Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Berjum pa
2
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
KARIER
A. PERENCANAAN KARIER
Adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan
seorang PNS sebagai anggota organisasi dan sebagai individu
dapat menjalani karier jabatan/pangkat sesuai dengan per-
syaratan dan kemampuannya.
MANFAAT PERENCANAAN KARIER KEBERHASILAN KARIER
• Mengembangkan karyawan yg DIPENGARUHI :
dapat dipromosikan 1. Pendidikan formal
• Meningkatkan loyalitas karyawan 2. Pengalaman kerja
pada organisasi 3. Sikap atasan
• Mengungkap potensi yg dimiliki
4. Prestasi kerja
karyawan
• Mendorong semangat kerja 5. Bobot pekerjaan
karyawan 6. Lowongan jabatan
• Memuaskan kebutuhan karyawan 7. Produktivitas kerja 3
B. PENGEMBANGAN KARIER
4
PARADIGMA DALAM PENGEMBANGAN KARIER:
• Pengembangan bukan sekedar promosi jabatan;
• Sukses karier berarti pegawai mengalami rasa puas dalam
menduduki suatu jabatan;
• Sukses karier ditunjukkan dengan kemajuan kinerjanya;
• Harus disadari oleh pegawai ybs bahwa sukses karier juga
merupakan tanggung jawabnya sendiri;
• Harus dipahami oleh pegawai bahwa organisasi tidak selalu
menyediakan karier berupa jabatan yang tersedia; dan
• Keterbatasan jabatan mengharuskan pegawai untuk siap
berkompetisi disegala bidang dengan pegawai yang lain
5
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
( pasal 17 Ayat 2 UU No. 43 Tahun 1999 )
6
PNS
diangkat dalam jabatan dan pangkat
Jabatan struktural
Jabatan fungsional
7
KEBIJAKAN PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
Manajerial PP. No. 100 Th 1999 Perampingan
struktural Fasilitatif PP. No. 13 Th. 2002 Struktural
PP. No.41 Th. 2007
Pengangkatan
Dalam
jabatan PNS
Jafung Umum staf Profesional
fungsional
Mandiri Pemerkayaan/
Jafung teknis PP. No. 16 Th 1994 Pengembangan
tertentu Subtantif Keppres No. 87 Th. 1999 fungsi
111 Jabatan Fung8
KOMPETENSI INTI
JABATAN STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
JABATAN STRUKTURAL :
kepemimpinan dan manajerial
serta mempunyai kode etik
JABATAN FUNGSIONAL :
keahlian dan/atau keterampilan
spesialistik dan mandiri serta
mempunyai kode etik
Catatan : Jabatan fungsional umum
(non angka kredit) 9
POLA KARIER DAN TAHAPAN
IMPLEMENTASINYA
• Mampu digambarkan lintasan perkembangan kemajuan PNS
secara horizontal & vertikal, yang mengarah posisi yang lebih
tinggi.
• Dalam pola karier terdiri dari tahapan :
a. Rekruitmen;
b. Orientasi;
c. Pelatihan Pra Tugas;
d. Placement;
e. Penugasan dalam pematangan profesi;
f. Pematangan Profesi.
• Dalam pelaksanaan pola karier perlu ada Unit Penilaian Kom-
petensi (Assessment Center), yg memonitoring
perkembangan perilaku, kinerja dan talenta PNS dan
mengarahkan PNS dalam menempuh jenjang kariernya
10
PERENCANAAN KARIER
Kemungkinan-kemungkinan seseorang PNS sebagai
anggota organisasi dan sebagai individu dapat
menjalani karier jabatan/pangkat sesuai dengan
persyaratan dan kemampuannya
• Peta jabatan
◊ Formasi Jabatan
◊ Uraian Jabatan
◊ Syarat Jabatan
◊ Standar Kompetensi Jabatan
• Alur karier
11
POLA DASAR KARIER PNS
Pedoman yg memuat teknik dan metode penyu-
sunan pola karier dgn menggunakan unsur - unsur :
- Pendidikan formal
- Diklat Jabatan
- Usia
- Masa Kerja
- Pangkat
- Golongan Ruang
- Tingkat Jabatan
12
LINGKUP PEMBINAAN
KARIER
1. Pengadaan Pegawai
1. Pengembangan pegawai
(termasuk Diklat)
13
MEKANISME POLA KARIER
PNS
• Perpindahan dari jabatan struktural ke fungsional
dan dari jabatan fungsional ke struktural baik
secara horizontal, vertikal maupun diagonal serta
perpindahan wilayah kerja;
• Perpindahan jabatan secara horizontal adalah per-
pindahan jabatan pada tingkat eselon dan pangkat
jabatan yang sama;
• Perpindahan jabatan secara vertikal adalah perpin-
dahan yang bersifat kenaikan jabatan (promosi);
• Perpindahan jabatan secara diagonal adalah perpin-
dahan dari jabatan struktural ke fungsional.
14
POLA KARIER DIKAITKAN DENGAN DIKLAT
PNS
ESELON I DIKLAT JAB FUNG
DIKLAT Pematangan Profesi
PENILAIAN
ESELON II
DIKLAT JAB FUNG
DIKLAT
PENILAIAN Pemantapan Profesi
ESELON III
DIKLAT JAB FUNG
DIKLAT
PENILAIAN Pengembangan Profesi
ESELON IV
DIKLAT JAB FUNG
DIKLAT
Pengembangan Profesi
PENILAIAN
PENGEMBANGAN Orientasi
BAKAT PENILAIAN MONITORING
KEMAMPUAN &
PENUGASAN
SELEKSI ORIENTASI
POTENSI
15
PERSPEKTIF PENGEMBANGAN
JABATAN FUNGSIONAL
16
PERMASALAHAN JABATAN FUNGSIONAL
17
TUJUAN PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
18
PRINSIP DASAR PENETAPAN
JABATAN FUNGSIONAL
Mempunyai Metodologi
Memiliki Etika Profesi
Dapat disusun dlm jenjang jabatan
Bersifat Mandiri
JF tsb diperlukan dalam tupoksi Organisasi
19
KONSEKUENSI PENGEMBANGAN
JABATAN FUNGSIONAL
Utama
Madya
( 4 th )
( JS )
** ( 4 th )
( JS )
Penyelia Muda
Pelaksana L Pertama
Pelaksana
Pelaksana P
2 21
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN FUNGSIONAL
impassing / penyesuaian
mengisi formasi yang lowong ( cpns )
perpindahan diagonal dr jabstruk/jabfung lain
2 22
Eselon I IV/e 1050
Angka kredit 200
KESETARAAN IV/d 850
Eselon II
ANTARA JABFUNG & IV/c 700
JABSTRUK MENURUT Angka kredit 150
IV/b 550
PENDIDIKAN & Eselon III
PANGKAT IV/a 400
SLTP I/b
SD I/a 23
TAHAPAN DALAM PENYUSUNAN
JABATAN FUNGSIONAL
• Menyusun Naskah Akademik
• Menyusun Matrik Butir-Butir Kegiatan
• Melakukan Uji Petik dengan penyebaran kuesioner dan
wawancara
• Tabulasi hasil uji petik
• Validasi penentuan tarif/bobot Angka Kredit
• Penuangan kedalam Rancangan Peraturan Menpan
• Pertimbangan teknis Kepala BKN
• Penetapan Jabatan Fungsional dgn Peraturan Menpan
• Penetapan Peraturan Bersama Instansi Pembina Jabat-
an Fungsional dan Kepala BKN (Petunjuk Pelaksanaan)
• Penetapan Petunjuk Teknis oleh Instansi Pembina
Jabatan Fungsional 24
UPAYA PEMBINAAN
PROFESIONALISME
• JABATAN
Menetapkan formasi FUNGSIONAL
• Menetapkan standar kompetensi
• Pengusulan tunjangan
• Melakukan sosialisasi
• Penyusunan kurikulum Diklat
• Penyelenggaraan Diklat
• Pengembangan sistem informasi
• Fasilitasi pelaksanaan
• Fasilitasi pembentukan organisasi profesi
• Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi
• Melakukan monitoring dan evaluasi
25
PENYUSUNAN FORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
27
SOSIALISASI JABATAN FUNGSIONAL
28
KURIKULUM / MODUL
DIKLAT
JABATAN FUNGSIONAL
• Kurikulum/modul disusun dengan menggunakan
metode/media yang sesuai dengan jabfung ybs
• Disusun berdasarkan tingkat/jenjang jabatan
• Komponen kurikulum :
a. Tujuan
b. Bahan pembelajaran
c. Proses pembelajaran
d. Penilaian
29
DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL
30
SISTEM INFORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
32
TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL
33
MONITORING DAN EVALUASI
34
PENGERTIAN DAN KRITERIA
JABATAN FUNGSIONAL
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu
satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian dan ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri
38
PENETAPAN, ANGKA KREDIT,
PENGANGKATAN DAN PEMBINAAN
JABATAN
• Penetapan Jabatan danFUNGSIONAL
Angka Kredit Jabatan Fung-
sional dilakukan oleh Menteri yang bertanggung
jawab dibidang pendayagunaan aparatur negara, dgn
memperhatikan usul dari pimpinan instansi yang
bersangkutan setelah terlebih dahulu mendapat per-
timbangan teknis secara tertulis dari Badan Kepe-
gawaian Negara.
• Pengangkatan PNS kedalam Jabatan Fungsional dite-
tapkan oleh Pejabat yang berwenang pada instansi
yang bersangkutan.
• Penilaian Prestasi Kerja bagi Pejabat Fungsional dite-
tapkan dengan angka kredit setelah mendengar per-
timbangan dari Tim Penilai. 39
• Tim Penilai dibentuk oleh pimpinan instansi pembina
Jabatan Fungsional atau pimpinan instansi peng-
guna Jabatan Fungsional.
• Kenaikan dalam jenjang Jabatan Fungsional yang
lebih tinggi, disamping diwajibkan memenuhi angka
kredit yang telah ditetapkan harus pula memenuhi
syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Perpindahan antar Jabatan Fungsional atau antara
Jabatan Fungsional dengan Jabatan Struktural di-
mungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk masing-masing jabatan tersebut.
40
• Pembinaan Jabatan Fungsional dilakukan oleh In-
stansi Pembina Jabatan Fungsional.
• Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fung-
sional serta sertifikasi keahlian ditetapkan oleh In-
stansi Pembina Jabatan Fungsional dengan pembi-
naan dari LAN.
• Kepada PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
dan telah ditetapkan angka kreditnya diberikan Tun-
jangan Jabatan Fungsional.
• Besarnya Tunjangan Fungsional ditetapkan dengan
Peraturan Presiden
41
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL
• Pembinaan karier pejabat fungsional menuju puncak jabatan
dan pangkat tertinggi.
• Pembinaan profesi dengan meningkatkan kompetensi demi
terwujudnya sosok pejabat fungsional yang profesional dan
mandiri.
• Pembinaan budaya kerja agar kinerja pejabat fungsional
menjadi lebih efektif dan efisien.
• Pembinaan kode etik jabatan fungsional dalam rangka
membentuk perilaku yang profesional dan bermartabat.
• Pembinaan disiplin pejabat fungsional untuk meningkatkan
produktifitas kerja dan efisiensi waktu.
• Pembinaan sistem administrasi, guna menciptakan tertib ad-
ministrasi dalam pembinaan dan pengembangan karier
jabatan fungsional.
42
KEWAJIBAN INSTANSI PEMBINA
JABATAN FUNGSIONAL
• Perumusan dan penetapan standar kompetensi jabatan fung-
sional;
• Penetapan pedoman formasi jabatan fungsional;
• Penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/
teknis fungsional jabatan fungsional;
• Pengkajian dan pengusulan tunjangan jabatan jabatan fungsi-
onal;
• Sosialisasi jabatan fungsional;
• Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis
dan penetapan sertifikasi;
• Pengembangan sistem informasi jabatan jabatan fungsional;
• Fasilitasi pelaksanaan pengangkatan jabatan fungsional;
43
• Fasilitasi pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional;
• Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi atau kode
etik jabatan fungsional;dan
• Melakukan monitoring dan evaluasi jabatan fungsional secara
berkala.
44
1. PROFESIONAL & DISIPLIN, untuk
menanggapi tuntutan masyarakat
akan pelayanan yang baik, pening-
katan produktivitas dan tantangan
global hrs selalu diupayakan.