Está en la página 1de 16

TERMODINAMIK

STATISTIK
Oleh
Ahmad Aldi
A1c313007

11.1 PENDAHULUAN:

Boltzmann dan Gibss mereka yang mengembangkan


termodinamika statistik. Setelah kemajuan teori kuatum ada 4
orang yang mengembangkannya yaitu Satyendra bose, Albert
Einstein, Enrico fermi, Paul Dirac.

Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan kedua


termodinamika dan teori kinetik. Untuk sistem-sistem partikel
dapat ditentukan, dapat diturunkan dengan cara statistik
persamaan keadaan zat dan persamaan energi. Termodinamika
statistik memberikan dan interpretasi dari konsep entropi.

11.2 Keadaan energi dan Tingkat energi


Prinsip prinsip mekanika klasik, atau mekanika newton,
menjelaskan dengan benar prilaku materi dalam jumlah besar,
atau sistem makroskopik. Pada skala molekul atau
mikroskopik, klasik mekanik tidak berlaku dan harus diganti
dengan mekanika kuantum. Prinsip prinsip meknika kuantum
menyebabkan hasil bahwa energi dari sebuah partikel, tidak
bertindak dengan beberapa medan gaya konservatif seperti
gravitasi, listrik, atau magnet, tidak bisa mengambil setiap nilai
sewenang wenang, atau tidak dapat mengubah secara terusmenerus.

11.2 Keadaan energi dan


Tingkat energi
Dalam mekanika kuantum, juga dikenal sebagai
gelombang mekanik, metode umum adalah untuk
mengatur dan memecahkan persamaan yang
dikenal dengan persamaan schrodinger. Dalam
berbagai masalah persamaan ini adalah persis
analog dengan persamaan gelombang yang
menggambarkan propagasi gelombang transversal
dalam string membentang, tetap pada kedua
ujungnya.

11.2 Keadaan energi dan


Tingkat energi

Seperti diketahui string dapat bergetar dalam


keadaan stabil di salah satu dari sejumlah
gelombang yang menggambarkan propagasi
gelombang transversal dalam string membentang,
tetap pada kedua ujungnya. Seperti diketahui string
dapat bergetar dalam keadaan stabil di salah satu
dari sejumlah gelombang stationer.

11.3 Macrostate dan microstate

Pada termodinamika statistik (menurut Boltzmann)

dibedakan macrostate dan microstate suatu sistem.


microstate dari sebuah sistem dapat dijelaskan
bila posisi dan kecepatan setiap setiap partikel diberikan
macrostate dari sebuah sistem dapat dijelaskan
bila sifat-sifat makroskopik sistem (seperti tekanan,
temperatur,
volume, jumlah mole etc.) diketahui

Pada kenyataannya macrostate sangat suit untuk mengetahui kecepatan


dan posisi partikel pada suatu waktu tertentu dan jumlah molekul nya terlalu
banyak.
Namun dapat kita pahami bahwa cukup banyak microstate yang
berbeda dapat berkorespondensi dengan macrostate yang sama.
Beberapa contoh pelemparan 4 koin Rp 100 (koin kecil). Satu sisi lain berupa
gambar garuda, dan yang lainnua gambar sapi.

Macrostate

Kemungkinan
microstate
(G = garuda, S=
sapi)

Jumlah
microstate

4 garuda

GGGG

3 garuda,
1 sapi

GGGS, GGSG,
GSGG, SGGG

2 garuda,
2 sapi

GGSS, GSGS,
SGGS, SGSG,
GSSG, SSGG

1 garuda,
3 sapi

GSSS, SGSS, SSGS,


SSSG

4 sapi

SSSS

11.3 Macrostate dan microstate


Prinsip dasar pada pendekatan statistik =>

setiap microstate memiliki kemungkinan


kejadian yang sama.
Jumlah total microstate: 1+ 4 + 6 + 4 + 1
=16
Peluang mendapatkan macrostate
terbesar pada kondisi 2 garuda
dan 2 sapi, yakni: 6/16 = 37,5%
Untuk 100 koin :

11.4 Probabilitas Termodinamik


Dalam sistem tertutup dan terisolasi, energi E
dan jumlah partikel
N adalah keduanya konstan.
microstate yang mungkin adalah yang
memenuhi kedua
kondisi ini.

11.4 Probabilitas
Termodinamik
Ketika waktu berjalan karena ada interaksi
antar partikel, bisa saja
sekelompok partikel berubah energinya yang
mengakibatkan perubahan keadaan energi
setiap partikel.
microstate akan berubah
namun setiap kemungkinan microstate
harus memenuhi
kondisi E dan N yang konstan.

microstate yang mungkin yang berkorespondensi dengan


Jumlah

suatu macrostate k disebut probabilitas termodinamika, Wk.

Jumlah microstate secara keseluruhan (assembly) menjadi:


=
Sifat-sifat makroskopis benda tergantung pada nilai rata-rata
dalam waktu sifat-sifat mikroskopisnya.
Contoh tekanan gas tergantung pada harga rata-rata laju
momentum dalam suatu area tertentu.

11.4 Probabilitas
Termodinamik
Jumlah microstate yang mungkin
yang berkorespondensi dengan
suatu macrostate k disebut probabilitas
termodinamika, Wk.

11.4 Probabilitas
Termodinamik

Jumlah microstate secara keseluruhan (assembly)


menjadi:
=
Sifat-sifat makroskopis benda tergantung pada nilai
rata-rata
dalam waktu sifat-sifat mikroskopisnya.
Contoh tekanan gas tergantung pada harga ratarata laju
momentum dalam suatu area tertentu.

11.4 Probabilitas
Termodinamik
Jadi dibutuhkan suatu cara untuk menentukan
jumlah partikel ratarata N j pada level energi j
dalam assembly.
N j disebut jumlah penempatan (occupation
number) rata-rata pada level j.
Ambil Njk sebagai jumlah penempatan pada
level j di macrostate k.
Maka rata-rata grup yang menempati level j:

11.4 Probabilitas
Termodinamik
Ambil Njk sebagai jumlah penempatan
pada level j di macrostate k.
Maka rata-rata grup yang menempati
level j:

Secara rata-rata waktu juga akan didapat


hasil serupa. Dapat ditulis:

También podría gustarte