Está en la página 1de 18

ANALISIS KEAMANAN

PANGAN

Residu Antibiotik dan Hormon

KEBERADAAN RESIDU
ANTIBIOTIKA DALAM
PRODUK PETERNAKAN (SUSU
DAN DAGING)

Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan


oleh M.O untuk menghambat atau
menghentikan pertumbuhanM.O lainnya.
Ex : tetrasiklin, penisilin, kloramfenikol etc.
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin yang mempunyai
efek tertentu pada aktifitas organ-organ
lain dalam tubuh.
Ex : insulin, estrogen, testosteron etc
Residu antibiotik dan hormon adalah
senyawa sisa dari antibiotik dan hormon
yang tetap terismpan di dalam jaringan
organ tubuh .

Residu
Antibiotika
dan Hormon

Penggunaan
antibiotika
untuk
mengobati
penyakit
infeksi tidak
memperhatika
n waktu henti
obat,

Penggunaa
n
antibiotika
dan hormon
yang
melebihi
dosis yang
dianjurkan

antibiotika dan hormon


tidak beraturan, tidak tepat dosis, tidak sesuai diagnosa

Residu dalam jaringan- jaringan atau


organ ternak
menyebabkan reaksi alergi atau resistensi
dan kemungkinan menyebabkan
keracunan.

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DALAM


BIDANG PETERNAKAN
1. Untuk pengobatan sehingga mengurangi
resiko kematian dan mengembalikan
kondisi ternak yang dapat berproduksi
kembali (normal), juga mencegah
tersebarnya mikroorganisme patogen
keternak lainnya.
2. untuk memacu pertumbuhan (growth
promotor), sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan atau meningkatkan produksi
hasil ternak serta mengurangi biaya pakan

ANALISIS RESIDU
ANTIBIOTIKA
High Pressure
Liquid
Chromatography(H
PLC) atau
Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi
(KCKT)

Thin Layer
Chromatography (TLC)
atau Khromatografi Lapis
Tipis (KLT)

Gas
Chromatography
(GC) atau
Khromatografi Gas
(KG)

Tahapan analisis

ekstraksi

pemurniaan

deteksi

TEKNIK ANALISIS RESIDU GOLONGAN


TETRASIKLIN DALAM DAGING AYAM
SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
Percobaan

bertujuan untuk mengetahui


keberadaanresidu antibiotik golongan tetrasiklin
dalam daging ayam dengan menggunakan KCKT.

Dilaporkan

bahwa lebih dari 50%dari 200 sampel


susu sapi yang dianalisis mengandung residu
antibiotik cukup tinggi. Residu antibiotik
tetrasiklin pada daging ayam belum dilaporkan.
Oleh karena itu, perlu diketahui kemungkinan
adanya residu antibiotik tersebut dalam daging
ayam dengan melakukan pemeriksaan sampel
daging ayam dari lapangan dengan metode KCKT

BAHAN DAN METODE


Bahan

yang digunakan ialah daging


ayam, standar oksitetrasiklin (OTC),
tetrasiklin (TC), klortetrasiklin (CTC),
asam oksalat, 0,0025M, asetonitril
(grade), asam trikloroasetat 20%, asam
sitrat monohidrat, dinatrium
hidrogenfosfat dihidrat, garam dinatrium
EDTA, gas nitrogen, metanol p.a, kertas
saring 0,45 m, alumunium foil,
parafilm, dan akuades

Alat

yang digunakan ialah KCKT Shimadzu


LC-20AD, syringe KCKT, kolom varian
Polaris 5 C18-A 150 x 4,6 mm, kolom
solid phase extraction (SPE) varian C18,
sentrifuse Backman model Tj-6, tabung
sentrifuse, vortex, penyaring vakum,
neraca analitik, syringe plastik,mikropipet,
tip mikropipet, erlenmeyer, gelas piala,
gelas ukur,labu takar, pipet tetes, batang
pengaduk, vial kecil, dan sudip.

HASIL DAN
PEMBAHASAN

KESIMPULAN
Analisis

terhadap 10 sampel daging


ayam pedaging menunjukkan bahwa
semua sampel positif mengandung
antibiotik CTC, sedangkan hampir
semuanya tidak mengandung residu
TC, tetapi kandungan tetrasiklin
masih berada di bawah BMR (100
g/kg) sehingga daging aman
dikonsumsi.

ARIGATOU
GOZAIMASU

También podría gustarte