Está en la página 1de 36

SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

(SPAB) 1

PENGERTIAN AIR BERSIH & AIR MINUM
Air Bersih menurut Permenkes RI No
416/Menkes/PER/IX/1990 adalah air yang digunakan
untuk keperluan sehari-hari dan dapat diminum setelah
dimasak terlebih dahulu.

Air Minum menurut Kepmenkes RI No
907/MENKES/SK/VII/2002 adalah air yang melalui
proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan (bakteriologis, kimiawi,
radioaktif, dan fisik) dan dapat langsung diminum.
Parameter kesehatan dan teknis yg menjadi dasar dalam
penentuan Standar Kualitas Air Minum adalah jika efek2
dari setiap parameter telah melebihi dosis yg telah
ditetapkan.

Standar kualitas air minum adalah Batas operasional dari kriteria
kualitas air dgn memasukkan pertimbangan non teknis.
Misalnya : kondisi sosial ekonomi, target/tingkat kualitas
produksi, tingkat kesehatan yg ada dan teknologi yg tersedia.

Kriteria kualitas air adalah Merupakan putusan ilmiah yg
mengekspresikan hubungan antara dosis dan respon efek yg
diperkirakan akan terjadi kapan dan dimana saja unsur2
pengotor mencapai atau melebihi batas maksimum yg
ditetapkan dalam waktu tertentu.

Kriteria kualitas air merupakan referensi dari standar kualitas air,
jadi yg membedakan antara kualitas air bersih dan air minum
adalah standar kualitas setiap parameter fisik, kimia, biologis
dan radiologis maksimum yg diperbolehkan.
PERSYARATAN DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH

1. Persyaratan kualitatif
2. Persyaratan kuantitatif
3. Persyaratan kontinuitas

Persyaratan kualitatif adalah persyaratan yg
menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku
air bersih. Persyaratan ini meliputi :
- syarat2 fisik
- syarat2 kimia
- syarat2 biologis
- syarat2 radiologis
Syarat 2 fisik
Secara fisik air minum harus dalam kondisi :
o Jernih
o Tidak berwarna
o Tidak berbau
o Tidak berasa (tawar
o Suhu
Warna menjadi persyaratan dalam air minum untuk
masyarakat karena pertimbangan estetika.
Ada 2 macam warna yg terdapat pada air baku yaitu:
apparent color yg ditimbulkan karena adanya benda2 zat
tersuspensi dari bahan organik
true color adalah warna yg ditimbulkan oleh zat2 bukan
organik
Air bersih harus memiliki suhu 25
o
C, jika terjadi perbedaan
maka batas yg diperbolehkan adalah 25
o
C 3
o
C
Syarat 2 kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan2 kimia dalam
jumlah yg melampaui batas.
Beberapa bahan kimia tersebut antara lain :
- pH (asam) : mempengaruhi proses korosi
- Zat padat total (total solid) : residu pada penguapan
- Zat organik : berasal dari alam
- CO
2
agresif : berasal dari udara dan dekomposisi zat organik
- Kalsium (Ca)
- Besi
- Mangan
- Tembaga
- Seng
- Chlorida
- Nitrit
- Fluorida
Syarat 2 bakteriologis (mikrobiologis)
Air minum tidak boleh mengandung kuman2 patogen dan
parasitik seperti kuman2 thypus, kolera, dysentri dan
gastroenteritis.

Syarat2 radiologis
Air minum tidak boleh mengandung zat yg menghasilkan
bahan2 yg mengandung radioaktif, seperti sinar alfa,
beta dan gamma.
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah
ditinjau dari banyaknya air baku yg tersedia.
Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dgn jumlah penduduk yg akan dilayani.
kebutuhan air untuk masyarakat perkotaan adalah 150
l/o/hari (DPU cipta karya)
Jumlah air yg dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat
kemajuan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat
setempat.
Sebagai contoh negara2 yg telah maju memerlukan air
bersih yg lebih banyak dibandingkan dgn masyarakat di
negara2 sedang berkembang. 130 2000 l/o/hari (DPU
cipta karya)
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air
bersih sangat erat hubungannya dgn kuantitas air
yg tersedia yaitu air baku yg ada di alam.
Artinya bahwa air baku untuk air bersih tersebut
dapat diambil terus menerus dgn fluktuasi debit yg
relatif tetap, baik pada saat musim kemarau
maupun musim hujan. Atau jumlah air yg
direncanakan dapat memenuhi kebutuhan selama
24 jam
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
Sumber/asal air baku utama
Dalam memilih sumber air baku air bersih, maka harus
diperhatikan persyaratan utamanya yg meliputi kualitas,
kuantitas dan kontinuitas serta biaya yg murah dalam
proses pengambilan sampai pada proses pengolahannya.
Beberapa sumber air baku yg dapat digunakan untuk
penyediaan air bersih dikelompokkan sebagai berikut :
A. Air hujan
Air hujan disebut juga dengan air angkasa. Beberapa
sifat kualitas dari air hujan adalah :
- Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam
dan zat2 mineral
- Air hujan pada umumnya bersifat lebih bersih
- Dapat bersifat korosif karena mengandung zat2 yg
terdapat di udara.
Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar
kecilnya curah hujan. Sehingga air hujan tidak mencukupi
untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi.
Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan
tidak dapat diambil secara terus menerus karena
tergantung pada musim. Pada musim kemarau
kemungkinan air akan menurun karena tidak ada
penambahan air hujan.
B. Air permukaan
Air permukaan yg biasanya dimanfaatkan sebagai sumber
atau bahan baku air bersih adalah :
1. Air waduk (berasal dari air hujan)
2. Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
3. Air danau (berasal dari air hujan, air sungai atau mata
air)
Pada umumnya air permukaan telah terkontaminasi dgn
berbagai zat yg berbahaya bagi kesehatan, sehingga
memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi oleh masyarakat.

Kontinuitas dan kuantitas dari air permukaan dapat
dianggap tidak menimbulkan masalah untuk penyediaan
air bersih
INTAKE AIR PERMUKAAN
C. Air tanah
Air tanah banyak mengandung garam dan mineral yg
terlarut pada waktu air melalui lapisan2 tanah. Secara
praktis air tanah adalah bebas polutan karena berada
dibawah permukaan tanah, tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa air tanah dapat tercemar oleh zat2
yg dapat menganggu kesehatan.
Ditinjau dari kedalamannya air tanah dibedakan menjadi :
- air tanah dangkal (< 10 m)
- air tanah dalam (> 60 m).
Dari segi kuantitas apabila air tanah dipakai sebagai
sumber air baku untuk air bersih adalah relatif cukup,
tetapi bila dilihat dari segi kontinuitasnya maka
pengambilan air tanah harus dibatasi karena akan
menyebabkan penurunan muka air tanah dan
kekosongannya akan diisi oleh air laut, peristiwa ini
disebut intrusi air laut khusunya didaerah dekat pantai
atau laut.

AIR TANAH
D. Mata air
Dari segi kualitas mata air adalah sangat baik bila
dipakai sebagai air baku karena berasal dari dalam
tanah yg muncul kepermukaan akibat tekanan,
sehingga belum terkontaminasi oleh zat2
pencemar.
Dari segi kuantitasnya jumlah dan kapasitas mata air
sangat terbatas sehingga hanya mampu memenuhi
kebutuhan sejumlah penduduk tertentu, bagitu pula
bila mata air tersebut terus menerus diambil maka
semakin lama akan habis dan harus mencari
sumber mata air yg baru.
TABULASI SUMBER AIR BAKU
SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH
Untuk menentukan sistem penyediaan air bersih
pada masyarakat, maka perlu dilakukan klasifikasi
sistem pelayanan yg meliputi :
Sistem individual
Sistem komunal

Sistem individual dititik beratkan pada
pengusahaan pemenuhan air bersih secara individu
atau perorangan
Sistem komunal pemenuhannya dilakukan secara
terorganisasi melalui sistem jaringan pipanisasi.
Beberapa sarana penyediaan air bersih secara individual
adalah sebagai berikut :
1. Sumur
a. Sumur gali (dug well) sumur ini dibuat dengan
penggalian tanah sampai kedalaman tertentu
maksimum 20 meter, umumnya tidak terlalu dalam
sehingga hanya mencapai air tanah dilapisan atas. Oleh
karena itu air yg diperoleh sering berkurang pada
musim kemarau sehingga secara kuantitatif sulit untuk
menjamin kontinuitasnya.
b. Sumur pompa tangan dalam (drilled well) adalah sumur
yg dibuat dengan kedalaman pipa 30 meter.
Kontaminasi air sumur dapat berasal dari sumber
pencemaran sekitarnya dan dari permukaan tanah
dimana batang pompa ditanam.
c. Sumur bor (bored well) adalah sumur yang dibuat dengan
bantuan auger. Dengan kedalaman minimum 100 meter.
d. Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur yang dibuat
dengan kedalaman pipa maksimum 18 meter.

2. Bak penampungan air hujan
Pada daerah2 tertentu yg tidak atau sedikit memiliki
sumber air, air hujan dimanfaatkan untuk persediaan air
bersih untuk keperluan air minum dan keperluan sehari-
hari yg lain terutama pada musim hujan, disamping juga
untuk persediaan air pada waktu musim kemarau. Untuk
menyimpannya air hujan ditampung dalam suatu bejana
atau bak penampungan air hujan (PAH)
Bak penampungan air hujan ini juga dapat digunakan untuk
penyediaan air bersih secara komunal.
Secara umum skema penyediaan air bersih secara
komunal dapat digambarkan sebagai berikut :



Beberapa sistem penyediaan air bersih secara komunal
adalah sebagai berikut :
1. Melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
PDAM adalah merupakan organisasi pengelola air pada
daerah tingkat II yg melayani air melalui sistem jaringan
perpipaan yg telah mengalami pengolahan dan
didistribusikan pada masyarakat yg berminat serta mampu
membayar sambungan.
2. HIPPAM (Himpunan Petani Pemakai Air)
HIPPAM merupakan organisasi pengelola air didaerah
perdesaan, biasanya akan memanfaatkan sumber mata air
yg ada diwilayah masing2 melalui pembinaan dari
Depertemen Pekerjaan Umum, terutama untuk masalah
teknis pembuatan bangunan pengolahannya. Dengan
demikian maka pengelolaan selanjutnya merupakan
tanggung jawab masyarakat desa dan aparat pengelola yg
telah ditetapkan oleh kepala daerah masing2
3. Pembangunan hidran umum, kran umum dan terminal air
program pembangunan ini terutama ditujukan untuk
mengantisipasi semakin mahalnya harga air relatif
terhadap tingkat penghasilan masyarakat dan juga untuk
daerah2 kumuh dan terpencil yg rawan air.
4. Perlindungan mata air (PMA)
perlindungan mata air merupakan sistem penyediaan air
bersih dengan memanfaatkan sumber mata air. Cakupan
maksimum PMA adalah 500 jiwa. Umumnya PMA
digunakan untuk wilayah atau daerah perdesaan dimana
masih dijumpai adanya sumber mata air.
KEBUTUHAN AIR BERSIH
A. Macam kebutuhan air bersih
Manusia dan makluk hidup lain di alam ini memerlukan
air untuk proses2 psikologis yg dibedakan antara lain :
a. Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk
pemenuhan kegiatan sehari-hari atau rumah tangga
seperti : untuk minum, memasak, kesehatan individu
(mandi cuci dan sebagainya)
b. Kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih yg
digunakan untuk beberapa kegiatan seperti :
- Kebutuhan institusional adalah kebutuhan air bersih
untuk kegiatan perkantoran dan tempat pendidikan atau
sekolah
- Kebutuhan komersial dan industri adalah kebutuhan air
bersih untuk kegiatan hotel, pasar, pertokoan, restoran.
Sedangkan kebutuhan air bersih untuk industri biasanya
digunakan untuk air pendingin, air pada boiler untuk
pemanas dan bahan baku proses.
- Kebutuhan fasilitas umum adalah kebutuhan air bersih
untuk kegiatan tempat2 ibadah, rekreasi, terminal

B. Penentuan Kebutuhan Air Bersih
- Perhitungan proyeksi penduduk
beberapa metode proyeksi penduduk yg digunakan dalam
perencanaan sistem penyediaan air bersih adalah sebagai
berikut :
a. Metode rata-rata Aritmatik
Pt = Po + (Pn+1 Pn) t
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun proyeksi
Po = jumlah penduduk tahun ke 0
Pn = rata-rata pertumbuhan penduduk
t = periode perencanaan
Pn+1 = jumlah penduduk pada tahun ke n+1

b. Metode Geometrik
Metode ini banyak dipakai karena mudah dan mendekati
kebenaran.
Pt = Po (1 + r)
n
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun proyeksi
Po = jumlah penduduk tahun yg diketahui
r = persen pertambahan penduduk tiap tahun
n = tahun proyeksi

c. Metode pertumbuhan seragam
metode ini mengasumsikan bahwa persen pertumbuhan
penduduk dari dekade ke dekade adalah konstan dan
perhitungan didasarkan pada proses pertumbuhan rata-
rata. Metode ini hanya cocok bagi kota yg relatif muda
dengan pertumbuhan penduduk cepat.
d. Metode selisih pertumbuhan
yaitu jumlah penduduk saat ini ditambah dengan rata-rata
pertambahan penduduk dalam sepuluh tahun dan rata-rata
selisih pertambahan
e. Metode grafis (rentang grafis populasi)
proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan kurva,
plotting antara waktu(tahun) dengan populasi. Dari data yg
dikumpulkan dan terbentuk kurva, kemudian direntangkan
kedepan sesuai dengan bentuk natural kemudian
diperoleh populasi dari tahun yg diinginkan.
C. Penentuan Fluktuasi Debit Air yang dibutuhkan
Pada umumnya kebuthan air dimasyarakat tidaklah konstan,
tetapi berfluktuasi dengan adanya perubahan musim dan
aktivitas masyarakat.
Pada hari tertentu disetiap minggu bulan atau tahun akan
terdapat pemakaian air yg lebih besar dari pada kebutuhan
rata2 perhari, pemakaian air tersebut disebut pemakaian
air maksimum, demikian pada jam2 tertentu didalam satu
hari, pagi atau sore, pemakaian air akan memuncak lebih
besar dari pada kebutuhan air rata2 perhari, pemakaian air
tersebut disebut pemakaian jam puncak.
Besarnya pemakaian air hari maksimum dan jam puncak
dapat ditentukan dengan mengalikan pemakaian air dari
rata2 perhari dengan faktor pemakai hari maksimum dan
jam puncak.
D. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perhitungan kebutuhan air bersih adalah didasarkan pada
jumlah penduduk yg akan dilayani dan rata2 kebutuhan air
bersih pada setiap orang.
Kebutuhan air bersih akan digunakan untuk perhitungan
kapasitas pengolahan, kapasitas distribusi dan kapasitas
produksi.
Untuk mengetahui kebutuhan hari maksimum dan
kebutuhan jam puncak adalah nilai faktor hari maksimum
dan nilai faktor jam puncak. Nilai faktor hari maksimum (F1)
umumnya adalah 1 1,5. sedangkan faktor jam puncak
(F2) umumnya adalah 1,5 2,5 . Dapat disimpulkan bahwa
debit (kapasitas) pengolahan bisa berbentuk :
- Q hari maksimum, untuk perencanaan distribusi
- Q rata-rata, untuk perencanaan distribusi
- Q jam puncak, untuk perencanaan distribusi
Dalam menghitung kapasitas produksi, maka selain
kapasitas pengolahan (akibat sebagai kebutuhan umum)
perlu juga diperhitungkan hal2 lain yg mempengaruhi, yaitu
:
1. Kebutuhan air untuk instalasi, misalnya untuk pencucian
filter (backwashing) melarutkan bahan kimia, keperluan
kantor dan lain2.umumnya kebutuhan air untuk instalasi
ini sekitar 10% dari kapasitas pengolahan.
2. Kehilangan air di sistem distribusi. Misalnya pada saat
pemasangan jaringan dan penambahan pipa distribusi,
kebocoran teknis (karena sambungan lain) keperluan
pemadam kebakaran dll. Umunya kehilangan air ini
sekitar 30% dari kapasitas pengolahan. Dengan
mengetahui kapasitas pengolahan kebutuhan air untuk
instalasi dan kehilangan air, maka dapat dihitung
kapasitas produksi(debit) yg diperlukan.
Contoh perhitungan :

Jumlah penduduk kota A adalah 100.000 pada tahun 1995.
tingkat pertumbuhan penduduk dalam setiap tahun dalam
10 tahun terakhir rata2 1%. Hitung kapasitas pengolahan,
kapasitas distribusi dan kapasitas produksi jika
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
sampai tahun 2005.

Jawab :
Asumsi :
- Kebutuhan air bersih rata2/org/hari = 100 liter
- Faktor hari maksimum = 1,5
- Faktor jam puncak = 1,75
Proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 (met. geometrik)
Pt = Po (1+r) n
Pt = 100.000(1+0,01)10
Pt = 110.463 jiwa
- Kebuthan air bersih = jlh penduduk x keb. air rata2
= 110.463 jiwa x 100 l/org/hari
= 11.046.300 l/hari
= 127,85 l/dt
- Kapasitas pengolahan (kebutuhan hari maksimum) :
kebutuhan air bersih x faktor hari maksimum
= 127,85 l/dt x 1,5
= 191,775 l/dt

- Kebutuhan distribusi (kebutuhan jam puncak) :
kebutuhan air bersih x faktor jam puncak
= 127,85 l/dt x 1,75
= 223,74 l/dt

También podría gustarte