Está en la página 1de 30

Preseptor: Dr. H. Wirsma Arif Harahap, Sp.

B (K)-Onk

Dimulai dengan pencatatan identitas penderita secara lengkap. Dilanjutkan dengan keluhan utama, yakni yang membawa pasien datang ke Rumah Sakit. Keluhan utama di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya: benjolan pada payudara rasa nyeri keluar cairan dari puting susu Retraksi puting ekzema / krusta di sekitar areola keluhan kulit berupa dimpling, venektasi, ulserasi atau adanya peau dorange adanya benjolan di ketiak edema lengan

Benjolan pada payudara : Awalnya dimana sudah berapa lama Jumlah ukuran (kelereng, bola pimpong, bola tenis), konsistensi (kenyal,padat,keras) beraturan/ tidak dapat digerakkan/tidak cepat membesar/tidak nyeri/tidak melekat pada kulit/tidak ada perubahan pada kulit payudara, puting susu /tidak timbul borok (bau, besar, berdarah) /tidak.

Puting

susu :

tertarik/tidak sudah berapa lama Warna bengkak/tidak mengerut/tidak ada cairan (seperti susu, purulen, multiwarna atau lengket, serous, serosanguinus, berdarah atau seperti air)/tidak nyeri/tidak.

Ketiak

: bengkak/tidak, jumlah, ukuran, nyeri/tidak, bisa digerakkan atau tidak. Supraklavikula dan infraklavikula : bengkak/tidak, jumlah, ukuran, nyeri atau tidak, bisa digerakkan atau tidak.

Keluhan

di tempat lain / tanda metastasis

jauh: nyeri tulang (vertebrae, femur) rasa penuh di ulu hati Batuk Sesak dan sakit kepala hebat.

Faktor risiko: Riwayat menstruasi : menstruasi pertama pada usia berapa, teratur/tidak, bila sudah menopause pada usia berapa. Punya anak/tidak, usia saat pertama kali melahirkan anak, menyusui/tidak. Riwayat pemakaian kontrasepsi secara terus-menerus > 7 thn. Riwayat terapi penggantian hormon, wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen suplemen dan menggunakan untuk jangka waktu yang panjang >10-15 thn. Riwayat radiasi dinding dada dalam waktu lama. Riwayat tumor jinak payudara sebelumnya. Riwayat kanker payudara atau kanker lainnya dalam keluarga.

INSPEKSI
Posisi : pasien dalam posisi duduk dan setengah pakaian diturunkan hingga batas pinggang Pasien di posisikan dalam 3 posisi, yaitu: - Kedua lengan pada sisi tubuh - Kedua lengan di atas kepala - Berkacak pinggang

Kedua lengan pada sisi tubuh

Perhatikan : Ukuran dan Kesimetrisan payudara Penampakan kulit - warna kulit (kemerahan) - penebalan kulit dan pori-pori - edema - nodul satelit Kontur kulit - seperti massa - dimpling (cekungan) - peau dorange Karateristik puting - ukuran - bentuk - ulserasi - discharge

Kedua lengan di atas kepala

Tujuan posisi ini untuk mencari ada/tidaknya fiksasi kulit, pergeseran letak papila mammae, distorsi mammae yang disebabkan oleh adanya massa yang terfiksir

Berkacak pinggang

Tujuan posisi ini untuk m. pectoralis mengadakan kontraksi. Payudara yang menderita tumor pada menuver ini akan tampak lebih menonjol dan daerah kulit yang retraksi akan terlihat lebih jelas

PALPASI
Posisi : pasien berbaring telentang. Sebaiknya dilakukan ketika jaringan payudara rata dengan mengganjal dua bahu dengan bantal kecil.

Untuk memeriksa bagian lateral payudara posisi tangan pasien pada dahi / atas kepala. Untuk memeriksa bagian medial payudara Posisi tangan pasien diletakkan pada leher dan siku diangkat hingga segaris dengan bahu.

Teknik

pemeriksaan

suhu tangan pemeriksa disamakan terlebih dahulu. Gunakan permukaan ventral jari tangan ke-2, ke-3, ke-4 dengan mempertahankan agar ketiga jari tangan tersebut berada dalam posisi sedikit menekuk.

Teknik

pemeriksaan

Palpasi dilakukan pada suatu daerah persegi yang membentang dari klavikula hingga plika inframammilaris, dan dari linea midklavikula hingga linea aksilaris posterior, serta di dalam rongga aksila untuk menemukan bagian kauda payudara.

Cara palpasi

Palpasi payudara dengan cermat untuk mengetahui : - Konsistensi jaringan - Nyeri tekan - Nodulus / tumor

Jika ditemukan nodul / tumor, deskripsikan : - Lokasi - Bentuk - Ukuran - Batas - Konsistensi - Jumlah - Permukaan - Mobilitas
Pemeriksaan yang seksama memerlukan waktu 3 menit untuk setiap payudara

Lokasi

Mobilitas

Niple discharge

Posisi pasien : aksila dapat diperiksa pada posisi pasien berbaring, tetapi paling baik jika posisi pasien duduk. Inspeksi - Pasien diminta untuk mengangkat tangan. - Perhatikan ada tidaknya pembengkakan kelenjar getah bening.

Palpasi Pada pemeriksaan palpasi aksila, upayakan m.pectoralis relaksasi. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyokong lengan pasien dengan satu tangan sementara ujung-ujung jari tangan pemeriksa lainnya melakukan perabaan secara lembut pada aksila.

Teknik pemeriksaan Ingatkan pasien tindakan ini kurang menyenangkan. Untuk pemeriksaan aksila sebelah kiri, minta pasien agar rileks dengan lengan kiri tergantung. Berikan bantuan dengan menggunakan tangan kiri pemeriksa untuk menahan pergelangan tangan kiri atau tangan kiri pasien. Kuncupkan jari-jari tangan kanan dan coba menjangkau bagian apeks aksila setinggi-tingginya. Jari-jari tangan pemeriksa harus berada langsung di bawah m. Pektoralis dengan mengarah ke daerah midklavikula. Kemudian tekan jari-jari tangan ke arah dinding dada dan kemudian gerakkan ke bawah.

Jika

ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening, tentukan: Jumlah Ukuran Konsistensi Mobilitas Terfiksir satu dengan yang lain atau jaringan sekitarnya.

Inspeksi Pasien dalam posisi duduk, dilihat apakah ada pembesaran KGB/tidak
Palpasi Penderita dalam posisi duduk. Lakukan palpasi pada daerah supraclavikuler dan infraklavikler secara lembut dengan ujung-ujung jari dalam gerakan melingkar kecil, lengan penderita tetap berada di sisi tubuhnya. Pemeriksa melakukan palpasi dari depan dan belakang pasien

Bila pada palpasi ditemukan pembesaran KGB, deskripsikan : Jumlah Ukuran Konsistensi Mobilitas Terfiksir datu dengan yang lain atau jaringan sekitarnya.

Pemeriksaan dari depan

Pemeriksaan dari belakang

También podría gustarte