Está en la página 1de 37

PENGUMPULAN DATA

PENGUMPULAN DATA

DATA SEKUNDER

DATA PRIMER

KEPENDUDUKAN

SURVEI PENDAHULUAN

IKLIM

TOPOGRAFI

REFERENSI LAINNYA

HIDROMETRI

KEPENDUDUKAN

Data-data kependudukan didapat dari Kabupaten Rokan Hilir Dalam


Angka 2004 dan kantor kecamatan setempat.
Data kependudukan diperlukan dalam perhitungan kebutuhan air bersih.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Kecamatan/Desa
Tanah Putih
Pujud
Tanah Putih Tanjung Melawan
Bagan Sinembah
Simpang Kanan
Kubu
Pasir Limau Kapas
Bangko
Sinaboi
Rimba Melintang
Bangko Pusako
Batu Hampar
Rantau Kopar
Total

Ket: * Data tidak tersedia

Data
2003

Rate
(%)

28.374
44.545
7.064
102.645
18.575
29.754
27.390
71.405
8.739
25.957
36.329
*
15.726
422.632

6,26
6,26
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
5,07
6,26

IKLIM

Data iklim diambil selama 10 tahun terakhir (1996-2005). Didapat dari


BMG Simpang Tiga, Propinsi Riau.
Data iklim diperlukan dalam perhitungan ketersediaan air.
Data iklim terdiri dari:
Curah hujan maksimum bulanan (mm/bulan)
Hari hujan (hari)
Suhu udara (C)
Penyinaran matahari (%)
Kelembaban relatif (%)
Kecepatan angin (m/s)

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

500
450

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

400
350

mm

300
250
200
150
100
50
0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1996

76

267

238

229

120

180

155

151

63

240

135

145

1997

82

178

192

151

64

124

136

76

85

198

128

130

1998

163

201

136

100

167

106

120

306

157

89

35

231

1999

188

120

260

71

90

104

79

164

290

387

201

261

2000

156

83

170

150

80

22

113

50

291

141

151

297

2001

208

248

81

394

19

174

90

39

202

129

188

315

2002

166

173

191

252

272

85

28

56

271

143

446

329

2003

370

330

224

261

110

323

280

212

144

303

307

291

2004

247

426

123

336

42

200

31

335

464

332

392

2005

161

139

239

152

85

125

133

202

104

187

269

266

Bulan

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

35
1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

30

hari

25

20

15

10

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1996

20

15

18

14

15

17

13

21

16

18

1997

15

12

15

18

13

14

12

15

11

19

19

16

1998

12

10

16

12

13

14

22

15

15

11

25

1999

23

14

29

15

11

17

22

24

22

14

2000

14

11

17

19

14

16

21

15

16

18

2001

17

20

13

22

14

11

22

22

25

20

2002

16

16

19

21

10

10

20

21

24

24

2003

25

24

14

25

11

19

20

19

14

20

25

24

2004

18

21

17

21

11

21

22

26

26

2005

17

11

21

25

16

11

12

14

15

18

21

21

Bulan

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

22

22

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

21

21

20

20

19

19

18

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1996

19,7

19,8

20,1

20,4

19,8

20,2

19,5

19,8

19,8

19,4

19,3

19,5

1997

19,7

19,8

19,9

20,0

20,1

20,0

19,9

19,5

20,5

20,2

20,3

20,2

1998

20,5

20,6

20,7

21,5

21,3

20,5

20,1

20,0

20,3

20,2

20,1

19,7

1999

20,0

19,6

20,3

20,1

20,0

19,8

19,3

19,7

19,3

19,7

19,4

19,6

2000

19,8

19,9

19,7

20,1

20,1

19,8

19,4

19,5

19,8

19,6

20,2

20,3

2001

20,2

19,9

20,3

20,6

20,3

19,5

19,5

20,0

20,0

19,9

19,8

19,9

2002

20,1

20,2

20,7

20,9

20,5

19,7

20,0

19,5

19,9

19,9

20,2

20,4

2003

20,0

20,3

20,2

20,5

20,0

19,9

19,7

19,8

19,8

19,6

20,4

20,3

2004

20,2

20,2

20,3

20,5

20,0

19,8

19,5

19,3

20,0

20,0

20,1

20,2

2005

19,7

19,8

19,9

20,0

20,1

20,0

19,9

19,5

20,5

20,2

20,3

20

Bulan

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

70
1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

60

50

40

30

20

10

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1996

37

30

36

28

37

38

40

26

26

15

36

29

1997

50

47

51

40

40

40

42

40

27

27

28

35

1998

41

46

43

44

42

40

40

30

26

33

32

39

1999

31

47

35

49

33

50

32

39

35

24

29

30

2000

36

44

56

43

48

45

47

44

42

33

38

36

2001

40

40

52

46

57

61

45

61

40

38

44

52

2002

42

50

51

44

56

47

51

51

55

47

45

36

2003

47

41

50

52

57

48

59

49

45

31

42

36

2004

49

52

60

50

58

53

31

48

46

48

49

32

2005

51

53

51

45

52

34

61

55

58

34

41,0

35

Bulan

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

89
1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

87

85

83

81

79

77

75

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

1996

81

84

84

87

85

84

84

84

84

86

84

85

1997

82

83

85

86

84

84

84

84

86

86

86

86

1998

82

82

83

85

83

81

83

86

84

84

80

79

1999

80

85

80

79

82

83

82

84

87

88

86

85

2000

84

82

81

85

83

80

79

82

86

83

86

84

2001

83

85

82

87

83

83

83

80

85

83

86

86

2002

83

82

82

84

82

83

80

81

85

85

87

85

2003

84

86

82

85

79

84

85

85

84

85

87

85

2004

85

86

83

83

81

76

84

82

83

85

84

85

2005

82

80

84

83

82

82

83

84

82

83,5

85

84

Bulan

IKLIM

Curah Hujan
Max. bulanan

Hari
Hujan

Suhu
Udara

Penyinaran
Matahari

Kelembaban
Relatif

Kecepatan
Angin

1,2
1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

m eter/detik

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2

0,0

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

1996

0,37

0,35

0,28

0,33

0,5

0,38

0,42

0,29

0,31

0,59

0,74

Des
0,5

1997

0,36

0,48

0,58

0,31

0,53

0,45

0,41

0,345

0,255

0,445

0,67

0,55

1998

0,4

0,7

0,1

0,8

0,7

0,4

0,4

0,4

0,2

0,3

0,6

0,6

1999

0,8

0,7

0,6

0,6

0,3

0,3

0,3

0,4

0,3

0,5

0,7

0,1

2000

0,65

0,60

0,75

0,65

0,30

0,45

0,43

0,51

0,30

0,50

0,58

0,25

2001

0,5

0,5

0,9

0,7

0,3

0,6

0,55

0,62

0,29

0,49

0,45

0,4

2002

0,70

0,70

1,00

0,80

0,60

0,40

0,50

0,50

0,40

0,30

0,60

0,40

2003

0,50

0,80

0,50

0,40

0,20

0,50

0,40

0,50

0,30

0,60

1,00

0,70

2004

0,47

0,38

0,5

0,37

0,41

0,31

0,29

0,32

0,39

0,43

0,49

0,43

2005

0,48

0,52

0,50

0,48

0,45

0,39

0,41

0,38

0,36

0,45

0,57

0,43

Bulan

REFERENSI LAINNYA

Referensi didapat dari buku-buku panduan, undangundang, dan pengalaman konsultan melaksanakan
pekerjaan yang sejenis di daerah lain.
Bertujuan untuk mendapatkan asumsi-asumsi dan kodekode etik yang biasa digunakan di Indonesia.
Dilaksanakan sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan tidak bertentangan dengan kondisi dan
hukum-hukum yang berlaku dalam perhitungan.

SURVEI PENDAHULUAN
Survei pendahuluan dilaksanakan untuk mendapatkan
informasi awal mengenai kondisi lapangan.
Pengurusan perijinan dan konsolidasi dengan
pemerintahan setempat.
Hasil yang didapat dari survei pendahuluan adalah:
Penentuan Daerah Pelayanan Terpilih (DPT)
Sumber air ekisting
SPAM ekisting

SURVEI PENDAHULUAN
Penentuan DPT

Sumber Air
Ekisting

X
SPAM Ekisting

Metode

Terletak sepanjang jalan lintas Ujung


Tanjung-Bagan Siapiapi
Terletak sepanjang jalan lintas Ujung
Tanjung-arah ke Dumai-Duri
Terletak sepanjang jalan lintas Ujung
Tanjung-arah ke Sumatera Utara

an
ok

Parameter yang digunakan

R
S.

Pemilihan lokasi DPT dilakukan bersama


Pemerintah Daerah melalui metode prioritaslokal, terutama yang berkaitan dengan daerah
rawan air.

Ujung Tanjung

SURVEI PENDAHULUAN
Penentuan DPT

Sumber Air
Ekisting

X
SPAM Ekisting

Daerah Pelayanan Terpilih (DPT):


1. Kec. Sinaboi
2. Kec. Bangko
an
ok

4. Kec. Rimbo Melintang

R
S.

3. Kec. Batu Hampar

5. Kec. Bangko Pusako


6. Kec. TPTM
7. Kec. Rantau Kopar
8. Kota Dumai*

Ujung Tanjung

SURVEI PENDAHULUAN
Penentuan DPT

Sumber Air
Ekisting

X
SPAM Ekisting

Ket: Kebanyakan masyarakat menggunakannya

A. Kualitas air baik

Sebagian masyarakat menggunakannya

B. Kualitas air sedang

Sedikit masyarakat menggunakannya

C. Kualitas air buruk

SURVEI PENDAHULUAN
Penentuan DPT

Sumber Air
Ekisting

SPAM Ekisting

Ket : * Baru dioperasikan beberapa jam dlm sehari

TOPOGRAFI

Mendapatkan gambaran bentuk permukaan tanah di areal lokasi


pekerjaan (x,y,z).
Peralatan yang digunakan:
Wild T-0 Theodolit
Wild Nak.1 Waterpass
Global Position System (GPS) Echosounder
Rambu ukur
Pita ukur 50 m
dll
Bekal utama: peta topo skala global + hasil survei
pendahuluan/rekon.
Survei topografi yang dilaksanakan terdiri dari:
Pengukuran Situasi SPAM
Pengukuran Jalur Pipa

TOPOGRAFI
Pengukuran Situasi
SPAM

X
Pengukuran Jalur
Pipa

Tujuan:
Untuk mendapatkan gambaran situasi di sekitar daerah rencana SPAM

Alat yang digunakan:

Wild T-0 Teodolit

Wild Nak-1 Waterpass

Rambu ukur

Metode:
Buat sketsa daerah yang direncanakan
Tentukan Patok acuan (P-0)
Tembak dengan T-0 untuk penentuan sudut () dan jarak antar patok (x)
akan didapat koordinat (X,Y)
Tentukan elevasi (Z) dengan menggunakan Waterpass

TOPOGRAFI

Pengukuran Situasi
SPAM

Pengukuran Jalur
Pipa
d = Beda ketinggian antara
patok

X0-1 = jarak datar P-0 dan P-1 definitif


0-1 = sudut P-0 dan P-1 definitif
U
U
2-3

Rambu ukur

1-0
1-2

A
P- 0

X1-0

X2-3
X1-2

Teodolit

2
Waterpass

P- 2

d1-2

P- 3
P- 1

Didapat koordinat (X,Y)

P- 1
P- 0

Didapat elevasi (Z)

TOPOGRAFI
Pengukuran Situasi
SPAM

Kondisi daerah yang direncanakan


sebagai SPAM Jumrah.

X
Pengukuran Jalur
Pipa

Patok nol (0) yang ada di daerah


rencana SPAM Jumrah.

TOPOGRAFI
Pengukuran Situasi
SPAM

Pengukuran situasi dengan


menggunakan T-0 Teodolit.

X
Pengukuran Jalur
Pipa

Rambu ukur yang digunakan dalam


pengukuran kerangka dasar vertikal.

TOPOGRAFI
Pengukuran Situasi
SPAM

X
Pengukuran Jalur
Pipa

Tujuan:
Untuk mendapatkan nilai (X,Y,Z) jalur pipa yang direncanakan

Alat yang digunakan:

Global Position System (GPS) Echosounder

Wild Nak-1 Waterpass

Pita ukur 50 m

Rambu ukur

Metode:
Buat patok-patok sejauh 100 m yang diukur dengan pita ukur
Tentukan koordinat (X,Y) tiap patok dengan menggunakan GPS
Echosounder
Tentukan elevasi (Z) dengan menggunakan Waterpass

TOPOGRAFI

Pengukuran Situasi
SPAM

Pengukuran Jalur
Pipa
d = Beda ketinggian antara patok

X0-1 = jarak datar P-0 dan P-1 definitif

SATELIT
Rambu ukur
GPS
Echosounder

P- 0

X1-2

X1-0

Waterpass
P- 2

d1-2

X2-3

Pita ukur
P- 3

P- 1

P- 1
P- 0

Didapat koordinat (X,Y)

Didapat elevasi (Z)

TOPOGRAFI
Pengukuran Situasi
SPAM

Penentuan koordinat jalur pipa


dengan menggunakan GPS
Echosounder.

Pengukuran Jalur
Pipa

Pengukuran kerangka dasar vertikal


jalur pipa dengan menggunakan
Waterpass.

HIDROMETRI

Tujuan:
Untuk mendapatkan gambaran kondisi fisik sungai

Alat yang digunakan:

Wild Nak-1 Waterpass

Botol plastik

Paket sounding (Transducer, GPS


Echosounder)

pH Meter

Salt Meter

DO Meter

Perahu

Rambu ukur

Bottom Grabber

Bola Pingpong

Pekerjaan yang dilaksanakan terdiri dari:


Pengukuran penampang sungai
Pengukuran arus dan sedimentasi
Pengukuran kualitas air

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Tujuan:
Untuk mendapatkan gambaran penampang melintang sebagai input
perhitungan debit sungai

Alat yang digunakan:

Wild Nak-1 Waterpass

GPS Echosounder

Rambu ukur

Metode:

Pasang Transducer di bawah perahu sambungkan dengan GPS


Echosounder

Pasang Rambu ukur di tepi sungai hingga terbenam air

Ukur elevasi rambu ukur terhadap P-0

Cocokan nilai elevasi muka air yang tertera di Rambu ukur dengan hasil
transducer

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Kadar
sedimen

Kualitas air

Satelit

Rambu
Rambu ukur
x1

Reader
Perahu
Muka Air
Sungai

BT

Antena

h2
Transducer

Elevasi
P-0

h0-1
0

Ket: x

= Jarak antena dengan rambu ukur

h0-1 = Beda tinggi antara nol (o) rambu dengan elevasi P-0
h0-1 = Kedalaman posisi transducer dari muka air

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Reader yang digunakan untuk


melihat hasil bacaan transducer (Z)
dan antena (X,Y).

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Antena sebagai alat penerima


informasi posisi (X,Y) dari satelit.

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Rambu ukur digunakan saat


pengikatan elevasi muka air
terhadap patok utama (P-0).

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Proses pengukuran penampang


sungai sedang berlangsung.

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Tujuan:

Untuk mengetahui kecepatan arus sebagai input perhitungan debit sungai


Alat yang digunakan:

Bola Pingpong

Benang 2 m

Jarum

Stopwatch

Perahu

Metode:
Ikatkan benang sepanjang 2 m pada bola pingpong

Siapkan stopwatch

Letakan bola pingpong di permukaan air hingga benang terulur sempurna

Catat waktu yang ditempuh bola pingpong hingga benang terjulur sempurna

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Kadar
sedimen

t-1
Stop Watch

Kualitas air

t-2
t1-2

V(m/s)= X1-2/t1-2

Muka air
sungai

Perahu

Bola pingpong
Arah arus sungai

X1-2
X-1
Ket:

Rumus perhitungan
Kecepatan arus (v)

X1-2

= Jarak tempuh bola pingpong

t1-2

= Waktu tempuh bola pingpong

X-2

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Bola pingpong yang digunakan


dalam pengukuran kecepatan arus.

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Tujuan:
Untuk mengetahui kadar sedimen dasar dan layang yang terkandung dalam
air sungai

Alat yang digunakan:


Perahu

Botol plastik ukuran 1,5 liter

Bottom grabber

Tambang plastik

Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi:


Pengambilan sampel sedimen dasar

Pengambilan sampel sedimen layang

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Kadar
sedimen

Kualitas air

Pengambilan sampel sedimen dasar dengan menggunakan bottom grabber

Pengambilan sampel sedimen layang dengan menggunakan botol plastik

Sampel akan diuji di laboratorium

Perahu

Muka air
Sungai
Bottom grabber
Botol plastik

Dasar Sungai

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Proses pengambilan sampel


sedimen dasar dengan
menggunakan Bottom grabber.

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Tujuan:
Untuk mengetahui kualitas air sungai yang akan dijadikan sumber air bersih
sehingga akan diketahui treatment yang harus dilakukan

Alat yang digunakan:


Perahu

Botol plastik ukuran 1,5 liter

pH Meter

Salt Meter

DO Meter

Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi:

Pengujian di lokasi (Kadar asam, kadar garam, dan Oksigen terlarut)

Pengujian di Laboratorium

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Peralatan yang digunakan dalam


pengujian kualitas air di lapangan.

X
Kadar
sedimen

Kualitas air

Pengukuran derajat keasaman air


sungai dengan menggunakan pH
Meter.

HIDROMETRI
Penampang
Sungai

Kecepatan
arus

Pengukuran kadar garam air sungai


dengan menggunakan Salt Meter.

Kadar
sedimen

Kualitas air

Pengukuran kadar oksigen terlarut


dalam air sungai dengan
menggunakan DO Meter.

También podría gustarte