Está en la página 1de 38

PENGETAHUAN

BAHAN

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Seni Kriya
Konsep Karya Seni Rupa Terapan
Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada
zaman batu. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat
kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada zaman itu.
Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka membuat
alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar
mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat
perburuan dibuat dari tulang dan tanduk binatang.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Pengertian Seni Kriya
Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang
berarti kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa
terapan (applied art) yang selain mempunyai aspek-aspek
keindahan juga menekankan aspek kegunaan atau fungsi
praktis. Artinya seni kriya adalah seni kerajinan tangan
manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan
pertimbangan artistik dan keindahan.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Unsur Karya Seni Kriya
Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka
sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Utility
yaitu aspek kegunaan
Security
yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan
barang-barang itu.
Comfortable
yaitu enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan
disebut barang terap. Barang-barang terapan adalah
barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN

Flexibility
yaitu keluwesan penggunaan. Barang-barang seni
kriya

adalah

barang

terap

yaitu

barang

yang

wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.


Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan
dan

keluwesan

penggunaan

agar

pemakai

tidak

mengalami kesulitan dalam penggunaannya.


Estetika atau syarat keindahan
Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai
jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu
tidak merasa puas. Keindahan dapat menambah rasa
senang,

nyaman

dan

puas

bagi

pemakainya.

Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi


menjadi lebih tinggi jika barang itu diperindah dan

M. Nasyirul Furqon, ST. berwujud estetik.

PENGETAHUAN
BAHAN
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya
1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan
mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya
hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat
sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan

aspek

keindahan

daripada

aspek

kegunaan atau segi fungsinya.


3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat
untuk digunakan sebagai alat permainan.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara
1. Seni

kerajinan

kulit,

adalah

kerajinan

yang

menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah


dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya:
tas, sepatu, wayang dan lain-lain.
2. Seni

kerajinan

logam,

ialah

kerajinan

yang

menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu,


emas,

perak.

Sedangkan

teknik

yang

digunakan

biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau


sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya
pisau, barang aksesoris, dan lain-lain.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
3.

Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan


bahan

dari

kayu

menggunakan

yang

tatah

dikerjakan

ukir.

Kayu

atau
yang

dibentuk
biasanya

digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,


nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lainlain.
4. Seni

kerajinan

anyaman,

kerajinan

ini

biasanya

menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun


pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok,
dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
5.

Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di


atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau
teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lainlain.

6. Seni

kerajinan

keramik,

adalah

kerajinan

yang

menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui


proses

sedemikian

rupa

(dipijit,

butsir,

pilin,

pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang


atau

benda

pakai

dan

benda

hias

Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.

M. Nasyirul Furqon, ST.

yang

indah.

PENGETAHUAN
BAHAN
Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya
Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang
disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan
antara

lain

menganyam,

M. Nasyirul Furqon, ST.

cor

atau

tuang,

menenun,

mengukir,
dan

membatik,
membentuk.

PENGETAHUAN
BAHAN
1.

Teknik cor (cetak tuang)

Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia,


maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat
beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti
gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang
bahan-bahannya

berasal

dari

perunggu,

tembaga,

kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat


menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring,
teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentrasentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak.
Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di
Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang

M. Nasyirul Furqon,terdapat
ST.

di

Juwana

dan

Mojokerto.

PENGETAHUAN
BAHAN
Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:
Teknik Tuang Berulang (Bivalve)
Teknik Bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena
menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat
dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan
valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak
benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya.
Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cure Perdue)
Teknik A Cure Perdue dibuat untuk membuat benda perunggu
yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung
perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah
liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat,
kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah
rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah
dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda
perunggu yang diinginkan.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
2. Teknik Ukir
Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya
menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan
dasar

seni

menggores,

ukir

kayu.

memahat,

Mengukir
dan

adalah

menoreh

kegiatan

pola

pada

permukaan benda yang diukir.


Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu
muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari
batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda
dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi ukiran
bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis,
swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut
selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis
dan

religius.

dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain


M. Nasyirul Furqon,Dilihat
ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Karya

seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara

lain:
a. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata
sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbolsimbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis
berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
c. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain
sebagai

hiasan

juga

berfungsi

menyimbolkan

hal

tertentu yang berhubungan dengan spiritual.


d. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai
hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah
bangunan.
e. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk

M. Nasyirul Furqon, ST.menambah nilai jual suatu benda.

PENGETAHUAN
BAHAN
3. Teknik membatik
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan
tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik
merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa
gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan
cara

menambahkan

lapisan

malam

dan

kemudian

diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa


tahapan pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan
malam.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Alat

dan bahan yang dipakai untuk membatik pada

umumnya sebagai berikut:


a. Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif
(gambar). Bahan kain tersebut umumnya berupa kain
mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos.
b. Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus
sebagai perintang masuknya warna ke serat kain
(benang).
c. Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan
garam diasol.
d. Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain.
e. Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada
permukaan kain yang lebar.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Sesuai

dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal

beberapa teknik membatik antara lain sebagai berikut:


a. Batik

celup

ikat,

adalah

pembuatan

batik

tanpa

menggunakan malam sebagaia bahan penghalang,


akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi
masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik
dengan proses ini disebut batik jumputan.
b. Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara
memberikan malam dengan menggunakan canting
pada motif yang telah digambar pada kain.
c. Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat
cap (stempel yang umumnya terbuat dari tembaga)
sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak
perlu

M. Nasyirul Furqon, ST.

digambar

terlebih

dahulu.

PENGETAHUAN
BAHAN
d.

Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara


melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan
alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Seniman
batik lukis yang terkenal di Indonesia antara lain Amri
Yahya.

e. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya


bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal
tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh
karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk,
komposisi,

dan

pewarnaan

yang

sama

di

setiap

produknya.
f. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik.
Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik
batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing).

M. Nasyirul Furqon, ST.Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam

PENGETAHUAN
BAHAN
4. Teknik Anyam
Benda-benda

kebutuhan

hidup

sehari-hari,

seperti

keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik


anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat
benda-benda

anyaman

ini

berasal

dari

berbagai

tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem,


rotan, mendong, pandan dan lain-lain.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
5. Teknik Tenun
Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan
teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang
digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya
dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan
alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita
menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
6. Teknik Membentuk
Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat
karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim
disebut

gerabah,

tembikar

atau

keramik.

Keramik

merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui


pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru
dan jauh berbeda dari bahan mentahnya.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan
keramik diantaranya:
a. Teknik coil (lilit pilin)
b. Teknik tatap batu/pijat jari
c. Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil,
lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan
keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentukbentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris.
Teknik

ini

sering

penggemar keramik.

M. Nasyirul Furqon, ST.

dipakai

oleh

seniman

atau

para

PENGETAHUAN
BAHAN
d.

Teknik putar

Teknik

pembentukan

menghasilkan

banyak

dengan
bentuk

alat
yang

putar

dapat

simetris

(bulat,

silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik


putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentrasentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya
menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat
putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat
putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti
gentong, guci dll

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
e.

Teknik cetak

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi


barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif
singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula.
Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips,
seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini
digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi
massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir,
mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin
keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan
teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin
genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan

motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.


M. Nasyirul Furqon,berbagai
ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Kriya dari Bahan Alam
Kriya dari Bahan Buatan / Sintetis
1. Kayu
1. Karet
2. Batu
2. Logam
3. Daun
3. Plastik
4. Bambu
5. Tanah
6. Biji-bijian
7. Kulit Buah
8. Kulit Hewan
9. Tulang

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
1.

Kayu

Pengenalan Sifat-Sifat Kayu


Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk
dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi.
Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh
bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk
suatu

tujuan

pemakaian,

memerlukan

pengetahuan

tentang sifat-sifat kayu. Sifat-sifat ini penting sekali dalam


industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat
tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat
serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan
tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh
jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit
didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.
www.dephut.go.id

M. Nasyirul Furqon, ST.

Sumber

PENGETAHUAN
BAHAN
Sifat Fisik Kayu
1. Berat dan Berat Jenis
Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu,
rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya.
Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya.
Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda,
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ
1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu
semakin berat dan semakin kuat pula.
2. Warna
Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan
oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
3.

Keawetan
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan
dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur,
rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan
adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut
terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu
teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet
dari kayu gubal.

4. Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan
teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur
halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang

M. Nasyirul Furqon, ST.(contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar

PENGETAHUAN
BAHAN
5.

Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap
sumbu batang pohon.

Arah serat dapat dibedakan

menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak,


serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).
6. Kesan Raba
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat
meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin,
berminyak dll).

Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-

beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat


ekstraktif dalam kayu.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
7.

Bau dan Rasa


Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama
tersimpan di udara terbuka.
mempunyai

bau

yang

Beberapa jenis kayu

merangsang

dan

untuk

menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau


sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau
bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper
(kapur) dsb.
8. Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna,
arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh
dalam pola-pola tertentu.
membuat

M. Nasyirul Furqon, ST.dekoratif.

sesuatu

jenis

Pola gambar ini yang


kayu

mempunyai

nilai

PENGETAHUAN
Macam Penggunaan Kayu
BAHAN

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu


tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan
persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang
mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian Seni
Kriya antara lain sebagai berikut :
1. Patung dan Ukiran Kayu
Persyaratan teknis: serat lurus, keras, tekstur halus,
liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap.
Jenis kayu: jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka,
eboni.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
2.

Pensil
Persyaratan teknis: BJ sedang, mudah dikerat, tidak
mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus.
Jenis kayu: agathis, jelutung, melur, pinus.

3. Alat Musik
Persyaratan teknis: tekstur halus, berserat lurus, tidak
mudah belah, daya resonansi baik.
Jenis kayu: cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.
4. Alat Gambar
Persyaratan teknis: ringan, tekstur halus, warna bersih.
Jenis kayu: jelutung, melur, pulai, pinus.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
2. Kertas
Memahami Jenis & Type Kertas Cetak
Pada dunia Percetakan jenis dan type kertas sangatlah
banyak dan hampir dari setiap jenisnnya sangat sulit
untuk dibedakan, apalagi bagi
mereka (Klien) yang
mintanya terima sudah serba beres.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Uncoated

Paper, Kerta yang termasuk uncoated


diantaranya : Kertas HVS, HVO, Kertas koran, Kertas
Tisudll.
Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan
yang besar, akan terlihat pada permukaan yang sedikit
kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking (tercabut),
PH rendah sehingga lambat kering, dan karena
permukaannya bergelombang (tidak rata) maka hasil
cetak tidak menimbulkan gloss.
Coated paper, Jenis kertas yang termasuk coated
antara lain : Art paper, coated paper,mat coated, cast
coated, art karton, coated karton. Sifat-sifat dari Coated
Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper.
Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada
cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini
paling sering di kombinasikan dengan finishing cetak
Ultra Vernish (UV) / Super Glossy.

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Non

Absorption Paper, yang termasuk non absorbtion


antara lain :
Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil, Alumunium Foil, art
synthetic paper, dll.
Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka
pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya
timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu
penanganan khusus seperti :
- tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi
- PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan
menghambat oksidasi)
- memakai air pembasah seminim mungkin
Hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat
dari pada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta
mengering

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN
Jenis

kertas yang dipasarkan umumnya terbagi menjadi 3


(tiga) bagian utama, yaitu :
1. Kertas berdasarkan jenis serat, kertas jenis ini terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu :
a. kertas mengandung kayu, dengan ciri-ciri :
- terdiri dari serat mekanis
- tidak tahan disimpan lama
- mudah berubah warna jika terkena matahari
contoh : koran, HHI
b. kertas bebas kayu, dengan ciri-ciri :
- terdiri dari serat kimia
- tahan disimpan lama
contoh : HVS, HVO

M. Nasyirul Furqon, ST.

PENGETAHUAN
BAHAN

2. Kertas berdasarkan pekerjaan akhir (Finishing), yaitu :


a. kertas coated, dengan ciri-ciri :
- terdiri dari kertas dasae dan lapisan kapur dengan
bahan perekat
- permukaannya halus dan mengkilap (gloss)
- daya serap terhadap minyak lemah
contoh : art paper, kunsdruk
b. kertas uncoated, dengan ciri-ciri :
- tidak diberi lapisan kapur
- permukaan kertas kasar tapi bisa juga dihaluskan
- daya serap terhadap minyak kuat
contoh : koran,HHI, HVS, HVO
3. kertas berdasarkan penggunaannya, yaitu :

a. Kertas cetak, seperti HVO, koran, art paper


b. Kertas tulis, seperti HVS, kertas gambar
c. Kertas bungkus, seperti cassing, kertas sampul, kertas
Samson
d. Kertas khusus, seperti kertas uang, kertas sigaret,
kertas tisue.
M. Nasyirul Furqon, ST.

Gramasi yang umum dipakai 210gr ,


PENGETAHUAN230gr , 260gr , 310gr , 360gr.

BAHAN

Duplex (coated)
Bahan duplex ini gampang dibedakan
dengan bahan lainnya. sisi depan
putih, sisi belakangnya abu-abu.
jadi yang dicetak cuma 1 sisi depan,
bahan ini banyak digunakan untuk
pembuatan box. karena harganya
yang relatif murah dibandingkan
bahan lainnya.
Gramasi yang umum dipakai 250gr ,
270gr , 310gr, 350gr, 400gr .
CWb/duplex putih
Sama seperti duplex cuma bedanya
bagian dalamnya putih,sehingga
kelihatan lebih bersih. Banyak
digunakan untuk box box makanan.
Gramasi yang umum digunakan
230gr, 250gr, 300gr.

M. Nasyirul Furqon, ST.

También podría gustarte