Está en la página 1de 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL

Sekani Niriyah, S.Kep., Ners

Anatomi
Sistem
Pencernaan

Konsep Dasar
Eliminasi bowel/ Buang Air Basar (BAB)
atau disebut juga defekasi merupakan
faeces normal tubuh yang penting bagi
kesehatan untuk mengeluarkan sampah
dari tubuh. Sampah yang dikeluarkan ini
disebut faeces atau stool.

Tujuan Kerja Organ GI :


1. Mengabsorbsi cairan dan makanan
2. Menyiapkan makanan untuk diabsorbsi
& digunakan oleh sel2 tubuh
3. Menyediakan tempat penyimpanan
feses sementara

Sistem Tubuh Yang Berperan dalam


pembentukan fekal
Usus Halus : Duodenum, Jejunum, Ileum
Usus Besar : Sekum, Kolon
(Asenden,transversal,desenden sigmoid),
dan Rektum

Pencernaan Normal & Eliminasi


1. Mulut : dicerna secara mekanis & kimia.
Gigi mengunyah&memecah makanan
Saliva enzim
ptialin mencerna
(mengubah amilum
menjadi maltosa) &
melunakan bolus,
shg mudah ditelan

2. Esofagus : p = 25 cm, selama


15 detik
Otot sirkular : mencegah udara
masuk & refluks makanan

Proses menelan terdiri dari 3 fase :


Fase oral
Fase faringeal
Fase esofageal

3. Lambung :
fungsi motorik :
menampung,
mencampur,
pengosongan lambung
Fungsi pencernaan dan sekresi:
Gastrin : HCl, Pepsinogen, Rennin
dan mukus
Sekresi faktor instrinsik : penyerapan
Vit B12

4. Usus Halus : 2,5 cm x 6 m


Terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kimus bercampur dengan empedu dan getah pankreas (amilasi,
lipase dan tripsin) di duodenum,
Duodenum dan jejunum: absorbsi nutrisi,elektrolit, besi dan kalsium.
Ileum : vitamin, lemak, garam empedu

5. Usus Besar : 6 cm x 1,5-1,8 m


Caecum : katup ileosekal : mencegah regurgitasi
Colon : absorbsi air, proteksi,sekresi, & eliminasi
Flatus : 400-700 ml/hr (menelan gas, peningkatan gas
berkaitan dengan jenis makanan yang mengandung
karbohidrat yang tidak dapat dicerna, kerja dr bakteri)
Rectum : menyimpan feses

Gerakan usus besar :


1. Haustral churning
Mencampur kimus untuk membantu
mengabsorpsi air. 2, 5 L air diabsorbsi
dlm
24 jam.
2. Colon Peristaltik
Menggerakkan masa feses ke depan
sehingga merangsang defekasi

PROSES ELIMINASI
1. Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan
tubuh ,dengan hasil feses.
2. Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan
rektum
Rectum :

Dewasa 15-20 cm (2,5- 5 cm bagian distal = anal)


Terdapat jaringan yang bersilangan dan vertikal berisi

vena dan artery sehingga membantu menahan feses


dalam rectum hemoroid
Anus :

Anus terdiri dari spincter Internal dan spincter Ekternal


Spincter Internal : Kontrol tidak sadar, Innervasi nervous

autonom
Spincter Ekternal : Kontrol sadar, M . Levator Ani, innervasi

nervous somatic.

Proses Defekasi
Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa
metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal
dari saluran pencernaan melalui anus
Defekasi dipengaruhi 2 reflek :
1. Refleks Pendek
2. Refleks Panjang

1.

Refleks Pendek

Feses masuk ke rektum

Distensi dinding rektum

Impuls sampai ke flexus


mesenterikus
gelombang peristaltik di dalam kolon
desending & sigmoid dalam rectum
Mendorong feses ke anus
Spinkter internal relaksasi
Defekasi

2. Refleks Panjang
Saraf di rektum terstimulasi oleh feses
Sinyal ditransfer ke spinal cord
Colon desenden,sigmoid dan rektum.
Signal parasymphatic gelombang peristaltik.

Relaksasi spinkter internal

Defekasi

Faktor yang berpengaruh terhadap


Defekasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Usia
Diet
Asupan Cairan
Aktivitas fisik
Faktor psykologis
Kebiasaan pribadi
Posisi selama defekasi
Nyeri : hemoroid, bedah rectum,bedah abd
Kehamilan : trimester akhir konstipasi
Obat2an
Prosedures Diagnostik : Barium Enema
Anasthesy dan Surgery

MASALAH DEFEKASI YANG


UMUM
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.

Konstipasi
Fecal Impaction
Diare
Incontinensia
Flatulence
Hemorroid

I. Konstipasi
Konstipasi adalah perubahan dalam frekuensi dan
konsistensi dibandingkan dengan pola defekasi
individu yang bersangkutan, yaitu frekuensi defekasi
kurang dari tiga kali per minggu dan konsistensi tinja
lebih keras dari biasanya
Berdasarkan patofisiologis, konstipasi dapat
diklasifikasikan menjadi konstipasi akibat kelainan
struktural (proses obstruksi aliran tinja) dan
konstipasi fungsional (gangguan motilitas kolon atau
anorektalgangguan motilitas kolon atau anorektal).

I. Konstipasi
Defenisi karakteristik Konstipasi :
1. Menurunnya frekuensi BAB
2. BAB keras dan kering.
3. BAB yang tertahan, susah BAB
4. Sakit pada saat defekasi
5. Nyeri abdominal
6. Distensi abdomen
7. Tekanan pada rektum dan perasaan penuh
8. Teraba massa fecal
9. Sakit kepala
10. Nafsu makan kurang
11. Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.

Faktor faktor yang mempengaruhi


konstipasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kebiasaan BAB yang tidak teratur


Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan
Meningkatnya stress psikologi
Diet yang tidak seimbang.
Kurangnya cairan
Medication
Kurangnya aktivitas
Usia
Proses penyakit

II. Fecal Impaction


Feses yang keras, akibat retensi dan
akumulasi feses yang lama.
Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual
dan muntah
Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak
teratur dan konstipasi, penggunaan
barium untuk radiologi, menurunnya
aktivitas, diet rendah serat, kelemahan
otot.

III. Diare
Keluarnya BAB yang cair
dan meningkatnya frekuensi
BAB akibat cepatnya masa
feses melalui usus besar
akibat gerakkan peristaltik
yang meningkat

Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan


(onset) :
Diare akut : buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat
mendadak datangnya, dan berlangsung dalam waktu kurang
dari 2 minggu.
Diare kronik atau diare berulang : suatu keadaan
meningkatnya frekuansi buang air besar yang dapat
berlangsung berminggu-minggu atau berbulanbulan baik
secara terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala
fungsional atau akibat suatu penyakit berat.

Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi:


Virus: Rotavirus (40-60%), Adenovirus.
Bakteri: Escherichia coli (20-30%), Shigela sp. (11%), Vibrio cholerae, dan lain-lain.
Parasit: Entamoeba histolytica
Keracunan makanan
Malabsorbsi : karbohira, lemak dan protein
Alergi makanan : susu sapi
Imunodefisiensi : AIDS

Tanda dan Gejala


Diare dengan dehidrasi ringan, dengan
gejala :
Frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih
dalam sehari
Keadaan umum baik dan sadar
Mata normal dan air mata ada
Mulut dan lidah basah
Tidak merasa haus dan bisa minum

Diare dengan dehidrasi sedang, kehilangan cairan


sampai 5-10% dari berat badan, dengan gejala :
Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan
sering
Kadang-kadang muntah, terasa haus
Kencing sedikit, nafsu makan kurang
Aktivitas menurun
Mata cekung, mulut dan lidah kering
Gelisah dan mengantuk
Nadi lebih cepat dari normal, ubun-ubun cekung

Diare dengan dehidrasi berat, kehilangan cairan lebih


dari 10% berat badan, dengan gejala:
Frekuensi buang air besar terus-menerus
Muntah lebih sering, terasa haus sekali
Tidak kencing, tidak ada nafsu makan
Sangat lemah sampai tidak sadar Universitas Sumatera
Utara
Mata sangat cekung, mulut sangat kering
Nafas sangat cepat dan dalam
Nadi sangat cepat, lemah atau tidak teraba
Ubun-ubun sangat cekung

Komplikasi

Dehidrasi
Hipokalemia
Renjatan Hipovolemik
hipoglikemia
Intoleransi laktosa
Kejang
Malnutrisi

IV. Incontinensia
Hilangnya kemampuan secara sadar untuk
mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui
sprinter anal

V. Flatulence

1.
2.
3.

Udara/gas didalam saluran pencernaan (flatus)


Penyebab :
Adanya bakteri pada Chyme
Udara yang bergerak lambat
Udara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.
(N = 0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal)
Dewasa terjadi Flatus di
usus besar 7-10 ltr selama
24 jam
Gas terdiri dari CO2 ,
Methana, Hidrogen,
Oksigen dan
Nitrogen.Sebagian gas
dikeluarkan dengan
eructation (Belching)
sendawa dan melalui colon.

VI. Hemorroid
Terjadi pelebaran vena di
anus
Penyebab : Meningkatnya
tekanan pada daerah anus
karena konstipasi yang kronik
, tekanan yang kuat selama
BAB, kehamilan dan obesitas.

Macam :
1. Internal = terjadi pada anus
2. Ekternal = prolaps melalui anus

DIVERSI USUS
Merupakan herniasi mukosa akibat peningkatan
tekanan intralumen sebagai efek dari jumlah serat
makanan yang dikonsumsi.
Gejala : Perut kram,kembung, tidak teratur buang
air besar, nyeri pada kuadran kiri bawah

ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN
ELIMINASI
PENGKAJIAN
I.

Nursing History
1. Pola defekasi
2. Perilaku defekasi
3. Feses
4. Diet
5. Cairan
6. Aktifitas
7. Kegiatan spesifik
8. Penggunaan medikasi
9. Masalah Eliminasi BAB
10. Pembedahan/ penyakit yang menetap

II.

Physical Examination
Abdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik adanya massa
pada perut.
Rectum dan Anus : Tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi,
fistula, hemorroid, adanya massa

III. Kharakteristik Feses

Konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam


feses, lendir
IV.

Pemeriksaan Diagnostik

Anoscopy
Protoscopy

Pritosigmoidcopy

Colonoscopy

= pemerikasan anal
= pemeriksaan
rektum
= pemeriksaan
rektum dan colon
sigmoid
= Pemeriksaan
usus besar.

2. Pengambilan Specimen
Feses yang diambil adalah 2,5 cm atau 15 -30 ml cairan specimen.

DIAGNOSA
1. Gangguan Eliminasi BAB ; konstipasi (aktual/
resiko)
adalah kondisi dimana seseorang mengalami
perubahan yang normal dalam berdefekasi
dengan karakteristik menurunnya frekuensi BAB
dan feses yang keras.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Immobilisasi
b. Menurunnya aktivitas fisik
c. Illeus
d. Stress
e. Kurang privasi

f. Menurunnya mobilitas intestinal


g. Perubahan atau pembatasan
diet
Kemungkinan ditandai dengan :
a. Menurunnya bising usus
b. Mual
c. Nyeri abdomen
d. Adanya massa pada abdomen bag kiri
bawah
e. Perubahan konsistensi feses, frekuensi
BAB

Kondisi Klinik yang mungkin terjadi :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Anemia
Hipotiroidisme
Dialisa ginjal
Pembedahan abdomen
Paralisis
Cedera spinal cord
Immobilisasi yang lama

Tujuan yang diharapkan :


1. Pasien kembali ke pola BAB normal
2. Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan
faktor penyebab konstipasi

Mempertahankan /mengembalikan
pola eliminasi normal
IMPLEMENTASI
1.

Mempertahankan pola eliminasi normal


Privacy
Timing
Nutrition and Fluids
Exercise
Positioning

Laxatives
Suppositoria dimasukkan 7,5-10 cm (3-4 inch),
efektif dalam 30 menit.
Enema
Cairan yang dimasukkan ke rektum dan colon
sigmoid berfungsi untuk feses atau flatus

Colostomy
Pembedahan saluran eliminasi di colon yang bersifat
Permanen /tempory

S
E
L
A
M
A
T

B
E
L
A
J
A
R

También podría gustarte