Está en la página 1de 23

Nama Anggota :

Billy AdityaPratama
Hilyati Ajrina
Jarmiati
Monica Lauretta
Ni Made Dwi Adyani
Putri Utami Hadiyati
Atsilah Ulfah
Bobby Setiawan
Harun Akbar
Partozy silaen
Nurulando imansyah


AMEBIASIS
Istilah lain: disentri ameba,enteritis ameba,kolitis
ameba

Adalah infeksi usus besar yang disebabkan oleh
parasit usus Entamoeba histolytyca.
Entamoeba histolytica
E. histolytica adalahparasit yang sering ditemukan
dalam usus besar manusia.
Bentuk: kista,prekista dan trofozoit





Bentuk pokok: kista dan trofozoit
Trofozoit
Prekista Kista
Siklus hidup :
E. histolytica terdapat dalam bentuk trofozoit yg
mengadakan pembelahan biner di habitatnya
Karena perubahan lingkungan (di usus besar)
parasit enkistasi (menjadi kista) kista matang
terbawa feses.
Manusia terinfeksi karena menelan kista matang (4
inti)
Di susu halus terjadi eksistasi (kista menjadi trofozoit
(1 kista menjadi 4 trofozoit muda)

Enkistasi proses perubahan bentuk trofozoit
menjadi kista.
Proses ini terjadi bila E.histolytica berada dalam keadaan
yg tdk menguntungkan,seperti pada lumen kolon.
Untuk mempertahankan diri
Resisten
Merupakan bentuk infektif
Eksistasi proses perubahan bentuk kista
menjadi trofozoit.
Sensitif terhadap perubahan lingkungan
Berbiak umumnya belah pasang
Protozoa patogen, menginvasi dan merusak jaringan
Transmisi/penularan
Ditularkan melalui oral. Secara langsung (tangan)
atau tidak langsung (makanan dan minuman yg
tercemar).

Sumber. : Tinja yang mengandung kista matang.
Diagnosis
Anamnesis : gejala,onset,dll
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang:
Ada/tidaknya trofozoit/kista dalam feses
Atau adanya trofozoid dalam pus hasil aspirasi dalam
Pada penderita amubiasis intestinal terdapat ulkus yang
khas,kerokan dan eksudat dapat di periksa secara parasitologik
Lab.Abses amuba hati :
Tentukan adanya amebiasis usus
Hitung leukosit
Tes serologi : hemaglutinasi dan presipitasi (90%)
Radiologi
Tes fungsi hati
Aspirasi abses


Perbedaan disentri ameba dengan
disentri basiler (shigellosis)
Amebiasis Shigellosis
Mulainya
Demam
Keadaan umum
Tenesmus
Penyebab
Tidak jelas Akut
Biasa tanpa demam Biasa ada demam
Emasiasi tidak nyata Biasa emasiasi nyata
Tidak ada/sedang Berat
E. histolytica Shigella sp.
.
Amebiasis Shigellosis
TINJA
Jumlah tinja
Ciri khas tinja
Mengandung darah
dan lendir
Seperti jeli strawberi
Bau usus ikan yang
mengalami
dekomposisi
Lendir, nanah dan
darah segar bergaris
atau bercak-bercak
Berbau sperma

Banyak Sedikit
Patogenesis
Kista matang tertelan manusia

Kista berubah menjadi trofozoit di usus besar

Trofozoit menginvasi dan merusak jaringan
usus,sehingga timbul lesi/ulkus ameba
metastasis ke jaringan (hati ,paru,otak,limpa) melalui
ulkus. Tp ini jarang .
ATAU

Trofozoit mengalami ekskistasi. Kista keluar lewat feses






Manifestasi klinis
Bising usus hiperaktif
Demam
Diare
Feses lembek atau cair disertai lendir atau darah
Meteroismus
Mual
Muntah
Tenesmus

Amebiasis usus
Amubiasis invasif yang simtomatis, contohnya Disentri
Amuba (2 minggu, atau lambat sampai beberapa bulan)
yang ditandai
kolik
pergerakan usus yang sering (6-8 pergerakan/24 jam)
Diare + tenesmus
Feses berdarah (95%) serta disertai mukus dengan
beberapa leukosit

Amebiasis kronik:
Diare berdarah, penurunan BB, nyeri abdomen
(tidak ada demam pembeda dengan disentri basiler
Shigellosis
Amubiasis akut (bbrp hari-minggu):
Gejala pada 1/3 kasus, gejalanya mendadak (demam
tinggi, menggigil, diare berat seperti disentri basiler
dehidrasi, gangguan elektrolit, nyeri pada kuadran
kanan bawah

Jika Ameba menginvasi dinding usus besar dan
merusak pembuluh darah ,mengakibatkan perdarahan
usus.

Jika abses menembus lapisan muskular dinding
usus,mengakibatkan perforasi usus.

Ameboma,terjadi jika terbentuk massa jaringan
granulasi akibat infeksi.

Penyempitan usus,bisa terjadi karena ameboma,
terbentuknya jaringan ikat atau pada disentri kronik.

Amebiasis hati
Lebih banyak pd laki-laki. sering pada usia 30-40 th.
Ameba melalui sistem portal ke lobus kanan masuk ke
dalam hati dan menyababkan nekrosis serta
degenerasi parenkim.
Mula-mula terjadi hepatitis ameba,kemudian mikro
abses,dan menjadi satu menjadi abses tunggal yg
besar.

Amebiasis pleuropulmonal
Dapat terjadi dari amebiasis hati,bisa juga secara
langsung dari embolisasi langsung dari usus besar.
Gejala Klinis berupa:
Batuk yang mengeluarkan pus berwarna coklat
kemerahan
Nyeri dada
Sesak
Demam

Abses otak,limpa dan organ lain
Terjadi akibat emboli amoeba langsung
dari usus besar maupun dari abses hati
yang pecah,walaupun ini jarang terjadi.
Amebiasis kulit
Terjadi akibat invasi ameba langsung dari usus besar
dengan membentuk hiliran (fistel) .
Sering terjadi pada dinding perut.
Tampak edematus, menonjol dgn indurasi dn batas
pinggir yg ireguler

PENATALAKSANAAN
Amebiasis asimtomatik (carier/cyst passer)

Obat yg diberikan adalah amebisid luminal:
Diloksanid furoat ,3x500 mg /hari selama 10 hari,
atau diiodohydroksikuin 3x600 mg /hari selama 10
hari.
Yodoklorohodroksikil/clioquinol. 3x250 mg /hari
selama 10 hari
Amebiasis intestinalis ringan (disentri ringan-
sedang)
Metronidazol 750 mg 3 x 1 selama 5-10 hari,
Dapat pula:
Tinidazole,50mg/kgBB atau 2 g/hari selama 2-3 hr
Ornidazole,50-60 mg /kgBB /2g /hari selama 3 hr.
da[pat pule deberi tetrasiklin 4x500 mg/hari
selama 5 hr.

Amebiasis intestinalis berat (disenteri
berat)
Pemberian cairan elektrolit,terapi seperti
amebiasis ringan dan sedang,ditambah:
emetin 1 mg/kg SC atau IM (maksimum 60
mg sehari) selama 3-5 hr
dehidroemetin 1-1,5 mg/kg SC atau IM tiap
hari (maksimum 90 mg sehari).
Abses hati amebika
Pilihan utama : metronidazol 750 mg
tiga kali sehari selama 10 hari, diikuti
diiodohidroksikuin 650 mg 4 x 1 selama
21 hari, atau diloksanid furoat 500 mg 3 x
1 selama 10 hari, ditambah klorokuin 500
mg (garam) 2 x 1 selama 2 hari,
dilanjutkan 250 mg 2 x 1 selama 10 hari

TERIMAKASIH . . . . . .

También podría gustarte