defisit LO pada LPE=perhitungan jurnal
tutupan akun-akun pendapatan dan beban
Beban Barang=Beban Persediaan+Beban Jasa+Beban
Pemeliharaan+Beban Lain-lain
Penyajian persediaan menggunakan pendekatan beban,
belanja-belanja yang berpotensi menghasilkan persediaan
langsung dimapping ke beban persediaan
Pada akhir periode dilakukan penyesuaian atas nilai
persediaan pelaporan
Persediaan yang berasal dari transfer, pengakuan bebannya
terdapat pada entitas yang menerima persediaan.
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi pada LPE=transaksi
koreksi nilai aset tetap yang tidak berasal dari kegiatan
revaluasi
Penambahan beberapa akun baru guna mengakomodasi
penyajian pada LO dan LPE.

Laporan Perubahan Ekuitas


Pengertian dan
Tujuan

menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.

Manfaat
Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas
pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Struktur dan
Isi

1. Ekuitas awal
2. Surplus/defisit-LO pada
periode bersangkutan
3. Koreksi-koreksi yang
langsung
menambah/mengurangi
ekuitas.

Ilustrasi Format
Laporan Perubahan Ekuitas

Perubahan Tabel Referensi Realisasi


Secara

umum, jurnal realisasi


pendapatan sebagai berikut:

PENDAPATAN
Cash Ledger
D Utang kepada KUN
K Pendapatan XXX

Accrual Ledger
D Due From
K Pendapatan XXX

PENDAPATAN BLU
Cash Ledger
D Utang kepada Kas BLU
K Pendapatan XXX

Accrual Ledger
D Kas BLU
K Pendapatan XXX

Perubahan Tabel Referensi Realisasi


Secara

umum, jurnal realisasi


beban sebagai berikut:

BELANJA
Cash Ledger
D Belanja XXX
K Piutang dari KUN
BELANJA BLU
Cash Ledger
D Belanja XXX BLU
K Piutang dari Kas BLU
BELANJA MODAL
Cash Ledger
D Belanja Modal
K Piutang dari KUN
BELANJA MODAL BLU
Cash Ledger
D Belanja Modal BLU
K Piutang dari Kas BLU

Accrual Ledger
D Beban XXX
K Due To
Accrual Ledger
D Beban XXX
BLU
K Kas BLU
Accrual Ledger
D Aset Tetap Belum Diregister
K Due To
Accrual Ledger
D Aset Tetap Belum Diregister
K Kas BLU

Sistem Jurnal Penyesuaian untuk


Pelaporan Akrual
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan Satker yang masih ada pada
akhir periode pelaporan mengindikasikan masih adanya
penerimaan negara yang belum disetor ke Kas Negara.
Penerimaan tersebut belum dapat diakui sebagai
pendapatan LRA, tetapi sudah harus diakui sebagai
pendapatan dalam Laporan Operasional
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Kas di
Bendahara
Penerimaan

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Kas di Bendahara
Penerimaan
Pendapatan PNBPLO

Dr

Cr

X
X

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan
pajak/atau bukan pajak yang seharusnya sudah dibayarkan
oleh wajib bayar namun belum diterima pembayarannya
atau belum disetor ke Kas Negara
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Pendapatan
Yang Masih
Harus
Diterima

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Piutang PNBP
Pendapatan PNBP

Dr

Cr

X
X

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan Akrual


Kas
di bendahara
pengeluaran
merupakan kas
KasLainnya
Lainnya
di Bendahara
Pengeluaran
selain yang berasal dari Uang persediaan, dapat berupa
Bunga jasa giro yang belum disetor kas negara, uang pihak
ketiga yang belum diserahkan seperti honorarium pegawai,
atau pajak yang belum disetor
Transaksi

BUKU BESAR
KAS
Uraian

Kas Lainnya
di
Bendahara
Pengeluaran

Dr

BUKU BESAR AKRUAL

Cr

Uraian
Kas Lainnya di Bendahara
Pengeluaran
Pendapatan PNBP

Dr Cr
X
X

Utang Kepada Pihak Ketiga

Lainnya
Utang Pajak Bendahara

Pengeluaran yang Belum Disetor


Hibah Langsung yang Belum
Disahkan

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Pendapatan yang diterima
di muka
adalah pendapatan
Pendapatan
Diterima
Di Muka

pajak/atau bukan pajak yang sudah diterima di rekening kas


Negara tetapi belum menjadi hak pemerintah sepenuhnya
karena masih melekat kewajiban pemerintah untuk
memberikan barang/jasa di kemudian hari kepada pihak
ketiga atau adanya kelebihan pembayaran oleh pihak ketiga
tetapi belum dikembalikan
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Pendapatan
Diterima Di
Muka

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Pendapatan

Dr

Cr

Pajak/PNBP
Pendapatan
Pajak/PNBP Diterima
Di Muka

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Belanja dibayar
dimukaDi
adalah
pengeluaran belanja pada
Belanja
Dibayar
Muka

tahun berjalan tetapi manfaatnya melampaui tahun


anggaran berjalan, sehingga pada tahun berikutnya masih
ada manfaat yang akan diterima akibat pembayaran
tersebut. Untuk mengidentifikasi belanja dibayar dimuka
perlumelihat dokumen pengadaan barang dan jasa
menyangkut masa kontrak atau waktu pelayanan jasa yang
akan diberikan khususnya jasa
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Belanja
Dibayar
Dimuka

Dr

BUKU BESAR AKRUAL

Cr

Uraian
Belanja Dibayar Dimuka

Dr

Cr

(prepaid)
Beban XXXX

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Uang
Muka
Belanja
Uang Muka
Belanja
adalah pembayaran dimuka atas belanja
yang diberikan terlebih dahulu sebelum pegawai/rekanan
menyerahkan hasil pekerjaan/jasa. Apabila ada pembayaran
Uang Muka Belanja sedangkan prestasi pekerjaan belum
diselesaikan seluruhnya atau sebagian, atau pembayaran
tersebut belum dikembalikan, maka terhadap pengeluaran
belanja tersebut pada tanggal pelaporan dicatat sebagai
Uang Muka belanja dan mengkredit akun beban yang sesuai
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Uang Muka
Belanja

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Uang Muka Belanja
Beban XXXX

Dr

Cr

X
X

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Belanja Yang Masih harus Dibayar
Belanja yang masih harus dibayar adalah
tagihan pihak ketiga atau kewajiban
pemerintah kepada pihak ketiga yang
pada tanggal pelaporan keuangan belum
dapat dibayarkan
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Belanja
Yang Masih
harus
Dibayar

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Beban xxxxxxx
Belanja xxxxxxx Yang
Masih harus Dibayar

Dr

Cr

X
X

Sistem Jurnal Penyesuaian Pelaporan


Akrual
Penyisihan Piutang, Penyusutan, dan Amortisasi
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Penyisihan
Piutang tak
Tertagih

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Beban Penyisihan

Dr

Cr

Piutang Tak Tertagih


Penyisihan Piutang Tak

Tertagih
Penyusutan

Beban Penyusutan

Akumulasi Penyusutan
Amortisasi

Beban Amortisasi
Akumulasi Amortisasi

X
X
X

Reklasifikasi
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang
Pada pos aset apabila terdapat aset non lancar yang
kemungkinan dapat dicairkan dalam masa satu periode
pelaporan dilakukan reklasifikasi ke dalam bagian lancar
aset nonlancar.Termasuk dalam akun yang memerlukan
reklasifikasi ini misalnya Tagihan Penjualan Angsuran,
Tuntutan Ganti rugi dan Tuntutan Perbendaharaan
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Reklasifikasi
Bagian
:Lancar

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Bagian lancar

Dr

Cr

TP/TGR
Piutang Jangka Panjang
TP/TGR

KOMPLEKSITAS TRANSAKSI
a)
b)
c)
d)

Transaksi

Pendapatan Penjualan Aset Tetap (Kegiatan Non


Operasional pada LO) akun2 spesifik (file Excel)
Persediaan dan Beban Persediaan
Pendapatan atas recovery Piutang Tak Tertagih
Jurnal Penyesuaian atas Kiriman ADK SIMAKBMN dan Persediaan. Contoh:
SIMAK-BMN
Uraian

Pembelian

Peralatan dan Mesin

SAK-BA (Buku Besar Akrual)


Dr
X

Diinvestasikan Dalam AT
Transfer
Masuk

Peralatan dan Mesin


Diinvestasikan Dalam AT

Cr

Uraian
Peralatan dan Mesin

X
X

Transfer Masuk

Cr

Peralatan dan Mesin


Sebelum Diregister
Peralatan dan Mesin

Dr

X
X
X

Catatan Atas Laporan Keuangan


Pengertian

Tujuan

CaLK merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari Laporan Keuangan dan
oleh karenanya setiap entitas pelaporan
diharuskan untuk menyajikan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk meningkatkan transparansi laporan
keuangan dan penyediaan pemahaman yang
lebih baik atas informasi keuangan
pemerintah

Manfaat
Memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan

Struktur dan Isi pada CaLK


PER-57/PB/2014
Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi
Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi
makro
Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun
pelaporan berikut kendala dan hambatannya
Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih
Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan
pada lembar muka laporan keuangan
Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan
Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar

Terima Kasih

También podría gustarte