Está en la página 1de 24

STRUKTUR DAN

FUNGSI DARAH
PADA TUBUH MANUSIA
KELOMPOK A6
Tutor: Dr. Inggrid
Rizka Novyanti Rosyadi
102013218
Harly Trisakti Tandilitin
102013331
Sinta Wulansari
102013229
Sancia Nathania
102014169
Desyana Martino
102015023
Welhelmina Bandelina Lobo 102015107
Harry Sondrio Wibowo
102015109
Rosalinda Yuniasih Panjaitan 102015172
Nasrul Nizam Bin Ismail
102015203

Skenario 13
Seorang perempuan umur 30 tahun periksa
ke puskesmas dengan keluhan terasa lemah,
lesu lekas lelah dan kadang-kadang pusing.
Ia baru melahirkan 3 bulan yang lalu, dan
banyak mengeluarkan darah.

Rumusan Masalah
Perempuan 30 tahun mengeluh sering
mengalami lemah, lesu, dan lelah serta
kadang-kadang pusing akibat
melahirkan.

Analisis Masalah
Metabolisme
Profirin
(sintesa &
katabolisme
HB

Pembentuk
an sel
darah
merah

ANEMI
A
en
n
o
p
h
m
Ko dara

Fu
Da ng
ra si
h

Hipotesis
Perempuan 30 tahun mengalami lelah, lemah,
lesu setelah melahiran akibat banyak
pendarahan.

Darah
Darah = Jaringan (eritrosit, leukosit dan

trombosit
Sel darah mengangkut gas, nutrien, produk
limbah, hormon, antibodi, sel, berbagai
bahan kimia, ion, dan substansi lain di
dalam plasma ke sel-sel.

Fungsi Darah
O Sebagai alat transport zat makan yang telah

diserap dalam usus ke jaringan, serta


transport oksigen dari paru-paru ke jaringan
dan karbondioksida dari jaringan ke paru-paru
O Pertahan tubuh terhadap infeksi kuman dan
benda asing oleh sel darah putih dan antibodi
yang beredar
O Mengatur stabilitas suhu tubuh, penyebaran
panas badan dan keseimbangan antar cairan
darah dan cairan jaringan.

Komponen-Komponen Darah
Bagian padat terdiri dari eritrosit,
leukosit, trombosit.

Bagian cair = plasma darah yang


terdiri dari air, elektrolit, metabolit,
nutrient, protein dan hormone.

Sel Darah Merah (Eritrosit)


2 enzim :
Enzim glikolisis:

memproduksi
energi untuk sel
eritrosit itu
sendiri
Enzim carbonic
anhidrase,berper
an dalam
transport
karbondioksida

Sel Darah Putih (Leukosit)


Leukosit sebagai makrofag,

mengangkut/membawa zat lemak dari


dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah

Netrofil

Eusinofil
Eosinofil

merupakan alat
pertahanan tubuh
terhadap alergi
dan parasit besar
seperti cacing.

Basofil

Limfosit

Monosit

Trombosit (keping Darah)

Plasma Darah
Plasma adalah bagian darah yang encer tanpa

sel-sel darah, warnanya bening kekuningkuningan. Dalam plasma terkandung zat-zat


yaitu :
Fibrinogen yang berfungsi ,pembekuan darah
Garam-garang mineral (garam kalsium, kalium,
natrium) berguna untuk metabolisme
Protein darah (albumin, globulin) meningkatkan
viskositas darah juga menimbulkan tekanan
osmotic untuk keseimbangan cairan tubuh.
Zat makanan (asam amino, mineral, dan vitamin)
Hormone,zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.
Antobodi

Pembentukan Sel Darah


Hemopoiesis (hematoiesis)
Proses pembentukan elemen berwujud

darah. Proses pembentukan ini terutama


terjadi di sumsum tulang merah misalnya
di epifisis tulang panjang (pangkal lengan
dan tulang paha), tulang pipih (tulang
rusuk dan tulang kranium), vertebra dan
tulang panggul

Pembentukan Sel Darah


Eritropoiesis
Proses pembentukan darah khususnya

darah merah (eritrosit)

Pembentukan Sel Darah


Leukopoiesis
Proses pembentukan leukosit, yang

dirangsang oleh adanya faktor perangsang


koloni. Kloni ini dihasilkan oleh sel darah
putih. Perkembangan dari setiap sel darah
putih dimulai dengan terjadinya
pembelahan sel batang temopoitik menjadi
sel blas

Pembentukan Sel Darah


Trombopoiesis
Pembentukan keping darah dimulai dengan

pembentukan megakarioblas dari sel


batang hemopoitik.
Megakarioblas membelah tanpa sitokinesis
menjadi megakariosit, sel raksasa dengan
inti besar
Megakariosit kemudian terpecah-pecah
menjadi segmen-segmen ketika membran
plasma tertekuk ke dalam sitoplasma

Hemoglobin
Penting dalam eritrosit
Fungsinya sebagai pengikat dan pembawa oksigen

dari paru-paru ke seluruh sel di jaringan.


Protein yang kompleks, tersusun dari protein
globin dan heme.
Heme, senyawa lingkar yang bernama porfirin,
pusatnya ditempati oleh logam besi (Fe)
Dalam keadaan (difesiensi) besi yang
menimbulkan keadaan kekurangan darah atau
anemia, yang lebih tepat disebutkan sebagai
kekurangan hemoglobin yang dapat
mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah

Kesimpulan
Kurangnya atau turunnya kadar hemoglobin

(Hb) dalam darah dan juga kurangannya zat


besi, serta oksigen yang dibawa berkurang
dalam pembentukan sel-sel darah merah
dapat mengakibatkan tubuh lebih cepat lelah
dan lemas atau disebut juga dengan anemia.

También podría gustarte