Está en la página 1de 35

Pembimbing : dr. Ifo Fauziah Sihite M.ked (ped), Sp.A Oleh : Dyah Pratiwi S, S.

Ked (G1A106009), Tri Ayu W, S.Ked (G1A106043)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RSU RADEN MATTAHER JAMBI 2013

PENDAHULUAN
Sindrom

Nefritik Akut (Glomerulonefritis Akut, Glomerulonefritis Pasca Infeksi) adalah suatu peradangan pada glomeruli yang menyebabkan hematuria (darah dalam air kemih), dengan gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein dalam air kemih) yang jumlahnya bervariasi.

STATUS PEDIATRIK
IDENTIFIKASI

Nama
Umur Jenis Kelamin

Bangsa
MRS tanggal

: An. M R : 2 tahun 10 bulan : Laki-laki : Indonesia : 07 Mei 2013

ANAMNESA
Diberikan oleh

: Ibu pasien Tanggal : 08 Mei 2013 Riwayat Penyakit Sekarang 1. Keluhan utama : Bengkak pada kantong kemaluan 2. Keluhan tambahan : bengkak pada kelopak mata dan perut, mual, muntah

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


6 bulan SMRS bengkak pada kelopak mata Demam (+) Batuk (+), nyeri menelan (+), rasa mengganjal ditenggorokkan (+), BAB dbn, BAK dbn, anak tidak ada keluhan tidak dibawa ke RS

3 bulan SMRS kelopak mata kembali bengkak pada saat anak bangun tidur,, bengkak seperti ini sering dialami oleh anak, namun karena anak tidak ada keluhan ibu tidak membawa anak ke RS

1 minggu SMRS ibu anak mengeluh anak bengkak

pada kelopak mata saat bangun tidur (+)

Bengkak pada wajah (+), perut (+), tungkai (+), kantong kemaluan (+) 5 hari SMRS, demam (+) nyeri perut (+), sakit kepala (+), penglihatan berkabur (-), sesak nafas (-) batuk (+), batuk tidak berdahak , batuk berdarah (-), pilek (+), mual (+), muntah (+),2 kali, darah (-), menyemprot (-),

BAB dbn, sering BAK (+), jumlah BAK berkurang dari

biasanya (+), nyeri saat BAK(-), BAK bak seperti cucian daging (-), BAK keruh dan berbuih (-), menurut ibu anak kurang aktif bermain seperti biasanya

1 hari SMRS, bengkak pada kantung kemaluan

semakin ++, perut (+), punggung kaki (+), bengkak dirasakan ibu masuk ke dalam jika ditekan dengan jari terutama pada kaki, demam (+), menggigil (-), berkeringat (-), nyeri perut (+), sakit kepala (+), penglihatan berkabur (-), sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK lebih sering sedikit-sedikit, berkurang dibanding sebelumnya , tidak sakit saat berkemih , tidak disertai panas, warna BAK keruh (-), berbau, BAK kemerahan (-) BAB normal. bengkak semakin membesar ke RSUD Raden Mattaher Jambi

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Masa kehamilan : Cukup bulan Partus : Normal Tempat : Rumah bersalin Ditolong oleh : Bidan Tanggal : 4-7-2013 BBL : 3000 gram PB : 51 cm Riwayat Makanan Kesan : ASI ekslusif (-), pemberian MPASI terlalu dini, Kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan cukup

Riwayat Imunisasi Kesan : Imunisasi Riwayat perkembangan fisik Kesan : baik Riwayat perkembangan mental Kesan : baik Status gizi BB/TB (13 kg / 90 cm) : SD = -2 (Normal) Riwayat Penyakit yang pernah di derita Batuk pilek (+)

Anamnesa organ
Kepala Bengkak (+) pada kedua kelopak mata Abdomen Perut kembung (+) Ginjal dan urogenital Frekuensi miksi 3-4 kali perhari sedikit-sedikit Alat Kelamin Bengkak (+) pada kantung kemaluan Extremitas Edem pada tungkai (+)

PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran
BB PB

Gizi
Suhu Respirasi Turgor Tekanan darah Nadi

: CM : 14,5 kg : 90 cm : SD -2 (gizi baik) :36,7 o C : 22 X/menit : baik (< 2 detik) : 100/70 mmhg : 90 X/menit

Kulit

Edema : (+) Eritema : (+) Bekas luka : (+) Muka Semab : (+) Kelopak mata Edema : (+)

Faring tonsil Hiperemis (+) Ukuran T1/T1


Genitelia Oedem pada kantung kemaluam (+), transluminasi (+)

Thorak
Paru-paru

: statis dan dinamis simetris, retraksi (-) Palpasi : stremfremitus kanan = kiri Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : vesikuler (+) ronkhi -/-, wheezing -/-.

Inspeksi

Jantung

Inspeksi : pulsasi, iktus cordis tidak terlihat Palpasi : thrill tidak teraba Perkusi : dbn Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi Palpasi

: Cembung : lemas, hepar dan lien tidak teraba Perkusi :Asites (+) minimal, Shiftingdulness (+) Auskultasi : bising usus (+) normal

Lipat paha dan genitalia

Pembesaran KGB (-) Odem pada skrotum (+), transluminasi (+) Ekstremitas superior Akral dingin tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada Ekstremitas inferior Akral dingin tidak ada, edema(+), sianosis tidak ada, Pemeriksaan Neurologis Tidak ada kelainan

Pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin: (7-5-2013)

WBC : 10.600/mm3 RBC : 5,96 X 106mm3 HGB : 15,3 g/dl HCT : 47,8 % LED : 48 PLT : 252.000/mm3 KDL: (7-5-2013) Protein total : 4,0 g/dl Albumin : 1,7 g/dl Globulin : 2,3 g/dl

SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam urat Cholesterol

: 61 U/l : 25 U/L : 16,4 mg/dl : 0,6mg/dl : 4,6 mg/dl : 368 mg/dl

Patologi klinik :

CRP : -

Pemeriksaan anjuran
Laboratorium : DDR, ASTO

Urine Rutin USG Abdomen

DIAGNOSIS DIFFERENTIAL

Edema Anasarka et causa DD/:


Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik

DIAGNOSIS KERJA

Edema anasarka ec Sindrom Nefritik ec T.ISK et Faringitis Kronik

Terapi
TERAPI

IVFD D5 NS 10 gtt Ceftriaxone 1 gr dalam 100 ml D5% habis 1 jam/18jam Lasix 1x 10 mg pagi (PO) KSR 1 x tab Captopril 2 x 3,5 mg Paracetamol syrup 3x cth Diet Rendah Garam

PROGNOSA : Quo ad vitam Quo ad Fungtionam Quo ad Sanationam

: Dubia ad Bonam : Dubia ad Bonam : Dubia ad Bonam

Lembar follow up
C:\Users\Tiwi\Documents\CRS 3AU WITH

MAKPAU\SNA.doc

Tinjauan Pustaka
Anatomi

Definisi
Sindrom Nefritik Akut (SNA) merupakan suatu

kumpulan gejala klinik berupa proteinuria, hematuria, azotemia, red blood cast, oligouria, dan hipertensi (PHAROH) yang terjadi secara akut

Etiologi
Faktor infeksi a. Nefritis yang timbul setelah infeksi streptococcus beta hemalyticus b. Nefritis yang berhubungan dengan infeksi sistemik lain : - Endokarditis bakterialis sub akut - Shunt nefritis 2. Penyakit multisistemik, antara lain : a. Lupus Eritematosus Sistemik b. Purpura Henoch Schonlein (PHS) 3. Penyakit Ginjal Primer, antara lain : Nefropati IgA
1.

patofisiologi
(GBM) antibodies mengendap pada glomeruli-

aktivasi komplemen peradangan glomeruli Hematuria proteinuria dan silinderuria Aliran darah ginjal LFG Oliguria retensi air dan garam ginjal edema, hipervolemia, kongesti vaskuler Azotemia, hiperkeratinemia, asidemia, hiperkalemia, hipokalsemia dan hiperposfatemia Hipoperfusi aktifitas sistem renin-angiotensin vasokonstriksi perifer perfusi ginjal semakin . LFG HT Angiotensin 2 retensi air dan garam hipervolemia edema dan HT

Gejala klinis
Onset akut Hematuria baik secara makroskopik maupun

mikroskopik Oliguria Edema (perifer atau periorbital) Sakit kepala, jika disertai dengan hipertensi. Dyspnea, jika terjadi gagal jantung atau edema pulmo; biasanya jarang. Kadang disertai dengan gejala spesifik; mual dan muntah

Gejala lain yang mungkin timbul


Penglihatan kabur
Batuk berdahak Penurunan kesadaran

Malaise
Sesak napas

Pemeriksaan penunjang
Darah

LED dan hematokrit albumin, globulin dan kolesterol Kadar ureum, kreatinin, klirens kreatinin Urin. Proteinuri diperiksa tiap hari Bakteriologi. Pada Throat swab atau skin swab Foto thorax PA tegak dan lateral dekubitus kanan.

Komplikasi
Fase akut 1. Gagal ginjal akut 2. Retinopati hipertensi 3. Encephalopati hipertensif 4. Payah jantung karena hipertensi dan hipervolemia (volume

overload) 5. Edema Paru 6. Glomerulonefritis progresif(7) Jangka Panjang: 1. Abnormalitas urinalisis (microhematuria) 2. Gagal ginjal kronik 3. Sindrom nefrotik (6,7)

Penatalaksanaan
Tirah baring 2. Diet protein, garam, kalori, intake cairan 3. Medikamentosa antibiotik antihipertensi 4. Pengobatan terhadap etiologi
1.

Prognosis
(>95 %) mengalami penyembuhan yang sempurna,

5% mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat

Analisa kasus
anak laki-laki usia 2 tahun 10 bulan, BB 14,5 kg dengan

edema (13 kg tanpa edem), gejala berupa bengkak di kelopak mata, muka, perut, kantong kemaluan, dan punggung kaki, demam, nyeri perut, mual, muntah, sakit kepala, malaise, oliguri, rasa mengganjal di tenggorokan, nyeri menelan. Keluhan ini pernah dialami anak 6 bulan yll berupa bengkak pada kelopak mata dan anak mengeluh batuk berdahak dan nyeri menelan serta rasa mengganjal di tenggorokan

Cont...
Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda vital

masih dalam batas normal, ditemukan hipertensi, adanya udem diseluruh tubuh, asites (+) minimal, hiperemis pada dinding faring,, ronkhi paru (-). Pada pemeriksaan penunjang menunjukkan adanya proteinuria, hiperkolesterolemia dan hipoalbuminemia, hematuria sehingga dapat ditegakkan diagnosis Sindroma nefritik akut pada anak ini. l.

Penyebab sindroma nefritik pada anak ini belum

diketahui secara pasti. Kemungkinan disebabkan karena penyakit radang tenggorokkan yang pernah diderita, yang berdasarkan penelitian sebagian besar disebabkan oleh kuman streptokokus beta hemolitikus yang juga merupakan kuman tersering penyebab kelainan pada ginjal, yg kemudian mengganggu fungsi ginjal, dan pada akhirnya menyebabkan gejala gejala berupa edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia, hematuria. Untuk mengetahui penyebab pastinya maka perlu dilakukan biopsy ginja

También podría gustarte