Está en la página 1de 46

Anak kelas

DIALYPETALAE
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa terna, semak, perdu, dan
pohon

 Mempunyai hiasan bunga ganda, kelopak


dengan mahkota dapat dibedakan denga jelas,
daun mahkota bebas satu sama lain

 Bagian-bagian bunga tersusun secara spiral,


batas antara kelopak dengan daun mahkota
kadang-kadang tidak jelas
1. Bangsa
RANALES / RANUNCULALES
(POLYCARPICAE)

Ciri-ciri umum
 Umumnya tumbuhan dengan batang berkayu
 Ciri utama : terdapat daun buah yang bebas
dalam bunganya, sehingga dari satu bunga
dapat membentuk banyak buah (polycarpiceae ;
poly = banyak, carpos = buah)
 Bagian-bagian bunga lepas dan tersusun secara
spiral
Suku : Magnoliaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar

 Bunga banci atau kelamin tunggal, aktinomorf,


hiasan bunga dapat dibedakan antara kelopak
dengan mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat
tenda bunga dalam jumlah besar yang tersusun
secara spiral tanpa perbedaan yang jelas antara
kelopak dan mahkotanya
 Benang sari banyak, tersusun dalam spiral.
Bakal buah banyak, tersusun dalam spiral
terletak di ujung sumbu bunga

 Buah kandaga, buah kurung, atau buah buni,


yang terkumpul merupakan buah ganda.

 Biji dengan banyak endosperm dan lembaga


kecil.

 12 marga, + 100 jenis

 Contoh : Magnolia macrophylla


Michelia alba
Suku : Anonaceae
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar atau

berseling tanpa daun penumpu

 Bunga banci, aktinomorf, biasanya berbilangan


3, sering kali mempunyai 2 lingkaran daun
mahkota

 Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai


banyak bebas satu sama lain, masing-masing
berisi banyak atau 1 bakal biji
 Buah kebanyakan berupa buah buni, kadang-
kadang berupa buah ganda
 Biji dengan endosperm berbelah dengan
lembaga kecil.
 80 marga, 800 jenis, daerah tropis
 Contoh : Anona muricata (sirsak)
A. squamosa (srikaya)
A. Reticulata(buah nona)
Cananga odorata (bunga kenanga)
Stelechocarpus burahol (kepel)
Suku : Myristicaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar atau
berseling

 Bunga kecil dengan tenda bunga yang


berbilangan 3, berkelamin tunggal, aktinomorf,
berumah 2.

 Tenda bunga berlekatan, benang sari banyak


(20), tangkai sari banyak membentuk buluh,
kepala sari menghadap ke luar
 Bakal buah tunggal dengan 1 bakal biji yg
anatrop dan terletak pada dasar bakal
buah, mempunyai 2 integumen
 Buah berdaging, bila masak membuka
dengan 2 katup
 Biji dengan salut biji yang disebut ”macis”,
endosperm dan perisperm berbelah,
lembaga kecil
 15 marga, 250 jenis, daerah tropis
 Contoh : Myristica fragrans (pala)
Suku : Nymphaeaceae
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan air, tumbuh di rawa-rawa atau daerah yang
tergenang air, terapung atau mempunyai akar yang
dapat mencapai dasar air

 Daun terapung di permukaan air atau tenggelam, tetapi


ada juga yang muncul di atas air

 Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga


berbilangan 3 sampai banyak yang berfungsi sebagai
kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun
dalam 2 lingkaran
 Benang sari 3 sampai banyak, sebagian besar
bersifat steril dan berubah menjadi bagian-
bagian yang menyerupai daun-daun mahkota.

 Bakal buah menumpang atau setengah


tenggelam, berjumlah 3 atau banyak, bebas
satu sama lain, atau berlekatan

 Buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji


mempunyai salut biji, kebanyakan dengan
endosperm dan perisperm, lembaga lurus

Contoh : Nymphaea lotus


Nelumbo nucifera
2. Bangsa
ROSALES
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan terna, semak atau pohon.
Daun tunggal atau majemuk yang duduk berhadapan
atau tersebar tanpa daun penumpu

 Bunga banci, tetapi karena reduksi dapat menjadi


berkelamin tunggal, mempunyai hiasan bunga yang
dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya.
Mahkota bebas biasanya berbilangan 5

 Jumlah benang sari sama dengan daun mahkota atau


dua kali lipatnya.
 Bakal buah sama dengan daun mahkota, atau
kurang, bebas dan beruang banyak

 Dasar bunga bentuk cakram, melebar atau


cekung dengan bagian-bagian bunga pada
tepinya

 Bakal buah sering terdapat dalam cekungan,


sehinga letaknya menjadi tenggelam
Suku : Crassulaceae
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa semak atau terna, dengan
daun tunggal atau majemuk, tanpa daun
penumpu

 Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang


bersifat simosa, aktinomorf, kebanyakan banci,
kelopak dan mahkota berbilangan 5

 Benang sari sama banyaknya dengan daun


mahkota atau 2 x lipat
 Bakal buah 3 atau lebih, bebas atau sebagian
berlekatan, dengan sisik kecil pada pangkalnya

 Bakal biji banyak tersusun dalam dua baris pada


kampuh perut, masing-masing mempnyai 2
integumen

 Buah bumbung dengan biji-biji yang kecil tanpa


endosperm.

Contoh : Crassula columnalis


Suku : Rosaceae
Ciri-ciri umum
 Terna atau tumbuhan berkayu, dau tunggal atau
majemuk, duduk tersebar atau berkarang, mempunyai
daun penumpu yang melekat pada pangkal tangkai daun

 Bunga banci, aktinomorf, hiasan bunga berbilangan 5,


ada yang berbilangan 3,4,6, atau 8, jelas dapat
dibedakan antara kelopak dan mahkota

 Dasar bunga rata, bentuk cawan, atau piala, di bagian


tengah kadang-kadang cembung. Hiasan bunga dan
benang sari terdapat pada tepi dasar bunga
 Bakal buah 1 – banyak, bebas atau berlekatan,
kadang-kadang berlekatan dengan sumbu
bunga, sehingga bakal buah tenggelam

 Buah dapat berupa buah keras, kurung, bubung,


atau apel, kadang-kadang pada dasar bunga
membesar dan tebal berdaging

 Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm

Contoh : Rosa gallica (mawar)


Pyrus malus (apel)
Prunus persica (persik/delima)
Suku : Leguminosae

Ciri-ciri umum
Ciri khasnya terdapatnya buah yang disebut buah polong, yaitu :

 buah yang berasal dari 1 daun buah dengan atau tanpa


sekat-sekat semu, biji-biji terdapat pada kampuh perut,
bila masak, kering, pecah, sehingga biji terlontar keluar

 atau buah terputus-putus menjadi beberapa bagian


menurut sekat-sekat semunya

 ada pula buah berdaging dan tidak pernah pecah.


Suku : Leguminosae

Mimosaceae Papilionaceae Caesalpiniaceae

Buah polongan Buah polongan Buah polongan


Bunga terangkai dalam Bunga bentuk Bunga bentuk
bunga majemuk kupu-kupu, bagian kupu-kupu, bagian
berbentuk bongkol daun mahkotanya daun mahkotanya
berlekatan lepas
1. Suku : Mimosaceae
Ciri-ciri umum
 Bunga banci, aktinomorf, mempunyai kelopak
berbilangan 4 – 5 berlekatan, mahkota terdiri
atas daun-daun mahkota yang sama jumlahnya
dan bebas satu sama lain

 Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota, atau


banyak

 Bunga terangkai dalam bunga majemuk


berbentuk tongkol yang seringkali tanpak seperti
satu bunga saja
 Bakal buah menumpang, beruang satu.
Bakal biji dua baris pada dinding bakal buah

 Buah, merupakan buah polong yang bila masak


menjadi kering dan terputus putus menjadi
beberapa bagian

 Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.

Contoh : Mimosa pudica (putri malu)


Parkia speciosa (petai)
Pithecellebium lobatum (jengkol)
2. Suku : Papilionaceae
Ciri-ciri umum
 Terna semak, perdu, atau pohon dengan daun
tunggal atau majemuk

 Bunga banci, zigomorf, kelopak berbilangan 5,


pada pangkal berlekatan.

 Mahkota bentuk kupu-kupu terdiri atas 5 daun


mahkota dengan susunan yang khas :
 1 paling besar disebut bendera (vexillum)
 2 disamping sama besar disebut sayap (alae)
 2 sempit, berlekatan disebut lunas (carina)
 Benang sari biasanya 10, berberkas 2, 1 bebas
yang 9 lainnya dengan tangkai sari yang
berlekatan, kepala sari membuka dengan celah
membujur

 Buah polong yang bila masak menjadi kering


dan pecah, tetapi ada yang tidak pecah
melainkan terputus-putus dalam bagian yang
berisi 1 biji

 Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm

 Contoh : Pisum sativum (kacang kapri)


Arachis hypogaea (kacang tanah)
Sesbania grandiflora (turi)
3. Suku : Caesalpiniaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa perdu atau pohon, daun

majemuk menyirip, atau menyirip ganda

 Bunga mempunyai mahkota bentuk kupu-kupu,


tetapi ke 5 daun mahkotanya bebas

 Benangsari 10, biasanya bebas atau berlekatan


dengan bermacam-macam cara
 Buah polong yang jika masak menjadi kering
dan pecah, atau berdaging dan tidak membuka,
sering bersayap

 Biji dengan endosperm tipis atau tanpa


endosperm, lembaga besar

Contoh :
Caesalpinia pulcherrima (kembang merak)
Cassia alata (ketepeng)
Delonix regia (flamboyan)
Tamarindus indica (asam)
3. Bangsa
MYRTALES
Ciri-ciri umum
 Habitus bermacam-macam, kebanyakan berupa
tumbuhan berkayu

 Daun tunggal, duduk bersilang atau berhadapan, pada


cabang-cabang yang mendatar mengalami modifikasi
seakan-akan tersusun dalam 2 baris yang berhadapan,
helaian daun sering mempunyai kelenjar minyak

 Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat


kelaminnya menjadi kelamin tunggal. Hiasan bunga jelas
dapat dibedakan antara kelopak dengan mahkota,
aktinomorf atau zygomorf, kebanyakan berbilangan 4
 Benang sari sama jumlahnya dengan jumlah
daun mahkota atau 2 x lipat

 Satu tangkai putik dengan banyak bakal biji


pada tembuni yang letaknya sentral di sudut-
sudut

 Dasar bunga cekung sampai berbentuk


mangkuk atau tabung, biasanya menyelubungi
bakal buah, bakal buah tenggelam

 Buah sering mempunyai sisa-sisa tangkai putik


dan sisa-sisa benang sari pada ujung si antara
daun-daun kelopak yang tidak runtuh dan
manjadi bagian buah.
Suku : Sonneratiaceae
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa pohon, daun tunggal bertepi rata,
duduk berhadapan, tanpa daun penumpu

 Bunga membentuk kelompok-kelompok yang terdiri atas


3 bunga, besar, aktinomorf, banci atau berkelamin
tunggal

 Dasar bunga bentuk lonceng, di tepinya terdapat 4-8


tajuk daun kelopak yang kaku seperti belulang

 Daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak,


atau tidak ada
 Benang sari banyak, tertanam pada kelopak dalam
beberapa lingkaran

 Bakal buah tenggelam, berlekatan dengan dinding dasar


bunga, beruang banyak atau 4, mempunyai 1 tangkai
putik

 Buah kandaga atau buah buni dengan 4 sampai banyak


ruang, berisi banyak biji

 Biji tanpa endosperm


Marga Sonneratia
Ciri khusus
 mempunyai akar pasak yang berfungsi sebagai

akar nafas (pneumatofor)

 merupakan salah satu komponan vegetasi


mangrove

Contoh : Sonneratia alba


Sonneratia caseolaris
Sonneratia acida (bogem)
Suku : Rhizophoraceae
Ciri-ciri umum
 Pohon atau perdu, dengan daun tunggal yang kaku,
duduk tersebar atau berhadapan pada buku-buku yang
membengkak, mempunyai daun penumpu yang letaknya
antar tangkai daun, mudah runtuh
 Bunga kebanyakan banci, aktinomorf dengan sumbu
bunga berbentuk piala.
 Kelopak terdiri atas 4 – 8 daun kelopak, kadang-kadang
3-16 . mahkota terdiri atas daun mahkota yang
jumlahnya sama dengan daun kelopak.
 Benang sari 8 – banyak, semuanya fertil, letaknya
berhadapan dengan daun mahkota
 Bakal buah tenggelam, berlekatan dengan sumbu
bunga, beruang 2 – 6, berisi 2 – banyak bakal biji,
mempunyai 1 tangkai putik
Ciri khusus
 Buahnya waktu masak tidak membuka, beruang 1-5, tiap
ruang berisi 1 biji dengan atau tanpa endosperm yang
sering sudah berkecambah selagi masih dalam buah
yang belum terlepas dari pohon dan sampai keluar akar,
sifat ini disebut vivipari

 Mempunyai akar lutut, untuk beradaptasi dgn tempat


tumbuh yang berlumpur

 Merupakan komponen vegetasi mangrove

Contoh : Rhizophora apiculata (bakau)


Bruguiera caryophylloides (tancang)
Suku : Myrtaceae

Ciri-ciri umum
 Pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan
pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun
dalam 2 baris pada 1 bidang, tanpa daun penumpu

 Bunga banci dan aktinomorf

 Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari 4-5


daun kelopak dan daun mahkota

 Benang sari banyak, kadang-kadang berkelompok


berhadapan dengan daun mahkota, tangkai sari dengan
warna cerah (menjadi bagian bunga yang menarik)
 Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik,
beruang 1 sampai banyak dengan 1-8 bakal biji dalam
tiap ruang

 Buah bermacam-macam, pada ujungnya masih jelas


tampak kelopak yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan
sisa-sisa benang sari yang tertinggal di dalam kelopak

 Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm

Contoh : Eugenia aromatica (cengkeh)


Eugenia cumini (duwet, jamblang)
Eugenia equea (jambu air)
Psidium guajava (jambu biji)
4. Bangsa
BRASSICALES
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa terna, dengan daun tunggal duduk
tersebar, tanpa daun penumpu
 Bunga banci, aktinomorf, hiasan bunga berupa kelopak
dan mahkota yang berdaun lepas berbilangan 2-4,
kadang-kadang 3-5
 Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun
mahkota atau lebih banyak
 Bakal buah biasanya menumpang dengan 2 tembuni
atau lebih pada dinding buah
 Terdapat buluh-buluh getah dan sel-sel yang
mengandung mirosin.
Suku : Brassicaceae (Cruciferae)
Ciri-ciri umum
 Berupa terna annual atau perrenial

 Daun tunggal atau majemuk, duduk tersebar

 Bunga banci, zigomorf atau aktinomorf,


biasanya tersusun dalam tandan pada ujung
batang

 Kelopak terdiri atas 4 daun kelopak, tersusun


dalam 2 lingkaran. Daun mahkota 4 berseling
dengan daun mahkota
 Benang sari 6 dalam 2 lingkaran

 Bakal buah menumpang terdiri atas 2 daun


buah yang berlekatan

 Buah berupa buah lobak (siliqua) bila masak


membuka dengan 2 katup, atau terputus
menjadi beberapa bagian.

 Biji tanpa endosperm

Contoh : Brassica oleracea (kubis)


Raphanus sativus (lobak)
5. Bangsa
MALVALES / COLUMNIFERAE
Ciri-ciri umum
 Ciri khas terdapat ”columna” yaitu bagian bunga yang
terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sari
membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian
pangkal berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota
 Tumbuhan berupa semak, pohon atau terna annual.
 Daun tunggal, tersebar, mempunyai daun penumpu
 Bunga banci, aktinomorf, berbilangan 5, dengan daun-
daun kelopak yang berkatup dan daun-daun mahkota
tumpang tindih (overlap)
 Benang sari banyak tersusun dalam 2 lingkaran.
Lingkaran luar sering tereduksi dan lingkaran dalam
membentuk ”columna”.
 Bakal buah menumpang, beruang 2 – banyak, dalam
tiap ruang terdapat 1 – banyak bakal biji yang tegak
 Pada bagian tertentu seperti daun dan kulit batang
terdapat sel-sel atau saluran-saluran lendir, dan di
permukaan daun sering terdapat rambut-rambut
berbentuk bintang.
Suku : Bombacaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa pohon, daun tunggal atau majemuk

menjari, duduk tersebar dengan daun penumpu,


mempunyai sisik atau rambut bintang

 Bunga kadang-kadang besar dengan warna yang


menarik, banci, aktinomorf.

 Daun kelopak 4-5 biasanya berlekatan, dalam kuncup


tersusun seperti katup
 Daun mahkota 5 tersusun seperti genting, dan dalam
kuncup seperti terpilin ke satu arah

 Benang sari sama dengan jumlah daun mahkota


(kebanyakan lebih) dan duduk berhadapan dengan daun
mahkota. Bila jumlahnya banyak seringkali berlekatan
membentuk buluh atau tersusun dalam berkas-berkas

 Kepala sari beruang 1-2 atau lebih, serbuk sari dengan


permukaan licin
 Bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam,
beruang 2-5, tiap ruang berisi 2 – banyak bakal biji.

 Buah kandaga, sering pecah dengan membelah ruang,


sisi dalam kulitnya sering berambut. Biji dengan atau
tanpa endosperm, sering bersalut.

Contoh : Ceiba pentandra (kapuk randu)


Durio zibethinus (durian)
Suku : Malvaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan terna atau semak-semak, jarang berupa
pohon. Batang mempunyai serabut-serabut kulit, serta
penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa
rambut-rambut bintang atau sisik-sisik.

 Daun tunggal bertepi rata atau berlekuk beraneka


ragam, bertulang menjari, duduk tersebar, mempunyai
daun penumpu

 Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4-5 sedikit


banyak berlekatan dengan susunan seperti katup,
seringkali dilengkapi dengan kelopak tambahan
(epicalyx)
 Daun mahkota 5, bebas satu sama lain, pada pangkal
berlekatan
 Benang sari banyak dengan tangkai sari berlekatan
membentuk suatu kolom yang berongga
 Bagian dasar bunga menonjol ke atas mendukung
stamen dan putik, sehingga disebut ”androgynofor”
 Bakal buah menumpang, buah kendaga atau buah
berbelah. Biji mempunyai endosperm, lembaga lurus
atau bengkok.
Contoh : Gossypium herbaceum (kapas)
Hibiscus tiliaceus (waru)
Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
Sida rhombifolia (sidaguri)
Thespesia populnea (waru laut)
Urena lobata (pulutan)
6. Bangsa
RUTALES
Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa semak, perdu atau pohon dengan
batang berkayu. Kebanyakan daun majemuk dengan
daun penumpu. Dalam bagian-bagian vegetatifnya
sering terdapat kelenjar minyak, balsam, atau resin

 Bunga dengan kelopak dan mahkota berbilangan 5


dengan daun-daun kelopak maupun daun-daun mahkota
lepas, aktinomorf

 Benang sari tersusun dalam 1-2 lingkaran. Putik dengan


bakal buah yang biasanya dikelilingi sebuah cakram,
beruang 1 – banyak, tiap ruang dengan 1 – 2 bakal biji
Suku : Rutaceae

Ciri-ciri umum
 Tumbuhan berupa semak atau pohon, daun tunggal atau
majemuk, duduk tersebar atau berhadapan, tanpa daun
penumpu. Dalam daun dan kulit batang terdapat kelenjar
minyak

 Bunga banci, aktinomorf atau zygomorf, kelopak terdiri


atas 4-5 daun kelopak yang lepas atau berlekatan

 Daun mahkota bebas, tersusun seperti genting atau


katup
 Benang sari sama jumlahnya dengan daun mahkota
atau 2 x lipat

 Bakal buah menumpang, beruang 4-5

 Buah mempunyai bentuk dan susunan yang beragam,


buah buni, buah batu, buah berkulit tebal dan kaku, atau
buah kendaga

 Biji dengan atau tanpa endosperm, lembaga besar

Contoh : Aegle marmelos (maja)


Cytrus nobilis (jeruk keprok)
Cytrus aurantifolia (jeruk nipis)
Muraya paniculata (kemuning)

También podría gustarte