Está en la página 1de 18

MATERIAL HANDLING

EKO WIDODO
101910101010

DEFINISI
Tower crane adalah salah satu mesin pemindah barang secara vertikal maupun horisontal yang bisa menjangkau lingkup area yang cukup luas seperti gedung bertingkat atau menara.

1.

Pondasi

tower crane tidak sama dengan crawler crane yang dapat berpindah tempat, tower crane dipasang pada tanah sehingga fixed atau tidak dapat berpindah kecuali sesudah dibongkar. Oleh karena itu tower crane harus memiliki pondasi untuk memperkokoh konstuksi crane.

2. Jib
Jib atau boom merupakan lengan Tower Crane yang terdiri dari elemen elemen besi yang tersusun dalam system rangka batang. Panjang jib menentukan maksimum panjang jangkauan horizontal Tower Crane dan kapasitas beban maksimum tergantung pada jenis Tower Crane yang digunakan. jib biasanya berpenampang segitiga karena bentuk segitiga memiliki komponen yang lebih sedikit dan lebih ringan daripada bentuk persegi, tetapi masih memiliki inersia yang cukup besar

3. Counter jib Counter jib berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter jib dilengkapi dengan counterweight yang berfungsi sebagai beban yang melawan beban yang diangkat oleh Tower Crane. 4. Hoist merupakan bagian Tower Crane yang berfungsi sebagai pengangkat beban vertikal 5. Trolley merupakan bagian Tower Crane yang berfungsi sebagai pengangkat beban horizontal 6. Segment merupakan bagian Tower Crane yang digunakan untuk menambah ketinggian tower crane

7. Climbing frame adalah wadah atau alat untuk memasang segment mas 8. Slewing unit

adalah sistem yang digunakan untuk memutar jib sampai 360 derajat
9. Motor berfungsi untuk menggerakkan hoist, trolley dan slewing unit. 10. Hook digunakan untuk mengambil material

11. Operator cab


Tempat dimana operator bekerja. Cab ini haruslah memiliki jendela besar untuk memastikan operator memiliki pandangan penuh terhadap lokasi konstruksi.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tower crane antara lain

1.

Spesifikasi alat : berisi data data spesifikasi alat yang dikeluarkan oleh pabrik seperti ketinggian dan letak beban maksimum pada jangkauan jib.

2.

Kondisi proyek : merupakan gambaran umum dari proyek yang dikerjakan seperti luas area proyek, ketinggian bangunan, luas bangunan, dan karakteristik materialnya.

tipikal tower crane memiliki spesifikasi sebagai berikut:

* Tinggi maksimum berdiri sendiri 265 kaki (80 meter)


Tower crane bisa saja memiliki tinggi lebih dari 80 meter hanya jika tower crane dipegang/digantungkan pada bangunan sehingga bisa tumbuh seiring dengan bertambah tingginya bangunan proyek

* Jangkauan maksimum 230 kaki (70 meter) * Daya angkat maksimum 18 metric ton, 300 tonne-meter * Counterweight 20 ton
Daya angkat maksimum tower crane adalah 18 ton tetapi tower crane tidak boleh mengangkat beban sebesar itu pada ujung terjauh jib nya. Semakin dekat posisi beban yang diangkat dengan tiang tower crane, semakin besar beban yang dapat diangkat dengan aman.

Oleh karena itu pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya apabila beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar 10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan sebesar 6 ton. Tower crane dilengkapi dengan dua tombol limit untuk memastikan operator tidak mengangkat beban berlebih:

* Tombol
* Tombol

beban maksimum memonitor tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak melebihi 18 ton momen beban memastikan operator tidak melebihi prinsip tone-meter ketika beban digerakkan pada jib.

Elemen pertama yang memastikan stabilitas tower crane adalah pondasi beton besar yang telah dicor terlebih dahulu. Pondasi ini biasanya memiliki ukuran 10 x 10 x 1.3 meter (tapi tergantung pula tipe tower crane yang akan digunakan). Ada pula tipe tower crane yang mampu menghemat beton pondasi dengan memiliki 4 pondasi yang lebih kecil yang akan mendukung beban dari masing-masing kaki tower crane. Baut besar tertanam di dalam pondasi ini.

1.

Tahap pertama, dengan bantuan mobile crane bagian horizontal jib dan machinery disambung dan diletakkan di atas dua pondasi beton. Kemudian mobile crane menambahkan counterweight. Sedangkan bagian vertikal tower crane dipasang dengan bantuan mobile crane juga.

2.

Tahap kedua, untuk mencapai ketinggian maksimum, tower crane tumbuh sendiri. Disini digunakanlah top climber atau climbing frame. Berikut prosesnya:

1.

Tower crane mengangkat sebuah beban pada jib untuk menyeimbangkan counterweight.

2.

Teknisi melepas unit berputar dan dengan sebuah mesin hydraulic pada top climber akan mendorong unit berputar naik setinggi 20 kaki (6 meter).

3.

Operator menggunakan crane untuk mengangkat satu section vertikal dari tower crane dan mengisi kekosongan yang ada di dalam top climber. Ketika selesai dipasang dan dibaut, maka tower crane telah bertambah tinggi satu section.

También podría gustarte