Está en la página 1de 49

dr. Aida Fitri, Sp.

S
Dept. Neurologi FK USU RSHAM

Neuropati perifer kerusakan


sistem saraf perifer
Fungsi yang terganggu & gejalanya
tergantung pada tipe saraf yang
terkena
- motorik, sensorik, atau otonomik

Saraf motorik
- kontrol pergerakan semua otot
berjalan, menggenggam
Saraf sensorik
- menghantarkan informasi mengenai
pengalaman sensorik rasa raba,
nyeri
Saraf otonomik
- regulasi aktivitas biologis yang tidak
disadari bernafas, denyut jantung
7

10

Meskipun beberapa neuropati


mengenai semua 3 tipe saraf,
namun yang lain terutama
mengenai 1 atau 2 tipe:
- neuropati motorik predominan
- neuropati sensorik predominan
- neuropati motorik sensorik
- neuropati otonomik

11

Kerusakan melibatkan hanya 1 saraf


= mononeuropati
Mengenai banyak saraf (multipel)
pada semua ekstremitas =
polineuropati
Mengenai 2 atau lebih saraf pada
daerah tubuh tertentu =
mononeuritis multipleks
12

Akut < 4 mgg


Sub akut 1 3 bulan
Kronik > 3 bulan

13

Neuropati akut: gejala terlihat


mendadak, berkembang cepat, &
pulih perlahan GBS
Kronik: gejala mulai perlahan,
berkembang lambat, & semakin
memburuk neuropati DM

14

Motorik LMN:
- Kelemahan otot distal
- RF atau (-)
- Fasikulasi
Sensorik:
- Positif
- Negatif
Otonom
15

Polineuropati glove & stocking

16

Neuropati fokal neuropati


kompresi CTS, neuropati ulnar
(elbow), neuropati peroneal (caput
fibular)
Neuropati multifokal mononeuritis
multipleks vaskulitis, DM

17

Neuropati metabolik & toksik


awalnya sensorik & kemudian
melibatkan motorik
Neuropati sensorik toksisitas obat
(thalidomide, cisplatin), sindrom
paraneoplastik, defisiensi nutrisional
Neuropati motorik GBS

18

Penting membedakan neuropati:


aksonal, demielinisasi, atau
keduanya
NCS EMG

19

DM, infeksi HIV, & alkoholism:


- Neuropati sensorimotor aksonal
simetris, distal
- small-fiber, nyeri

20

Trauma, iskemik onset akut,


gejala berat saat onset
Inflamatorik & metabolik subakut
hari minggu
Toksik & metabolik kronik
minggu bulan

21

22

23

24

25

26

27

NEUROPATI DM

28

Komplikasi DM kerusakan saraf perifer,


otonom, & saraf kranial KGD terlalu
tinggi dalam periode lama
DM kerusakan mikrovaskuler

29

30

60 70% ps DM neuropati
sisanya tanpa gejala
% tertinggi mengalami DM > 25 th
sering: ps dengan KGD tidak terkontrol,
kadar lipid darah tinggi, TD tinggi, BB
berlebihan, umur > 40 th

31

32

Tanda klinis awal:


RF APR atau (-)
sensasi vibrasi jari2 kaki atau (-)
NCV menurun
Lanjut:
nyeri
gangguan sensorik distal
RF atau (-)
kelemahan otot distal

33

Sensorik: kesemutan, kebas, rasa seperti


terbakar, nyeri
Motorik: kelemahan otot
Otonomik: gangguan sudomotorik,
gastrointestinal (mual, muntah,
kembung, diare, konstipasi), miksi
(urgency, inkontinensia)

34

Kriteria:
Mengalami DM
Hiperglikemia kronis
Neuropati sensorimotorik distal
Retinopati atau nefropati diabetika
neuropati
Kausa lain dari neuropati dapat
disingkirkan

35

Lab.
NCV EMG

36

Medikamentosa
Kontrol KGD
Perawatan kaki

37

GUILLAIN BARRE SYNDROME

38

AIDP = acute inflammatory


demyelinating polyneuropathy
kelemahan otot progresif, arefleksia
Insidensi: 0.6 2.4% kasus / 100.000
populasi semua umur & jenis kelamin

39

Immunologically mediated
Faktor humoral & fenomena imun cell
mediated kerusakan myelin &/atau sel
Schwann
infeksi saluran nafas atau
gastrointestinal Campylobacter jejuni

40

41

Gejala neurologis 2 4 mgg setelah


infeksi
Gejala awal: parestesia jari2 kaki
kelemahan ekstremitas bawah jam
hari: lengan, saraf kranial kasus berat:
otot2 pernafasan ventilator ( ps)
95% kasus progresif: 4 6 mgg
remisi terjadi perlahan dalam mgg
bulan
42

Miller Fisher syndrome: oftalmoplegia,


ataksia, arefleksia
AMAN (acute motor axonal neuropathy)
AMSAN (acute motor sensory axonal
neuropathy)

43

44

Kelemahan ekstremitas simetris


Arefleksia
Pemeriksaan laseque (+)
Gangguan sensorik minimal parestesia
Gangguan otonomik 50%: aritmia
jantung, tekanan darah fluktuatif, ileus
paralitik, retensi urin
Paresis N. Facialis 50%

45

NCS 3 10 hari
- DL memanjang
- NCV menurun
- conduction block, dispersi temporal
- F wave memanjang atau hilang
LCS: disosiasi sitoalbuminik 1 mgg
setelah gejala

46

90% perbaikan tanpa defisit bermakna


3 5% CIDP

47

Observasi & monitor TD, jantung, fungsi


pernafasan
Plasmaferesis 200 250 ml/kgBB/x
4 6 x selama 8 10 hari
IV IG 0.4 g/kgBB/hr selama 5 hari
Kortikosteroid tidak dianjurkan

48

49

También podría gustarte