Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Anatomi
Sistem
Pencernaan
Konsep Dasar
Eliminasi bowel/ Buang Air Basar (BAB)
atau disebut juga defekasi merupakan
faeces normal tubuh yang penting bagi
kesehatan untuk mengeluarkan sampah
dari tubuh. Sampah yang dikeluarkan ini
disebut faeces atau stool.
3. Lambung :
fungsi motorik :
menampung,
mencampur,
pengosongan lambung
Fungsi pencernaan dan sekresi:
Gastrin : HCl, Pepsinogen, Rennin
dan mukus
Sekresi faktor instrinsik : penyerapan
Vit B12
PROSES ELIMINASI
1. Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan
tubuh ,dengan hasil feses.
2. Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan
rektum
Rectum :
autonom
Spincter Ekternal : Kontrol sadar, M . Levator Ani, innervasi
nervous somatic.
Proses Defekasi
Proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa
metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal
dari saluran pencernaan melalui anus
Defekasi dipengaruhi 2 reflek :
1. Refleks Pendek
2. Refleks Panjang
1.
Refleks Pendek
2. Refleks Panjang
Saraf di rektum terstimulasi oleh feses
Sinyal ditransfer ke spinal cord
Colon desenden,sigmoid dan rektum.
Signal parasymphatic gelombang peristaltik.
Defekasi
Usia
Diet
Asupan Cairan
Aktivitas fisik
Faktor psykologis
Kebiasaan pribadi
Posisi selama defekasi
Nyeri : hemoroid, bedah rectum,bedah abd
Kehamilan : trimester akhir konstipasi
Obat2an
Prosedures Diagnostik : Barium Enema
Anasthesy dan Surgery
Konstipasi
Fecal Impaction
Diare
Incontinensia
Flatulence
Hemorroid
I. Konstipasi
Konstipasi adalah perubahan dalam frekuensi dan
konsistensi dibandingkan dengan pola defekasi
individu yang bersangkutan, yaitu frekuensi defekasi
kurang dari tiga kali per minggu dan konsistensi tinja
lebih keras dari biasanya
Berdasarkan patofisiologis, konstipasi dapat
diklasifikasikan menjadi konstipasi akibat kelainan
struktural (proses obstruksi aliran tinja) dan
konstipasi fungsional (gangguan motilitas kolon atau
anorektalgangguan motilitas kolon atau anorektal).
I. Konstipasi
Defenisi karakteristik Konstipasi :
1. Menurunnya frekuensi BAB
2. BAB keras dan kering.
3. BAB yang tertahan, susah BAB
4. Sakit pada saat defekasi
5. Nyeri abdominal
6. Distensi abdomen
7. Tekanan pada rektum dan perasaan penuh
8. Teraba massa fecal
9. Sakit kepala
10. Nafsu makan kurang
11. Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.
III. Diare
Keluarnya BAB yang cair
dan meningkatnya frekuensi
BAB akibat cepatnya masa
feses melalui usus besar
akibat gerakkan peristaltik
yang meningkat
Komplikasi
Dehidrasi
Hipokalemia
Renjatan Hipovolemik
hipoglikemia
Intoleransi laktosa
Kejang
Malnutrisi
IV. Incontinensia
Hilangnya kemampuan secara sadar untuk
mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui
sprinter anal
V. Flatulence
1.
2.
3.
VI. Hemorroid
Terjadi pelebaran vena di
anus
Penyebab : Meningkatnya
tekanan pada daerah anus
karena konstipasi yang kronik
, tekanan yang kuat selama
BAB, kehamilan dan obesitas.
Macam :
1. Internal = terjadi pada anus
2. Ekternal = prolaps melalui anus
DIVERSI USUS
Merupakan herniasi mukosa akibat peningkatan
tekanan intralumen sebagai efek dari jumlah serat
makanan yang dikonsumsi.
Gejala : Perut kram,kembung, tidak teratur buang
air besar, nyeri pada kuadran kiri bawah
ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN
ELIMINASI
PENGKAJIAN
I.
Nursing History
1. Pola defekasi
2. Perilaku defekasi
3. Feses
4. Diet
5. Cairan
6. Aktifitas
7. Kegiatan spesifik
8. Penggunaan medikasi
9. Masalah Eliminasi BAB
10. Pembedahan/ penyakit yang menetap
II.
Physical Examination
Abdomen : Distensi, simetris, gerakan peristaltik adanya massa
pada perut.
Rectum dan Anus : Tanda-tanda inflamasi, perubahan warna, lesi,
fistula, hemorroid, adanya massa
Pemeriksaan Diagnostik
Anoscopy
Protoscopy
Pritosigmoidcopy
Colonoscopy
= pemerikasan anal
= pemeriksaan
rektum
= pemeriksaan
rektum dan colon
sigmoid
= Pemeriksaan
usus besar.
2. Pengambilan Specimen
Feses yang diambil adalah 2,5 cm atau 15 -30 ml cairan specimen.
DIAGNOSA
1. Gangguan Eliminasi BAB ; konstipasi (aktual/
resiko)
adalah kondisi dimana seseorang mengalami
perubahan yang normal dalam berdefekasi
dengan karakteristik menurunnya frekuensi BAB
dan feses yang keras.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Immobilisasi
b. Menurunnya aktivitas fisik
c. Illeus
d. Stress
e. Kurang privasi
Anemia
Hipotiroidisme
Dialisa ginjal
Pembedahan abdomen
Paralisis
Cedera spinal cord
Immobilisasi yang lama
Mempertahankan /mengembalikan
pola eliminasi normal
IMPLEMENTASI
1.
Laxatives
Suppositoria dimasukkan 7,5-10 cm (3-4 inch),
efektif dalam 30 menit.
Enema
Cairan yang dimasukkan ke rektum dan colon
sigmoid berfungsi untuk feses atau flatus
Colostomy
Pembedahan saluran eliminasi di colon yang bersifat
Permanen /tempory
S
E
L
A
M
A
T
B
E
L
A
J
A
R